Anda di halaman 1dari 8

COST AND EFFECTIVES ANALYSIS KESEHATAN

OLEH :

A.Tenri Arung (0046.10.15.2021)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Jasmin Ambas, S.KM., M.Kes

PASCASARJANA MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
A. Cost Effectiveness Analysis (CEA)

Cost Effectiveness Analysis (CEA) adalah metode evaluasi ekonomi yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam memilih alternatif terbaik dari beberapa alternative yang
ada. Jika membahas efektivitas tentu tidak terlepas dari efesiensi. Tujuan efesiensi agar sumber
daya yang tersedia dapat digunakan untuk meningkatkan dan menjamin kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin (E et al., 2017)

Salah satu contohnya yaitu Penelitian dilakukan untuk menganalisis efektivitas biaya golongan
obat neuroprotektan citicoline injeksi dan piracetam injeksi pada pasien stroke. Adapun
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di salah satu Rumah Sakit tersebut adalah:

 Nilai ACER dari citicoline injeksi adalah Rp. 11.949.- dan nilai ACER dari piracetam
injeksi adalah Rp. 15.474.- Terapi citicoline injeksi yang paling Cost Effective.
 Nilai ICER dari perbandingan citicoline injeksi dan piracetam injeksi adalah Rp. -
32.661.- yang berarti hasil ICER negatif atau semakin kecil, dianggap lebih efektif dan
lebih murah, sesuai dengan di kuadran II Cost Effectiveness Plant sehingga terapi
golongan obat neuroprotektan yang paling Cost Effectiveness pada pasien stroke di RSU
Imelda Pekerja Indonesia adalah citicoline injeksi.
 Penggunaan citicoline injeksi menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi dibanding
piracetam injeksi yaitu 88,8% dari 22 pasien yang mencapai target normal nilai
trigliserida terdapat 18 pasien dengan rata-rata rawat inap 7,5 hari. Sedangkan piracetam
injeksi yaitu 82,3% dari 22 pasien yang mencapai target nilai trigliserida normal terdapat
17 pasien dengan rata-rata rawat inap 6,4 hari.

B. Deskripsi Slide Pertimbangan Analisis

 Mengenal Sifat Perusahaan Jasa :


 Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan layanan atau jasa kepada
konsumen, jadi tidak memiliki produk fisik, melainkan nonfisik berupa jasa atau
layanan. Produk yang dijual oleh mereka akan sulit dilihat, tetapi pelanggan dapat
merasakan kebaikan layanannya. Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan
jasa. Sehingga, kualitas pelayanan atau customer service itu penting. Pelanggan
yang nyaman menggunakan layanan Anda akan setia pada bisnis Anda.
Contohnya adalah seorang dokter yang akan memberikan perawatan medis
kepada pasien. Pasien merasa puas dengan pelayanan atau resep obat tertentu dan
dapat merujuk dokter tersebut kepada orang lain.

 Sedangkan, Perusahaan non jasa adalah perusahaan yang menawarkan produk


dalam bentuk fisik atau berwujud, dalam hal ini menjual barang. Jadi, perusahaan
dagang hanya membeli barang, lalu menjual kembali barang tersebut dengan
harga yang lebih tinggi dari harga pembelian. 

 Tujuan Program Kegiatan

Tujuan penyusunan program kerja, diantaranya yaitu:

 Membantu dalam pencapaian visi dan misi Jika program kerja dilaksanakan
dengan baik, maka organisasi/perusahaan akan menjadi efektif dalam menjalakan
kegiatan, sehingga bisa membantu dalam pencapaian tujuan tersebut.
 Membantu dalam menjawab kebutuhan organisasi/perusahaan. Program kerja
yang terencana dan tepat dapat memberikan solusi bagi seluruh persoalan yang
dihadapi baik persoalan yang berasal dari faktor internal maupun dari eksternal
 Membantu organisasi/perusahaan bekerja secara sistematis dan terstruktur
Dengan penyusunan program kerja yang baik, maka sejatinya bisa membantu
setiap anggota organisasi/perusahaan untuk bekerja secara sistematis, objektif,
dan terstruktur, sehingga dalam hal inilah serangkaian kinerja dapat meningkat.

 Identifikasi Nilai Ekonomi Program/Kegiatan


. Yang dimaksud dengan evaluasi ekonomi adalah suatu aktivitas yang berkaitan
dengan :

1. Input dan sekaligus output atau cost dan consequences


2. Memperhatikan masalah pilihan (choice), mengingat sumber daya itu terbatas
sehingga tidak mungkin untuk dapat memproduksi semua output, karenanya
pemilihan harus dilakukan.

Ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam mengerjakan evaluasi ekonomi :

a) Identifikasi
b) Mengukur
c) Menilai
d) Membandingkan

Ada 2 ciri pokok evaluasi ekonomi, yaitu :

a. Membandingakan dua pilihan atau lebih.

b. Menghitung biaya maupun hasilnya (consequences)

 Identifikasi Resiko Yang Mungkin Terjadi dalam Pelaksaaan Program

Identifikasi Risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko-risiko


yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.
Tujuan utama dalam identifikasi resiko adalah untuk mengetahui daftar - daftar resiko
yang potensial dan berpengaruh terhadap tujuan ataupun proses bisnis suatu organisasi
(Harold, 2010)..
Secara umum langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran resiko adalah
sebagai berikut :

 Mengidentifikasi resiko dan mempelajari karakteristiknya


 Mengukur resiko tersebut, melihat seberapa besar dampaknya terhadap kinerja
perusahaan dan menentukan prioritas resiko tersebut.
 Melakukan prioritisasi resiko, dimana kualifikasi resiko merupakan salah satu
komponen terpenting dalam langkah tersebut. Melalui kualifikasi itu, kita dapat
mengukur tinggi rendahnya resiko dan bagaimana dampaknya terhadap kinerja
perusahaan. Selanjutnya kita bisa memfokuskan pada resiko yang paling relevan
misalnya yang mempunyai dampak yang paling besar dan probabilitas yang besar
bagi perusahaan.
 Mengelola resiko dan kemudian melakukan revisit. Revisit adalah mengevaluasi
ulang langkah-langkah yang sudah dilakukan, untuk meningkatkan efektivitas
manajemen resiko.

 Identifikasi Resiko Pemanfaatan Program :


Manfaat identifikasi resiko dalam program yaitu meggunakan metode FMEA . FMEA
(Failure Modes and Effecty Analysis) adalah pendekatan terstruktur untuk menemukan
potensi kegagalan yang mungkin ada dalam proses program kerja.
Manfaat dan Tujuan FMEA adalah

 untuk mengambil tindakan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan membatasi


menghilangkan atau mengurangi kegagalan, dimulai dengan yang berprioritas
tertinggi.
 Digunakan selama desain untuk mencegah kegagalan. Kemudian digunakan untuk
kontrol, sebelum dan selama proses yang sedang berlangsung.
 Agar Mendapatkan beberapa opsi untuk mengurangi resiko
 Kemampuan verifikasi dan validasi perubahan yang lebih tinggi
 Solusi biaya lebih rendah
C. Deskripsi Slide Perlunya Tantangan Perencanaan Profesional

 Perencanaan yang ideal


Perencanaan memiliki artian sebagai sebuah bentuk proses untuk melakukan penentuan
terhadap berabgai macam bentuk proses yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
Perencanaan merupakan sebuah fungsi dari kegiatan manajemen yang dianggap paling
mudah untuk melakukan penentuan dari arah organisasi. Sehingga perencanaan menjadi
hal yang paling krusial untuk dilakukan
Perencanaan memiliki tiga prinsip yang ideal,
 perencanaan teknokrat adalah proses perencanaan yang dirancang
berdasarkan data dan hasil kebutuhan
 perencanaan partisipatif adalah proses perencanaan yang diwujudkan dalam
musyawarah ini
 perencanaan top down adalah perencanaan yang dirancang oleh departemen
pembangunan sesuai wewenang dan fungsinya

 Pembangunan pelayanan dan pengembangan Bidang Kesehatan


Pembangunan di bidang kesehatan merupakan investasi penting dalam suatu negara,
karena dengan adanya sumber daya yang sehat akan tercipta manusia yang lebih
berkualitas sehingga dapat memajukan diri, bangsa, dan negara. Investasi kesehatan sangat
berguna dalam meningkatkan nilai stok manusia yang berupa peningkatan ketahanan fisik
dan intelegensia, serta dapat mengurangi penyusutan nilai manusia. Perbaikan kesehatan
dan gizi yang terus menerus menuju pada suatu keadaan yang sehat dan bergizi seimbang
akan dapat mempertahankan kondisi bobot fisik tubuh manusia.

 Kinerja dan Produktifitas


Jika produktivitas adalah konsep spesifik yang berhubungan dengan rasio antara
keluaran dan masukan (output & input), maka kinerja merupakan terminologi yang
mencakup hampir semua tujuan dari kompetisi dan proses produksi yang baik seperti
biaya, fleksibilitas, kecepatan, kehandalan, dan kualitasyang digunakan (input).
 Data (objektif,akurat,lengkap, cukup dan relefean)
Data menggambarkan kenyataan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data dapat
diartikan pula sebagai representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek tertentu seperti
manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain, yang direkam kedalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. nformasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pengguna yang menerima dan
memanfaatkan informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus mempunyai relevansi atau manfaat bagi si pengguna.
Relevansi informasi untuk satu pengguna tertentu dengan yang lainnya berbeda.
Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi tidak lengkap akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan.

 Analisis data
Analisis data adalah proses atau upaya untuk mentransformasikan data menjadi
informasi baru sehingga karakteristik data menjadi lebih mudah dipahami dan berguna
untuk menyelesaikan masalah

 Rencana Intervensi Objective


Menurut pandangan Bulechek serta McCloskey, Intervesi kesehatan ini merupakan
sebuah tindakan logis atau juga masuk akal. Yang dilakukan dengan sengaja dalam hal
kepentingan klien atau juga pasien. Hal tersebut umumnya dilakukan dengan berdasarkan
perintah atau keputusan dari dokter atau juga pihak yang memiliki kekuasan atas
pembuatan keputusan. Tapi bisa saja intervensi tersebut dibuat atas kesepakatan antar ke
dua pihak tertentu. Jadi, intervensi didalam kesehatan ini tidak hanya dapat dilakukan oleh
salah satu pihak dari badan kesehatan saja, misalnya seperti dokter. Tapi juga
memungkinkan pihak lain untuk ikut turut serta memberikan saran atau juga mendukung
terjadinya intevensi tersebut. Contohnya ialah kolaborasi atau diskusi yang dilakukan oleh
dokter serta juga perawatnya, demi memberikan sesuatu hal yang terbaik untuk pasien.

 Rumusan Target dan indikator evaluasi cost analysis


Ada empat jenis evaluasi ekonomi yaitu : cost minimization analysis , cost effectiveness
analysis , cost utility analisis dan cost benefit analysis .
Analisis ekonomi pada program-program kesehatan masyarakat secara umum di
identifikasi dengan menghitungnya terhadap nilai uang. Salah satu keterbatasan dalam
analisis ekonomi adalah tidak diperhitungkannya nilai dari rasa sakit ataupun penderitaan
yang dialami yang dinyatakan dalam uang. Dalam proses pengambilan keputusan hal
tersebut termasuk yang dipertimbangkan tetapi dalam analisis ekonomi yang terfokus pada
akuntansi biaya hal ini tidaklah dipertimbangkan.
Pada evaluasi ini seluruh aspek biaya dan keuntungan dari intervensi yang terjadi
diperhitungkan. Terdapat 2 metode yang sering digunakan untuk melakukan evaluasi
ekonomi secara penuh pada intervensi kesehatan yang sudah dilaksanakan yaitu cost
effectiveness analysis dan cost benefit analysis. Pada CEA, evaluasi yang dihasilkan akan
menggunakan terminology biaya per unit dari perbaikan outcome kesehatan yang dicapai.
Bila biaya netto dari suatu intervensi adalah negative maka intervensi tersebut dikatakan
sebagai cost saving. Bila pada suatu keadaan dimana ratio cost effectiveness tidak
bermakna, maka digunakanlah Cost Benefit Analysis ( CBA ), dimana outcome kesehatan
yang dicapai akan dikonversikan ke dalam nilai uang. Metode ini jarang digunakan pada
kesehatan karena ketidaksetujuan terhadap validitas dan kesesuaian dalam mengukur status
kesehatan dan hidup

Anda mungkin juga menyukai