Anda di halaman 1dari 47

KONSEP dan PENERAPAN

ASKEP. KELUARGA
I Gusti Ayu Putu Desy Rohana

L/O/G/O
Pelayanan Kep. Keluarga
• Pelayanan kep. keluarga merupakan area dari
pelayaan kep. yang dilaksanakan di masyarakat, yang
dikembangkan sebagai bagian dari pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS)
• Pelayanan kep. Keluarga merupakan kerjasama antara
petugas kesehatan dengan klien dan anggota keluarga
• Perawat berperan melakukan tindakan mandiri secara
profesional atau melalui kerjasama yang bersifat
kolaboratif dengan klien dan tim kesehatan lain dalam
melaksanakan praktik keperawatan yang mencakup
upaya pelayanan pencegahan primer, sekunder dan
tersier (Depkes, 2008)
www.themegallery.com
Lanjutan
Friedman, Bowden & Jones (2003) menyatakan alasan
keluarga menjadi fokus sentral dalam interaksi antara keluarga
dengan masyarakat, yaitu :
•Keluarga mempunyai kekuatan mempengaruhi.
•Norma dalam masyarakat akan bebpengaruh pada norma
yang dijalankan oleh keluarga dan sebaliknya.
•Upaya kesehatan yang dilakukan di keluarga dapat
mengurangi resiko permasalahan kesehatan di masyarakat
Perawat keluarga dalam prakiknya melibatkan anggota
keluarga dalam pengkajian, pengambilan keputusan,
perencanaan, perawatan dan pendidikan, serta memobilisasi
sumber dari profesi lain termasuk pemberi pelayanan sektor
kesehatan dan komunitas.
www.themegallery.com
5 LEVEL KEP. KELUARGA
• Level 1 : Keluarga menjadi latar belakang individu dan fokus
pelayanan adalah individu yang akan dikaji dan diintervensi
• Level 2 : Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-
annggotanya & masalah kesehatan yang sama dari masing-
masing anggota akan diintervensi bersamaan (Anggota
keluarga dilihat sebagai unit yang terpisah)
• Level 3 : Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan
adalah sub sistem dalam keluarga, anggota-anggota keluarga
dipandang sebagai unit yang berinteraksi (berfokus pada
hubungan ibu dgn anak, hubungan perkawinan, dll)
• Level 4 : Keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus
utama pengkajian dan perawatan (Keluarga menjadi fokus dan
individu menjadi latar belakang)
• Level 5 : Keluarga dipandang sebagai bagian dari masyarakat
(Keluarga menjadi sub sistem dlm masyarakat)
Gambar : Tingkat Praktek Keperawatan

A B
klg

Klien
Individual C D

Tingkat III
Tingkat I Angt Klg Angt Klg
A B

Angt Klg Angt Klg


C D

Tingkat II
KEGIATAN ASKEP KELUARGA
Keluarga Rawan Kesehatan
Individu di Rumah • Identifikasi keluarga rawan
Kes/Keluarga dgn masalah
• Penemuan kesehatan di masyarakat
suspek/kasus kontak • Penemuan dini suspek/kasus
serumah kontak serumah
• Pendidikan/Pendkes terhadap
• Penyuluhan/pendidikan keluarga
kesehatan indiv&klrg • Kunjungan rumah (home
• Pemantauan taat obat visit/home health nursing)
• Pelayanan keperawatan dasar
sesuai program langsung maupun tidak
• Kunjungan rumah langsung
sesuai rencana • Pelayanan kesehatan sesuai
recana
• Pelayanan keperawaan • Konseling
dasar langsung kesehatan/keperawatan di
rumah
maupun tidak langsung
• Dokumentasi keperawatan
Model Family Central Nursing
Pengkajian Keluarga : Pengkajian anggota
• Sosial Budaya keluarga :
• Lingkungan • Status mental
• Struktur Keluarga • Status fisik
• Fungsional Keluarga • Status emosional

Identifikasi :
• Subsistem Keluarga
• Masalah kesehatan

Perencanaan asuhan
kep. keluarga

Pelaksanaan
berdasarkan sumber

Evaluasi
PENGKAJIAN KELUARGA
• Untuk bekerja efektif dg klien klg dlm
melakukan pengkajian Dan perawatan
hrs berfikir “ Secara Interaksi “
• Masalah yang ada --> kemamp perawat
mengkonseptualisasikan masalah pd
klg
• Kemamp teori,kerangka kerja
sistematis,bekerja dg klg --> dpt
membantu merubah perspektif indvidu
pd perspektif klg
A. Proses Pengkajian Keluarga

Proses pengumpulan informasi terus menerus


mrpkn syarat utama utk ident mas.
Bersifat dinamis,interaktif Dan fleksibel --> Data
terus dikumpulkan selama pelayanan diberikan
Data dikumpk scr sistematis ( alat pengkajian )
Masalah :
Mengkaji sekilas semua area
Menemukan kemungkinan bermakna/pot masalah
perawat menggali area tersebut scr mendalam
Banyak data tergantung pada klien yg mungkin dpt
memberikan inf lebih banyak pd satu area drpd
area lain.
Sumber-sumber pengkajian
keluarga
• Bersumber :
– Wawancara dg Klien : kejadian sekarang &
lalu
– Observasional : thd rumah,fasilitas2 yg ada
di rumah
– Dokumentasi : informasi tertulis/lisan dr
rujukan
– Berbagai lembaga yg menangani klg Dan
anggota kesh lain.
a.1. Proses Pengkajian

• Wawancara
– Pertemuan dg satu/lebih anggota klg --> sangat
penting pd seluruh anggota klg pd tahap awal.
• Utk mengurangi distorsi informasi
• memberikan kesempatan pd sel angt klg
mengungkapkan persepsinya
• menget interaksi antara anggota klg
– Hrs benar2 berfokus,berdasar tujuan
wawancara,Dan disusun dlm berbagai struktur.
– Dpt digunakan banyak daftar cek,inventaris Dan
kuesioner.
Membangun Hubungan Saling Percaya

 Hub Saling Percaya : Saling


terbuka,menghormati,komunikasi berjln berbarengan dg
proses pengkajian dan tahap orientasi bekerja.
 Keperawatan Klg terjadi beberapa tahap interaksi -->
Butuh perawat profesional & peka thd kebt /masalah klg
 Klg yg sadar akan masalah Dan membutuhkan bantuan --
> akan cepat terbuka

Keluarga dlm posisi dpt menolong diri


sendiri

Fungsi perawat : mencipt hub saling


percaya dimana hub itu terjadi
a.2. Membangun Hub Saling Percaya

• Hub Saling Percaya Dpt Dikembangan dg :


• Menyampaikan Dan menerima klg
• mengakui hak-hak klg pd perasaan Dan
keyakinan klg
• Tanpa keluar dr tujuan Dan nilai-nilai perawat.
• Fase Orientasi : saat utk membantu klg
mengungkapkan mas klg -->
– Perawat memahami benar2 ttg klg &
pengalamannya
– Klg mendalami masalahnya,mulai tahu bgmn
pennyelesaiannya & klg menjadi lega
( mengungkapkan perasaannya )
Pengkajian kekuatan-kekuatan
Keluarga
• Keterampilan Komunikasi
– Kemampuan mendengar
– Kemamp anggota klg berdiskusi dg masalah klg (
klg kurang ekspresif )
• Paradigma Klg
– Persepsi klg ttgrealitas hidupyg sama dlm klg
– keinginan klg utk memiliki harapan berubah
• Dukungan Dari Dalam Keluarga
– Kemamp memberikan penguat satu dg yg lain
– Kemamp mencipt hub saling memiliki.
a.3.Pengkajian kekuatan-kekuatan Keluarga

• Kemampuan Merawat Diri


– Kemamp bertanggung jawab thd mas kesh
– Kemamp klg menjaga kesh sendiri
• Keterampilan Memecahkan Masalah
– Kemamp klg menggunakan negosiasi Dan
memecahkan persoalan dlm klg
– Kemamp klg memusatkan perhatian pd kejadian-
kejadian yang sekarang
– Klg memiliki kapasitas utk menggunakan
pengalaman-pengalamannya utk sumber.
Penjajakan Tahap II (Dua)
• Pengkajian yang tergolong dalam
penjajakan II diantaranya pengumpulan
data-data yang berkaitan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
menghadapi masalah kesehatan sehingga
dapat ditegakkan diagnosa keperawatan
keluarga.
Adapun ketidakmampuan keluarga dalam
menghadapi masalah diantaranya :
• Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
• Ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan.
• Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga.
• Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan.
• Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
B. Diagnosa Keperawatan Klg

 Diagnosa keperawatan klg adalah pernyataan yang


menggambarkan respon mans ( keadaan sehat atau perub
pola interaksi pot/aktual dr individu,kelompok dimana
perawat scr legal dpt mengidentifikasi Dan menyususn
intervensi utk mengurangi,menghilangkan atau mencegah
perubahan. Carpenito 1987

Klg --> satu tipe dg kelompok


Masih berorientasi pada individu -->
dimana klg digunakan utk
menggambarkan orang at individu2 sbg
sistem pendukung --> klg sbg konteks
bg individu ( Carpenito )
Diagnosa NANDA yg relevan utk Keluarga

 Persepsi Kesh-Pola  Menejemen Kesh Yang Dpt Diubah


Menejemen Kesh  Perilaku Mencari Hidup Sehat

 Kerusakan penatalaksanaan
 Aktivitas-Pola Latihan pemeliharaan rumah

 Kurang Pengetahuan
 Konflik Keputusan
 Kognitif - Pola Persepsi
 Berduka Diantisipasi
 Peran-pola Hubungan  Berduka Disfungsional
 Konflik Peran Orang Tua
 Isolasi Sosial
 Perub Dlm Proses Klg
 Perub Penampilan Pean
 Pot Perub Dalam Menjadi Orang Tua
 Pot Terhadap Kekerasan
Diagnosa NANDA yg relevan utk Keluarga

• Koping -Pola-pola • Koping Keluarga :


toleransi terhadap Potensial terhadap
pertumbuhan
stress
• Koping Keluarga Tidak
Efektif : Menurun
• Koping Keluarga Tidak
Efektif : Kecacatan
B. Kelemahan Diagnosa Keperawatan Klg

• Tidak bersifat teoritis bisa menjadi kelemahan Dan


kekuatan tergantung sudut pandang masing-masing
• Berorientasi sangat luas sehingga tdk cukup
mengarah pd intervensi, tetapi dengan
mengspesifikan tanda dan gejala dari masalah atau
faktor etiologi keterbatasan ini dapat diatasi
• Lebih berorientasi pada penyakit
• daftar yang ada sekarang tdk lengkap Dan tidak
mencakup sebagian besar masalah/diagnosa yang
pot/aktual dr keperawatan klg.
Spesifikasi Masalah

• Merupakan identifikasi masalah


keperawatan keluarga
• Masalah terjadi pada tingkatan sistem
yang mana
– Tingkat Unit Keluarga
– Salah Satu tingkat Sub Sistem Klg :
Pasangan Perkawinan, Sub sistem orang
tua, subsistem sibling (saudara kandung)
Masalah Potensial

Banyak Masalah kesehatan yang bersifat


preventif dan promotif.
Contoh : pengurangan resiko sakit ( diet,penurunan
tingkat stress ), perbaikan gaya hidup, komunikasi dll
Terdapat diagnosa Keperawatan utk Masalah
Potensial dan berasal dr kondisi-kondisi yg ada
atau terantisipasi : ” Krisis atau titik stress yang
dapat diduga”. Freeman 1970
Contoh stressor yang dpt diantisipasi :
kehamilan, pindah rumah, masa remaja, istri
bekerja, lansia dll.
Penyusunan Tujuan
Tujuan berorientasi pada klien dan ditetapkan
bersama klg --> klg penentu perenc yg efektif
 Sumber-sumber yang ada
Menggambarkan pendekatan alternatif utk
memenuhi tujuan,
Menyeleksi intervensi-intervensi keperawatan
spesifik,
Memobilisasi sumber-sumber(pengarahan kemamp
perawatan diri)
Mengoperasionalkan perencanaan ( menyusun
prioritas Dan menulis bagaimana perenc
dilaksanakan tahap demi tahap)
C.1. Penyusunan Tujuan
Alasan penyusunan Tujuan Di Lakukan Bersama Keluarga

• Proses penyusunan tujuan bersama memiliki efek


positif terhadap interaksi klg.
• Orang akan lebih menentang bila diberitahu apa
yang hrs dilakukan,tp mrk mungkin bekerja dg tujuan-
tujuan yang mrk sendiri pilih dan dukung
• Orang yg membuat keputusan cenderung merasa
bertanggung jawab kpd mereka.
Macam Tujuan

• Tujuan Jangka Pendek


– Lebih spesifik, sifatnya dapat diukur dan langsung.
– Pentimng utk memotivasidan memberikan
kepercayaan pada klg bhw kemajuan sdg dlm
proses Dan membimbing klg ke arah tujuan yg
komprehensif
• Tujuan Jangka Menengah
• Tujuan Jangka Panjang
– Tujuan yg bersifat lebih umum Dan merupakan
tujuan akhir yang menyatakan maksud-maksud
yang lebih luas yg diharapkan oleh klg Dan
perawat.
Membuat Pendekatan Alternatif Dan
Identifikasi Sumber-Sumber
• Setelah menyususn tujuan kmdn identifikasi
sumber-sumber yg dpt digunakan klg : spt
kekuatan-kekuatan klg
– Sumber-sumber perawatan diri
– Sistem pendukung Dan sumber bantuan fisik serta
komunitas
• Untuk mendaatkan perencanaan yang baik
pendekatan dilakukan dari bbrp alternatif Dan
sumber-sumber yang ada --> bbrp
pertanyaan yang hrs diajukan antara lain :
Hal Yang Perlu Dipertimbangkan
Sebelum Menetapkan Intervensi
• Apakah pendekatan itu menyebabkan meningkatnya
ketergantungan atau kemandirian klg ?
• Apakah tindakan tersebut menurunkan atau
meningkatkan keterampilan klg ?
• Apakah tindakan tersebut menurunkan atau
meningkatkan koping klg
• Apakah klg punya komitmen Dan motivasi yg
memadahi thd perencanaan tersebut ?
• Apakah klg punya sumber-sumber yang memadahi
utk melaksanakan perencanaan tersebut ?
Penyusunan Prioritas

Faktor yang perlu diperhatikan dalam prioritas


intervensi adalah :
Realitas kebijakan -kebijakan lembaga
kesulitan keuangan Dan waktu
ketersediaan tenaga Dan sumber -sumber-sumber lain.
Keselamatan klien Dan faktor yg mengancam
keselamatan klien
2 Pertimbangan Lain :
Pentingnya masalah bagi klien
tindakan yang memiliki efek terapetik thd tindakan yang
akan datang
PENILAIAN/SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN
PROSES SKORING MENGGUNAKAN SKALA YANG
TELAH DIRUMUSKAN OLEH BAILON DAN MAGLAYA
(1978).
PROSES SKORING YANG DILAKUKAN UNTUK
SETIAP DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. TENTUKAN SKORNYA SESUAI DENGAN KRITERIA
YANG DIBUAT PERAWAT.
2. SELANJUTNYA SKOR DIBAGI DENGAN SKOR
TERTINGGI DAN DIKALIKAN DENGAN BOBOT.

SKOR YANG DIPEROLEH


X BOBOT
SKOR TERINGGI

19/10/2015 6
D. IMPLEMENTASI KEP
KELUARGA
 Implementasi dpt dilakukan oleh : Klg,perawat,anggota
tim kesh lain.
 Selama implementasi data baru secara terus menerus
masuk --> berupa respon klien Dan perub situasi.
 TINGKAT INTERVENSI KELUARGA ADA 2
( Wright Dan Leahey,1984 )
TINGKAT DASAR/PERMULAAN
Intervensi bersifat suportif Dan edukatif langsung ke
arah sasaran
TINGKAT LANJUT/MAJU
intervensi meliputi sejumlah intervensi terapi klg yg
bersifat psikososial Dan tdk langsung
TIPOLOGI INTERVENSI KEP
klasifikasi freeman,1970

SUPLEMENTAL
Perawat sebagai pemberi yan perawatan langsung
dg mengintervensi bidang2 yg klg tdk bisa
melakukan.
FASILITATIF
perawat menyingkirkan halangan2an thd yan2 yg
diperlukan spt yan medis,kesejahteraan
sosial,transportasi Dan yan kes di rumah.
PERKEMBANGAN
Tujuan perawatan diarahkan pd perbaikan
kapasitas penerima (klg)
Membantu klg memanfaatkan sumber2 perawatan
kes pribadi spt :duk sistem sosial.
TIPOLOGI IMPLEMENTASI INTERVENSI
Klasifikasi Wright Dan Leahey

• KOGNITIF
– mengemukakan informasi Dan gagasan serta
pengalaman contohnya pengajaran.
• AFEKTIF
– tindakan dirancang utk mengubah emosi dr anggota klg
shg dpt memecahkan masalah scr lebih efektif.Orang
tua membantu mengurangi ansietas thd perawatan
anak sakit
• PERILAKU (PSIKOMOTOR)
– strategi perawatan yg diarahkan utk membantu
anggota klg berinteraksi/b’tingkah laku anggota klg lain.
– Mengajarkan klg kom scr lebih fungsional spt :
MENDENGAR tanpa menginterupsi adalah salah satu
Intervensi Keperawatan Keluarga
• Modifikasi Perilaku * Pembuatan Kontrak
• Menejemen/koordinasi kasus * Strategi2 Kolaboratif
• Modifikasi Lingkungan * Advokasi Keluarga
• Intervensi Krisis Klg * Model Peran
• Suplementasi peran * Mberik inf & kahlin teknis
• Konseling t”masuk dukungan,penilaian kognitif & mbuat
kembali kerangka
• Memberikan kuasa kpd klg lewat patisipasi aktif
• Membuat jaringan kerja,termasuk pemakaian kel bantuan
diri Dan dukungan sosial
• Pengajaran berbagai strategi,termasuk management
stres,modifikasi gaya hidup,Dan bimbingan antisipasi.
E. EVALUASI KEP KLG

• Merupakan upaya bersama antara perawat Dan keluarga


• Dasarnya : bgmn efektifnya intervensi-2 yg telah
dilakukan perawat Dan keluarga --> respon keluarga Dan
hasil, bukan intervensi-2 yg diimplementasikan
• Perlu adanya kriteria evaluasi yang ditetapkan
– Contoh Tujuan : Klg akan mengupayakan
pemeriksaan anggota keluarga untuk memastikan
penyakit anngota keluarga yang dicurigai TBC.
– Kriteria Hasilnya : Fakta-fakta bahwa keluarga telah
membawakan sputumnya utk diperiksa di tempat
pelayanan kesh,dll.
Pertanyaan Pedoman Dlm
Evaluasi
• Apakah ada konsensus antara klg Dan anggota tim
perawatan kesh lain dalam evaluasi ?
• Data tambahan apa yang perlu dikumpulkan utk evaluasi
perkembangan ?
• Apakah terdapat hasil tersembunyi yang perlu
dikembangkan ?
• Jika perilaku Dan persepsi klg menyatakan bahwa
masalah dimaksud diselesaikan secara tidak
memuaskan,maka apa alasannya ?
• Apakah diagnosa keperawatan,tuuan-tujuan,Dan
pendekatan-pendekatan bersifat reaistis Dan akurat ?

» MODIFIKASI
Peran dan Fungsi Perawat
Care Giver

Edukator
Advokasi

Kooordinator Motivator

Konselor

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai