Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 4

Valentino Febryandi
Wulan Nurhalimah
Yolanda AIP

PENGARUH BREATHING EXERCISE TERHADAP


FUNGSI PARU PADA PASIEN PNEUMOTHORAX
APA ITU PNEUMOTHORAX?

Pneumothorax adalah kondisi


paru-paru yang kolaps
(mengempis).atau
pengumpulan udara atau gas
dalam rongga pleura, yang
berada antara paru-paru dan
toraks.
PENDAHULUAN

Di dunia
Insiden pneumothorax primer pada laki-laki
mencapai 7.4/100.000 per tahun dan 1.2/100.000 per
tahun pada perempuan (WHO, 2015).
Di Indonesia
Menunjukkan angka mortalitas yang tinggi yakni
33,7%. mortalitas pada kelompok primer
pneumothorax lebih tinggi dibanding pneumothorax
jenis lainnya (Rahmah, 2019).
Di Jawa Barat
Kasus pneumothorax sejak 2015-2018 yaitu
sekitar mencapai 1.158.
Pasien rawat inap sebanyak 690 pasien
Rawat jalan 480 pasien
Masalah kesehatan ini terjadi di salah satu rumah
sakit yang berada dijawa barat (Farhani, 2021)
METODE

Metode dalam penelitian ini menggunakan


kuantitatif dengan rancangan penelitian
Randomized Clinical Trial dan quasi
experiment (prettest-posttest Control Group
Design). Pendekatan yang digunakan yaitu
Literature Review
ANALISIS JURNAL
1. Compare
2. Contrast
3. Synthesize
4. Criticize
5. Summarize

(Rahayu, 2019).
Instrumen yang digunakan untuk analisa data
penelitian ini menggunakan PRISMA dengan
metode PICO.
P= populasi
I= implementasi/ intervensi
C= kontrol/ intervensi pembanding
O= outcome/ hasil.
CARA PENCARIAN JURNAL

Metode pencarian jurnal Google Scholar, PubMed,


Sciencedirect. Peneliti membuka website
www.scholar.google.com, www.ncbi.nlm.nih.gov
dan www.sciencedirect.com.

Peneliti menuliskan kata kunci sesuai MESH


(Medical Subject Heading) yaitu Breathing
exercise dan pneumothorax.
KRITERIA

INKLUSI :
 Pasien Pneumothorax

 Breathing exercise
 Kuantitatif

 2017-2020

 Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia


EKSKLUSI
 Bukan pasien Pneumothorax

 Kualitatif
 Dibawah tahun 2017

 Bahasa lainnya selain BahasaI nggris dan Bahasa

Indonesia
M
E
T
O
D
E

P
R
I
S
M
A
ANALISIS JURNAL
JURNAL 1
Riza Pahlawi , Nida Farhani (2021)

Hasil:
Terdapat peningkatan yang signifikan setelah intervensi
pada kedua kelompok pria dan wanita. Pemberian deep
breathing exercise menunjukkan peningkatan ventilasi
paru secara keseluruhan, dengan peningkatan volume tidal,
dan penurunan RR. Tetapi Latihan ini masih belum
berdampak pada nilai SpO2 karena pasien masih
menggunakan terapi oksigen berupa nasal cannula.
JURNAL 2
Tintin Sukartini, Sriyono, Nursalam, Ninuk Dian K., Adi
Sukrisno

Hasil:
Peniupan balon yang dimodifikasi latihan pernapasan
efektif untuk membantu kepatuhan paru-paru dengan
tingkat signifikan pada kapasitas vital. Latihan Peniupan
balon ini berpengaruh terhadap pengembangan fungsi
paru yang ditunjukkan dengan penurunan frekwensi
pernafasan dan peningkatan vital capacity.
JURNAL 3

Sener Yildirim,satu Yavuz Selim ntepe, Husein


Hasil:
Latihan Breathing Exercise ini, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pemberian
batuk paksa dan latihan pernapasan lainnya
ditambah batuk paksa dalam hal tes fungsi
pernapasan pada pasien dengan tabung dada
untuk pneumothoraks.
Kim Yong‑rye ・  Park Sang‑yeon
Hasil:

Program latihan pernapasan sistematis efektif un
tuk meningkatkan pemulihan pasien pneumotora
ks. Program ini dapat 
diterapkan di rumah sakit pada pasien pneumoto
raks sebagai salah satu modalitas intervensi kepe
rawatan.
KESIMPULAN
Pada gangguan paru restriktif seperti, atelektasis, efusi pleura, dan pneumothorax akan
terjadi penurunan volume dan kapasitas paru-paru. Karena itu diberikan breathing
exercise yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan volume paru-paru.Breathing
exercise dapat diberikan jika pasien sadar dan kooperatif. Pemberian deep breathing
exercise dan active assisted stretching terbukti dapat memperbaiki pola napas yang
ditunjukkan dengan penurunan nilai respiration rate dan heart rate namu Latihan ini
masih belum berdampak pada nilai SpO2 karena pasien masih menggunakan terapi
oksigen berupa nasal cannula. Pemberian active assisted stretching juga dapat
berdampak pada penurunan spasme otot bantu pernapasan, Latihan nafas modifikasi
meniup balon yang dilakukan pada pasien dengan pneumothoraks dan hemathoraks
berpengaruh terhadap pengembangan fungsi paru yang ditunjukkan dengan penurunan
frekwensi pernafasan dan peningkatan vital capacity, Hasil penelitian menunjukkan
bahwa program latihan pernapasan sistematis efektif untuk meningkatkan pemulihan
pasien pneumotoraks. Program ini dapat diterapkan di rumah sakit pada pasien
pneumotoraks sebagai salah satu modalitas intervensi keperawatan.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai