Anda di halaman 1dari 5

BAB 4

TELAAH KRISIS

4.1 Deskripsi Jurnal


Jurnal 1
Judul Penelitian :
Kombinasi nebulisasi dan fisioterapi dada meningkatkan status pernapasan pada
anakanak dengan pneumonia
Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas fisioterapi dada
dan nebulisasi terhadap status pernapasan anak-anak tersebut.
Metode Dan Prosedur Penelitian :
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan pra dan post
mencakup dua kelompok. Responden dipilih dengan menggunakan teknik
consecutive sampling. Sampel penelitian ini adalah kelompok kontrol dan 17
responden pada kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi saturasi diukur selama
dua puluh menit sebelum perlakuan diberikan. Responden baru saja menerima
diikuti dengan nebulisasi satu kali (berdasarkan standar karakteristik obat pada
kedua kelompok asisten studi (fisioterapis) adalah orang yang melakukan
fisioterapi dada. Fisioterapi dada diberikan selama tiga puluh menit di ruang
perawatan. Fisioterapi dada diberikan sebelum makan atau 1 hingga 1,5 jam
setelah makan untuk mengurangi asisten mencatat status pernapasan pada
pengamatan kejenuhan. Pengukuran dilakukan setelah 20 menit perawatan. Studi
ini disetujui oleh Etika dan multivariat menggunakan uji-t independen.
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan perbedaan sebelum
pengobatan di denyut jantung dan saturasi oksigen antara kelompok kontrol dan
kelompok intervensi (p > 0,05) dan tidak ada perbedaan frekuensi pernapasan
antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p < 0,05). Meskipun tidak ada
perbedaan yang ditemukan pada denyut jantung setelah pengobatan kejenuhan
antara kelompok kontrol dan kelompok intervens (P = 0,05). dalam status
pernapasan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi; tingkat pernapasan
kelompok intervensi lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Kesimpulan penelitian:
Kombinasi nebulisasi dan fisioterapi dada lebih efektif daripada nebulisasi saja.
Penting untuk mempertimbangkan kembali kombinasi nebulisasi dan fisioterapi
dada untuk mengatasi masalah obstruksi jalan napas.

Rekomendasi penelitian :
Peneliti ini merekomendasikan kepada petugas kesehatan untuk melakukan
kombinasi nebulisasi dan fisioterapi dada lebih efektif daripada nebulisasi saja.
Penting untuk mempertimbangkan kembali kombinasi nebulisasi dan fisioterapi
dada untuk mengatasi masalah obstruksi jalan napas..

Jurnal 2

Judul Penelitian :
Fisioterapi dada dibandingkan dengan tanpa fisioterapi dada untuk pneumonia
Tujuan Penelitian :
Untuk menentukan efektivitas dan penerimaan fisioterapi dada dibandingkan
tanpa pengobatan atau batuk spontan saja untuk meningkatkan pembersihan
lendir pada pneumoni.
Metode Dan Prosedur Penelitian :
Kami mencari Daftar Percobaan Kelompok Fibrosis Kistik dan Gangguan
Genetik Cochrane yang terdiri dari referensi yang diidentifikasi dari pencarian
basis data elektronik komprehensif dan pencarian tangan dari jurnal yang relevan
dan buku abstrak dari prosiding konferensi. Studi klinis acak atau kuasi-acak di
mana bentuk fisioterapi dada (teknik pembersihan jalan napas) dipertimbangkan
pada orang dengan fibrosis kistik dibandingkan dengan tanpa pengobatan
fisioterapi atau batuk spontan saja.
Hasil Penelitian :
Dari hasil penelitian Pencarian mengidentifikasi 157 studi, dimana delapan studi
cross-over (data dari 96 peserta) memenuhi kriteria inklusi. Ada perbedaan antara
studi dalam cara intervensi disampaikan, dengan beberapa kelompok intervensi
menggabungkan lebih dari satu modalitas pengobatan. Satu studi termasuk
melihat drainase autogenik, enam dianggap fisioterapi dada konvensional, tiga
dianggap tekanan ekspirasi positif berosilasi, tujuh dianggap tekanan ekspirasi
positif dan satu dianggap tekanan tinggi tekanan ekspirasi positif. Dari delapan
studi, enam adalah studi pengobatan tunggal dan dua, intervensi pengobatan
dilakukan selama dua hari berturut-turut (sekali sehari dalam satu, dua kali sehari
di hari lain). Heterogenitas yang sangat besar dalam intervensi pengobatan ini
mencegah dilakukannya meta-analisis.
Kesimpulan penelitian:
Hasil tinjauan ini menunjukkan bahwa teknik pembersihan jalan napas memiliki
efek jangka pendek dalam hal meningkatkan transportasi lendir. Tidak ada bukti
yang ditemukan untuk menarik kesimpulan mengenai efek jangka panjang.
Rekomendasi penelitian :
Kesimpulan dan hasil tinjauan ini merekomendasikan bahwa teknik pembersihan
jalan napas memiliki efek jangka pendek dalam hal meningkatkan transportasi
lendir. Tidak ada bukti yang ditemukan untuk menarik kesimpulan mengenai efek
jangka panjang.
Jurnal 3
Judul :
Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Usia 1-
5 Tahun Yang Mengalami Gangguan Bersihan Jalan Nafas Di Puskesmas Moch.
Ramdhan Bandung
Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian jurnal ini untuk menguji pengaruh fisioterapi dada terhadap
bersihan jalan nafas pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan
pernafasan di Puskesmas Moch.Ramdhan.
Metode Dan Prosedur Penelitian :
Metode penelitia dai jurnal ini menggunakan analisis bivariat ini untuk melihat
Pengaruh kedua variabel dengan menggunakan uji nonparametrik Wilcoxon
Signed Rank test. Sedangkan untuk mengetahui uji beda proporsi bersihan jalan
nafas sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi menggunakan uji Chi-Square.
Analisis bivariat ini menggunakan program statistik perangkat lunak (SPSS 17)
komputer dengan taraf kepercayaan 95% (p<0,05). Instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan : 1). Lembar
observasi untuk mengevaluasi efektivitas pemberian fisioterapi yaitu, Respirasi
Rate (RR) pasien, PCH dan Retraksi Interkostal 2). Sop Fisioterapi dada yang
dibuat oleh peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan uji content validitas dengan
cara melakukan uji ekspert dengan ahli anak dan tim dokter anak. Setelah data
penelitian terkumpul, maka peneliti melakukan Analisis univariat yaitu analisis
yang dilakukan terhadap variabelvariabel dari hasil penelitian dengan melihat
Karakteristik responden berupa Rerpirasi rate (RR), pernafasan cuping hidung
(PCH), Retraksi interkostal (RIC).
Hasil Penelitian :
Bersihan jalan nafas adalah suatu keadaan dimana paru atau trache terbebas dari
penumpukan secret baik sepenuhnya atau sebagian dimana frekwensi nafas dalam
batas norma 0.05. Hasil penelitian ini menunjukan proporsi bersihan jalan nafas
sebelum dan sesudah fisioterapi dada tidak ada perbedaan
Kesimpulan penelitian :
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa terdapat perbedaan frekwensi nafas sebelum dan sesudah dilakukan
fisioterapi dada pada anak yang mengalami bersihan jalan nafas. dimana dapat
diketahui dari hasil penelitian dengan hasil perhitungan p = 0.00 (p=<0.05), hal
ini berarti bahwa fisioterapi dada dapat membantu perbaikan frekuensi nafas pada
anak yang mengalami gangguan bersiha jalan nafas. Sedangkan untuk uji beda
proporsi (pernafasan cuping hdung dan retraksi interkostal) tidak terdapat
perbedaan antara sebelum dan sesudah fisioterapi dada dengan hasil perhitungan
p = 0.225, artinya fisioterapi dada tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap
pernafasan cuping hidung dan retraksi interkostal.
Rekomendasi penelitian :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk melakukan penelitian
selanjutnya, selain itu diperlukan evaluasi akhir secara lebih ketat antara sebelum
dan sesudah fisioterapi dada
4.2 Aplikabilitas
Analisa Swot

Strength Weakness Opportunity Threatness


(kekuataan ) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
1. Sarana dan 1. Rendahnya Dengan banyaknya Kejadian diare di
prasarana di pengetahuan pasien bisa ruang dahlia tetap
ruang dahlia keluarga pasien menambah edukasi meningkat.
sangat 2. Keyakinan yang secara luas kepada
menunjang kurang benar keluarga – keluarga
2. Perawat sudah terhadap masalah yang bayinya
memfasilitasi ksehatan mengalami diare.
pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga.
3. Perawat
ruangan
berkompeten.

Anda mungkin juga menyukai