Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KASUS

DIABETES MELITUS TIPE 2 +


SELULITIS FEMUR SINISTRA
OLEH : dr. Uswati
PEMBIMBING : dr. Suhaila, Sp. PD
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus didefenisikan oleh WHO
(2012) sebagai suatu penyakit kronis yang
terjadi ketika pankreas tidak cukup lagi
memproduksi insulin atau ketika tubuh tidak
mampu lagi menggunakan secara efektif
insulin yang telah diproduksi.
Selulitis merupkan penyakit kulit yang
disebabkan oleh Staphylococcus,
Streptococcus, atau oleh keduanya disebut
pioderma. Penyebab utamanya ialah
Staphylococcus aureus dan Streptococcus B
hemolyticus,
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasien:
Nama : Tn. B
Umur : 57 tahun
Agama : Kristen
Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perumahan Aurduri Indah, Blok D,
Telanaipura
Masuk RS (MRS) : Kamis, 19 Januari 2017
Bb : 84 kg
TB : 170 Cm
Keluhan Utama:
Pasien mengeluh kaki kiri bengkak
dan nyeri sejak 1 bulan SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh kaki kiri bengkak
kemerahan sejak 1 bulan yang lalu,
namun 1 minggu ini semakin
memberat, sangat sakit bila
berjalan, sewaktu masih dirumah
pasien mengaku pernah demam,
pasien menyangkal pernah digigit
binatang, atau alergi terhadap zat
tertentu.
Beberapa hari sebelumnya sudah
dirawat di RS Royal Prima dengan
keluhan yang sama dan diberi
obat insulin (novorapid) 3x10 u,
levemir 1x10 u, sebelum diterapi
insulin pasien mengaku sudah
mendapat obat DM Glibenklamid
2x2,5 mg , tetapi tidak teratur
minum obat dan jarang control ke
dokter.
Awalnya pasien mengaku kalau sudah
menderita DM sejak 5 tahun yang
lalu,sering buang kecil pada malam
hari, sering merasa lapar, keluhan
tersebut masih dialami pasien hingga
sekarang, pasien mengaku tidak
mengatur pola makan dan setiap
makan selalu dengan porsi yang
banyak, pasien tidak teratur minum
obat hanya kapan ada keluhan saja
baru pasien berobat..
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengaku menderita DM sejak lebih
kurang 5 tahun yang lalu.
Pasien menyangkal adanya riwayat
penyakit jantung, hipertensi, ginjal, dan
asma.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Ibu pasien menderita DM
Pasien menyangkal keluarga yang lain
memiliki riwayat penyakit yang sama,
jantung, hipertensi, ginjal, dan asma.
Riwayat Pengobatan:
Sudah pernah dirawat di RS Royal Prima
dengan keluhan yang sama dan diberi
obat insulin (novorapid) 3x10 u, levemir
1x10 u, sebelum diterapi insulin pasien
mengaku sudah mendapat obat DM
Glibenklamid 2x2,5 mg

Riwayat Alergi:
Pasien mengatakan tidak mempunyai
alergi terhadap obat-obatan dan makanan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4V5M6

Tanda Vital
Tekanan darah : 130/ 80 mmHg
Frekuensi nadi : 84 x/menit,
reguler
Frekuensi napas : 20 x/menit,
reguler
Suhu: 36,7C
Status Generalis
Kepala : normochepali
Mata : konjungtiva anemis (-/-), ikterik
(-/-)
Telinga/hidung/tenggorokan : DBN
Leher : pembesaran KGB (-), JVP 5-2
cmH2O
Thorax :
Jantung : S1S2reguler, murmur (-), gallop
(-)
Paru: vesikuler (+/+) normal, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen: supel, BU (+) normal, nyeri
tekan (-)
Ekstremitas :
Atas: simetris (+/+), akral hangat,
edema (-/-)
Bawah: tungkai kiri atas posterior
edema (+) merah, nyeri, hangat(+)

Laboratorium ( 19/ 01/ 2016 )


Nilai GDS perhari Selama dirawat :
19 jan 2017 : 209 mg/dl
20 jan 2017 : 198 mg/dl
21 jan 2017 : 201 mg/dl
22 jan 2017 : 241 mg/dl
23 jan 2017 : 376 mg/dl
24 jan 2017 : 209 mg/dl
25 jan 2017 : 150 mg/dl
DIAGNOSIS KERJA
DM Tipe 2 dengan Selulitis Femur
Sinistra posterior
PENATALAKSANAAN
Rencana Terapi
- Diet MB DM 1900 kkal
- Infus Nacl 0,9% 20 tpm
- Inj. Cifroploxacin 2 x 200 mg
- Inj. Tramadol 3x1 Amp iv
- Inj. Levemir 1x14 unit
- Inj. Novorapid 3x14 unit
- Inf. Metronidazole 4x500 mg iv
- Aspilet 1x1
- GV (Nacl 0,9%+ Gentamicin 1 Amp) 2 kali perhari
- Cek GDS/hari
- Konsul bedah untuk evakuasi pus
Follow up
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELITUS
Defenisi
Diabetes mellitus didefenisikan oleh WHO
(2012) suatu penyakit kronis yang
terjadi ketika pankreas tidak cukup lagi
memproduksi insulin atau ketika tubuh
tidak mampu lagi menggunakan secara
efektif insulin yang telah diproduksi
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
peningkatan kadar glukosa dalam darah
KLASIFIKASI
Diabetes Melitus tipe 1
Diabetes Melitus tipe 2
Diabetes Melitus tipe lain
Diabetes Kehamilan/gestasional
EPIDEMIOLOGI
Faktor lingkungan sangat
berperan pada lebih dari 90%
semua populasi diabetes.
Prevalensi pada bangsa kulit
putih sekitar 3-6%dari orang
dewasanya.
Angka ini merupakan baku emas
untuk membandingkan
prevalensi diabetes antar
berbagai kelompok etnik di
ETIOLOGI DM TIPE 2
Etiologi DM tipe 2 adalah
penurunan fungsi sel beta yang
disebabkan oleh beberapa faktor:
Glukotoksisitas
lipotoksisitas asam lemak bebas,
deposit amiloid
resistensi insulin
efek inkretin.
FAKTOR RESIKO DM TIPE 2
- Riwayat keluarga (orang tua atau
saudara kandung)
- Obesitas
- Kurang beraktivitas
- Memiliki gangguan toleransi glukosa
- Riwayat diabetes gestasional atau
pernah melahirkan bayi dengan berat
badan > 4 kg
PATOFISIOLOGI DM TIPE 2
Kadar gula darah yang meningkat akan
menyebabkan hiperosmolaritas pada cairan
ekstraseluler.
Gula darah yang terbawa di ginjal tidak dapat
tersaring seluruhnya sehingga akan terdapat
glukosa pada urine, selain itu keadaan yang
hiperosmolaritas akan menyebabkan cairan
tubuh tertarik dan keluar bersama gula di
urin dan termanifestasikan sebagi poliuri.
Kehilangan cairan akan mengaktifkan thirst-
center sehingga penderita diabetes akan
merasa haus dan banyak minum
Gangguan utilisasi glukosa akan
menyebabkan cellular starvation dan
berkurangnya simpanan karbohidrat,
lemak, dan protein di sel
menyebabkan pasien merasa lapar
dan banyak makan.
Penurunan berat badan disebabkan
oleh dua hal, yang pertama adalah
kehilangan cairan (poliuri) dan kedua
adalah kerja insulin yang memaksa
tubuh untuk menggunakan simpanan
lemak dan protein selular sebagai
sumber energi
MANIFESTASI KLINIS DM TIPE 2
Keluhan klasik
Penurunan berat badan dan rasa
lemah
Poliuri (sering kencing malam
hari)
Polidipsi (sering haus)
Polifagia (sering lapar)
Keluhan lain
Gangguan saraf tepi ( kesemutan)
Gangguan penglihatan
Gatal atau bisul
Gangguan ereksi
keputihan
DIAGNOSIS DM TIPE 2
Berdasarkan American Diabetes
Association (ADA) tahun 2007:
Gejala diabetes klasik ( poliuri,
polidipsi, dan penurunan berat
badan) ditambah dengan kadar gula
darah random >200mg/dl
Kadar glukosa puasa 126 mg/dl
Kadar glukosa OGTT 200 mg/dl
PENATALAKSANAAN DM TIPE 2
Pilarutama dalam pengelolaan DM
ada 4 :
- Edukasi
- Perencanaan makan
- Latihan jasmani
- Obat-obatan
KOMPLIKASI
Komplikasi akut :
- Hipoglikemia
- Ketoasidosis diabetik
- Hyperglikemic hiperosmolar state
Komplikasi kronik
Mikrovaskular:
Retinopati diabetik
Nefropati diabetik
Neuropati
Makrovaskular :
Stroke
Penyakit jantung koroner
SELULITIS
Selulitis infeksi bakterial akut
pada kulit
Infeksi yang terjadi menyebar ke
dalam hingga ke lapisan dermis dan
sub kutis
Infeksi ini biasanya didahului luka
atau trauma dengan penyebab
tersering Streptococcus beta
hemolitikus dan Staphylococcus
aureus
ETIOLOGI
Penyebab selulitis paling sering
pada orang dewasa adalah
Staphylococcus aureus dan
Streptokokus beta hemolitikus
grup A
Selulitis pada anak adalah
Haemophilus influenza tipe b
(Hib), Streptokokus beta
hemolitikus grup A, dan
Staphylococcus aureus.
EPIDEMIOLOGI
Selulitisdapat terjadi di semua usia,
tersering pada usia di bawah 3 tahun
dan usia dekade keempat dan kelima
Insidensi pada laki-laki lebih besar
daripada perempuan
Insidensi selulitis ekstremitas masih
menduduki peringkat pertama
Terjadi peningkatan resiko selulitis
seiring meningkatnya usia
FAKTOR PREDISPOSISI
Diabetes melitus
Malnutrisi
Alkoholisme
keadaan yang dapat menurunkan
daya tahan tubuh terutama bila
diseratai higiene yang jelek.
GEJALA KLINIS
Rubor (eritema)
Color (hangat)
Dolor (nyeri)
Tumor (pembengkakan)
Disertai dengan demam,
menggigil,malaise
Pada keadaan akut, kadang-kadang
timbul bula
Dapat dijumpai limfadenopati
limfangitis.
DIAGNOSA BANDING
Deep Vein Thrombosis
Dermatitits statis
Dermatitis kontak
Insect bite (respons
hipersensitifitas)
Erupsi obat,
Acute Gout
Dan beberapa penyakit lainnya
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan klinis : makula
eritematous, tepi tidak meninggi,
batas tidak jelas, edema, infiltrat
dan teraba panas, dapat disertai
limfangitis dan limfadenitis.
Penderita biasanya demam dan
dapat menjadi septikemia
Pemeriksaan labor pada darah
lengkap biasanya terjadi
PENGOBATAN
Antibiotik(menghentikan
penyebaran infeksi)
Analgesik ( mengurangi rasa sakit)
ANALISA KASUS
Studi kasus, Tn. B 52 Tahun
datang dengan keluhan kaki kiri
bengkak dan nyeri sejak 1 bulan
SMRS serta memiliki riwayat DM
dalam terapi tapi tidak terkontrol,
diagnosis DM tipe 2 dan selulitis
pada pasien ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis,riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik, dan
hasil laboratorium
Pada anamnesis didapatkan :
kaki kiri bengkak kemerahan sejak 1
bulan yang lalu, sangat sakit bila
berjalan, pasien menyangkal digigit
binatang dan alergi zat tertentu
Sewaktu masih dirumah pasien
mengaku pernah demam merupakan
gejala klinis dari selulitis (rubor, color,
dolor, tumor, demam)
Sebelumnya pasien pengkonsumsi obat
DM Glibenklamid 2x2,5 mg tapi tidak
terkontrol.
Beberapa hari sebelumnya sudah dirawat
di RS Royal Prima dengan keluhan yang
sama dan diberi obat insulin (novorapid)
3x10 u, levemir 1x10 u
sejak 5 tahun terahir pasien mengaku
penderita DM dan masih sering
merasakan keluhan sering BAK malam
hari, sering lapar, dan makan dalam
porsi yang banyak berdasarkan
riwayat tersebut sudah bisa ditegakkan
DM tipe 2.
Pemeriksaan fisik didapatkan :
femur sinistra posterior
didapatkan kemerahan,bengkak,
nyeri,pasien mengaku
sebelumnya terasa panas (waktu
diperiksa sudah dikompres)
gejala selulitis
Untuk pemeriksaan fisik DM tipe
2, tidak ada hasil pemeriksaan
yang bermakna, hanya
berdasarkan anamnesis,hasil
Hasil labor : ditemukan peningkatan leukosit
pada pemeriksaan darah lengkap, Hasil leukosit :
11.400 109/L (meningkat)diagnosis selulitis
Nilai GDS perhari Selama dirawat :
-19 jan 2017 : 209 mg/dl
- 20 jan 2017 : 198 mg/dl
- 21 jan 2017 : 201 mg/dl
- 22 jan 2017 : 241 mg/dl
- 23 jan 2017 : 376 mg/dl
- 24 jan 2017 : 209 mg/dl
- 25 jan 2017 : 150 mg/dl
Berdasarkan hasil GDS Perhari, tetap masih
dalam kategori DM tipe 2.
Diagnosis banding selulitis dapat
disingkirkan berdasarkan gejala klinis dan
hasil laboratorium, dimana DD nya:
- Deep Vein Thrombosis ( pembengkakan
kaki/sepanjang vena dikaki, nyeri hanya
ketika berdiri)
- Dermatitits statis ( akibat dari penimbunan
darah atau cairan biasanya pada penderita
varises)
- Dermatitis kontak ( peradangan pada
kulit,ruam gatal kemerahan dan ada kontak
pada zat tertentu)
Insect bite (kelainan akibat gigitan)
- Erupsi obat ( reaksi silang/reakasi
yang tidak diinginkan malah jadi
berbahaya)
Acute Gout ( peningkatan asam
urat dalam darah)
Berdasarkan
anamnesis,pemeriksaan fisik, hasil
lab,diagnosis banding diatas dapat
disingkirkan.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil lab,
diberi terapi :
Diet MB DM 1900 kkal
- Infus Nacl 0,9% 20 tpm
- Inj. Cifroploxacin 2 x 200 mg
- Inj. Tramadol 3x1 Amp iv
- Inj. Levemir 1x14 unit
- Inj. Novorapid 3x14 unit
- Inf. Metronidazole 4x500 mg iv
- Aspilet 1x1
- GV (Nacl 0,9%+ Gentamicin 1 Amp) 2 kali perhari
- Cek GDS/hari
- Konsul bedah untuk evakuasi pus
Edukasi :
- Pasien telah dijelaskan tentang
penyakitnya
- Dianjurkan latihan mobilisasi
- Anjuran makan sesuai anjuran
bagian gizi
- Kontrol ulang secara teratur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai