• Strategi kognitif
• Normalisasi
• Pengendalian makna masalah dengan membingkai ulang dan penilaian pasif
• Pemecahan masalah bersama
• Mendapatkan informasi dan pengetahuan
• Strategi komunikasi
• Terbuka dan jujur
• Menggunakan humor dan tawa
STRATEGI KOPING KELUARGA
EKSTERNAL
• Strategi komunikasi : Pada kasus ini, anggota keluarga ini adalah
peserta aktif (sebagai anggota aktif atau posisi pimpinan) dalam klub,
organisasi dan kelompok komunitas
• Memanfaatkan sistem dukungan social
• Dukungan sosial keluarga
• Sumber dukungan keluarga
• Dukungan spritual
Duka Cita
• Periode duka cita ad. Periode yg sangat rawan krn memicu gangg
kesehatan
• 2 th pertama stlh ditinggal pasangan biarkan lansia mengekspresikan
duka citanya
• Sering diawali perasaan kosong jika berlanjutdepresi
Instabilitas dan jatuh
• Ketidakstabilan berjalan dan jatuh sering terjadi pada lansia, dan tidak
jarang menyebabkan perlunya perawatan di RS bahkan dapat
menimbulkan kmatian.
• Faktor yg sering menimbulkan jatuh
• Faktor intrinsik ;
- Kondisi medik & neuropsikiatri
- Gangguan penglihatan & pendengaran
- Perubahan fungsi neuromuskuler pd jalan & reflek postural karena ketuaan.
• Faktor Ekstrinsik :
Obat-obatan
Pemakaian alat bantu ambulasi yang tidak tepat
Lingkungan yang membahayakan
Psikologis dan seksual
• Jatuh cinta di usia senja
• Kesepian
• Menoupouse
• Andropouse
• Ejakulasi dini
• Impotensi
Tingkat Kemandirian Keluarga dari 7 Kriteria
Kemampuan yang dapat dicapai keluarga
K1 Keluarga menerima perawat
K2 Keluarga menerima layanan kesehatan sesuai dengan rencana keperawatan
K3 Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
K4 Keluarga memeanfaatkan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan sesuai
anjuran
K5 Keluarga melakukan tindakan pencegahan sederhana sesuai anjuran
K6 Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
K7 Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Tingkat kemandirian keluarga
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat 1 √ √
Tingkat 2 √ √ √ √ √
Tingkat 3 √ √ √ √ √ √
Tingkat 4 √ √ √ √ √ √ √
Family Center Nursing Model
(Friedman, Bowden, & Jonas)
Pengkajian Keluarga Pengkajian Anggota
• Sosial budaya Keluarga
• Lingkungan • Status mental
• Struktur keluarga • Status fisik
• Fungsional keluarga • Status emosi
Identifikasi
• Subsistem keluarga
• Masalah kesehatan
Perencanaan asuhan
keperawatan keluarga
Pelaksanaan
berdasarkan sumber
Evalusasi
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian lansia dalam keluarga
• Lansia mempunyai peran apa dalam keluarga
• Tipe & bentuk keluarga
• Riwayat & tahap perkembangan keluarga
2. Genogram
3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
4. Pelayanan kes yang pernah digunakan
5. Pengkajian lingkungan
• Karakteristik rumah
• Karakteristik tetangga dan masyarakat RW
• Mobilitas Keluarga
• Perkumpulan keluarga & interaksi dg masyarakat
• Sistem pendukung keluarga
6. Struktur keluarga
• Garis keturunan (patrilineal / matrilokal)
• Tempat tinggal (patrilokal/ matrilokal)
• Pola komunikasi keluarga
• Struktur kekuatan keluarga
• Struktur peran
• Nilai ata norma keluarga
Pengkajian Lansia dalam keluarga
• Data Umum
• Identitas keluarga (kepala keluarga, lomposisi anggota, alamat, agama, suku,
bahasa, jarak pelayanan terdekat dan alat transportasi)
• Kondisi kesehatan anggota keluarga:
• Hubungan lansia dengan keluarga, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
tanda vital, penggunaan alat bantu, riwayat penyakit.
• Data pengkajiaan lansia :
• Meliputi nama indv, pengkajian meliputi B1-B6, istirajat tidur, status mental,
perawatan diri sehari-hari, komunikasi dan status penunjang medis lain
• Data Kesehatan lingkungan
• Sanitasi lingkungan ( ventilasi, penerangan, kondisi lantai, tempat
pembuangan sampah)
• Struktur keluarga
• Meliputi peran, nilai, hubungan keluarga dengan lansia
• Riwayat dan tahap perkembangan
• Variabel perkembangan keluarga ini menjawab tahap perkembangan keluarga
• Fungsi keluarga
• Kemampuan keluarga dalam melakukan tugas kesehatan keluarga, mengambil
keputusan mengenai tindakan keperawatann yang tepat.
Diagnosa Keperawatan
• Diagnosis Keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik yang berlangsung aktual atau potensial.
Klasifikasi Diagnosa Keperawatan
Contoh :
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk tidak efektif,
sputum berlebih, mengi, dipnea, gelisah
Jenis 2 (digunakan pada jenis diagnosa resiko dan promosi kesehatan)
Contoh :
Resiko Aspirasi dibuktikan dengan penurunan tingkat kesadaran
Jenis 3 (digunakan pada diagnosa promosi kesehatan)
Contoh :
Kesiapan peningkatan eliminasi urin d.d pasien ingin meningkatkan eliminasi urin
jumlah dan karakteristik urin normal.
PERUMUSAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
1. Sifat Masalah
Tidak/kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Krisis atau keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah Dapat Di ubah
Dengan mudah 2 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi Masalah Dapat Dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah
Masalah berat, harus segera ditangani 2 1
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Keterangan :
• Proses skoring dilakukan untuk diagnose keperawatan
dengan ketentuan:
• Tentukan skor untuk setiap kriteria yang telah dibuat
• Selanjutnya skor dibagi dengan angka yang tertinggi
dan dikalikan dengan bobot
NexT...
• Jumlah skor untuk setiap ktiteria, skor tertinggi adalah 5, sama dengan
jumlah keseluruhan dari bobot
• Kriteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah :
1. Sifat masalah
Sifat masalah dapat dikelompokkan kedalam tidak atau kurang sehat
diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan
tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan atau disadari
oleh keluarga. Krisis atau keadaan sejahtera diberikan yang paling sedikit
atau rendah karena faktor-faktor kebudayaan biasanya dapat memberikan
dukungan bagi keluarga untuk mengatasi masalahnya dengan baik.
NexT...
2. Kemungkinan masalah dapat dicegah
Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada
tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor
kemungkinan masalah dapat dicegah :
Pengetahuan dan tekhnologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
menangani masala
Sumber-sumber yang ada pada keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan atau
tenaga
Sumber-sumber dari keperawatan misalnya : dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan dan waktu
Sumber-sumber di masyarakat misalnya : dalam bentuk fasilitas kesehatan,
organisasi masyarakat, dukungan sosial masyarakat
NexT...
3. Potensi masalah dapat dicegah
• Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat
dikurangi atau dicegah. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :
Kepelikan dari masalah
Yaitu berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah,
prognosa penyakit atau kemungkinan merubah masalah. Pada
Lamanya masalah
Hal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah
tersebut. Biasanya lamanya masalah mempunyai dukungan
langsung dengan potensi masalah bila dicegah.
Adanya kelompok high risk atau kelompok yang peka atau rawan
Adanya kelompok atau individu tersebut pada keluarga akan
menambah potensi masalah bila dicegah
NexT...
4. Menonjolnya masalah
Adalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai
masalah tentang beratnya masalah serta mendeksaknya
masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan
dalam memberikan skor pada criteria ini adalah
perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini jika
keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk
menangani segera maka harus diberikan skor yang
tinggi.
Contoh Prioritas : Resiko terjatuh (terpeleset) pada lansia yang tinggal di keluarga Tn. A yang berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia.