Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN FARMASI MELALUI

SISTEM SATU PINTU


No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/FARMASI/07/2017 B 1dari3

Ditetapkan di Parepare.
STANDAR Direktur
Tanggal terbit
PROSEDUR 27 /7/2017
OPERASIONAL Dr. Dr.Hj.Renny Anggraeni Sari,MARS,
Nip.19760207200312 2006
Sistem satu pintu adalah suatu kebijakan Penyelenggaraan
Pelayanan Kefarmasian, perencanaan, pengadaan, dan
pendistribusian Obat, Alat Kesehatan, BahanMedisHabis Pakai,
termasuk alatmedishabispakai / peralatan non elektromedikantara
PENGERTIAN lain alat kontrasepsi, alat pacu jantung, Implant/Pen dan stent dan
penyusunan Formularium dilaksanakan oleh Instalasai Farmasi
Rumah Sakit, sehingga tidak ada pengelolaan Perbekalan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang
dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Untuk menjamin ketersediaan perbekalan farmasi, Alat
Kesehatan Habis Pakai dan Bahan Medis Habis Pakai yang aman,
bermutu, bermanfaat dan terjangkau Untuk menjamin
TUJUAN ketersediaan perbekalan farmasi, Alat Kesehatan Habis Pakai dan
Bahan Medis Habis Pakai yang aman, bermutu, bermanfaat dan
terjangkau.

1. Permenkes No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Peraturan Direktur RSUD Andi Makkasau Kota Parepare
KEBIJAKAN Nomor 120 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Pelayanan
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Kota
Parepare.
PELAYANAN FARMASI MELALUI
SISTEM SATU PINTU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/FARMASI/07/2017 2dari3
I. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN DAN BAHAN MEDIS HABIS
PAKAI SISTEM SATU PINTU.
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit menerima Laporan pemakaian
sediaan farmasi, Alat kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai dari setiap unit di Rumah Sakit setiap bulan.
2. Tim Perencanaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit menganalisis
dan melakukan validasi data pemakaian setiap bulan
3. Tim Perencanaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit menyususun
Daftar Kebutuhan sebagai PraJurnal Rencana Kerja Obat
(RKO) dan menyampaikan ke Bagian Perencanaan
Perbekalan.

PROSEDUR 4. Bagian Perencanaan Perbekalan menerima dan menganalisis


PraJurnal RKO, mendiskusikan dengan Penanggungjawab
Perbekalan.
5. Bagian Perencanaan IFRS membuat Jurnal Rencana Kerja
Obat (RKO). dan menyampaikan ke Penanggungjawab
Perbekalan selanjutnya diusulkan ke Ka. Instalasi Farmasi’
6. RKO yang telah di tandatangani diserahkan ke Pejabat
Pembuat Komitment untuk pengadaannya
II. PELAYANAN FARMASI KLINIK
1. Pelayanan langsung yang diberikan oleh Apoteker kepada
pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan
meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat
untuk tujuan keselamatan pasien (patien safety) sehingga
kualitas hidup patien (quality of life ) terjamin.
PELAYANAN FARMASI MELALUI
SISTEM SATU PINTU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/FARMASI/07/2017 B 3dari3

2. Pelayanan Farmasi Klinik yang dilakukan meliputi :


a. Pengkajian dan pelayanan resep
b. Penelusuran riwayat penggunaan obat
c. Rekonsiliasi Obat
d. Pelayanan Informasi Obat
e. Konseling
f. Visite
PROSEDUR
g. Pemantauan Terapi Obat
h. Monitoring Efek Samping Obat
i. Evaluasi Penggunaan obat
j. Dispensing sediaan steril
k. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah

1. Apotek Rawat Jalan


2. Apotek Rawat Inap
3. Apotek Instalasi Bedah Sentral
4. Apotek Unit Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
5. Apotek Unit Gawat Darurat Kamar Bersalin
6. Poliklinik
7. Bangsal Rawat Inap
8. Bagian Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai