Trauma Abdomen
SKENARIO DEWASA 12 :
Seorang laki-laki Tn. A berusia 25 tahun datang ke IGD rumah sakit X diantar ambulan
emergency dengan kondisi tidak sadar . Kesadaran tidak sadar, luka pada abdomen, usus
terburai. Terjadi henti nafas ketika triage.
- RR tak dapat di hitung, saturasi oksigen 94%.
- Denyut nadi 140 (regular) kulit pucat, dingin dan kering dengan sianosis disudut bibir.
- Lidah dan mukosa mulut basah.
- Suhu tubuh 38.8oc
TRIASE :
Tugas : analisis data diatas ke dalam format triase, simpulkan label apa dan masukan ke ruang
berlabel apa?
SURVEY PRIMER
Tugas : anda lakukan survey primer tahap demi tahap dan tuliskan dalam format survey primer
data yang didapat, pilih diagnose keperawatan/atau anda buat kembali diagnose
keperawatannya, rencanakan intervensinya, implementasikan dan evaluasi.
SURVEY SEKUNDER
Tugas : anggap jalan nafas sudah adekuat, nafas sudah paten, cirkulasi sudah stabil. Anda
lakukan survey sekunder, coba lakukan dengan teman wawancara dan pemeriksaan
fisik, rencanakan tindakan keperawatan mandiri dan rencanakan konsul ke Ners
Spesialis/dokter spesialis.
SURVEY SEKUNDER
Tugas : anggap jalan nafas sudah adekuat, nafas sudah paten, cirkulasi sudah stabil. Anda
lakukan survey sekunder, coba lakukan dengan teman wawancara dan pemeriksaan
fisik, rencanakan tindakan keperawatan mandiri dan rencanakan konsul ke Ners
Spesialis/dokter spesialis.
TINDAKAN DEFINITIF
Tugas : Anda sudah konsultasi dengan dokter dan atau Ners spesialis Emergency, lakukan
perencanaan dan pelaksanaan penyelamatan hidup pasien sesuai dengan program.
PEMINDAHAN PASIEN
Tugas : Anda sudah melakukan tindakan keperawatan klien di ruang emergency, anda
rencanakan untuk pemindahan pesien ke ruang rawat atau pulang.
A. TRIASE
NRM :
FORMULIR TRIASE Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Tahir :
Cara Datang : ( ) Sendiri ( ) Diantar Polisi ( ) Asal rujukan : Jam Datang Jam Registrasi
( ) Ambulan No. Id. : Kota/Kab :
Alamat Kontak : Pengantar Pasien : petugas ( ) DOA
ambulan Tanda kehidupan (-)
Keluhan Utama : trauma abdomen ( ) Trauma ( ) Non trauma
Tidak ada denyut nadi :
Riwayat Penyakit Dahulu : ( ) Ostetri RC = (-/-)
EKG Flat
Jam DOA =
Kondisi Umum : Tidak sadar
Pemeriksaa Resusitasi Emergent TANDA-TANDA URGENT NON URGEN FALSE EMERGENCY
n (Merah) (Orange) VITAL (Kuning) (Hijau) (Putih)
Jalan Nafas ( ) Sumbatan ( ) Bebas ( ) Bebas ( ) Bebas ( ) Bebas
Pernafasan ( ) Henti Nafas ( ) Frek Nafas Frek Nafas …. ( ) Frek Nafas ( ) Frek Nafas ( ) Frek Nafas 16-20
( ) Frek 10 >30 x/mnt 24-30 20-24 x/mnt
x/mnt ( ) Wheezing ( ) Wheezing x/mnt
( ) Sianosis
Sirkulasi ( ) Henti ( ) Nadi lemah Frek. Nadi : ( ) Nadi lemah ( ) Frek nadi ( ) Frek nadi 80-100
jantung ( ) Frek nadi < 140x/mnt ( ) Frek nadi 100-120 x/mnt
( ) Nadi tak 50 atau TD. : 90/60 >120-150 x/mnt ( ) TD sistol 120 mmHg
teraba >150 x/mnt mmHg x/mnt ( ) TD sistol ( ) TD diastol 80 mmHg
( ) Pucat ( ) Pucat ( ) TD sistol > >120-150
( ) Akral dingin ( ) Akral dingin Makanan :- 150 mmHg mmHg
( ) CRT < 2 ( ) TD diastole ( ) TD diastole
detik Obat :- > 100 >80-100
mmHg mmHg
( ) ( M Shandy Ajie )
A. IDENTITAS KLIEN
Jenis kelamin: ( ) Laki-laki ( ) Wanita
Nama pasien : Tn. A Umur : 25 thn No. RM: - -
Nama keluarga : Agama : Pekerjaan :
Alamat kantor : Telp :
Alamat rumah : Telp :
Diagnosa Medik : Peritonitis
Datang ke RS tanggal: pukul:
Kendaraan: Ambulan 118; Mobil pribadi, Kendaraan lain. :
B. PENGKAJIAN
Jenis pernafasan:
Pernafasan dada:
Peranafasan perut
Lain-lain………………
C. Circulation Aktual Resiko Mengawasi adanya perubahan warna kulit.
Akral: Gangguan perfusi Mengukur tanda-tanda vital.
- Keluhan tambahan : pasien meringis, keringat dingin, gelisah, tidak nafsu makan.
- Alergi obat : -
- Obat-obat yang biasa diminum : Paracetamol
- Penyakit masa lalu : -
- Makan terakhir : 07.00 WIB
- Event of leading : saat sedang perjalanan
b. Pemeriksaan Fisik :
- P. Fisik Fokus :
Inspeksi : perut datar, simetris, terdapat luka post oprasi hari ke 1, sianosis di
sekitar luka.
Palpasi : adanya nyeri tekan pada luka post operasi
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik usus 4x/menit
c. Pemeriksaan Penunjang :
1. Radiologi USG abdomen
2. Pemeriksaan darah rutin
3. CT Scan
Gangguan Setelah dilakukan 1. Identifikasi adanya Kolaborasi 08.00 1. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan
tindakan nyeri atau keluhan pemberian O2 WIB adanya nyeri atau aktifitas ADL dibantu oleh
mobilitas fisik b.d keperawatan fisik lainnya. dengan nasal keluhan fisik keluarga dan perawat,
nyeri akibat
3x24 jam 2. Monitor kondisi kanul 3 lainnya. klien masih sulit untuk
diharapkan umum selama L/menit. melakukan mobilisasi.
trauma abdomen kemampuan melakukan 13.30 2. Mengkolaborasi O : klien kooperatif, klien
dalam gerak fisik mobilisasi. WIB pemberian O2 mampu duduk di tempat
meningkat. 3. Fasilitasi aktivitas tidur. TD : 110/90 mmHg,
Dengan kriteria mobilsasi dengan 15.00 3. Memonitor kondisi N 90 x/menit RR 18
hasil : alat bantu. WIB umum selama x/menit, suhu 37ͦ C,
1. Nyeri 4. Libatkankan selama melakukan Saturasi O2 98%
berkurang keluarga untuk mobilisasi. A : Masalah keperawatan
2. Kecemasan membantu pasien 4. Memfasilitasi untuk diagnosa nyeri akut
menurun dalam meningkatkan aktivitas mobilsasi teratasi sebagian.
3. Gerakan pergerakan. dengan alat bantu. P : lanjutkan
terbatas 5. Anjurkan mobilisasi 1. Monitor TTV dan
menurun sederhana yang 5. Melibatkankan skala nyeri secara
4. Kelemahan harus dilakukan. keluarga untuk komprehensif
fisik 6. Anjurkan membantu pasien 2. Berikan periode
menurun melakukan aktivitas dalam aktifitas selama
5. Frekuensi secara bertahap meningkatkan beraktifitas
nadi dan RR 7. Kolaborasi pergerakan. 3. Pastikan perubahan
normal pemberian O2 posisi klien secara
6. Saturasi O2 6. Menganjurkan bertahap
meningkat mobilisasi 4. Monitor intake
7. Tidak terjadi sederhana yang nutrisi untuk
sianosis harus dilakukan. memastikan energi
dalam melakukan
7. Menganjurkan mobilisasi.
melakukan 5. Libatkan keluarga
aktivitas secara untuk membantu
bertahap. meningkatkan
pergerakan.
D. Tindakan Definitif
Tindakan operasi peritonitis, kolaborasi pemberian analgetik aspirin melalu injeksi 300
mg, dan Kolaborasi pemberian O2 dengan nasal kanul 3 L/menit.