NORMAL
Yang perlu diingat !!!
EKG: rekaman aktifitas listrik jantung, tidak
mengukur aktifitas mekanik
EKG: tidak secara langsung menyetakan
abnormalitas struktur jantung seperti: kel katub
EKG: tidak merekam seluruh aktifitas listrik jantung,
hanya aliran-aliran yang ditransmisikan ke area
dimana elektroda ditempelkan
EKG: merekam penjumlahan potensial listrik yang
dihasilkanoleh sel-sel otot jantung yang tak
terhingga banyaknya
SA Node
Internodal branch
AV Node
Hiss Bundle
Purkinje Fiber
Contraction
Gelombang P
Gambaran yang ditimbulakan oleh depolarisasi atrium
Gelombang P mitral
Gelombang P Pulmonal
Gelombang Q
Menggambarkan awal fase depolarisasi
ventrikel
Lebar : < 0,04 dtk
Dalam : < 25% amplitudo gel R
Q : menunjukkan adanya nekrosis
miokard disebut Q patologis.
Gelombang R
Kepentingan :
Normal : Isoelektris
1
ARITMIA
2
ARITMIA
Aritmia adalah kelainan eletrofisiologi dalam hal kecepatan, irama,
tempat asal dari rangsangan (impuls), atau gangguan penghantaran
yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium dan
ventrikel
26
Pendahuluan
Peny. kardiovaskuler (AMI) kematian
Kelainan struktur arteri koroner merupakan penyebab 80 %
gangguan irama jantung / ARITMIA yg dapat berakhir dg
kematian mendadak.
Kematian yg berasal dari aritmia diperkirakan mencapai
angka 50 % dari seluruh kematian
Jenis aritmia yg sering menyebabkan kematian adalah ventrikel
fibrilasi yg sering terjadi bersama ventrikel takikardi. ( 300.000
kematian per tahunnya di Amerika Serikat.
Untuk me ↓ kematian , kesiapan dari tenaga kes, khususnya
perawat yang berpengalaman dan terlatih dalam penanganan
ARITMIA
SUATU GAMBARAN LISTRIK
JANTUNG YANG SUMBER
IMPULSNYA DI LUAR SA NODE
Keracunan obat
Stress emosional
31
Physiologic Basis of Pacemaker Cells
Pacemaking &
Conduction System
25/02/2019 SUBROTO, S.Kep.Ns.M.Kep 32
KLASIFIKASI ARITMIA
( Jenis aritmia berdasarkan kegawatan )
1. Aritmia dg haemodinamik stabil :
misal : AES, AF NVR, SB, JR, AV Block st 1
R/
3. Aritmia dg haemodinamik tidak stabil :
misal : VT > 30 detik
AV Block st 3
SB ,JR dg
rate < 40 12
ARITMIA LETHAL ( mengancam
kematian )
Tipe Takhikardi :
VES maligna
SVT
VT > 30 detik ,
VF , VT tanpa nadi
Tipe Bradikardi :
AF SVR , AV Block st 3,
SB , JR dg rate <
40
AV block dg ventrikel asistole
Asistole 34
Atrial
Flutter :
-The result of a re-entry circuit within
the atria
-Irregular / regular QRS rate
-Narrow QRS complex
-Rapid P waves (300x/min), “sawtooth”
-Ventricular beat : < 300 bpm
35
Atrial Fibrillation :
36
Junctional
rhythm:
-AV junction can function as a pace maker
(40-60 x/min).
-due to the failure of sinus node to
initiate
time impulse or conduction problem.
-normal-looking QRS.
-retrograde P wave.
-P wave may preceede, coincide with, or
follow the QRS
37
SVT :
-due to re-entry mechanism
-narrow QRS complex
-regular
-retrograde atrial depolarization
-P wave ?
38
Sinus
rhythm
with
Multifocal
VES
VES VES
SR SR
SR SR SR SR
39
Sinus rhythm with VES
couplet
40
Ventricular Tachycardia
• Gangguan impulse ventrikel
• Frekuensi >100x/menit
• Sumbu axis QRS beraturan
• Irama reguler
41
Torsade de
• Pointes
Gangguan impulse ventrikel tipe
polimerfik
• Frekuensi 200-250x/menit
• Sumbu axis QRS tidak
beraturan
• “twisting of point”
42
Ventricula
r
Fibrillatio
n
P P P P P P P
44
ASISTOLE
45
ARITMIA
BERBAHAY
A
46
ARITMIA BERBAHAYA ?
47
ARITMIA LAMBAT
BRADIARITMIA
1. HR MENURUN
2. CARDIAC OUTPUT MENURUN
CO = SV x HR
48
ARITMIA CEPAT
( TACHIARITMIA )
1. DIASTOLIK FILLINGNYA CEPAT
2. PRELOADNYA KURANG
3. STROKE VOLUME MENURUN
4. CARDIAC OUTPUT MENURUN
CO = SV x HR
49