Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PEMANTAUAN TERAPI OBAT RUMAH

SAKIT JABAL RAHMAH MEDIKA

Panduan Pemantauan Terapi Obat i


KATA PENGANTAR
‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan panduan ini dengan judul : ”Pemantauan Terapi Obat
Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika”. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Panduan ini disusun sebagai acuan bagi pengelola Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
dalam melaksanakan upaya peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien. Meskipun panduan
ini sudah dibuat semaksimal mungkin, namun dalam pelaksanaanya kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Demikian, semoga panduan ini dapat bermanfaat. Amiin ...

Muara Bungo, 10 Juni 2019

Tim penulis

Panduan Pemantauan Terapi Obat i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................... 1

DEFENISI .......................................................................................................................... 1

BAB II ................................................................................................................................... 3

RUANG LINGKUP ........................................................................................................... 3

BAB III.................................................................................................................................. 4

TATA LAKSANA ............................................................................................................. 4

1. Kebijakan RS Jabal Rahmah Medika ....................................................................... 4

2. Pelayanan Informasi Obat (PIO) .............................................................................. 4

3. Konseling ................................................................................................................ 5

4. Pemantauan Terapi Obat (PTO) ............................................................................... 6

5. Pemberian obat ........................................................................................................ 6

6. Penulisan Resep ....................................................................................................... 6

7. Penyerahan Obat ke Pasien ...................................................................................... 7

8. Penetapan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk pemberian obat. ............ 7

9. Verifikasi sebelum penyerahan obat kepada pasien .................................................. 7

10. Regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah Sakit ............................ 8

BAB IV ............................................................................................................................... 10

DOKUMENTASI............................................................................................................. 10

Panduan Pemantauan Terapi Obat ii


BAB I
DEFENISI

1. Pelayanan Informasi Obat (PIO)


Pelayan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan
komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit.
2. Konseling
Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait
terapi Obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien atau keluarganya.
3. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi Obat yang aman,efektif dan rasional bagi pasien.
4. Pemberian Obat
Pemberian Obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan
dan pengalaman yang spesifik.
5. Penulisan Resep
Resep merupakan dokumen legal yang digunakan sebagai sarana komunikasi
secara professional dari dokter kepada penyedia obat,agar penyedia obat memberikan
obat kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan oleh dokter.
6. Penyerahan Obat ke Pasien
Penyerahan Obat ke Pasien oleh penyedia obat (dalam hal ini apoteker atau
asisten apoteker) berperan penting dalam upaya agar pasien mengerti dan
menggunakan obat secara benar seperti yang dianjurkan.
7. Penetapan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk pemberian obat
Petugas yang berwenang dalam pemberian obat memerlukan pengetahuan
spesifik dan pengalaman.Rumah sakit bertanggung jawab menetapkan staf klinis
dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan,dan memiliki izin,sertikifikat
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk memberikan obat.
8. Verifikasi sebelum penyerahan obat kepada pasien
Benar obat adalah memastikan bahwa obat generic sesuai dengan nama dagang
obat,pasien tidak alergi pada kandungan obat yang didapat,memeriksa identitas obat
dengan catatan.

Panduan Pemantauan Terapi Obat 1


9. Regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah Sakit
Rumah sakit harus mengetahui sumber dan penggunaan obat yang tidak
diadakan dari Instalasi Farmasi Rumah sakit,seperti obat yang dibawa oleh pasien dan
keluarganya.Obat semacam ini harus diketahui oleh dokter yang merawat dan dicatat
di rekam medik.
10. Rekonsilisasi
Rekonsilisasi merupakan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat
pasien.Rekonsilisasi dilakukan untuk mencegah terjadinya medication error seperti
obat yang tidak diberikan,duplikasi,kesalahan dosis atau interaksi obat.

Panduan Pemantauan Terapi Obat 2


BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup
a. penyiapan dan penyerahan obat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
praktik profesi.
b. Penetapan sistem yang seragam untuk penyiapan dan penyerahan obat.
c. pentapan staf klinis yang kompeten dan berwanang untuk memberikan obat termasuk
pembatasannya.
d. verifikasi sebelum penyerahan obat kepada pasien butir 1 sampai dengan 5 pada
maksud dan tujuan, memastikan kembali kebenaran pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, dan benar rute (cara pemberian obat) sebelum meyerahkan obat kepada
pasien.
e. regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien.

Panduan Pemantauan Terapi Obat 3


BAB III
TATA LAKSANA

1. Kebijakan RS Jabal Rahmah Medika


1. RS Jabal Rahmah Medika telah menetapkan staf klinis yang kompeten dan berwenang
untuk memberikan obat.
2. RS Jabal Rahmah Medika menetapkan proses pemberian obat termasuk proses
verifikasi apakah obat yang diberikan telah sesuai resep atau permintaan obat.
3. RS Jabal Rahmah Medika telah menetapkan regulasi tentang obat yang dibawa oleh
pasien ke rumah sakit untuk digunakan sendiri.
4. RS Jabal Rahmah Medika telah menetapkan efek samping obat terhadap pasien harus
dipantau.
2. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif
yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya
serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit.
PIO bertujuan untuk:
 menyediakan informasi mengenai Obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di
lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di luar Rumah Sakit;
 menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, terutama bagi
Komite/Tim Farmasi dan Terapi;
 menunjang penggunaan Obat yang rasional.
Kegiatan PIO meliputi:
 menjawab pertanyaan;
 menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter;
 menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi sehubungan dengan penyusunan
Formularium Rumah Sakit;
 bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melakukan
kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap;
 emelakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lainnya; dan melakukan penelitian.

Panduan Pemantauan Terapi Obat 4


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam PIO:
 sumber daya manusia;
 tempat; dan
 perlengkapan.
3. Konseling
Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi Obat dari
Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya. Konseling untuk pasien rawat jalan
maupun rawat inap di semua fasilitas kesehatan dapat dilakukan atas inisitatif Apoteker,
rujukan dokter, keinginan pasien atau keluarganya.
Pemberian konseling Obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan
risiko reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan cost-effectiveness yang
pada akhirnya meningkatkan keamanan penggunaan Obat bagi pasien (patient safety).
Secara khusus konseling Obat ditujukan untuk:
a. meningkatkan hubungan kepercayaan antara Apoteker dan pasien;
b. menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien;
c. membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan Obat;
d. membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan penggunaan Obat dengan
penyakitnya;
e. meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan;
f. mencegah atau meminimalkan masalah terkait Obat;
g. meningkatkan kemampuan pasien memecahkan masalahnya dalam hal terapi;
h. mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan; dan
i. membimbing dan mendidik pasien dalam penggunaan Obat sehingga dapat mencapai
tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu pengobatan pasien.
Kegiatan dalam konseling Obat meliputi:
a. membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien;
b. mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three
Prime Questions;
c. menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengeksplorasi masalah penggunaan Obat;
d. memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah pengunaan Obat;
e. melakukan verifikasi akhir dalam rangka mengecek pemahaman pasien; dan
f. dokumentasi.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam konseling Obat:
a. Kriteria Pasien:

Panduan Pemantauan Terapi Obat 5


1. pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi ginjal, ibu hamil dan
menyusui);
2. pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (TB, DM, epilepsi, dan
lainlain);
3. pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus (penggunaan
kortiksteroid dengan tappering down/off);
4. pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin,
phenytoin);
5. pasien yang menggunakan banyak Obat (polifarmasi); dan
6. pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah.
b. Sarana dan Peralatan:
1. ruangan atau tempat konseling; dan
2. alat bantu konseling (kartu pasien/catatan konseling).
4. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan
untuk memastikan terapi Obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien.
Tujuan PTO adalah meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi
Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD).
Kegiatan dalam PTO meliputi:
1. pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons terapi, Reaksi Obat
yang Tidak Dikehendaki (ROTD); (glimepiride, metformin,obat bius,
2. pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat; dan
3. pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.
5. Pemberian obat
Pemberian obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan dan
pengalaman yang spesifik. Setiap rumah sakit bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
petugas dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai persyaratan dan yang juga diijinkan
berdasarkan lisensi, sertifikasi, undang-undang atau peraturan untuk pemberian obat. Suatu
rumah sakit bisa membuat batasan bagi petugas dalam pemberian obat, seperti bahan yang
diawasi atau radioaktif dan obat investigatif.
6. Penulisan Resep
Resep merupakan dokumen legal yang digunakan sebagai sarana komunikasi secara
profesional dari dokter kepada penyedia obat, agar penyedia obat memberikan obat kepada
pasien sesuai dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan oleh dokter.

Panduan Pemantauan Terapi Obat 6


7. Penyerahan Obat ke Pasien
Penyerahan obat ke pasien oleh penyedia obat (dalam hal ini apoteker atau asisten
apoteker) berperan penting dalam upaya agar pasien mengerti dan menggunakan obat secara
benar seperti yang dianjurkan
8. Penetapan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk pemberian obat.
Petugas yang berwenang dalam pemberian obat memerlukan pengetahuan spesifik dan
pengalaman. Rumah Sakit bertanggung jawab menetapkan staf klinis dengan pengetahuan dan
pengalaman yang diperlukan ,dan memiliki izin, sertifikat berdasarkan peraturan perundang-
undangan untuk memberikan obat.
1. Petugas yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah Apoteker, Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK), dan staf klinis yang sudah didelegasikan yaitu perawat dan bidan.
2. Apoteker yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah Apoteker yang
berkompeten dan memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Ijin
Praktek Apoteker (SIPA).
3. Apabila Apoteker berhalangan hadir atau tidak ada di tempat maka obat diberikan oleh
TTK yang berkompeten terlatih dan memiliki Surat Tanda Registrasi Teknis
Kefarmasian (STRTTK) dan Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK).
4. Perawat yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah perawat yang
berkompeten dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
5. Bidan yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah bidan yang berkompeten
dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

9. Verifikasi sebelum penyerahan obat kepada pasien


Benar Obat adalah memastikan bahwa obat generik sesuai dengan nama dagang obat,
pasien tidak alergi pada kandungan obat yang didapat, memeriksa identitas obat dengan
catatan.
Sebelum memberikan obat kepada pasien melaksanakan 5 Benar :
1. Benar pasien : tanyakan nama pasien,tanggal lahir,cocokan dengan gelang pasien
(nama,tanggal lahir,nomor RM) cek nama dokter yang meresepkan pada catatan
pemberian obat serta kartu obat.
2. Benar obat : memastikan bahwa obat generik sesuai dengan nama dagang obat,pasien
tidak alergi pada kandungan obat yang didapat,memeriksa identitas obat dengan
catatan.
3. Benar dosis : : memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan rentang pemberian
dosis untuk cara pemberian tersebut,berat badan dan umur pasien,periksa dosis pada

Panduan Pemantauan Terapi Obat 7


label obat untuk membandingkan dengan dosis yang sesuai pada catatan pemberian
obat.lakukan perhitungan dosis secara akurat.
4. Benar waktu : periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu yang tertera pada
catatan pemberian obat (misalnya obat yang diberikan 2 kali sehari,maka pada catatan
pemberian obat akan tertera waktu pemberian jam 6 pagi dan jam 6 sore.
5. Benar Rute :
1. Injeksi Intravena (i.v.)
Injeksi intravena dapat diberikan dengan berbagai cara, untuk jangka waktu yang
pendek atau untuk waktu yang lama.
a. Injeksi bolus
Injeksi bolus volumenya kecil ≤ 10 ml, biasanya diberikan dalam waktu 3-5 menit
kecuali ditentukan lain untuk obat-obatan tertentu.
b. Infus
Infus dapat diberikan secara singkat (intermittent) atau terus-menerus (continuous).
• Infus singkat (intermittent infusion)
Infus singkat diberikan selama 10 menit atau lebih lama. Waktu pemberiaan infus
singkat sesungguhnya jarang lebih dari 6 jam perdosis.
• Infus kontinu (continuous infusion)
Infus kontinu diberikan selama 24 jam. Volume infus dapat beragam mulai dari
volume infus kecil diberikan secara subkutan dengan pompa suntik (syringe pump),
misalnya 1 ml per jam, hingga 3 liter atau lebih selama 24 jam, misalnya nutrisi
parenteral.
2. Injeksi intramuskular
Injeksi intramuskular adalah pemberiaan injeksi di otot.

10. Regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah Sakit
Rumah Sakit harus mengetahui sumber dan penggunaan obat yang tidak diadakan dari
Instalasi Farmasi rumah sakit, seperti obat yang dibawa oleh pasien dan keluarganya. Obat
semacam ini harus diketahui oleh dokter yang merawat dan dicatat di rekam medik.
Pemberian obat oleh pasien sendiri,baik yang dibawa sendiri atau yang diresepkan dari rumah
sakit, harus diketahui oleh dokter yang merawat dan dicatat di rekam medis pasien
Rekonsilissi Obat merupakan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien.
Proses Rekonsilisasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah sakit :
1. Pada saat pasien datang dirawat :

Panduan Pemantauan Terapi Obat 8


 DPJP dan Perawat ruangan menanyakan kepada pasien yang akan masuk
perawatan tentang pemakaian obat yang sedang dikonsumsi atau yang dibawa
dari luar rumah sakit.
 Setelah itu dokter menyepakati obat yang masih bisa terpakai oleh pasien
2. Pada saat pasien diruang perawatan:
 Perawat memberitahukan kepada instalasi farmasi bahwa ada pasien baru yang
membawa obat dari luar.
 Selanjutnya obat disimpan di instalasi farmasi dan didistribusikan sesuai aturan
yang berlaku.
3. Pada pasien saat akan pulang:
Obat diserahkan kembali kepasien saat akan pulang perawatan apabila masih
ada sisa obat di instalasi farmasi.

Panduan Pemantauan Terapi Obat 9


BAB IV
DOKUMENTASI

Setiap langkah kegiatan pemantauan terapi obat dilakukan harus didokumentasikan. Hal
ini penting karena berkaitan dengan bukti otentik pelaksaan pelayanan kefarmasian yang
dapat digunakan untuk tujuan akuntabilitas/pertanggung jawaban, evaluasi pelayaanan,
pendidikan dan penelitian. Sistimatiak pendokumetasian harus dicatat sedemikian rupa
sehingga mudah untuk penelusuran kembali. Pendokumentasian dapat dilakukan berdasarka
nomor rekam medik, nama, penyakit, ruangan dan usia. Data dapat didokumentasikan secara
manual, elektronik atau keduanya. Data bersifat rahasia dan disimpan dengan rentang waktu
sesuai kubutuhan. Sesuai dengan etik penelitian, untuk publikasi hasil indetitas pasien harus
disamarkan.
Guna menjamin pelayanan resep resep yang baik maka dibuat pedoman dan spo:
 SPO pelayanan pengelolaan obat yang dibawa sendiri pasien ke rumah sakit
 SPO pendelegasian wewenang apoteker

Panduan Pemantauan Terapi Obat 10

Anda mungkin juga menyukai