Rumah Sakit
Kelompok 8
• Ayie Liana Listyati
• Desi Prasetiani
• Mahsa Safira N. A.
• Marizka Aulia P.
• Riska Febriani
• Sadam Dimas Firmansyah
PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.
(Permenkes no. 72 tahun 2016 ).
KEBIJAKAN PELAYANAN
KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
2. PERENCANAAN 3. PENGADAAN
Pembelian dengan penawaran yang kompetitif
Melakukan perencanaan obat dengan
(tender) merupakan metode penting untuk
melakukan kerja sama dari beberapa
mencapai keseimbangan yang tepat antara
pihak, perencanaan tersebut memiliki
mutu dan harga, apoteker harus mendasarkan
tujuan untuk mengurangi kekosongan
pada kriteria berikut : mutu produk, reputasi
obat dan memastikan stok sediaan
produsen, distributor resmi, ketepatan waktu
farmasi di Rumah Sakit.
pengiriman, mutu pelayanan pemasok, dapat
dipercaya, kebijakan tentang barang yang
dikembalikan, dan pengemasan.
4. PENERIMAAN
Penerimaan dan pemeriksaan merupakan
salah satu bagian dari kegiatan pengadaan
agar obat yang diterima sesuai dengan 5. PENYIMPANAN
jenis, jumlah dan mutunya oleh panitia
penerimaan yang salah satu anggotanya
Yaitu suatu kegiatan menyimpan dan memelihara
adalah tenaga farmasi.
dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan
BMHP yang diterima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian serta gangguan fisik yang
dapat merusak mutu obat.
6. PENDISTRIBUSIAN
Yaitu, kegiatan menyalurkan sediaan farmasi
dan BMHP di rumah sakit untuk pelayanan
pasien dalam proses terapi baik pasien rawat
inap maupun rawat jalan serta untuk menunjang
pelayanan medis dan BMHP
7. PEMUSNAHAN DAN
PENARIKAN
Yaitu, pemusnahan obat yang sudah rusak
atau tidak sesuai mutu, untuk narkotika,
psikotropika, dan prekusor sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan,
memiliki tujuan untuk menjamin sediaan 8. PENGENDALIAN
farmasi dan BMHP yang sudah tidak suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
memenuhi syarat diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan obat di rumah sakit, Misalnya
pengendalian ketersediaan, penggunaan, ketika terjadi
kehilangan, kerusakan, dan kedaluwarsa
9. ADMINISTRASI
Yaitu, Kegiatan administrasi terdiri dari Pencatatan,
Pelaporan, Administrasi Keuangan, dan Administrasi
Penghapusan
Pelayanan Farmasi Klinik
Ruang Lingkup Pelayanan farmasi klinik yang
dilakukan di rumah sakit meliputi:
3. Rekonsiliasi Obat
Proses mendapatkan dan memelihara daftar
semua obat (resep dan nonresep) yang sedang pasien
gunakan secara akurat dan rinci, termasuk dosis dan
frekuensi, sebelum masuk RS dan membandingkannya
dengan resep/instruksi pengobatan ketika admisi,
transfer dan discharge, mengidentifikasi adanya
diskrepansi dan mencatat setiap perubahan, sehingga
dihasilkan daftar yang lengkap dan akurat
4. Pelayanan Informasi Obat
5. Konseling
Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian
nasihat atau saran terkait terapi obat dari apoteker
(konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya.
6. Visite/Ronde Bangsal
Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat
inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau
bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi
klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah
terkait obat, memantau terapi obat dan Reaksi Obat yang
Tidak Dikehendaki, meningkatkan terapi obat yang
rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter,
pasien serta profesional kesehatan lainnya
7. Pemantauan Terapi Obat
(PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah kegiatan untuk
memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional
bagi pasien
11. Pemeriksaan Kadar Obat dalam Darah 12. Pharmacy Home Care
(PKOD) (Pelayanan Kefarmasian di Rumah)
Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
Apoteker dapat melakukan kunjungan pasien dan atau
merupakan interpretasi hasil pemeriksaan kadar
pendampingan pasien untuk pelayanan kefarmasian di
obat tertentu atas permintaan dari dokter yang
rumah dengan persetujuan pasien atau keluarga terutama
merawat dikarenakan adanya masalah potensial
bagi pasien khusus yang membutuhkan perhatian lebih.
atau atas usulan dari Apoteker kepada dokter
DAFTAR PUSTAKA
• Direktoral Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan.2019.Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.