Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN INDIVIDU

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI NICU LEVEL 2 RSUD TEMANGGUNG

Disusun oleh:

MITA AMALIA
20214030072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022
A. NAMA KEGIATAN
Adapun nama kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi terkait hand over sesuai SOP .

B. TUJUAN KEGIATAN
Untuk menjelaskan kepada kepala ruang dan perawat bangsal NICU di RSUD Temangung terkait
bagaimana pelaksanaan hand over sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

C. RINCIAN KEGIATAN

No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Metode Tempat Target PJ


1 Hand Mempersiapk Meningk Perawat Senin- Cerama Bangsal 90% Mita
over an materi atkan NICU Sabtu 07- h PICU tindakan Yusuf
belum SAP hand dan 12 NICU hand over
optimal over mengopt Februari Diskusi dilakukan Bu
Membahas imalkan 2022 sesuai Prapti
Demons
literatur setiap check list
trasi
bersama tindakan
kelompok handove Tersedian
r pada ya video
Membuat perawat simulasi
power point hand over
untuk
sosialisasi
Pembuatan
video
simulasi hand
over
Konsultasi
materi
Mempersiapk
an tempat
untuk
sosialisasi
Sosialisasi
terkait
pentingnya
dalam
melakukan
hand over

Demonstrasi
hand over

Evaluasi
proses
Handover
D. PEMBAHASAN
1. Perencanaan
Hasil pengkajian dengan melakukan observasi yang dilakukan di NICU Level 2 sejak
tanggal 28 Februari - 2 Maret 2022 ditemukan bahwa pada saat observasi, perawat telah
melakukan hand over belum sesuai prosedur yang telah ditetapkan, dari hasil observasi
tersebut masih ada beberapa langkah yang masih terlewati dan tidak lengkap dalam
pelaksanaannya. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap prosedur
langkah-langkah dilakukannya hand over oleh perawat dan ketidak tepatan dalam
penyampaian dan seringnya hand over dilakukan tidak sesuai jam yang ditetapkan. Oleh
karena itu, dilakukan sosialisasi mengenai prosedur hand over yang sesuai dengan SOP
dengan sasaran perawat di bangsal PICU NICU.

Prosedur Hand Over sesuai dengan SOP


Handover merupakan salah satu proses keperawatan sebagai metode
komunikasi antar perawat, dan menukarkan informasi pasien kepada perawat saat
pergantian shift. Komunikasi dalam Handover berkontribusi dalam keselamatan pasien.
Keselamatan pasien merupakan komponen yang penting dan vital dalam suhan
keperawatan. Komunikasi yang tidak efektif dalam handover dapat berkontribusi
terhadap kesalah dan pelanggaran termasuk dalam pengobatan, operasi, dan tindakan
lainnya selama proses perawatan.
 Untuk menciptakan pelayanan keperawatan yang optimal itu perlu SDM yang baik
juga berkualitas.
 Pembentukan SDM yang baik dan berkualitas itu diawali dengan kepuasan SDM
terhadap pekerjaan mereka.
 Kepuasan kerja akan memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan yang
nantinya akan berdampak juga bagi kepuasan pelanggan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja :
- Lingkungan kerja yang nyaman
- Dukungan atau motivasi dari seluruh pihak ketenagaan
- Gaji, reward, dan penjadwalan yang baik.
 Penjadwalan perawat merupakan sebuah hal yang memberikan pengaruh karena
memiliki keterikatan antara tingkat keahlian yang dimiliki dan kepasitas atau
kompetensi yang ada pada diri perawat untuk pemberian pelayanan perawatan
kepada pasien.
 Penjadwalan adalah tata kelola jam untuk mengerjakan semua pekerjaan agar
terselesaikannya semua aktivitas demi mencapai target secara maksimal dengan
tidak lupa memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Langkah-Langkah Hand Over
a. Didahului dengan doa bersama
b. Komunikasi antar pemberi tanggung jawab dan penerima tanggung jawab
dilakukan di depan pintu dengan suara perlahan tidak rebut
c. Menyebutkan identintas pasien, dx medis, dx Keperawatan yang telah dilakukan
beserta waktu pelaksana
d. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan keperawatan yang belum
dilakukan
e. Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama shift
f. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan (bila ada)
g. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
h. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya yang dilakukan selama
shift
i. Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan selama sift
j. Menginformasikan kepada pasien / keluarga nama perawat sift berikutnya pada
akhir tugas
k. Memberikan salam kepada pasien, keluarga serta mengobservasi dan menginspeksi
keadaan pasien, menanyakan keluhan-keluhan pasien (dalam rangka klarifikasi)
Akibat Langkah Hand Over Tidak Runtut
Hand over bila tidak dilakukan secara runtut atau ada langkah-langkah yang
terlewat akan menimbulkan kesalahan dalam kesinambungan pelayanan dan pengobatan
yang tidak tepat serta mengakibatkan potensi kerugian bagi pasien. Kegagalan terbanyak
dalam proses keperawatan adalah dalam keselamatan pasien sering terjadi akibat serah
terima pasien yang tidak memadai.
2. Implementasi

No Kegiatan Sasaran Tujuan Pelaksana

A. Persiapan

1) Mencari litrature /jurnal terkait


2) Menganalisis materi terkait Untuk melakukan persiapan Mita
Perawat PICU
3) Menyusun SAP agar pelaksanaan berjalan
NICU
4) Membuat Video hand over oleh dengan lancar Yusuf
mahasiswa
5) Koordinasi dengan kepala ruang/PP
B. Pelaksanaan

1) Melakukan sosialisasi mengenai Untuk meningkatkan


prosedur hand over sesuai dengan SOP Perawat PICU kesadaran perawat Mita
2) Menyiapkan video yang telah dibuat pentingnya hand over
NICU
dilakukan sesuai dengan Yusuf
prosedur

C. Evaluasi

1) Melakukan evaluasi terkait


Untuk mengetahui tingkat Mita
pelaksanaan dan penerapan perawat Perawat PICU
pelaksanaan perawat dalam
dalam melakukan hand over sesuai NICU Yusuf
melakukan hand over.
dengan SOP.

Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 7 Maret, 10 Maret, dan 14 Maret 2022 di
pagi hari pukul 07.30 WIB pada saat dilakukan meeting morning. Kegiatan ini
dilakukan dengan metode ceramah dan penayangan video hand over yang sebelumnya
telah dibuat. Hal lain yang relevan dan mendukung adalah sudah adanya SOP hand
over dari Manajemen Keperawatan di RSUD Temanggung sehingga dapat menjadi
acuan dan standar dalam melakuakn hand over yang baik ditiap bangsal rumah sakit.
Keberhasilan kegiatan dapat tercapai karena perawat kooperatif, tampak memahami saat
dilakukannya sosialisasi, dan perawat saat di bangsal menerapkan hand over sesuai
dengan prosedur atau SOP, sehingga meminimalkan adanya kesalah dalam pelaporan,
kesalah identitas hingga medical error.

3. Evaluasi
Dalam pelaksanaan mengenai sosialisasi terkait prosedur hand over yang sesuai dengan
SOP yang telah dilaksanakan. Perawat tampak memperhatikan saat dilakukannya
sosialisasi. Selain itu, perawat juga tampak sudah paham terkait pentingnya melakukan
hand over sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan RSUD Temanggung. Namun,
dalam melakukan hand over sesuai dengan SOP yang telah disosialisasikan masih ada
beberapa perawat yang kurang lengkap dan tidak melakukan langkah-langkah sesuai
dengan yang dijelaskan saat sosialisasi disebabkan karena waktunya yang tidak sesuai
dengan perjanjian dan ada beberapa perawat terlambat karena baru selesai melakukan
tindakan.

4. Kesimpulan dan saran


Berdasarkan kegiatan sosialisasi yang sudah dilakukan, sudah terjadi peningkatan dalam
melakukan hand over, sebelum adanya sosialisasi dan penayangan video hand over
ditemukan hasil 85% dalam melakukan hand over. Kemudian, saat dilakukannya
observasi setelah adanya sosialisasi dan penayangan video, hand over dilakukan dan
mendapatkan hasil 88, 32%, diartikan ada peningkatan 3,32% dari sebelumnya. Saran
untuk kedepannya dari Kepala Ruang maupun PP atau dari Manajemen Keperawatan
Rumah Sakit bisa melakukan evaluasi dalam proses hand over agar pelaksanaannya
terus meningkat sehingga meminimalkan kesalahan identitas, tindakan atau medical
error lainnya. Perawat juga lebih banyak berlatih dan mengingat kembali prosedur hand
over yang baik dan benar.
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

LANGKAH-LANGKAH HAND OVER

Pokok bahasan : Hand Over

Sasaran : Perawat PICU NICU

Metode : Ceramah

Waktu : 5-10 menit

Tempat : Bangsal PICU NICU

Hari / tanggal : Kamis, 07 Februari 2022

Penyuluh : Kelompok A HB RSUD Temanggung

A. Latar Belakang
Handover merupakan salah satu proses keperawatan sebagai metode komunikasi
antar perawat, dan menukarkan informasi pasien kepada perawat saat pergantian shift.
Komunikasi dalam Handover berkontribusi dalam keselamatan pasien. Keselamatan
pasien merupakan komponen yang penting dan vital dalam suhan keperawatan.
Komunikasi yang tidak efektif dalam handover dapat berkontribusi terhadap kesalah dan
pelanggaran termasuk dalam pengobatan, operasi, dan tindakan lainnya selama proses
perawatan (Triwibowo, C., Yuliawati, S., & Husna, N. A. 2018).
Kejadian kecelakaan pasien dalam perawatan dirumah sakit menjadi sorotan
penting sebagai tingkat kualitas pelayanan. Menurut Sutabri, T., Nopiyanti, E., Alam, F.
S., Susanto, A. J., & Setyowati, N. (2019) kejadian keselamatan pasien di rumah sakit
jakarta dengan parameter identifikasi 21.1%, komunikasi 13%, infeksi 7%, pasien jatuh
10%. Kejadian kecelakaan pasien memiliki hubugnan dengan pelaksaanaan handover.
Pelaksaan handover yang baik dengan komunikasi efektif dapat meningkatkan indicator
mutu pelayanan rumahsakit. Peningkatan system keselamatan pasien penting
ditingkatkan terutama dalam komunikasi selama handover untuk membuat asuhan
keperawatan yang lebih aman, dan meminilisir kesalahan perwatan (Tatiwakeng, R. V.,
Mayulu, N., & Larira, D. M. 2021).
Berdasarkan latar belakang tersebut pelaksaan handover yang baik perlu
ditingkatkan guna meningkatkan mutu pelayanan dan keselamtan pasien. Komunikasi
yang efektif dan proses yang sesuai dengan SOP yang tersedia perlu ditingkatkan dan
selalu dievaluasi. Maka dari itu dengan disusunnya SAP Handover ini dapat
meningkatkan kualitas pelaksanaan handover, sebagai salah satu proses yang pernting
dalam pelayanan perawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti pembelajaran 5-10 menit, Perawat bangsal PICU-NICU
memahami proses handover sesuai prosedur.
2. Tujuan instuksional khusus
Setelah mengikuti pembelajaran selama 5-10 menit, perawat bangsal PICU-NICU:
1) Memahami tujuan Handover
2) Memahami Langkah-langkah handover
3) Memahami akibat handover tidak dilakukan secara runtut
C. Sasaran
Kriteria pasien:
1. Perawat PICU NICU

D. Materi
Terlampir

E. Metode
1. Ceramah

F. Media
Video Hand over

G. Rencana Pelaksanaan
NO Kegiatan Waktu Subjek terapi

1. Persiapan: 2 menit Persiapan ruangan


Menyiapkan ruangan pasien siap
Menyiapkan bahan materi Menjawab salam,
Menyiapkan para perawat berdoa memperhatikan

2. Proses: 5 menit
 Membuka sesi penyampaian materi Menjawab salam,
 Menjelaskan tujuan, langkah- memperkenalkan diri
langkah, dan akibat tidak runtutnya
prosedur hand over
 Mengevaluasi pemahaman perawat Menanggapi dan
terkait materi hand over yang memperhatikan
diberikan

3. Penutup 1 menit Memperhatikan dan


Menutup pertemuan dan mengucapkan menjawab salam
salam

H. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan Materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat

b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama kegiatan
2) Sasaran kooperatif dalam ceramah
3) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat ceramah berlangsung
4) Respon perawat cukup baik

c. Evaluasi hasil
1) Hand over dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu melakukan hand over antara 50 – 80 % dengan benar.
2) Hand over dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
melakukan hand over dari 50 % dengan benar.
Lampiran

Media Video Hand Over


Link : Link: https://www.youtube.com/watch?v=uHwKqzN3oPk&t=29s

Anda mungkin juga menyukai