Anda di halaman 1dari 49

EKG

NORMAL
Yang perlu diingat !!!
 EKG: rekaman aktifitas listrik jantung, tidak
mengukur aktifitas mekanik
 EKG: tidak secara langsung menyetakan
abnormalitas struktur jantung seperti: kel katub
 EKG: tidak merekam seluruh aktifitas listrik jantung,
hanya aliran-aliran yang ditransmisikan ke area
dimana elektroda ditempelkan
 EKG: merekam penjumlahan potensial listrik yang
dihasilkanoleh sel-sel otot jantung yang tak
terhingga banyaknya

Sistem konduksi terdiri :


1. Nodal
Sinoatrial (60-
100)
2. Nodal
Atrioventrikuler ( 40-
60)
3. Sistem His – Purkinye
(20-40)
SISTIM KONDUKSI

SA Node
 Internodal branch
 AV Node
 Hiss Bundle
 Purkinje Fiber
 Contraction
Gelombang P
Gambaran yang ditimbulakan oleh depolarisasi atrium

Normal: tinggi : < 0,3 mvolt


Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di LII
Selalu negatif di
aVR
Kepentingan: Mengetahui kelainan atrium

Gelombang P mitral
Gelombang P Pulmonal
Gelombang Q
Menggambarkan awal fase depolarisasi
ventrikel
Lebar : < 0,04 dtk
Dalam : < 25% amplitudo gel R
Q : menunjukkan adanya nekrosis
miokard disebut Q patologis.
Gelombang R
Kepentingan :

- Untuk menilai adanya hipertropi ventrikel


- Menilai adanya tanda-tanda BBB
Gelombang QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel

Normal: Lebar : 0,06 – 0,12 detik


Tinggi: tergantung
Lead
Kepentingan :
- mengetahui adanya hipertrophi ventrikel
- mengetahui adanya Bundle Branch Block
- mengetahui adanya infark
Gelombang T
Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi
ventrikel
Nilai normal :
- < 1 mV di Lead dada
- < 0,5 mV di Lead Ektrimitas
-minimal ada
0,1mV
Kepentingan :
- mengetahui
adanya
Interval PR
Diukur dari permulaan P s.d permulaan QRS

Waktu yang diperlukan untuk menyebarkan


impuls dari SA nodus sampai serabut
ventrikel

Normal : 0,12 – 0,20 detik

Kepentingan : Kelainan sistem


konduksi
Segmen ST
Diukur dari akhir QRS (diantara titik J) s/d awal gel. T

Normal : Isoelektris

Kepentingan: Meluhat Adanya


Iskemia/Infark Elevasi :  Pada
injuri/infark akut,
 Perikarditis
Depresi :  Pada
iskemik,
Interval QT
Jarak antara permukaan gel Q s/d akhir gel T

Menggambarkan lamanya aktifitas depolarisasi


dan repolarisasi ventrikel.

Nilai normal : - Laki-laki : 0,42 detik


- Perempuan : 0,43 detik
Kepentingan:
QT memendek : efek digitalis, hiperkalsemia
QT memanjang: efek quinidine, hipokalsemia
Interpretasi EKG Strip

 Tentukan teratur / tidak teratur iramanya


 Tentukan berapa HR / frekwensi
 Tentukan gelombang P  normal/tidak
 Tentukan interval PR  normal/tidak.
 Tentukan gelombang QRS  normal/tidak
 Interpretasi : NAMA IRAMA
Menghitung HR
INTERPRETASI EKG
1. SUMBER
LISTRIK
SA : SINUS
ATRIUM : ATRIAL
AV :
JUNGTIONAL PURKINJE
: VENTRIKEL NAMA
2. FREKUENSI
NORMAL : 60 –
IRAM
BRADIKARDI 100 A
: < 60
TAKHIKARDI : > 100
FIBRILASI : >300
UJI DIAGNOSTIK
EKG PADA KONDISI GADAR

1
ARITMIA

2
ARITMIA
Aritmia adalah kelainan eletrofisiologi dalam hal kecepatan, irama,
tempat asal dari rangsangan (impuls), atau gangguan penghantaran
yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium dan
ventrikel

 Frekuensi kurang dari 60x/menit / lebih 100x/menit


 Irama yang berasal bukan dari nodus SA
 Irama yang tidak teratur
 Terdapatnya hambatan impuls supra atau intraventrikular

26
Pendahuluan
 Peny. kardiovaskuler (AMI)  kematian
 Kelainan struktur arteri koroner merupakan penyebab 80 %
gangguan irama jantung / ARITMIA yg dapat berakhir dg
kematian mendadak.
 Kematian yg berasal dari aritmia diperkirakan mencapai
angka 50 % dari seluruh kematian
 Jenis aritmia yg sering menyebabkan kematian adalah ventrikel
fibrilasi yg sering terjadi bersama ventrikel takikardi. ( 300.000
kematian per tahunnya di Amerika Serikat.

Untuk me ↓ kematian ,  kesiapan dari tenaga kes, khususnya
perawat yang berpengalaman dan terlatih dalam penanganan
ARITMIA
SUATU GAMBARAN LISTRIK
JANTUNG YANG SUMBER
IMPULSNYA DI LUAR SA NODE

Gangguan pembentukan Gangguan


impuls penghantara
n 28
Mekanisme terjadinya aritmia :
1. Gangguan otomatisasi : sel miokard di atrium
mengeluarkan implus sebelum simpuls normal dari
SA node
2. triggered activity : impuls listrik muncul
saat repolarisasi
3. * Reentri  impuls kembali menstimulasi yg
sudah terdepolarisasi
* Accesory Pathway
* Konduksi aberan  RBBB, LBBB
29
Mechanisms of Arrhythmogenesis

25/02/2019 SUBROTO, S.Kep.Ns.M.Kep 30


ETIOLOGI
Aritmia dapat disebabkan oleh
bermacam faktor :
 Penyakit jantung koroner ( SKA )
 Ketidakseimbangan elektrolit

 Ketidakseimbangan asam basa

 Keracunan obat

 Stress emosional

 Disinkronisasi alat pacu jantung

31
Physiologic Basis of Pacemaker Cells

Pacemaking &
Conduction System
25/02/2019 SUBROTO, S.Kep.Ns.M.Kep 32
KLASIFIKASI ARITMIA
( Jenis aritmia berdasarkan kegawatan )
1. Aritmia dg haemodinamik stabil :
misal : AES, AF NVR, SB, JR, AV Block st 1

2. Aritmia dg haemodinamik berpotensi tidak stabil :


misal : SR dg VES maligna
( frekwen,begemini ,
multivokal,
ock

R/
3. Aritmia dg haemodinamik tidak stabil :
misal : VT > 30 detik
AV Block st 3
SB ,JR dg
rate < 40 12
ARITMIA LETHAL ( mengancam
kematian )
 Tipe Takhikardi :
 VES maligna
 SVT
 VT > 30 detik ,
 VF , VT tanpa nadi

 Tipe Bradikardi :
 AF SVR , AV Block st 3,
 SB , JR dg rate <
40
 AV block dg ventrikel asistole
 Asistole 34
Atrial
Flutter :
-The result of a re-entry circuit within
the atria
-Irregular / regular QRS rate
-Narrow QRS complex
-Rapid P waves (300x/min), “sawtooth”
-Ventricular beat : < 300 bpm

35
Atrial Fibrillation :

-from multiple area of re-entry within


atria
-or from multiple ectopic foci
-irregular, narrow QRS complex
-very rapid atrial electrical activity
(400-700 x/min).
- Ventricular beat slow to rapid
-no uniform atrial depolarization

36
Junctional
rhythm:
-AV junction can function as a pace maker
(40-60 x/min).
-due to the failure of sinus node to
initiate
time impulse or conduction problem.
-normal-looking QRS.
-retrograde P wave.
-P wave may preceede, coincide with, or
follow the QRS

37
SVT :
-due to re-entry mechanism
-narrow QRS complex
-regular
-retrograde atrial depolarization
-P wave ?

38
Sinus
rhythm
with
Multifocal
VES

VES VES

SR SR
SR SR SR SR

39
Sinus rhythm with VES
couplet

40
Ventricular Tachycardia
• Gangguan impulse ventrikel
• Frekuensi >100x/menit
• Sumbu axis QRS beraturan
• Irama reguler

41
Torsade de
• Pointes
Gangguan impulse ventrikel tipe
polimerfik
• Frekuensi 200-250x/menit
• Sumbu axis QRS tidak
beraturan
• “twisting of point”

42
Ventricula
r
Fibrillatio
n

25/02/2019 SUBROTO, S.Kep.Ns.M.Kep 43


Total AV Block / 3rd degree AV block

QRS QRS QRS

P P P P P P P

44
ASISTOLE

45
ARITMIA
BERBAHAY
A

1. ARITMIA NON LETHAL


2. ARITMIA LETHAL

46
ARITMIA BERBAHAYA ?

Ada dua hal


penting : listrik jantung
1.Aktifitas
2.Aktifitas mekanik jantung

47
ARITMIA LAMBAT
BRADIARITMIA
1. HR MENURUN
2. CARDIAC OUTPUT MENURUN

CO = SV x HR

48
ARITMIA CEPAT
( TACHIARITMIA )
1. DIASTOLIK FILLINGNYA CEPAT
2. PRELOADNYA KURANG
3. STROKE VOLUME MENURUN
4. CARDIAC OUTPUT MENURUN

CO = SV x HR

49

Anda mungkin juga menyukai