Puji syukur kami penjatkan atas kehadirat Allah SWT sehingga pada akhirnya
Penyusunan Buku Pedoman Pelayanan Informasi Obat dan Konseling di RSUD
Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu dapat terselesaikan dengan baik. Pedoman ini
disusun dengan maksud untuk menjamin pelayanan farmasi dalam meningkatkan
keselamatan pasien terutama dalam penggunaan obat, maka perlu dilakukan
pemberian informasi dan edukasi terkait obat.
Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat ditinjau kembali seiring dengan
perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta penyempurnaan peraturan
yang berlaku untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Prof.Dr.H.M. Anwar
Makkatutu. Dengan demikian, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi penyempurnaan pedoman ini.
Tim Penyusun
Ditetapkan di : Bantaeng
Pada tanggal : 18 Januari 2021
DIREKTUR,
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
SAMBUTAN DIREKTUR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Tujuan Pedoman....................................................................................................................2
C. Pengertian.............................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................................5
RUANG LINGKUP...............................................................................................................................5
A. Pelayanan Informasi Obat..........................................................................................................5
B. Konseling................................................................................................................................6
BAB IV...................................................................................................................................................9
TATA LAKSANA..................................................................................................................................9
A. Pelayanan Informasi Obat..........................................................................................................9
B. Konseling....................................................................................................................................12
BAB V..................................................................................................................................................17
DOKUMENTASI.................................................................................................................................17
BAB VI.................................................................................................................................................18
EVALUASI KEGIATAN.....................................................................................................................18
BAB VII................................................................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................................................................19
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
1. Tersedianya pedoman dalam rangka pelayanan informasi obat dan
konseling yang bermutu dan berkesinambungan dalam rangka
mendukung upaya penggunaan obat yang rasional di rumah sakit.
C. Pengertian
1. Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini
4. Data adalah bukti yang ditemukan dari hasil penelitian yang dapat dijadikan
dasar kajian atau pendapat.
9. Keracunan adalah zat yang termakan yang dapat menyebabkan sakit atau
mati tetapi bukan bunuh diri.
17. Pustaka adalah sumber informasi yang digunakan untuk melayani persyaratan
informasi mencakup buku teks, majalah ilmiah, monografi dan lain lain.
18. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
20. Terapi obat adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang
sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit.
21. Penggunaan Obat Rasional : Penggunaan obat yang menganut pada tepat
obat, tepat indikasi , tepat pasien, tepat waktu dan waspada terhadap efek
samping
22. Penggunaan Obat yang salah ( drug misuse ) : Kesalahan penggunaan obat
oleh pasien yang disebabkan karena ketidaktahuan pasien dalam penggunaan
obat yang benar. Penggunaan obat yang salah dapat berupa kesalahan dalam
waktu pemberian, kesalahan dalam cara memberikan, terjadinya interaksi
antara obat dan makanan ataupun obat dengan obat.
24. Drug Related Problem ( DRP ) : Masalah terkait obat adalah segala
permasalahan yang berhubungan dengan penggunaan obat yang
menyebabkan menurunnya adherence.
1. Pelayanan
a. Menjawab pertanyaan
b. Menerbitkan bulletin
2. Pendidikan
B. Konseling
Prinsip dasar konseling adalah terjadinya kemitraan atau korelasi
antara pasien dengan apoteker sehingga terjadi perubahan perilaku
pasien secara sukarela.
Sasaran Konseling
Konseling pada pasien rawat inap, diberikan pada saat pasien akan
melanjutkan terapi dirumah. Selain pemberian konseling pada saat
pasien akan pulang, konseling pada pasien rawat inap juga
diberikan pada kondisi berikut :
Sarana Penunjang
b. Literature pendukung
Berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang bersifat aktif atau
pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pelayanan informasi obat
memberikan informasi obat dengan tidak menunggu pertanyaan melainkan
secara aktif memberikan informasi obat, misalnya penerbitan buletin, brosur,
leaflet, seminar dan sebagainya. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker
pelayanan informasi obat mernberikan informasi obat sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diterima.
Menjawab Pertanyaan
PENANYA
PIO
ISI FORMULIR
KLASIFIKASI :
PENANYA
PERTANYAAN
UMPAN BALIK
INFORMASI
LATAR BELAKANG
KOMUNIKASI
b. Identifikasi Penanya
c. Identifikasi Masalah
Interaksi Obat : nama obat yang diduga, dosis, lama terapi, lamanya
pemberian secara bersamaan, aturan pakai, status pasien,
penanganan yang telah dilakukan , pengobatan terkait/data
laboratorium
Terapi Obat : riwayat penyakit terkait, Fungsi ginjal, fungsi hati, hasil
test sensitivitas terhadap antibiotika, cara pemberian, riwayat
pengobatan (interaksi obat, kegagalan terapi), riwayat alergi, ADR
Identifikasi obat : nama obat (Nama dagang, nama generik dan nama
kimia), sumber informasi (resep, wadah, tanya jawab, artikel jurnal),
negara asal obat, pabrik, indikasi, bentuk sediaan, alasan permintaan
informasi
B. Konseling
1. Proses Konseling
4. Tahapan Konseling
a. Pembukaan
e. Menutup diskusi
f. Follow-up diskusi
Banyak regimen obat yang memaksa pasien untuk mengubah gaya hidup.
Apoteker harus dapat menanamkan kepercayaan pada pasien mengenai
manfaat perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
e. Penyimpanan
Ditetapkan di : Bantaeng
Pada tanggal : 31 Januari 2017
DIREKTUR,
Jenis Pertanyaan
Identifikasi Obat Dosis
Antiseptik Interaksi Obat
Stabilitas Farmakokinetik/Farmakodinamik
Kontra Indikasi Keracunan
Ketersediaan Obat Penggunaan Terapetik
Harga Obat Cara Pemakaian
ESO Lain-lain
4. Jawaban :
…………………………………………………………………………………………………………
5. Referensi
…………………………………………………………………………………………………………
Lampiran 2
KARTU KONSELING
INSTALASI FARMASI RSUD PROF.Dr.H.M. ANWAR MAKKATUTU
BANTAENG
1. TETES TELINGA
c. Jika bentuk sediaan berupa suspensi kocok dahulu sekitar sepuluh detik
i. Tutup telinga dengan kapas untuk beberapa saat agar obat tidak keluar.
2. TETES HIDUNG
3. TETES MATA
5. SALEP MATA
6. SEMPROT HIDUNG
7. TRANSDERMAL PATCH
10. SUPOSITORIA
a. Cuci tangan.
b. Keluarkan tablet dari pembungkus.
c. Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
d. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
e. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina
sedalam mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
f. Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
g. Tarik aplikator.
h. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
i. Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan
sabun dan air hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
j. Cuci tangan
13. PENGGUNAAN KRIM, SALEP DAN GEL VAGINA (umumnya obat-obat ini
disertai aplikator)