BRONKIAL
A. Analisa PI(C)OT
1. populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien asma bronkial di RSUD Koja
Jakarta.
2. Intervention
pemberian intervensi keperawatan yaitu posisi semi fowler pada pasien asma
semi fowler pada pasien asma bronkial efektif mengurangi frekuensi napas
sehingga sesak nafas pasien menjadi berkurang. Hal ini dapat diketahui melalui
sebelum dan sesudah pemberian semi fowler. Pernapasan pada pasien asma yang
cenderung meningkat dan frekuensi pernapasan pada pasien asma bronkial yang
penuruan.
3. Comparation
4. Outcome
Keuntungan
- posisi semi fowler bisa meningkatkan expansi paru dan menurunkan
mengembang maksimal
yaitu posisi semi fowler pada pasien asma bronkial di RSUD Koja
Jakarta.
akan berkurang.
Manfaat
- pemberian posisi semi fowler dengan kejadian sesak napas pasien asma
Efek
kesehatan yang akan di terima oleh pasien. apabila pasien asma tidak
JURNAL 2
A. Analisa PI(C)OT
1. Populasi
2. Intervention
Posisi semi fowler merupakan suatu posisi dimana bagian kepala tempat tidur
dinaikkan 15 – 45°, bagian ujung dan tungkai kaki sedikit diangkat, lutut
penurunan sesak, hal ini dikarenakan responden mudah memahami dan merasa
lebih nyaman dengan pemberian posisi semi fowler sehingga responden mau
3. comparation
yang merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi, klien dengan posisi 90°
klien duduk di tempat tidur atau di tepi tempat tidur dengan meja yang
menyilang di atas tempat tidur. Tujuan pemberian posisi orthopnea sebagai
dikeluarkan.
4. Outcome
Keuntungan
sesak, hal ini dikarenakan responden mudah memahami dan merasa lebih
Mamfaat
untuk dikeluarkan.
Efek
Time
JURNAL 3
ARIOWIRAWAN SALATIGA
A. Analisa PI(C)OT
1. Populasi
semua pasien tuberkulosis paru di RSP dr Ario Wirawan
2. Intervention
dalam tubuh, meningkat pula oksigen yang dibawa sel darah merah
3. Comparation
4. Outcome
keuntungan
kardiovaskular,
Saturation (SpO2).
Manfaat
Efek
Time
B. LATAR BELAKANG
akibat akibat adanya penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan jaringan
fungsi arteri yang disebut aterosklerosis menyebabkan suplai darah ke jantung tidak
adekuat dan sel-sel otot jantung kekurangan komponen darah. Gagal jantung
memiliki tanda dan gejala yang penting, yaitu sesak nafas, batuk, mudah lelah,
Gejala lain yang muncul yaitu dispnea, ortopnea, dispnea nocturnal paroksimal
(DNP), obstructive sleep apnea, dan edema pulmonal. Penderita gagal jantung
identik dengan pernafasan cepat, dangkal, dan kesulitan mendapatkan udara yang
cukup. Penderita akan sering terbangun tengah malam karena mengalami nafas
tinggi, maka dari itu perlu dilakukan tindakan yang dapat mengurangi angka
kematian pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler, salah satu tindakan yang
koroner ini adalah untuk menemukan letak sumbatan sehingga dapat diperbaiki
aliran darah dengan memecah plak yang tertimbun didalam pembuluh darah.
dilakukan dengan cara memberikan pasien posisi tubuh sesuai dengan hambatan
memperoleh kualitas tidur yang baik. posisi semi fowler akan mempengaruhi
keadaan curah jantung dan pengembangan rongga paru-paru pasien, sehingga sesak
rongga dada dan paru-paru akan menyebabkan asupan oksigen membaik, sehingga
JURNAL 1
4. Dengan menggunakan kata kunci Pasien TB Paru, posisi semi fowler, posisi
JURNAL 3
4. Dengan menggunakan kata kunci : TB paru, Saturasi oksigen, posisi semi fowler
D. RANGKUMAN RESEARCH
POSISI SEMI FOWLER Penelitian ini Bentuk intervensi Hasil penelitian Berdasarkan hasil
PASIEN ASMA Quasi Eksperiment posisi semi fowler napas pasien bahwa pasien
perbedaan berkurang.
frekuensi napas
antara sebelum
dan sesudah
diberikan posisi
semi fowler.
Kemudian hasil
uji statistik
diperoleh r-
r-tabel (2,306)
dengan nilai p-
value 0,001.
Dalam penelitian
EFEKTIFITAS POSISI Penelitian ini ini pasien diberi Hasil penelitian Hasil penelitian
POSISI ORTHOPNEA metode Pra- dimana bagian bahwa ada bahwa posisi
Lamongan. terhadap
penelitian ini
menunjukkan
bahwa posisi
mudah dipahami
oleh responden
orthopnea lebih
efektif untuk
penurunan sesak
pada pasien TB
paru dengan
ditunjukkan rata-
rata penurunan
sesak 5
dibandingkan
posisi semi
fowler dengan
rata-rata
penurunan sesak
4.
Dalam penelitian diperoleh hasil
EFEKTIVITAS POSISI Penelitian ini ini pasien diberi bahwa posisi Dapat
SEMI FOWLER menggunakan quasi posisi semi fowler semi fowler disimpulkan
DENGAN PURSED LIP experiment dengan dimana bagian dengan Pursed bahwa posisi semi
BREATHING DAN SEMI pre-test and post- kepala tempat Lip Breathing fowler dengan
FOWLER DENGAN test. Jumlah sample tidur dinaikkan 15 lebih efektif pursed lip
DIAPHRAGMA pada penelitian ini – 45°, bagian untuk breathinglebih
SaO2 PASIEN TB PARU responden dengan kaki sedikit saturasi oksigen dibandingkan
DI RSP DR. teknik pengambilan diangkat, lutut pasien TB Paru posisi semi fowler
melalui mulut
dengan bibir
dirapatkan dan
dilakukan secara
perlahan-lahan.
E. CRITICAL ANALYSIS
(desain,sampel,variabel,instrumen,analisis)
1. POSISI Tujuan Desain: Penelitian ini menggunakan Hasil Pemberian
FOWLER Penelitian ini dengan rancangan One Group Pre test- menunjukan powler pada
bronkial di di dapatkan data r-hitung (8,729) > r-Tabel intervensi Hal ini dapat
RSUD Koja (2,306) dengan nilai P-Value : 0,001 yang posisi semi diketahui
ada pemberian
frekuensi Pernapasan
sesudah mengalami
fowler. diberikan
statistik frekuensinya
diperoleh r- cenderung
hitung meningkat
0,001. yang
mengalami
sesak napas
sesudah
diberikan
posisi semi
fowler
mengalami
penuruan.
2. EFEKTIFIT Penelitian ini Desain: Penelitian ini menggunakan Hasil Pemberian
FOWLER efektivitas Sampel: Sample yang diambil adalah bahwa ada posisi
DAN posisi semi pasien TB paru yang mengalami sesak pengaruh orthopnea
POSISI fowler dan napas pada bulan Januari-Februari 2016 posisi semi dapat
0,05. penurunan
paru. efektifitas
sesak napas
pasien TB
paru.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa posisi
orthopnea
lebih efektif
dibandingkan
dengan posisi
semi fowler,
dan posisi
orthopnea
lebih
dianjurkan
untuk
pengaturan
posisi tidur
untuk
mengurangi
sesak pada
pasien TB
paru.
3. EFEKTIVIT Penelitian ini Desain: Penelitian ini menggunakan quasi diperoleh adanya
AS POSISI bertujuan experiment dengan pre-test and post-test hasil bahwa perbedaan
SEMI untuk Sampel: sampel pada penelitian ini posisi semi efektifitas
FOWLER
mengetahui sebanyak 38 responden dengan teknik fowler antara Semi
DENGAN
efektivitas pengambilan sampel menggunakan dengan Fowler
PURSED LIP
posisi semi purposive sampling. Pursed Lip dengan
BREATHING
fowler Variabel independen: posisi semi powler Breathing Pursed Lip
DAN
dengan dengan purshed lip breathing dan semi lebih efektif Breathing dan
SEMI
pursed lip powler dengaan diagfragmaa breathing. untuk Semi
FOWLER
value sebesar
0,049.