Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan panduan ini dengan judul : ”Pemantauan Terapi Obat
Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika”. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Panduan ini disusun sebagai acuan bagi pengelola Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
dalam melaksanakan upaya peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien. Meskipun panduan
ini sudah dibuat semaksimal mungkin, namun dalam pelaksanaanya kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Demikian, semoga panduan ini dapat bermanfaat. Amiin ...
Tim penulis
BAB I .................................................................................................................................... 1
DEFENISI .......................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................................. 4
3. Konseling ................................................................................................................ 5
8. Penetapan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk pemberian obat. ............ 7
10. Regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah Sakit ............................ 8
BAB IV ............................................................................................................................... 10
DOKUMENTASI............................................................................................................. 10
Ruang Lingkup
a. penyiapan dan penyerahan obat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
praktik profesi.
b. Penetapan sistem yang seragam untuk penyiapan dan penyerahan obat.
c. pentapan staf klinis yang kompeten dan berwanang untuk memberikan obat termasuk
pembatasannya.
d. verifikasi sebelum penyerahan obat kepada pasien butir 1 sampai dengan 5 pada
maksud dan tujuan, memastikan kembali kebenaran pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, dan benar rute (cara pemberian obat) sebelum meyerahkan obat kepada
pasien.
e. regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien.
10. Regulasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah Sakit
Rumah Sakit harus mengetahui sumber dan penggunaan obat yang tidak diadakan dari
Instalasi Farmasi rumah sakit, seperti obat yang dibawa oleh pasien dan keluarganya. Obat
semacam ini harus diketahui oleh dokter yang merawat dan dicatat di rekam medik.
Pemberian obat oleh pasien sendiri,baik yang dibawa sendiri atau yang diresepkan dari rumah
sakit, harus diketahui oleh dokter yang merawat dan dicatat di rekam medis pasien
Rekonsilissi Obat merupakan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien.
Proses Rekonsilisasi obat yang dibawa sendiri oleh pasien ke Rumah sakit :
1. Pada saat pasien datang dirawat :
Setiap langkah kegiatan pemantauan terapi obat dilakukan harus didokumentasikan. Hal
ini penting karena berkaitan dengan bukti otentik pelaksaan pelayanan kefarmasian yang
dapat digunakan untuk tujuan akuntabilitas/pertanggung jawaban, evaluasi pelayaanan,
pendidikan dan penelitian. Sistimatiak pendokumetasian harus dicatat sedemikian rupa
sehingga mudah untuk penelusuran kembali. Pendokumentasian dapat dilakukan berdasarka
nomor rekam medik, nama, penyakit, ruangan dan usia. Data dapat didokumentasikan secara
manual, elektronik atau keduanya. Data bersifat rahasia dan disimpan dengan rentang waktu
sesuai kubutuhan. Sesuai dengan etik penelitian, untuk publikasi hasil indetitas pasien harus
disamarkan.
Guna menjamin pelayanan resep resep yang baik maka dibuat pedoman dan spo:
SPO pelayanan pengelolaan obat yang dibawa sendiri pasien ke rumah sakit
SPO pendelegasian wewenang apoteker