Anda di halaman 1dari 10

HULUAN

  
1.1  Latar Belakang
Tindakan aborsi atau menggugurkan kandungan yang terjadi di Indonesiatelah mencapai
taraf yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan sebuah penelitianmenyatakan bahwa pada
tahun 2000 terjadi sekitar 2,3 juta tindakan aborsi diIndonesia (Kompas, 3 Maret 2000). Lebih
dari separuh atau tepatnya 57%  daripelaku aborsi ini adalah wanita muda berusia kurang dari
25 tahun.
1.2  Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Masalah
1.
 
Apa pengertian aborsi dan macam-macamnya?2.
 
Bagaimanakah statistik kejadian dan pelaku aborsi di Indonesia?3.
 
Apa saja alasan seseorang melakukan tindakan aborsi?4.
 
Bagaimana pandangan hukum dan agama terhadap tindakan aborsi?5.
 
Bagaimana prosedur aborsi yang umum dilakukan?6.
 
Apa saja risiko dari aborsi?7.
 
Apakah ada solusi untuk mengatasi tingginya tingkat aborsi di Indonesia?
1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah mengenai tindakan aborsi yang terjadi diIndonesia ini adalah
untuk mengetahui dan mengenali tindakan aborsi serta kasus-kasus aborsi yang marak terjadi serta
mencoba menyajikan solusi dari permasalahan aborsi yang terjadi di Indonesia.       
 
2
  
BAB III SI
 
2.1  Pengertian dan Macam-Macam Aborsi
Istilah aborsi dalam dunia kesehatan menurut Fact About Abortion, InfoKit on Women¶s
Health oleh Institute for Social, Studies, and Action, Maret 1991,didefinisikan sebagai
penghentian kehamilan setelah tertanamnya sel telur (ovum)yang telah dibuahi dalam rahim
(uterus) sebelum usia janin (fetus) mencapai 20minggu. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia aborsi didefinisikansebagai terjadi keguguran janin; melakukan abortus sebagai
melakukanpengguguran (dengan sengaja karena tidak menginginkan bakal bayi
yangdikandung itu). Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai
penggugurankandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu
secaradisengaja maupun tidak dan biasanya dilakukan ketika janin masih berusia
muda(sebelum bulan ke empat masa kehamilan).Di dunia kedokteran dikenal tiga jenis aborsi,
yaitu:1.
 
Aborsi spontan atau alamiah. Aborsi spontan adalah aborsi yang terjadidengan sendirinya
tanpa adanya tindakan apapun, biasanya terjadi karenakualitas sel telur dan sel sperma
yang kurang baik.2.
 
Aborsi buatan atau sengaja. Aborsi buatan adalah pengakhiran masakehamilan sebelum
usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibattindakan yang disengaja dan disadari oleh
calon ibu maupun si pelaksanaaborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).3.
 
Aborsi terapeutik atau medis. Aborsi terapeutik adalah penggugurankandungan secara
buatan/sengaja yang dilakukan atas indikasi medis.Sebagai contoh, seorang calon ibu
yang sedang hamil tetapi mempunyaipenyakit darah tinggi menahun atau penyakit
jantung yang parah yangdapat membahayakan diri calon ibu maupun janin yang
dikandungnya.Tetapi aborsi ini hanya dilakukan atas pertimbangan medis yang
matangdan tidak tergesa-gesa.
 
3
  
2.2  Statistik Aborsi
 
2.2.1  Statistik Kejadian Aborsi
 Jumlah kejadian aborsi yang dilakukan sangatlah sulit untuk dihitungsecara akurat
karena sangat banyak aborsi yang dilakukan secara gelap atau tanpadilaporkan.
Berdasarkan perkiraan dari BKKBN, terjadi sekitar 2 juta kasus aborsisetiap tahunnya di
Indonesia. Hal ini sangatlah menyedihkan karena berarti setiaptahunnya 2 juta nyawa tak
berdosa telah dibunuh secara kejam.Berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh dua badan
utama yangmenangani masalah aborsi di Amerika Serikat, yaitu Federal Centers for
DiseaseControl (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI), jumlah nyawa yang
dibunuhdalam kasus aborsi melebihi jumlah nyawa yang terbunuh dalam perang
manapunyang pernah terjadi di negara tersebut. Sebagai contoh, jumlah nyawa yang
hilangdalam Perang Vietnam adalah 58.151 jiwa, dalam Perang Korea 54.246 jiwa,dalam
Perang Dunia I 116.708 jiwa, dalam Perang Dunia II 407.136 jiwa, dandalam Perang
Sipil sebanyak 498.332 jiwa. Bahkan secara total, dalam sejarahdunia, jumlah kematian
karena aborsi jauh melebihi jumlah orang yang meninggaldalam semua perang yang
pernah terjadi jika digabungkan sekaligus.Jumlah kematian dalam kasus aborsi juga
melebihi jumlah kematian darikasus kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, bahkan
penyakit. Jumlah totalkematian karena aborsi di seluruh dunia bahkan melebihi kematian
karena kanker dan penyakit jantung yang disebut-sebut sebagai penyebab utama
kematianmanusia.
2.2.2  Statistik Pelaku Aborsi
 Belum ada badan atau lembaga yang dapat menghitung statistik pelakuaborsi di
Indonesia secara pasti, namun jumlah ini diperkirakan hampir sama dengan statistik
pelaku aborsi di Amerika Serikat karena jumlah tindakan aborsiyang terjadi pertahunnya
juga hampir sama dengan di Indonesia. Berikut adalahtabel statistik jumlah tindakan
aborsi berdasarkan usia pelakunya:   
 

Tabel 1. Statistik Pelaku Aborsi
 
Usia
 
Jumlah
 
%
 
Dibawah 15 tahun
 
14.200
 
0.9%
 
15-17 tahun
 
154.500
 
9.9%
 
18-19 tahun
 
224.000
 
14.4%
 
20-24 tahun
 
527.700
 
33.9%
 
25-29 tahun
 
334.900
 
21.5%
 
30-34 tahun
 
188.500
 
12.1%
 
35-39 tahun
 
90.400
 
5.8%
 
40 tahun keatas
 
23.800
 
1.5%
  Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar tindakan aborsidilakukan oleh
wanita muda yang berusia dibawah 30 tahun. Bahkan di AmerikaSerikat, dari
keseluruhan tindakan aborsi yang terjadi, 82% diantaranya dilakukanoleh wanita muda
yang belum menikah. Dengan pertimbangan bahwa dalam adattimur kehamilan di luar
nikah merupakan suatu aib dan merupakan suatu hal yangtidak bisa diterima oleh
masyarakat, maka diperkirakan bahwa jumlah tindakanaborsi yang dilakukan wanita
yang belum menikah di Indonesia jauh lebih tinggidari yang terjadi di Amerika Serikat.
2.3  Alasan  Tindakan Aborsi
Sebenarnya secara umum alasan utama dilakukannya tindakan aborsiadalah karena
terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, terdapatbanyak hal yang
melatarbelakangi tindakan seseorang untuk memilih aborsi,diantaranya adalah karena
kontrasepsi yang gagal, sudah memiliki terlalu banyak anak, korban perkosaan,
pertimbangan ekonomi, jenis kelamin bayi yang tidak sesuai keinginan, hamil di luar
nikah, atau alasan medis.Seperti yang kita ketahui, tindakan aborsi karena alasan medis
sudah pastihanya sebagian kecil saja dari 2 juta kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya.
DiIndonesia, belum ada lembaga atau badan yang menghitung secara persis
berapabanyak jumlah kasus aborsi berdasarkan tiap-tiap alasan yang ada. Sebagai
bahanpertimbangan, persentase kasus aborsi berdasarkan alasan dilakukannya yangterjadi
di Amerika Serikat adalah sebagai berikut:

 
5
  
1.
 
Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolahatau tanggung
jawab lain (75%)2.
 
Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)3.
 
Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)Data mengenai persentase kasus aborsi
berdasarkan alasan dilakukannyatindak aborsi di Amerika Serikat ini didukung oleh
penelitian dari Aida Torresdan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan
bahwa hanya 1% kasusaborsi karena perkosaan atau
incest 
(hubungan intim satu darah), 3% karenamembahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena
janin akan bertumbuh dengancacat tubuh yang serius. Hal ini menunjukkan bahwa 93%
dari kasus aborsi yangterjadi adalah karena keegoisan pribadi manusia.

2.4  Aborsi dalam Pandangan Hukum dan Agama


 
2.4.1  Aborsi dalam Pandangan Hukum
 Dalam dunia hukum di Indonesia, aborsi termasuk tindakan kriminal dandikenal dengan
istilah ³
Abor 
tus
 

rovo
catus
 


iminalis
´. Dalam sebuah kasusaborsi, yang dikenai hukuman bukan hanya sang ibu yang
menggugurkankandungannya, tetapi juga dokter atau bidan atau dukun yang
membantumelakukan aborsi serta orang-orang disekitar yang mendukung
terlaksananyatindak aborsi.Hukum-hukum mengenai aborsi telah diatur dengan cukup
jelas dalamKitab Undang-Undang Hukum Pidana diantaranya dalam pasal 229 dan
pasal346-349. Pasal-pasal tersebut berbunyi sebagai berikut:Pasal 2291.
 
Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita ataumenyuruhnya supaya
diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkanharapan, bahwa karena pengobatan itu
hamilnya dapat digugurkan, diancamdengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda
paling banyak tiga ratus ribu rupiah.
 
6
  
2.
 
Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, ataumenjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika diaseorang tabib, bidan
atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.3.
 
Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarianmaka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.Pasal 346 Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungannyaatau menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara palinglama empat tahun.Pasal 3471.
 
Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita
tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara palinglama dua belas tahun.2.
 
Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidanapenjara
paling lama lima belas tahun.Pasal 3481.
 
Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjarapaling lama lima tahun enam bulan.2.
 
Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakanpidana penjara
paling lama tujuh tahun.Pasal 349Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan yangtersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satukejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana
yangditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapatdicabut hak
untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
 
7
  
Sementara itu, tindakan aborsi dengan alasan medis mendapat dukungandari pasal 15
ayat 1 Undang-Undang Kesehatan Nomor 23/1992 yangmenyebutkan bahwa: ³dalam
keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya,
dapat dilakukan tindakanmedis tertentu´. Namun, dalam ayat kedua dari pasal tersebut
tidak disebutkanbentuk dari tindakan medis tertentu yang dimaksud, tetapi hanya
menyebutkansyarat untuk melakukan tindakan medis tertentu itu. Selain itu, pasal 15
UUKesehatan ini juga belum menjelaskan apa yang dimaksud tindakan medistertentu dan
kondisi bagaimana yang dikategorikan sebagai keadaandarurat. Hal ini menimbulkan
pengertian yang sangat rancu danmembingungkan masyarakat dan kalangan medis.
2.4.2  Aborsi dalam Pandangan Agama
Dalam agama Islam, tindakan aborsi sangatlah dilarang. Terdapatbeberapa ayat dalam
Alquran serta hadits Nabi yang secara tidak langsungmembahas mengenai hukum aborsi,
diantaranya:1.
 
Manusia, betapapun kecilnya, tetap adalah ciptaan Allah yang mulia. (QS17:70)2.
 
Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.Menyelamatkan
satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semuaorang. (QS 5:32)3.
 
Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uangyang cukup atau
takut akan kekurangan uang. (QS 17:31)4.
 
Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintahAllah. (QS
5:36)5.
 
Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. (QS 53:32)6.
 
Tidak ada kehamilan yang merupakan ³kecelakaan´ atau kebetulan. Setiapjanin yang
terbentuk adalah merupakan rencana Allah. (QS 22:5)7.
 
Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalamkasus hamil
diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggikehidupan.
 
8
  
Selain menurut ajaran Islam, ajaran agama mana pun tidak ada yangmemperbolehkan
dilakukannya aborsi dengan alasan yang berupa keegoisanmanusia.
2.5  Prosedur Aborsi
Tindakan aborsi secara umum dapat dilakukan dengan dua cara, yaknidilakukan sendiri
atau dilakukan oleh orang lain. Aborsi yang dilakukan sendiriumumnya dilakukan
dengan cara mengonsumsi obat-obatan yang membahayakanjanin atau melakukan
perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja dapatmenggugurkan janin. Sedangkan aborsi
yang dilakukan oleh praktisi medis dapatdilakukan dengan berbagai cara dan berbeda-
beda sesuai usia kandungan, yakni:
y
 
Usia kehamilan dibawah 1 bulan: janin masih sangat muda dan berukuransangat kecil.
Aborsi dilakukan dengan menggunakan alat penghisap(
sucti
o
n
), saat dikeluarkan janin berbentuk gumpalan-gumpalan darah dancairan berwarna
kemerahan.
y
 
Usia kehamilan 1-3 bulan: bagian tubuh janin sudah mulai terbentuk.Aborsi dilakukan
dengan cara menusuk janin kemudian memotong-motong bagian tubuh janin menggunakan tang
khusus untuk aborsi(
cunam
 
a
bor 
tus
). Setelah itu, potongan-potongan tubuh janin tersebutdikeluarkan satu persatu.
y
 
Usia kehamilan 3-6 bulan: bagian tubuh janin sudah dapat terlihat denganjelas dan
jaringan sarafnya sudah terbentuk dengan baik sehingga ia sudahbisa merasakan sakit.
Pada tahap ini aborsi dilakukan dengan caramembunuh bayi dalam kandungan terlebih
dahulu dengan caramenyuntikkan cairan maut (
saline
) ke dalam air ketuban. Cairan ini akanmenyebabkan kulit bayi terbakar dan
menyesakkan pernapasannya.Dibutuhkan waktu berjam-jam sampai satu hari hingga
janin meninggal.Setelah itu, baru tubuh janin yang sudah tidak bernyawa ini dikeluarkan.
y
 
Usia kehamilan 6-9 bulan: pada usia ini, tubuh bayi sudah dengansempurna terbentuk dan
fungsi-fungsi tubuhnya telah bekerja. Aborsidilakukan dengan cara mengeluarkan bayi
hidup-hidup baru kemudiandibunuh dan dibuang.
 

Jumlah kejadian aborsi ini berbeda-beda pada masing-masing tahap usiakehamilan. Di Indonesia
belum dapat dihitung secara spesifik jumlah kejadianaborsi pada masing-masing tahap
kehamilan, sebagai acuan, berikut ini adalahtabel yang menunjukkan data statistik
tindakan aborsi berdasarkan berbagai usiajanin yang terjadi di Amerika Serikat.
Tabel 2. Statistik Aborsi Berdasarkan Usia Janin
 
Usia Janin
 
K
asus Aborsi
 
13-15 minggu
 
90.000 kasus
 
16-20 minggu
 
60.000 kasus
 
21-26 minggu
 
15.000 kasus
 
Setelah 26 minggu
 
600
 
kasus
 
2.6  Risiko Aborsi
Secara umum, seorang wanita yang melakukan tindakan aborsi memilikidua macam
risiko, yakni risiko kesehatan dan keselamatan fisik dan risikogangguan psikologis.
Menurut buku Facts of Life yang ditulis oleh Brian Clowes,risiko kesehatan fisik yang
dapat dialami oleh seorang wanita setelah melakukanaborsi adalah:1.
 
Kematian mendadak karena pendarahan hebat2.
 
Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal3.
 
Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan4.
 
Rahim yang sobek (

te

ine
 
Pe
rfor 
ati
o
n
)5.
 
Kerusakan leher rahim (
Ce
rv
ical 
 
Lace

ati
o
ns
) yang akan menyebabkancacat pada anak berikutnya6.
 
Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen padawanita)7.
 
Kanker indung telur (
O
v
a

ian
 
Cance

)8.
 
Kanker leher rahim (
Ce
rv
ical 
 
Cance

)9.
 
Kanker hati (
Li
v
e

 
Cance

)

Anda mungkin juga menyukai