Kelompok E
Stroke Hemoragik
Gangguan peredaran darah di otak (GPDO) atau dikenal dengan CVA (cerebro
vascular accident) adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran
darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau
secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan
daerah yang terganggu.
Stroke hemoragik paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi, yang
menekankan dinding arteri sampai pecah. Penyebab lain terjadinya stroke hemoragik
antara lain seperti aneurisma otak , arteriovenosa, cerebral amyloid angiopathy
Tanda gejala
Gejala stroke hemoragik bisa meliputi:
Perubahan tingkat kesadaran (mengantuk, letih, apatis, koma).
Kesulitan berbicara atau memahami orang lain.
Kesulitan menelan.
Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur, membungkuk, batuk, atau kadang terjadi
secara tiba-tiba.
Kehilangan koordinasi.
Kehilangan keseimbangan.
Perubahan gerakanseperti kesulitan menggerakkan salah satu bagian tubuh, atau penurunan keterampilan
motorik.
Sensasi perubahan seperti penurunan sensasi, baal atau kesemutan.
Kelemahan pada salah satu bagian tubuh.
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Penumpukan secret dijalan napas
Alasan Masuk RS
Keluarga mengatakan pasien mengalami KLL tanggal 29 Mei 2018 jam 15:00
WITA. Pasien mengalami kecelakaan tunggal terjatuh dari sepeda motor yang
dikendarai oleh pasien, pasien tidak menggunakan helm dan kepala pasien
membentur aspal, kemudian pasien ditolong oleh warga dan dibawa ke Klinik
Surya Medika Sari (Sungai Danau), selama diperjalanan menuju klinik pasien
pingsan ± 15 menit, kemudian pasien sadar dan pasien mengalami muntah
sebanyak 7 kali yang berisi air liur bercampur darah serta terdapat darah yang
keluar dari lubang telinga kanan. Setelah sampai di Klinik Surya Medika Sari
(Sungai Danau) dilakukan serangkaian tindakan dan pemeriksaan namun kondisi
pasien semakin parah sehingga dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada pukul
16.00 WITA
Pemeriksaan dan penatalaksanaan
Pemeriksaan Penatalaksanaan
CT Scan Diuretika : untuk menurunkan edema serebral
lumbal fungsi Anti koagulan : mencegah memberatnya trombosis dan
embolisasi
Angiografi cerebral
Intra Cerebral Hematom (ICH)
Perdarahan intracerebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat
robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak.
Penyebab ICH :
Kecelakaan yang menyebabkan trauma kepala
Hipertensi
Malformasi Arteri Venosa
Aneurisma
Distrasia darah
Tanda gejala ICH
Pemeriksaan Penatalaksanaan
CT-Scan, Vitamin K,
Thorax foto, Transfusi atau platelet
laboratorium Operasi
Pemberian antibiotic
Pemberian anti diuretic
Intraventricular hemorrhage (IVH)
Pemeriksaan Penatalaksanaan
CT Scan Terapi anti koagulan . Dalam 24
jam
Ultrasonografi dopple
Elevasi kepala 300C.
MRI
Pemberian anti trombolitik
Foto torax
Pengkajian keperawatan
Tanggal MRS : 15 Mei 2018 Pukul 00.05 WITA
Tanggal dan jam masuk ICU : 15 Mei 2018 Pukul 03.00 WITA
Tanggal dan jam pengkajian : 30 Juli 2018 Pukul 10.00 WITA
Identitas Klien
Nama : Ny. B
Umur : 49 Tahun
Tgl Lahir: 18 April 1974
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Rempa Lama, Kotabaru
No. Reg. : 1-38-94-xx
Riwayat kesehatan
Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran: penilaian menggunakan FOUR SCORE
Penilaian FOUR SCORE:
(1) Respon mata
4= kelopak mata terbuka atau pernah terbuka dan mengikuti arah atau berkedip oleh perintah
3 = kelopak mata terbuka namun tidak mengikuti arah
2 = kelopak mata tertutup namun terbuka jika mendengar suara keras
1 = kelopak mata tertutup namun terbuka oleh rangsang nyeri
0 = jika kelopak tetap tertutup dengan rangsang nyeri
(2) Respon motorik
4 = ibu jari terangkat, atau mengepal, atau tanda “damai” (peace sign)
3 = melokalisasi nyeri
2 = memberi respon fleksi pada rangsang nyeri
1 = respon ekstensi
0 = tidak ada respon terhadap nyeri atau status mioklonus umum
(3) Refleks batang otak.
4 = terdapat refleks pupil dan kornea
3 = salah satu pupil melebar terus menerus
2 = tidak ada refleks pupil atau kornea
1 = tidak ada refleks pupil dan kornea
0 = tidak ada refleks pupil, kornea, atau batuk
(4) Respirasi
4 = pola nafas regular, tidak terintubasi
3 = pola cheyne-stokes, tidak terintubasi
2 = pola nafas iregular, tidak terintubasi
1 = nafas dengan kecepatan di atas ventilator, diintubasi
0 = apnea atau pernafasan dengan kecepatan ventilator.
Alasan Masuk RS
klien di rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 14 Mai 2018 pada jam 08.00 WITA dan
sampai di RSUD Ulin Banjarmasin pada jam 00.05 WITA selanjutnya klien dilakukan tindakan
operasi kraniotomy pada tanggal 15 Mai 2018 jam 01.00 WITA lama operasi 1 jam 50 menit
setelah itu klien masuk ruang ICU untuk dilakukan observasi dan perawatan lebih lanjut sampai
saat ini.
Riwayat Penyakit Sekarang
Saat ini klien masih mengalami penurunan kesadaran, tampak edema pada seluruh tubuh, asites
pada abdomen, kulit tampak kering dan terkelupas pada ekstremitas bawah, klien menggunakan
ventilator tipe VC.Simv dimana klien ada upaya napas namun tidak adekuat, klien terpasang NGT,
IV Line pada tangan kanan serta keteter urine, dengan diagnose medis PO. Craniotomy Evakuasi +
Gagal Napas.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi, namun tidak rutin
minum obat dan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan (hipertensi tidak terkontrol)
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan kakak klien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan tidak memiliki
riwayat penyakit seperti jantung, dan diabetes mellitus.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
SISTEM NEUROLOGI
Kesadaran : () CM () Apatis (v) somnolen ( )sopor () coma
four score : mata:1, motorik:1, refleks batang otak: 4, respirasi : Risiko ketidakefektifan perfusi
GCS 1. jaringan otak dengan po
Pupil : (v) Isokor 3 mm kraniotomy
() Anisokor
Refleks Patologi : Tidak ada. Suhu tubuh: 38,3 C.
0
Hipertermia b.d Proses Penyakit
Refleks Fisiologis : ( ) ya (ѵ) tidak
Kejang : Tidak ada
Lainnya
SISTEM GASTROINTESTINAL
Inspeksi : Defisit perawatan diri b.d
- Keadaan mukosa : ( ) bersih (v) kotor kelemahan
- Bentuk abdomen : ( ) busung (ѵ) datar
- Benjolan / massa : ( ) ya (ѵ) tidak
- Lainnya : Kulit abdomen pucat
Palpasi : ( ) nyeri tekan Kelebihan volume cairan b.d
(v) asites gangguan mekanisme regulasi
( ) hepatomegali
( ) splenomegali
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 3x/menit
Nutrisi : ( ) per oral ( ) NGT (puasa)
BAB : Tidak ada
Lainnya : Tidak ada
Warna Kulit : ( ) hitam (ѵ) sawo matang Risiko Infeksi Dengan faktor Risiko
prosedur invasive (klien terpasang
( ) kuning
TC, IV Line, kateter, NGT, dan Po
Tekstur : (ѵ) halus ( ) kasar
kraniotomy), pertahanan tubuh
Turgor : ( ) normal (v) turun primer tidak adekuat (gangguan
Integritas : kulit kering, kulit tekelupas pada ekstremitas bawah dan integritas kulit)
tubuh, kulit tampak kemerahan pada paha belakang, dan
siku serta pergelangan tangan (dekubitus grade 1) adanya
Kerusakan Intergritas Kulit b.d
luka trakeostomi.
faktor mekanik (mis. Daya gesek,
tekanan, imobilitas fisik)
edema pada ekstremitas atas dan bawah, pitting edem >
2detik, asites, mukosa bibir lembab, kelebihan volume cairan b.d
Edema tampak terpasang iv line pada tangan kanan Gangguan mekanisme regulasi
Lainnya
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Kekuatan otot : Tidak dapat dikaji Hambatan Mobilitas Fisik
Tonus : skala kekuatan otot 0: tidak ada pergerakan b.d Gangguan
otot. Neuromuskular
: ( ) bebas (ѵ) terbatas
: ( v ) tidak ada
ROM tidak dapat dikaji
Fraktur Fungsi musculoskeletal sebagian besar tidak
terkaji karena pasien dalam kondisi mengalami
Lainnya penurunan kesadaran
SISTEM ADL
HITUNG JENIS
Gran % 50,0-70,0 % Impedance
Limfosit % 25,0-40,0 % Impedance
MID % 4,0-11,0 % Impedance
Gran # 2,50-7,00 ribu/ uL Impedance
Limfosit # 1,25-4,0 ribu/ uL Impedance
MID # ribu/ uL Impedance
HEMOSTATIS
Hasil PT 10.7 9.9-13.5 Datik Nephelometri
INR 0.99 - Nephelometri
Control Normal PT 10.8 - - Nephelometri
Hasil APTT 25.1 22.2-37.0 Detik Nephelometri
Control Normal APTT 24.8 - Nephelometri
KIMIA
Ginjal
Ureum 40 10-50 mg/dl Modif-berhelot
Kreatinin 0,87 0.6-1.2 mg/dl Jaffe
Elektrolit
Natrium 140 135-146 mmol/l ISE
Kalium 4.5 3,4-5,4 mmol/l ISE
Clorida 111* 95-100 mmol/l ISE
ELEKTROLIT (30-07-2018)
N
DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1 DS : Ketidakefektifan Mukus Berlebihan
. DO : Bersihan Jalan Nafas
1. Terdapat suara napas tambahan (ronkhi)
2. Irama napas irregular
3. Perubahan pola napas
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
Penghisapan Lendir
Pada Jalan Nafas
Stroke harus ditangani secermat mungkin bila tidak ingin penyakit berjalan
terus. Tindakan harus dilaksanakan sebaik mungkin. Pemeriksaan harus
dilakukan sebaik mungkin terutama pada mereka yang menunjukkan
perjalanan penyakit yang panjang dan berat.