3. Pembahasan Masalah
Faktor eksternal dan internal individu atau kelompok
1) Komunikasi
Masalah: Bahasa dapat menyebabkan masalah dalam beberapa cara serah terima
pasien. Dialek yang berbeda, aksen, dan nuansa dapat disalahpahami atau
disalahtafsirkan oleh perawat menerima laporan. Singkatan dan akronim yang
unik untuk pengaturan pelayanan keperawatan tertentu mungkin membingungkan
bagi seorang perawat yang bekerja di lingkungan yang berbeda atau khusus
2) Gangguan
Masalah: Faktor-faktor situasional selama serah terima pasien yang dapat
berkontribusi sebagai gangguan. Strategi untuk mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan: Melaksanakan serah terima pasien di
lokasi/lingkungan yang dapat meminimalkan gangguan.
3) Interupsi
Masalah: Interupsi dilaporkan sering terjadi dalam pengaturan perawatan
kesehatan. Strategi untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan:
Membatasi dan mencegah interupsi dan menyediakan cakupan tugas selama serah
terima pasien untuk mendukung transisi informasi yang terfokus.
4) Kebisingan
Masalah: Latar belakang suara, seperti; pager, telepon, handphone, suara
peralatan, alarm, dan berbicara, berkontribusi dalam meningkatkan kesulitan
untuk mendengar laporan dan dapat mengakibatkan tafsiran informasi yang tidak
tepat.
5) Kelelahan
Masalah: Peningkatan kesalahan dapat terjadi oleh perawat yang bekerja pada
shift yang berkepanjangan. Strategi untuk mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan: Batasi jumlah jam kerja untuk mengurangi kelelahan
dan kesalahan.
6) Pengetahuan/pengalaman
Masalah: Perawat pemula dan perawat ahli memiliki kebutuhan dan kemampuan
yang berbeda. Perawat pemula mungkin menghadapi masalah dengan serah
terima pasien. Perawat pemula mungkin memerlukan informasi tambahan yang
lebih selama serah terima pasien.
7) Komunikasi tertulis
Masalah: Mencoba untuk menafsirkan catatan yang tidak terbaca, mungkin akan
membuat kesalahan dalam komunikasi.
8) Hirakhi
Masalah: Struktur hirarkis dapat menghambat komunikasi terbuka. Perawat
mungkin tidak merasa nyaman mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi
informasi atau mungkin merasa terintimidasi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan praktik manejemen mahasiswa profesi ners angkatan XXII di ruang gideon
telah sampai pada tahap pertengahan . di mana dari hasil kajian situasi yang di dapatkan
masalah yaitu “Belum optimalnya proses dalam melaksanakan handover di ruangan
“ .Setelah masalah dirumuskan, kemudian menyusun analisa SWOT dan bersama-sama
menyusun analisa fish bone. Setelah menyusun analisa fish bone kemudian
merancangkan POA. Implementasi terhadap masalah-masalah yang diangkat yaitu
desiminasi dan melakukan diskusi, implementasi akan di laksanakan dan mengevaluasi
ulang hasil dari intervensi yang di tetapkan , hasil dari implementasi akan di kaji
perbandingan antara sebelum dan setelah penerapan intervensi pada hendover di ruang
Gideon Rumah Sakit Immanuel Bandung .
B. SARAN
Seusai kajian situasi yang telah di temukan yaitu tentang belum optimalnya hendover di
runag gideon maka di harapkan sesuai intervensi yang di terapkan akan terus di
pertahankan,dan perawat di ruangan mempunyai ide-ide tersendiri untuk saling
mengingatkan ketika melakukan serah timbang terima atau hendover di ruang gideon
rumah sakit immanuel bandung
DAFTAR PUSTAKA
Kaasean M, Jagoo ZB. ( 2012 ). Managing change in the nursing handover from
traditional to bedside handover - a case study from Mauritius. BMC Nursing
4 (1):1
Marquis, Bessie L., Huston, Carol J., and Propst, Joan. (2009). Leadership roles and
management functions in nursing. Journal of Nursing Staff Development:
Vol. 8 issue 6ppg 284 – 287
Supriyanto, Stefanus dan Nyoman Anita Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi.
Surabaya: Airlangga University Press
World Health Organization (WHO), 2009, Who Guidelines On Hand Hygiene In Health
Care, Switzerland: WHO Press.