Data Pasien
Primary Survey
TRIAGE
Kesadaran Kategori Triage : Klasifikasi Kasus
Keluhan Utama
Tanda dan gejala Karakteristik
Klien datang dengan keluhan sesak sejak kemarin Sesak, pola nafas tidak teratur, disertai
malam, lemah anggota gerak kanan sejak 2 hari yang Edem ekstremitas bawah derajat 4
lalu, kaki bengkak sejak 2 minggu yang lalu, bab hitam
ada darah kehitaman dan lendir, bak lancar, lidah luka.
SPO2 : 95%
EXPOSURE DISABILITY
GCS : E4 V5 M6
Fraktur : Tidak ada ada
Lokasi : - total : 15
4 5
Secondary Survey
PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Kepala
Normocephal
leher,
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, dalam batas normal
thoraks,
Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, suara nafas vesikuler
abdomen,
Supel, bising usus 5x/menit, Nyeri tekan epigastrium
Genitourinaria
Bak lancar
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ANALISA DATA
4 5
DS: Stroke Pola nafas tidak efektif
- Kliem mengatakan sesak ↓
sejak kemarin malam Peningkatan tekanan sistemik
- Sesak dirasakan terus ↓
menerus Aneurisma
- Posisi tidur harus setengah ↓
duduk Perdarahan arakhnoid/ventrikel
DO: ↓
- KU lemah Hematoma cerebral
- Klien tampak sesak ↓
- Sesak daerah dada PTIK/herniasi cerebral
- Pola nafas tidak teratur ↓
- Pergerakan dada asimetris Penekanan saluran pernafasan
- Irama pernafasan ireguler ↓
- Penggunaan otot bantu Pola nafas tidak efektif
nafas
- Retraksi dada
- Nyeri tekan epigastrium
- Edem ekstremitas bawah
derajat 4
- HR: 79x/mnt
- RR: 24x/mnt
- SPO2: 95%
DS: Stroke Gangguan menelan
- Klien mengeluh sulit ↓
menelan Trombus/emboli diserebral
DO: ↓
- KU lemah Suplai darah ke jaringan serebral tidak
- Klien tampak gelisah adekuat
- Klien bicara pelo ↓
- Lidah tampak luka Risiko perfusi serebral tidak efektif
- Tampak tersedak saat ↓
menelan Penurunan vasospasme arteri
cerebral/saraf cerebral
↓
Iscemic/infark
↓
Area grocca
↓
Gangguan pada nervus cranial n V, n
VII, n IX, n X, dan n XII
↓
Gangguan menelan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif
3. Gangguan menelan
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Intervensi Kolaborasi
1 Setelah dilakukan 1.1 pemantauan neurologis
tindakan keperawatan - monitor ukuran,
selama 1x24jam bentuk,
diharapkan perfusi kesimetrisan, dan
jaringan serebral tidak reaktifitas pupil
menjadi aktual dengan - monitor tingkat
kriteria hasil: kesadaran (mis.
- Klien tidak Menggunakan sakala
mengeluh sakit GCS)
kepala - monitor tanda-tanda
- Tidak terjadi vital
tanda-tanda - monitor status
peningkatan TIK pernafasan: AGD,
- TTV dalam batas oksimetri nadi,
normal kedalaman nafas,
- CT scan dalam pola nafas, dan
batas normal usaha nafas
- monitor reflek
kornea
- monitor batuk dan
reflek muntah
- monitor adanya
tremor
- monitor
kesimetrisan wajah
- monitor keluhan
sakit kepala
- monitor
karakteristik bicara:
kelancaran,
kehadiran afasia,
atau kesulitan
mencari kata
- monitor parestesi
(matirasa dan
kesemutan)
1.2 perawatan
neurovaskuler
- monitor suhu
ekstremitas (mis.
Panas, hangat,
dingin)
- monitor keterbatasan
gerak ekstremitas
(aktif tanpa nyeri,
aktif disertai nyeri,
pasif tanpa nyeri,
pasif disertai nyeri)
- monitor adanya
pembengkakan
- elevasikan
ekstremitas (tidak
melebihi level
jantung)
- pertahankan
kesejajaran (align
ment) anatomis
ekstremitas
- anjurkan
menggerakan
ekstremitas secara
rutin
- ajarkan latihan
rentan gerak
pasif/aktif
2 Setelah dilakukan 2.1 Pencegahan aspirasi Kolaborasi:
tindakan keperawatan - monitor tingkat - Berikan obat oral dalam
selama 1x24 jam kesadaran, batuk, bentuk cair
diharapkan pasien muntah, dan
menunjukan keefektipan kemampuan menelan
pola nafas dengan kriteria - monitor status
hasil: pernafasan
- mendemontrasikan - monitor bunyi nafas,
batuk efektif dan terutama setelah
suara nafas bersih, makan/minum
tidak ada sianosis - posisikan semi fowler
dan dyspneu (30-45 derajat)
(mampu
- pertahankan posisi
mengeluarkan
semi fowler (30+45
sputum, bernafas
derajat)
dengan mudah,
tidak ada pursed - anjurkan makan
lips) secara perlahan
- menunjukan jalan 2.2 manajemen energi Kolaborasi:
nafas yang paten - identifikasi gangguan - Kolaborasi dengan ahli
(klien tidak merasa fungsi tubuh yang gizi tentang cara
tercekik, irama mengakibatkan meningkatkan asupan
nafas, frekuensi kelelahan makanan
pernafasan dalam - anjurkan tirah baring
rentang normal, - lakukan latihan
tidak ada suaran rentang gerak
nafas abnormal) pasif/aktif
- tanda-tanda vital - anjurkan melakukan
dalam rentang aktivitas secara
normal (tekanan bertahap
darah, nadi,
- ajarkan strategi
pernafasan)
koping untuk
mengurangi
kelelahan
3 Setelah dilakukan Nic: Kolaborasi:
tindakan keperawatan - Kaji tingkat - Kolaborasi dengan ahli
selama 1x24jam kesadaran, reflek gizi tentang makanan
diharapkan menunjukan batuk, reflek muntah yang mudah ditelan
perbaikan dalam proses dan kemampuan
menelan dengan kriteria menelan
hasil: - Pantau gerakan lidah
- Menunjukan klien saat makan
kemampuan - Pantau adanya
menelan penutupan bibir saat
- Menunjukan makan, minum, dan
kemampuan menelan
mengosongkan - Pantau hidrasi tubuh
rongga mulut (mis. Asupan, turgor
- Menunjukan kulit, dan mukosa)
kenyamanan - Berikan perawatan
dengan menelan mulut jika diperlukan
- Peningkatan upaya - Bantu pasien untuk
menelan mengatur posisi
kepala fleksi ke
depan untuk
menyiapkan
makanan
- Bantu pasien untuk
menempatkan
makanan di belakang
mulut dan bagian
yang tidak sakit
IMPLEMENTASI