Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa Muhammad Nuril Wahid Fauzi

NIM 04194890
KELAS D/KP/III

ANALISA JURNAL
A. JURNAL 1
Judul Jurnal POSISI SEMI FOWLER MENURUNKAN FREKUENSI NAPAS PASIEN ASMA BRONKIAL
Penulis 1.Sahrudi
2.Mirza Satria
Tahun 2020
Problem Masalah dalam jurnal ini ialah mengetahui posisi semi flower yang dapat menurunkan frekuensi napas
pada pasien yang mengalami asma asma bronkal.
Dari hasil jurnal berdasarkan data dari Medical Record RS KOJA Jakarta didapatkan bahwa dari bulan
Januari-Desember 2019 di Ruangan Poli Rawat Jalan jumlah pasien dengan asma bronchial meningkat
hingga 30% sampai 40 % yaitu sebanyak 35 pasien.
Intervention Berdasarkan jurnal tindakan yang dilakukan perawat ialah memberikan asuhan keperawatan salah satu
nya posisi semi flower yang memudahkan pasien dalam melaukan pernapasan bagi pasien yang
mengalami asma bronchial.
Melakukan penelitian efektifitas atau pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan
frekuensi napas pasien asma bronchial.
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Quansi Eksperiment dengan rancangan One Group Pre
test-Post test dengan jumlah responden sebanyak 20 responden.
Comparison Penelitian ini didukung oleh Hasil Penelitian Safitri (2015) berjudul “Keefektifan pemberian posisi semi
fowler terhadap penurunan frekuensi napas pasien asma bronchial di ruang rawat inap kelas III Dr.
Moewadi Surakarta sebelum dan sesudah diberikan tindakan semi fowler angka kejadian sesak napas
lebih banyak dengan frekuensi pernapasan 28x/menit sebanyak 7 orang (50 %)
Dari Hasil Penelitian Aini (2018) berjudul “Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler terhadap
Penurunan Sesak Napas pada Pasien Asma di RSUD. Didapatkan data ssebelum dan sesudah
diberikannya tindakan angka kejadian sesak napas sebanyak 8 orang (40%).
Outcome Hasil Penelitian dengan perhitungan uji test didapatkan ada efektifitas pemberian posisi semi fowler
pada pasien asma. Disarankan bagi peneliti selanjutnya bahwa hasil penelitian dapat memberikan
gambaran tentang efektifitas penggunaan posisi semi fowler pada pasien asma untuk mengurangi sesak
nafas pada pasien asma bronchial.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian tersebut adalah Pemberian intervensi keperawatan yaitu
posisi semi fowler pada pasien asma bronkial efektif mengurangi frekuensi napas sehingga sesak nafas
pasien menjadi berkurang. Hal ini dapat diketahui melalui sebelum dan sesudah pemberian semi fowler.
Pernapasan pada pasien asma yang mengalami sesak napas sebelum diberikan posisi semi fowler
frekuensinya cenderung meningkat dan frekuensi pernapasan pada pasien asma bronkial yang
mengalami sesak napas sesudah diberikan posisi semi fowler mengalami penuruan.

B. JURNAL 2
Judul Jurnal Efektifitas Pemberian Posisi Kepala Elevasi Pada Pasien Hipertensi Emergensi.
Penulis 1. Sri Anggraeni
2.Chanif
Tahun 2020
Problem Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar orang di
dunia menderita hipertensi dengan prevalensi 26,4%. Di negara maju prevalensi mencapai 37,3% dua
sepertiga diantaranya berada di negara berkembang.
Intervention pemberian posisi kepala elevasi pada pasien hipertensi emergensi
Comparison Hasil penelitian menunjukkan tindakan elevasi atau pemberian posisi kepala yang ditinggikan 30º
bertujuan untuk memaksimalkan oksigenasi jaringan otak melalui peningkatan aliran darah ke otak
(Summers, 2009). Referensi lain mengatakan bahwa posisi kepala yang datar atau sejajar dengan jantung
dapat meningkatkan aliran darah ke otak (Hasan, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian lain dari jurnal penelitian yang dilakukan Sugiharto di Desa Karanganyar
tahun 2007, mendapatkan hasil proporsi hipertensi pada kelompok usia 36-45 tahun sebesar 84%, usia
45-55 tahun sebesar 93,1%, dan usia 56-65 tahun sebesar 95% (Edy Susanto, 2019). Serta berdasarkan
hasil penelitian dari (Amanda & Martini, 2018) mengatakan bahwa kelompok hipertensi, sebanyak
73,10% adalah laki-laki, sedangkan perempuan hanya 41,70%. Hasil analisis statistik diperoleh nilai p
0,04 maka disimpulkan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi. Hasil perhitungan
umus rasio prevalensi dari faktor umur didapatkan nilai 1,75 (95% CI = 1,04 < PR < 2,97) menunjukkan
bahwa laki-laki 1,75 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Outcome Dari hasil evaluasi ini menunjukan bahwa kedua kondisi pasien mengalami peningkatan dilihat dari
tekanan darah yang mulai menurun meskipun terjadinya penurunan tekanan darah tidak signifikan,
kemudian dapat dilihat dari skala nyeri yang juga mulai mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai