DENGAN PNEUMONIA
Disusun Oleh:
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemberian semi fowler terhadap
perubahan respiratory rate pada pasien pneumonia di RSUD Kota Mataram
Metode : Desain penelitian atau rancangan penelitian adalah rencana tentang bagaimana cara
pengumpulan, menyajikan dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara
efisien dan efektif (Notoatmodjo, 2012). Desain penelitian yang dalam penelitian ini adalah quasy
experiment design, yang dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2018.
Hasil : Setelah diberikan penerapan posisi semi fowler ada 4 responden yang respiratory ratenya 16-
24x/menit dan 5 responden respiratory rate >24x/menit. Penuruan sesak napas didukung juga dengan
sikap pasien yang kooperatif. Posisi fowler dilakukan dengan kepala dan dada lebih tinggi dari pada
posisi panggul dan kaki, dengan derajat kemiringan 30°- 45°.
Kesimpulan : pemberian posisi semi fowler dapat di terapkan sebagai penatalaksaan terhadap
perubahan respiratory rate pada pasien dengan pneumonia
Telaah Jurnal :
Kesimpulan:
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pelaksanaan pemberian terapi oksigen pada
pasien gangguan sistem pernapasan yang dilakukan oleh perawat diruang paru RSUD
Bangil Pasuruan mayoritas adalah cukup dengan persentase sebesar 58,3%.
JURNAL PENDUKUNG 2
Kesimpulan:
Penelitian yang dilakukan pada 17 responden dengan one group menunjukkan bahwa
jenis kelamin responden terbanyak pada perempuan dengan 9 responden (52,9%),
umur terbanyak pada lansia > 45 tahun sebanyak 13 respoonden (76,5%), pendidikan
responden terbanyak SD sebanyak 9 responden (52,9%) dan lama rawatan lebih dari
seminggu 25 responden (88,2%). Perubahan pola nafas pada pada posisi low fowler,
posisi semi fowler dan posisi standarfowler dimana hasil uji cochron dan uji repeated
anova menunjukkan signifikansi dengan p valeu > α (0,005). Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa tindakan posisi low fowler, posisi semi fowler dan posisi standar
fowler tidak berpengaruh terhadap pola nafas.
JURNAL PENDUKUNG 3
Kesimpulan:
Pada pasien dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan hiperventilasi dapat teratasi dengan terapi pemberian oksigen dan peningkatan
oksigen. Pemberian terapi oksigen menunjukkan adanya perubahan pola nafas
menjadi lebih baik, tidak mengalami sesak dan frekuensi pernafasan normal.