Anda di halaman 1dari 57

Ronny B Simatupang, S.Kep.

Ns
GAWAT DARURAT SEHARI-HARI

hf/en/semarang/07
BAGAIMANA PERAN PERAWAT
KEGAWATDARURATAN ??
PROFESIONAL KAH ??
ETIKA ??
LEGAL ??
Isu Terkini
Perawat
Profesiona
l

Tuntutan Hukum
akibat
perkembangan
Media dan
Informasi

Jumlah Pasien Harapan


Masyarakat akan
UGD yang
pelayanan
tidak Kesehatan Yang
terprediksi berkualitas
PROFESIONALISME
 Masyarakat memberikan kewenangan profesi
untuk melakukan:
- Self credentialing (Uji Kelayakan)
- Self licensing (Ijin Praktek)
 Profesi melaksanakan:
- High standard of competence (Standar kompetensi)
- Moral responsibility (Tanggung jawab moral)
KRITERIA PENENTUAN PROFESI
1. Memiliki batang tubuh pengetahuan (Body of
knowledge)
2. Pola pendidikan jenjang tinggi
3. Berorientasi pada jasa meningkatkan kehidu
pan manusia
4. Memungkinkan dilakukan mandiri
5. Memiliki kode etik
6. Memiliki organisasi keahlian
Dilihat dari dua sisi

Sikap dan pandangan Peraturan perundang


keprofesian undangan
• Kewajiban memenuhi hak • Sikap, tingkah laku dan
masyarakat mendapat kemampuan yang diakui
asuhan keperawatan dapat melaksanakan asuhan
profesional keperawatan profesional

• Kesiapan perawat • Perangkat peraturan


melaksanakan praktek perundangan-undangan dan
keperawatan ilmiah dgn sistem pengendalian,
benar dan baik, terutama sistem pencatatan
bertanggung jawab dan penugasan
Pelaksanaan Praktek Keperawatan
Ilmiah
Kewenangan perawat
terkait lingkup praktik:
 Melaksanakan pengkajian keperawatan
 Merumuskan diagnosis keperawatan
 Menyusun rencana tindakan keperawatan
 Melaksanakan tindakan keperawatan (termasuk
tindakan medik yang dapat dilakukan perawat)
 Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan
 Mendokumentasikan hasil keperawatan
ETIKA dan LEGAL Keperawatan
 Menghargai klien  manusia yang utuh dan u
nik tanpa membedakan umur, status sosial, l
atar belakang budaya, dan agama
 Menghargai kerahasiaan dan privasi klien
 Menghargai keputusan yg dibuat klien & klg
 Memberikan asuhan keperawatan yang bermu
tu
 Bertanggung jawab dan bertanggung gugat te
rhadap pelayanan keperawatan yang diberika
n
 Bekerja sama dgn teman sejawat, tim kesehat
an utk yang keperawatan terbaik
 Bekerja sesuai dengan kewenangannya
9
Prinsip etik maupun hukum
 Autonomy:hak seseorang untuk membuat keputusan
bagi dirinya
 Beneficence:(kemurahan hati atau pemanfaatan), kewa
jiban melakukan yang terbaik
 Non maleficence(tidak merugikan orang lain), kewajib
an untuk tidak menimbulkan kerugian atau cedera ba
gi orang lain apalagi membunuh.
 Veracity(jujur) kewajiban untuk menyampaikan /meng
atakan sesuatu dengan benar, tidak berbohong apalag
i menipu
 Justice(adil)kewajiban berlaku adil kepada semua oran
g.
 Fidelity (komitmen) kewajiban untuk setia atau loyal d
engan kesepakatan atau tanggung jawab yang diemba
n.
10
ETIKA
Etika
 ETIKA PROFESI “Nilai yang digunakan sebagai tunt
unan untuk dilakukan oleh anggota profesi dalam
berhubungan dengan orang lain dalam menjalank
an keprofesiannya

 MORAL “ Tuntunan tentang benar salah yang haru


s dilakukan oleh seseorang dan dikaitkan dengan
kepribadian atau dogma religius dari kelompok ter
tentu
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
Terdiri dari 5 pokok etik, yaitu:
1. Perawat dan klien
2. Perawat dan praktek
3. Perawat dan masyarakat
4. Perawat dan teman sejawat
5. Perawat dan profesi
UNSUR-UNSUR PENTING KODE ETIK
 Perawat memberikan pelayanan dengan memperhatikan dan me
nghargai kemuliaan seseorang sebagai manusia
 Perawat melindungi hak azasi manusia
 Perawat bertindak untuk melindungi pasien dan masyarakat
 Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap se
tiap tindakan dan pengambilan keputusan keperawatan.
 Perawat mempertahankan kompetensinya dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan
 Perawat melatih diri dalam menetapkan informasi dan menggun
akan kompetensi individunya
 Perawat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang terkait dengan
pengembangan keilmuan dari profesi keperawatan
 Perawat berpartisipasi dalam upaya profesi untuk melaksanakan
dan meningkatkan standar profesi, serta meningkatkan mutu pe
layanan.
 Perawat berpartisipasi dalam upaya profesi untuk melindungi m
asyarakat terhadap mis informasi serta mempertahankan integrit
as keperawatan
 Perawat berkolaborasi dengan anggota dan profesi kesehatan lai
nnya serta masyarakat.
14
Masalah dan dilema etika yang harus disadari
perawat UGD:
1.Kondisi klien meyebabkan klien tidak mampu mengambil keput
usan untuk tindakan kesehatannya.
2.penggunaan alat berteknologi tinggi dan kondisi klien yang krit
is sering membuat asuhan yang diberikan berfokus kepada per
baikan kondisi fisik sehingga kurang melakukan
a. Penghargaan terhadap klien sebagai manusia(dehumanisasi)
b. Komunikasi klien dengan keluarga
c. Pendidikan kesehatan untuk klien/keluarga
3.Penjagaan mutu asuhan keperawatan yang belum optimal; kura
ngnya kemampuan menggunakan proses keperawatan , monito
ring dan evaluasi tindakan, dan pendidikan yang berkelanjutan
untuk perawat
4.Konflik dengan sejawat atau tim kesehatan lainnya.
5.Keputusan menghentikan penggunaan ventilator/alat kesehata
n lainnya kepada klien.
15
ASPEK
LEGAL/
HUKUM
HUKUM BIDANG KEPERAWATAN
PERAT.PERUUAN

HK
PERKEM.IPTEK
PERDTA

HUKUM HK
PERJ.INT KEPERAWATAN PIDANA

JURISP HK ADM

KEBIASAAN
Aspek legal
Aspek legal diberikan untuk memberikan perlindungan terhada
p penolong dan yang ditolong sesuai dengan hukum yang berla
ku. Berikut ini akan dijelaskan berbagi peraturan perundangan
yang mengatur tentang tenaga kesehatan, khususnya perawat.

Sebagai warga negara dan tenaga kesehatan:


1. Menolong
‣ KUHP Pidana Ps.304: Membiarkan seseorang dalam keadaa
n sengsara
‣ KUHP Pidana Ps.531: Tidak memberikan pertolongan pada
orang yang sedang menghadap maut.
‣ UU Kesehatan no 23/92 Ps. 5 : Wajib memelihara dan meni
ngkatkan kesehatan
‣ KODEKI Ps. 15 : Wajib melakukan pertolongan darurat

26
2. Bekerja hati/hati/sebaik-baiknya
‣KUHPid. Ps. 359
360 } Kelalaian, kealpaan
361

‣UU Kes.Ps 53 1. Perlindungan hukum


2. Stand.Profesi & hak pasien
54 Lalai/alpa ‣ tindakan disiplin
55 ‣ ganti rugi
59 Perizinan sarana kesehatan

KUH Perdata ps 1365 Ganti rugi karena perbuatan melanggar

hukum
1366 Ganti rugi karena kelalaian
1367 Ganti rugi karena perbuatan bawahan.

27
3. Melapor :
‣ KUHP ps.108 : Melapor bila ada tindak pidana

4. Membantu penyidik :
‣ KUHP Ps.179 : Wajib memberi keterangan ahli
‣ UU Kes. 53(3) : Tindakan medis untuk
kepentingan pembuktian.

28
LANDASAN HUKUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

1. UU.NO. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN (UU No 23/1992)


2. Kepmenkes RI No. 064/Menkes/SK/II/2006, tentang pedoma
n sistem informasi penanggulangan krisis akibat bencana
3. SK Menkes RI No. 066/Menkes/SK/II/2006 Tentang pedoman
manajemen SDM kesehatan dalam penanggulangan bencana
4. Kepmenkes RI No.14/Menkes/SK/I/2002 tentang Pedoman pe
nanggulangan masalah kesehatan akibat kedaruratan komple
ks
5. Kepmenkes 145/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman penan
ggulangan bencana bidang kesehatan
6. Kepmenkes 1239/Menkes/SK/XI/2001 Tentang Registrasi da
n Praktik perawat
7. UU No 24 Tahun 2007 tentang PB (UU BNPB)

8. UU No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan


DIMENSI
KEKELIRUAN
PENAMPILAN
PROFESI
DIMENSI KEKELIRUAN PENAMPILAN P
ROFESI

1.DIMENSI ETIKA
2.DIMENSI DISIPLIN
3.DIMENSI HUKUM
PERBEDAAN
ETIKA DISIPLIN HUKUM
Masalah Moral Standar profesi/Prilaku Norma Hukum
- Baik - Buruk pelayanan
Dilema Norma Internal Pelanggaran Standar Pelanggaran norma
(Etika Profesi) profesi (benar-salah) hukum (Benar-salah)
Kehormatan Profesi Kualitas profesi Kedamaian
-Kualitas Moral (pelayanan-prilaku) (Mencegah-mengatasi
konflik)
Perdata - Pidana
MKEK Konsil – Joint Pengadilan
-Organisasi Profesi Commission -Hakim
-Anggota Profesi -Penggugat/Jaksa
-Masyarakat -Pemerintah
-Pemerintah

Lingkup – Sasaran Lingkup sasaran: Lingkup – sasaran:


DIMENSI ETIKA
 Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode et
ik (sebagai aturan internal profesi)
 Pada umumnya tidak merupakan kesalahan t

etapi kurang tepat atau baik-buruk


 Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan ole

h Majelis Etik Profesi


 Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak

sebagai anggota organisasi profesi


DIMENSI DISIPLIN
 Pelanggaran yang dilakukan terhadap standar
profesi yang ditetapkan termasuk aturan pada
institusi tempat kerja
 Merupakan kesalahan yang memungkinkan ti

mbul penilaian benar-salah


 Penilaian dilakukan oleh Majelis Disipline bah

kan perangkat hukum pidana


 Sangsi yang dikenakan berupa kewenangan b

ekerja sampai pemberhentian sebagai profesi


DIMENSI HUKUM
 Pelanggaran dilakukan dalam melakukan kegiat
an profesi yang berakibat fatal
 Penyidangan dilakukan oleh perangkat hukum
 Sangsi yang dikenakan oleh perangkat hukum

disesuaikan dengan peraturan perundangan ya


ng berlaku dalam hukum pidana
 Menimbulkan dilema bagi profesi yang diangga

p suatu ketidak-adilan. Profesi mengusulkan a


gar sangsi dipertimbangkan atas berat dan ring
an pelangaran dan sangsi yang dikenakan hany
a sebatas pencabutan kewenangan saja.
MASALAH HUKUM
Dapat dikatakan MALPRAKTEK KEPERAWATA
N, Apabila:
1. Adanya sikap tindak perawat:
Berentangan dengan hukum, etika atau mor
al, standar profesi, Kurang Ilmu pengetahua
n atau ketinggalan ilmu dalam profesinya.
2. Menelantarkan (Negligence), Kelalaian, Ku
rang Hati-hati, Acuh, Kesalahan Yang meny
olok dsb
DASAR PEMIDANAAN
 TIDAK ADA PERBUATAN YANG DAPAT DIPIDANA T
ANPA PENETAPAN SEBELUMNYA OLEH UNDANG-U
NDANG
 SYARAT YANG HARUS DIPENUHI:
1. Adanya sikap/perbuatan
2. Perbuatan tersebut, diatur oleh undang-undang
3. Perbuatan pelaku melanggar hukum
4. Terdapat unsur kesalahan pelaku
 Jenis pidana yang mungkin dapat dituntutkan: ada
lah pidana kelalaian yang mengakibatkan luka (Ps
l.360, 361 KUHP), Luka berat atau mati (Psl.359 K
UHP), euthanasia (psl. 344 KUHP)
Tindakan pidana bisa terjadi pada keadaan beri
kut:
a. Kecelakaan, karena lalai/alpa, KUHP Ps 359-3
61
b. Bunuh diri karena :
Mendorong/menyediakan sarana bunuh diri
KUHP Ps.345
c. Penganiayaan, KUHP Ps.351-358
d. Pembunuhan, KUHP Ps.338-340

52
MASALAH PERDATA
Tentang perbuatan melanggar hukum:
Psl. 1365: tiap perbuatan melanggar hukum yang me
mbawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan ora
ng yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut.
Psl. 1366: setiap orang bertanggung jawab tidak saja
untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau kura
ng hati-hatinnya
Psl. 1367: seorang tidak saja bertanggung jawab untu
k kerugian yang disebabkan perbuatanya sendiri, tet
api juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan
orang-orang yang menjadi tanggungannya atau dise
babkan oleh barang-barang yang berada dibawah p
engawasannya
PERAWAT GAWAT DARURAT DAN HI
PGABI
 Perawat gawat darurat adalah perawat sesua
i peraturan perundangan yang berlaku dan k
ompeten dibidang gawat darurat
 PERAN HIPGABI: Dalam rangka mengkawal p

roses terjadinya self crendentialing


 Kelengkapan Organisasi profesi harus mam

pu melaksanakan fungsi self-regulating, sel


f-goverming dan self-disciplining
 Menjamin masyarakat, perawat  sesuai ko

mpetensi dan standar


Perawat gawat darurat: peran dan fungsi
Di lokasi bencana
1. Triage bencana
2. Treatment
3. Monitoring
4. Logistik dan administrasi

Di Rumah Sakit
5. Triage
6. Treatment
7. Monitoring
8. Administrasi Manager Kep.
9. Logistik
KESIMPULAN
 Tenaga perawat termasuk perawat gawat daru
rat adalah tenaga keperawatan profesional yan
g menpunyai dasar keilmuan (Body of knowled
ge) dan standar profesional
 Kekeliruan penampilan profesi dapat dilihat da

ri tiga aspek yaitu: dimenti etik, disiplin dan H


ukum
 Dalam menjalankan peran dan fungsinya pera

wat gawat darurat bertanggungjawab secara h


ukum pidana maupun hukum perdata atas per
buatannya yang salah kepada pasien
Thanks for your attention

Anda mungkin juga menyukai