Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan 40-60% multi
gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone
esterogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologis kenaikan hormone ini
belum jelas. Mungkin karena system saraf pusat atau pengosongan lambung,
yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan
ini, meskipun gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk, keadaan inilah yang disebut hipermesis gravidarum. Keluhan gejala
dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.

1.2. TUJUAN PENULISAN


a. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas praktek klinik lapangan, dan penulis dapat lebih
memperluas wawasan keilmuan dibidang kebidanan mengenai
hyperemesis gravidarum.
b. Tujuan Umum
Menambah pengetahuan pembaca khususnya tentang Asuhan Kebidanan
pada ibu hamil dengan Hyperemesis gravidarum, serta menambah
literature perpustakaan.

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN PENULISAN
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. DEFINISI

1
2.2. ETIOLOGI
2.3. GEJALA KLINIS, TANDA, TINGKATAN
2.4. PATOFISIOLOGI
2.5. AKIBAT HYPEREMESIS GRAVIDARUM
2.6. KEHAMILAN DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
2.6.1. DEFINISI
2.6.2. PENATALAKSANAAN
2.7. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1. PENGKAJIAN DATA
3.2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
3.3. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
3.4. KEBUTUHAN SEGERA
3.5. INTERVENSI
3.6. IMPLEMENTASI
3.7. EVALUASI
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Kehamilan


 Adalah suatu peristiwa penyatuan sel sperma dan sel telur di tuba falopii
(Mochtar, Rustam, 1998)
 Adalah mulai dari konsepsi sampai jalan lahir lama hamil normal adalah
280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 1999)
 Adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan
(H. Farer, 1999 : 33)

2.2. Definisi Hyperemesis


 Hyperemesis gravidarum adalah Nausea dan vamitino dalam kehamilan
yang berkembang sedemikian rupa sehingga terjadi efek sistemik,
dehidrasi dan penurunan BB.( Manuaba, 1998. )
 Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi
buruk, karena terjadi dehidrasi.( Mochtar, Rustam, 1998.)

2.3 Etiologi
Sebab pasti belum diketahui. Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000
kehamilan. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan ole factor toksik ; juga
tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomic pada otak,
jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat
lain akibat inanisi. Factor perdis posisi sebagai berikut :
1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigrafida, mola
kidatisoda dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa factor
hormone memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut
hormone khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.

3
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic
akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan ini merupakan factor organic.
3. Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak, juga
disebutkan sebagai salah satu factor organic.
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini,
rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan. Takut terhadap kehamilan
dan persalinan takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat
menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah
sebagai ekspresi tidak sadar terhadap kengganan menjadi hamil atau
sebagai pelarian kesukaran hidup.

2.4. Gejala Klinis, Tanda, Tingkatan


Ada 3 macam :
1. Hyperemesis Gravidarum tingkat I
Muntah yang terus menerus keadaan umum penderita, ibu merasa lemah,
nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada
epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit mengurang, lidah mongering dan mata cekung.
2. Hyperemesis Graviadarum tingkat II
Penderita tampak elbih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang,
lidah mongering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan turun dan mata menjadi
cekung tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan konstipasi. Aseton
dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Hyperemesis Graviadarum tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi
menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan syarag yang dikenal
sebgai ensefalopati wernickle, dengan gejala :nistaqmus, diplopia, dan

4
perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan
adanya payah hati.

2.5. PATOFISIOLOGI
Mual dan muntah akibat meningkatnya kadar esterogen, pengaruh fisiologi
hormone ini tidak jelas, mungkin berasal dari system saraf pusat atau akibat
berkurangnya pengosongan lambung. Muntah terjadi akibat stimulasi dari
pusat muntah di sumsum sambung, dan berlangsung menurut beberapa
mekanisme yaitu :
1. Rangsangan Langsung ( saluran lambung – usus ).
Akibat rangsangan peristaltic usus meningkat dan produksi asam
lambung yang meningkat pula maka terjadi mual. Pusat muntah
dirangsang melalui nervus vagus (saraf otot ke-10) sehingga
menyebabkan muntah-muntah. Pusat muntah juga dapat dirangsang oleh
kerusakan pada mukosa usus-lambung.
2. Rangsangan Tak Langsung
Faktor psikologik mempengaruhi system saraf pusat dan merangsang
CTZ (Chemoreseptor Trigger Zone) suatu daerah yang banyak reseptor
letaknya berdekatan dengan pusat muntah di sumsum belakang, tetapi di
luar barier daerah otak. Zat asing di sirkulasi merangsang saraf
mengeluarkan impuls, dan impuls sampai ke CTZ dengan bantuan neuro
transmitter dopamine. Dari CTZ di teruskan ke pusat muntah. Pusat
muntah memberikan respon melalui nervus vagus sehingga
meningkatkan peristaltic usus dan asam lambung sehingga
mengakibatkan mual dan muntah.

2.6. AKIBAT HYPEREMESIS GRAVIDARUM


A. Akibat Hiperemesis terhadap janin
- Pertumbuhan janin terganggu
- Janin mati dalam kandungan

5
- Janin dapat mengalami kelainan congenital karena obat penenang.
B. Akibat Hiperemesis terhadap Ibu
- Gangguan keseimbangan cairan (dehidrasi)
- Gangguan keseimbangan asam basa (adanya keton)
- Gangguan keseimbangan elektrolit (kekurangan kalium).

2.7. KEHAMILAN DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM


2.5.1. Definisi
Ibu hamil yang muntah berlebihan, sehingga menimbulkan dehidrasi
dan gangguan kehidupan sehari-hari. Apabila muntah yang terus-
menerus tersebut tanpa pengobatan, maka dapat mengakibatkan
gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim.
2.5.2. Penatalaksanaan
Memberi keyakinan pada ibu hamil bahwa mual dan muntah adalah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda, dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan. Menganjurkan untuk mengubah
pola makan sehari-hari dengan makan sedikit-sedikit tapi sering.
Makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat, makanan dan
minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat
dingin, konsumsi sayur dan buah supaya defekasi tetap teratur.
Hindarkan makanan yang berminyak dan berbau lemak, karena dapat
menambah rasa mual. Dan juga dianjurkan pada waktu bangun pagi,
jangan segera turun dari tempat tidur, karena akan terasa pusing, oleh
Karen itu sebaiknya bangun dalam posisi miring ke kiri dan ke kanan
setelah itu, duduk di tempat tidur, baru turun dari tempat tidur.
Setelah itu konsep perawatan dan pengobatan yang dapat diberikan
antara lain :
1. Obat-obatan
Untuk pemberian obat pada hyperemesis Gravidarum, sebaiknya
dapat dipilih obat yang bersifat teratogenik (menyebabkan kelainan
congenital). Susunan obat yang dapat diberikan adalah :

6
a. Sedativa ringan
- Phenobarbital (luminal) 30 mgr
- Valium
b. Anti alergi
- Anti histamine
- Dramamin
- Avomin
c. Obat anti mual muntah
- Mediamer B6
- Ametrole
- Stimetril
- Avopreg
d. Vitamin
- Terutama vitamin B kompleks
- Vitamin C
2. Isolasi
Penderita hyperemesis Gravidarum di sendirikan dalam kamar
yang terang, cerah dengan udara segar. Hanya dokter dan perawat
yang boleh masuk ke dalam kamar penderita mau makan. Tidak
diberikan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja
gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi Psikologik
Berikan penjelasan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan, hilangkan rasa takut terhadap kehamilan maupun
persalinan kurangi pekerjaan yang berat, dan hilangkan semua
masalah dan konflik yang ada.
4. Cairan Parental
Cairan parental yang diberikan cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein dengan glucose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak
2-3 liter / hari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin
khususnya vitamin B kompleks dan C dan bila ada kekurangan

7
protein dapat diberikan asam amino secara intrauvena. Selama
pemberian cairan harus mendapat perhatian tentang keseimbangan
cairan yang masuk dan keluar melalui kateter, hitung nadi dan suhu
setiap 4 jam sekali, hitung tekanan darah 3 kali sehari, hitung
pernapasan, lancarnya pengeluaran urin menunjukkan bahwa
keadaan penderita berangsung-angsur membaik. Bila keadaan
muntah berkurang, kesadaran membaik penderita dapat diberi
makan dan minum serta mobilisasi.
5. Penghentian Kehamilan
Pada beberapa kasus, pengobatan hyperemesis Gravidarum tidak
berhasil. Keadaan penderita tidak bertambah baik, oleh karena itu
diperlukan pertimbangan penghentian kehamilan diantaranya :
a. Gangguan Kejiwaan
- Delirium
- Apatis, Somnolen sampai koma
- Terjadi gangguan jiwa enselopati wenickle
b. Gangguan Penglihatan
- Pendarahan retina
- Kemunduran penglihatan

c. Gangguan Faal
- Hati dalam bentuk ikterus
- Ginjal dalam bentuk anuria
- Nadi meningkat
- Tekanan darah menurun

2.8. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal …… Jam ….
A. Data Subyektif
1. Biodata

8
Meliputi nama ibu, umur, agama, pendidikan pekerjaan dan alamat ibu
semua data ini untuk mengetahui identitas, tingkat pengetahuan, serta
status social ibu di masyarakat. Selain itu juga mencakup data suami
yang meliputi nama suami, umur, agama, pendidikan, pekerjaan dan
alamat.

2. Riwayat Keluhan Utama


Ibu mengatakan hamil muda dengan keluhan mual muntah yang
berlebihan sampai mengganggu aktivitas ibu.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu dengan penyakit gastritis.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular, menurun dan menahun serta tidak ada riwayat Gemelly.

5. Riwayat Perkawinan
Umur pertama kali menikah : terlalu muda berhubungan dengan
kesiapan untuk hamil, serta kesiapan mengasuh dan mendidik anak.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
-
7. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Trimester I
- Hyperemesis Gravidarum
- Primi muda
- Mola hidatidosa, gemelly
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Istirahat
Dianjurkan banyak istirahat sehubungan dengan keadaan umum
lemah akibat hyperemesis gravidarum.

9
b. Pola Aktifitas
Aktifitas terganggu karena mual muntah yang berlebihan
c. Pola Eliminasi
- Oliguria
- Konstipasi
- Aseton dapat tercium saat BAK
d. Pola Nutrisi
- Asupan gizi kurang
- Ion-ion dalam tubuh berkurang sehingga terjadi dehidrasi
- Mual-muntah.
e. Personal Hygiene

f. Keadaan Psikosial
- Takut terhadap kehamilan dan persalinan
- Takut kehilangan pekerjaan
- Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan
konflik mental sehingga memperberat mual-muntah.
g. Factor Spiritual
Kepercayaan dan keyakinan yang dianut dan dijalankan oleh ibu.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Lemah
Kesadaran : Composmentis s/d koma
TD : Sistolik menurun
Nadi : Meningkat sekitar 100 per menit, kecil, dan cepat
Suhu : Meningkat
BB : Menurun

10
Lila : Minimal 23 cm, deteksi terjadinya KEK.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : Pucat
Mata : Cekung, sclera sedikit ikterus
Mulut : Bibir kering, lidah kering dan tampak kotor
Ekstremitas : Turgor kulit menurun
Warna kulit : Kuning pada stadium lanjut
b. Palpasi
- Perut : - Nyeri epigastrium
- Leopald I : < 3 jari bawah pusat
- Leopald II:
- Terjadi pada trimester I
- Ekstremitas : Turgor menurun
c. Auskultasi
DJJ :  Doppler pada umur kehamilan 12 minggu
d. Perkusi
Reflek patella  / 

II. IDENTIFIKASI
DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : G… P… UK… Minggu Dengan Hyperemesis Gravidarum.
Ds : Klien mengatakan hamil yang ketiga dengan usia kehamilan 3
bulan,
Mengalami mual muntah berlebihan, pusing.
Do : - TD
- Nadi
- Suhu
- Nafsu makan turun

11
- Muka pucat, mata cekung dan bibir kering serta lidah tampak
kotor.
- Turgor kulit menurun.

III. IDENTIFIKASI
MASALAH POTENSIAL
1. Terhadap janin
- Pertumbuhan janin terganggu
- Janin mati dalam kandungan
- Janin dapat mengalami kelainan congenital karena obat penenang
2. Terhadap Ibu
- Gangguan keseimbangan cairan (dehidrasi)
- Gangguan keseimbangan asam bas (ketan)
- Gangguan keseimbangan elektrolit (kekurangan kalium)

IV. IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
 Tujuan Jangka
Pendek
Setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 20 menit ibu mengerti
penjelasan petugas.
 Kriteria hasil
- Ibu mengerti penjelasan petugas
- Ibu mengganggukan kepala
- Ibu dapat mengulangi penjelasan petugas.

 Tujuan Jangka
Panjang

12
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan tidak terjadi dehidrasi
dan masalah teratasi, muntah berkurang.
 Kriteria Hasil
- Nutrisi terpenuhi
- KU : Baik.
- Dehidrasi tidak terjadi
- TTV : Normal
 Intervensi
1. Diberi penjelasan pada ibu tentang keadaannya
R/ Ibu kooperatif dalam tindakan
2. Observasi TTV
R/ Dengan observasi TTV sebagai parameter deteksi dini adanya
komplikasi
3. KIE tentang nutrisi  porsi makan sedikit tapi
sering
R/ Dengan KIE pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu bersikap
dan berperilaku seperti anjuran petugas (kooperatif)
4. Kolaburasi dengan tim gizi
R/ Menentukan diet yang tepat.
5. Anjurkan ibu istirahat
R/ Dengan istirahat aktifitas menjadi berkurang, metabolisme
lambung juga berkurang, sehingga produksi asam lambung
berkurang tidak sampai terjadi emesis.
6. Kolaburasi dengan dokter dalam pemberian terapi
R/ Fungsi independen

VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan Intervensi

VII. EVALUASI
Sesuai dengan criteria hasil

13
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ W“ UK 12 MINGGU


G1 P0000 Ab000 DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RUANG BERSALIN RS. BINA SEHAT

3.1. PENGKAJIAN
Tanggal 23 Desember 2010
Jam 08.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. “ W “
Umur : 25 Tahun
No. Reg : 368711
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Alamat : Ledokombo

Nama Suami : Tn “ S “

14
Umur : 29 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : 250.000 per bulan
Alamat : Ledokombo

2. Riwayat Keluhan Utama


Ibu menyatakan hamil yang pertama dengan usia kehamilan 3 bulan,
mengalami mual, muntah dan pusing, sekarang sudah berkurang,
sebelumnya sering dengan frekuensi 8X perhari.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah memiliki, DM, Gastritis hypertensi,
jantung, asma ataupun penyakit kronis lainnya.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular, menurun dan menahun seperti TBC, DM dan jantung serta
tidak ada riwayat Gemelly.

5. Riwayat Perkawinan
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Dismenorhea : (-)
Flour Albus : (-)
HPHT : 22 – 9 – 2010

15
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Nikah : 1 kali
Lama nikah : 1 tahun
Umur pertama kali nikah : 18 tahun

7. Riwayat Kehamilan Sekarang


Kehamilan Persalinan NIFAS KB
Lahir Jenis BBL
Kelamin
1. Kehamilan
ini

8. Riwayat Kehamilan Sekarang


 Hamil ke satu
 UK 3 bulan
 ANC di bidan 2 x diberi Fe pada UK 2 bln dan Sekarang.
 Mendapat imunisasi TT sebanyak 1X pada usia 17 tahun sebelum
menikah..
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Istirahat
Dirumah : Tidur siang kurang lebih 2 jam, malam kurang
lebih 8
jam
Di RS : Istirahat, berbaring ditempat tidur
b. Aktivitas
Dirumah : Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga
Di RS : Istirahat, berbaring di tempat tidur miring kanan
dan kiri.

16
c. Eliminasi
Di Rumah : BAB 1 x / hari konstipasi lunak kuning, bau khas,
BAK normal, warna kuning jernih, bau khas.
Di RS : BAB belum, BAK normal, kuning jernih bau khas
d. Nutrisi
Dirumah : Makan 3x/hari, 1 porsi tidak habis, selalu muntah
Setelah makan, menu nasi, lauk, sayur, kadang
susu.
Di RS : Ibu makan menu makanan yang telah disediakan
oleh
Rumah Sakit
e. Personal hygiene
Di Rumah : Mandi 2x/hari, gosok gigi tiap mandi, keramas 2
kali
Sehari, ganti celana dalam tiap basah, ganti baju
tiap
mandi
Di RS : ibu di seka 2x sehari dan selalu ganti pakaian
sehabis di seka.

f. Psikososial
- Ibu berharap janinnya dapat dipertahankan
- Ibu tampak cemas
- Ibu tinggal bersama suami dan kehamilan ini sudah
direncanakan.
- Keluarga ibu dan suami juga mendukung dengan kehamilan ibu

g. Spiritual
Ibu beragama Islam dan taat sholat 5 waktu dan mengaji.

17
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 48 Kg
BB sekarang : 46 Kg
Kenaikan/ penurunan BB: 2 kg
LILA : 26 cm
HPL : 29 – 6 – 2011
UK :

2. TTV
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5o C
RR : 20 x/menit, dangkal

3. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi
Kepala : Agak lonjong, kulit bersih, rambut tidak rontok,
warna hitam.
Muka : Oedema (-), hiperpigmentasi (-), pucat
Mata : Sklera kuning (-), konjungtiva pucat (-), cowong 
Hidung : Bersih, polip (-)
Mulut : Stomatitis (-), kering  , lidah kotor
Telinga : Pengeluaran secret (-), Simetris, kelainan tulang
telinga (-)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe dan pembuluh
getah bening (-)

18
Dada : Simetris, benjolan (-)
Payudara : Simetris, putting menonjol, areola mammae hitam,
kolostrum (-)
Abdomen : Bekas operasi (-), pembesaran sesuai UK, strie
gravidarum (+), linea nigra / alba (-)
Ekstremitas : Oedema (-), Turgor menurun, pada tangan kanan
terdapat bekas infus D5 drip Neurobion

b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan bendungan
vena jugularis
Axilla : klenjar getah bening (-), tidak ada kelainan
Payudara : ASI -/-, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
abnormal,konsistensi kenyal.
Abdomen : Leopold I : 2 jari diatas simpisis teraba
balotement
Leopald II :-
Leopald III :-
Leopald IV :-

c. Auskultasi
Dada : bunyi ronchi (-), bunyi weezhing (-)
Abdomen : bising usus  8x per menit

d. Perkusi
Dada : sonor
Abdomen : meteorismus
Reflek patella : +/+

4. Terapi

19
- Infus D5 drip neurobion
- Tx oral: Mediameter, G6, Vanometa
- Injeksi primperan.

5. Dx Penunjang
Plano test 

3.2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Ny ”W” G1 P0000 Ab000 UK 12 Minggu Dengan Hyperemesis
Gravidarum
Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, usia kehamilan 3
bulan, sejak 3 hari yang lalu setiap kali makan muntah
Do : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5o C
RR : 21 x / menit
Mata : Cowong 
Lidah : Kotor
Bibir : Kering
Payudara : Areola mammae hitam, membesar
Ekstremitas : turgor turun
TFU : 2 jari diatas simpisis teraba ballotement
Plano Test : 

3.3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


1. Terhadap Janin
- Pertumbuhan janin terganggu

20
- Janin mati dalam kandungan
- Janin dapat mengalami kelainan congenital karena obat penenang
- Janin lahir dengan BBLR.
2. Terhadap Ibu
- Gangguan keseimbangan cairan (dehidrasi)
- Gangguan keseimbangan asam basa (adanya keton)
- Gangguan keseimbangan elektrolit (kekurangan kalium)

3.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Perbaiki KU
Kolaborasi dengan dokter spesialis Obgyen

3.5. INTERVENSI
Tanggal 23 Desember 2010
Jam : 17.00 WIB
Dx : Ny ”W” G1 P0000 Ab000 UK 12 Minggu Dengan Hyperemesis
Gravidarum
- Tujuan Jangka Pendek
Setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 30 menit mengerti
penjelasan petugas
- Kriteria Hasil
 Ibu mengerti penjelasan petugas
 Ibu menggangguk kepala
 Ibu dapat mengulangi penjelasan petugas
- Tujuan Jangka Panjang
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan tidak terjadi dehidrasi
dan masalah teratasi, muntah berkurang.
- Kriteria Hasil
 Masalah teratasi
 Nutrisi terpenuhi
 KU : Baik

21
 Dehidrasi tidak terjadi
 TTV : normal
Intervensi
1. Diberi penjelasan pada ibu tentang keadaannya
R/ Ibu kooperatif dalam tindakan
2. Observasi TTV
R/ Dengan observasi TTV sebagai parameter deteksi dini adanya
komplikasi.
3. Observasi intake dan output
R/ Menghitung kecukupan gizi atau cairan
4. KIE tentang Nutrisi
R/ Dengan KIE pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu bersigkap
dan berperilaku seperti anjuran petugas (kooperatif)
5. Kolaburasi dengan tim Gizi
R/ Menentukan diet yang tepat
6. Anjurkan ibu bed rest
R/ Dengan bed rest aktivitas menjadi berkurang, metabolisme lambung
juga berkurang, sehingga produksi asam lambung berkurang tidak
sampai terjadi emesis.
7. Kolaburasi dengan Dokter dalam pemberian terapi
R/ Fungsi dependent

3.6. IMPLEMENTASI
Tanggal 23 Desember 2010
Jam : 17.00 WIB
1. Memberikan penjelasan pada ibu tentang keadaannya dan
memberikan dukungan moral.
2. Mengobservasi TD, Nadi, Suhu, RR (Jam 17.15 WIB)
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,5o C

22
RR : 21 x / menit
3. Memberikan KIE tentang nutrisi yaitu makan sedikit tapi sering,
bangun tidur jangan langsung bangun, minum teh hangat dan roti
kering, serta makanan yang tidak merangsang asam lambung
meningkat missal : terlalu asam, hindari makanan berlemak.
4. Melakukan kolaburasi dengan tim Gizi memberikan makanan
bubur halus.
5. Memantau kedisiplinan ibu dalam minum obat anti mual dan
vitamin untuk penambah darah atau tabet zat besi.

3.7. EVALUASI
Tanggal 22 Desember 2010
Jam : 08.00 WIB
S : Ibu mengatakan sudah tidak mual dan muntah tapi masih pusing.
O: Keadaan Umum?

TD : 120/80 mmHg
S : 37o C
N : 80 x / menit
RR : 25 x / menit

KU : baik
Pola nutrisi : makan ½ porsi habis
Lidah : Bersih
Turgor : ekstrimitas membaik
Mata : : Cowong (-)
Muntah : (-)
A: mual muntah ibu sudah berkurang. Masalah teratasi sebagian
P : KIE :
 Istirahat cukup untuk memulihkan tenaga ibu
 Pola makan sedikit tapi sering rendah lemak, rasa tidak merangsang.

23
 Lakukan pengobatan terhadap rasa pusing.

Tanggal 23 Desember 2010
Jam : 08.00 WIB
S : Ibu mengatakan sudah tidak pusing lagi
O: KU : baik
TD : 120/80 mmHg
S : 37o C
N : 80 x / menit
RR : 25 x / menit
Pola nutrisi : makan ½ porsi habis
Lidah : Bersih
Turgor : ekstrimitas membaik
Mata : : Cowong (-)
Muntah : (-)
A: rasa pusing ibu sudah hilang, masalah teratasi
P:- KIE tentang nutrisi pada ibu hamil
- anjurkan pada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi jika ada keluhan yang
sama

24
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulisan mengenai kesenjangan-


kesenjangan yang terjadi antara teori dengan kasus yang akan dibahas dalam
makalah ini. Dimana setelah melaksanakan Kebidanan pada Ny. W G 1 P1001 UK
12 Minggu Dengan Hyperemesis Gravidarum.
Dalam kasus ini antara kasus dan teori tidak ada kesenjangan. Ny. W
mendapatkan penanganan yang tidak jauh beda dari buku panduan yang kami
baca. Dalam hal ini antara kenyataan dan teori memang sama sehingga kami dapat
mengambil pelajaran pengetahuan dan pengalaman yang berharga yang belum
dapat sebelumnya.

25
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Hyperemesis Gravidarum adalah nausea dan vomitino dalam
kehamilan dengan berkembang sedemikian rupa sehingga terjadi efek
sistemik, dehidrasi dan penurunan BB. Kejadian Hyperemesis ini belum
dapat diketahui dengan pasti.
Dalam kasus ini Ny. A. mendapatkan penanganan yang tidak jauh beda
dari buku panduan yang kami baca. Dalam hal ini antara kenyataan dan teori
memang sama sehingga kami mengambil pelajaran pengetahuan dan
pengalaman yang berharga, yang belum kita dapat sebelumnya.

5.2. SARAN
Harapan kami khususnya ibu hamil muda mengetahui tanda-tanda
hyperemesis sehingga dapat segera diberi pengobatan. Dengan adanya
kerjasama antara pemerintah, pihak Rumah Sakit dan masyarakat saling
membantu sehingga akan membuahkan hasil yang optimal.

26
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam, SINOPSIS OBSTETRI, Jilid I, Jakarta EGC, 1998.

Prawirohardjo, Sarwono, ILMU KEBIDANAN, Jakarta, YBPSP, 1999.

Manuaba, ILMU KEBIDANAN PENYAKIT KANDUNGAN DAN KB


PENDIDIKAN BIDAN, Jakarta EGC, 1998.

Ibrahim, Christina, PERAWATAN KEBIDANAN, Jakarta, Bhratara, 1996.

Oswari. PERAWATAN IBU HAMIL DAN BAYI, Jakarta, EGC, 1999.

27

Anda mungkin juga menyukai