Anda di halaman 1dari 47

PATOFSIOLOGI &

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


SISTEM DIGESTIF DAN ENDOKRIN

DM DIARE
Typoid Fever

Dewi Modjo
Apa itu DM ?
Diabetes melitus secara definisi adalah keadaan hiperglikemia
kronik.Hiperglikemi ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, di
antaranya adalah gangguan sekres hormon insulin, gangguan aksi/kerja
dari hormon insulin atau gangguan kedua-duanya(Weinzimer SA, Magge
S. 2005).
GEJALA
DM tipe 1 umumnya diderita oleh anak-anak (juvenille diabetes) mempunyai
gamabaran lebih akut, lebih berat, insulin yang labil.
1. Poliurianokturnal pada anak
2. Polidipsi
3. Poliphagia
4. Penurunan berat badan, malaise atau kelemahan
5. Glikosuria (kehilangan glukosa dalam urine
6. Ketonomia dan ketonuria (katabolisme abnormal lemak sebagai suber enegi
7. Mata Kabur
8. Muntah, anaf berbau aseton, nyeri atau kekakuan abdomen dan gangguan
kesadaran.
ETIOLOGI
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Sering terjadi pada usia sebelum15
tahun. Biasanya juga disebut Juvenille Diabetes ( DM Tipe I ) :
1. Faktor Genetik
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Imunoligi
KLASIFIKASI DM
1. DM tipe 1 : Kerusakan permanan sel beta pankreas akibat
autoimunitas menyebabkan turunnya produksi insulin (keto-asidosis.

2. DM tipe 2 : Pada kasus pediatrik pada remaja mengalami obesitas,


hal ini diakibatkan srsistensi insulin tingkat sel dan kurangnya sekresi
insulin

DM diklasifikasikan memperhatikan patogenesis yang sama seb beta


pankreas yang ertingkat, namun etiologinya berbeda.
Kasifikasi dm berdasarkan etiologi
DM TIPE 1 (DESTRUKSI SEL-β DM TIPE 2 / DM TIPE LAIN

a. Immune Mediated a.Defek gentik pada kerja


insulin
b. idiopatik
b.Kelainan eksokrin
pankeras
c.Ganguang endokrin
d.Terinduksi obat kimia
Pemeriksaan penungjang
PENATALAKSANAAN pada anak
1. Dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

2. Mengalami perkembangan emosional yang normal

3. Mampu mempertahankan kadar glukosuria atau kadar glukosa darah


serendah mungkin tanpa menimbulkan gejala hipoglikemia

4. Tidak absen dari sekolah akibat penyakit dan mampu berpartisipasi dalam
kegiatan fisik maupun sosial yang ada Penyakitnya tidak dimanipulasi oleh
penyandang DM, keluarga, maupun oleh lingkungan.

5. Mampu memberikan tanggung jawab kepada penyandang DM untuk


mengurus dirinya sendiri sesuai dengan taraf usia dan intelegensinya.
Asuhan keperawatan DM?
A.Pengkajian

a. Identitas.

Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa,dll.

B. Riwayat Keperawatan

a.  Keluhan utama

Polifagi, Poliuria, Polidipsi, penurunan berat badan,


frekuensi minum dan berkemih. Peningkatan nafsu makan,
penururan tingkat kesadaran, perubahan perilaku.
b. Riwayat penyakit sekarang.

Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya,


mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya
apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.

c. Riwayat penyakit dahulu.

Diduga diabetes tipe 1 disebabkan oleh infeksi atau toksin


lingkungan seperti oleh virus penyakit gondok (mumps) dan virus
coxsackie B4, oleh agen kimia yang bersifat toksik, atau oleh
sitotoksin perusak dan antibodi.

d. Riwayat kesehatan keluarga.

Terutama yang berkaitan dengan anggota keluarga lain yang


menderita diabetes melitus. Riwayat kehamilan karena stress saat
kehamilan dapat mencetuskan timbulnya diabetes melitus.
e. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
• Usia
• Tingkat perkembangan
• Toleransi / kemampuan memahami tindakan
• Koping
• Pengalaman berpisah dari keluarga / orang tua
• Pengalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya
Pemeriksaan fisik

a. Aktivitas / istrahat.

Lemah, letih, susah, bergerak / susah berjalan, kram otot, tonus


otot menurun. Tachicardi, tachipnea pada keadaan istrahat/daya
aktivitas. Letargi / disorientasi, koma.

b. Sirkulasi

Adanya riwayat hipertensi : infark miokard akut, kesemutan pada


ekstremitas dan tachicardia. Perubahan tekanan darah postural :
hipertensi, nadi yang menurun / tidak ada. Disritmia, krekel : DVJ
ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan
tekanan darah
c. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi
/ tidak)

d. Neurosensori

Pusing / pening, gangguan penglihatan, disorientasi :


mengantuk, lifargi, stuport / koma (tahap lanjut). Sakit kepala,
kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan
penglihatan, gangguan memori (baru, masa lalu) : kacau mental,
refleks fendo dalam (RTD) menurun (koma), aktifitas kejang.

e. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Abdomen yang tegang / nyeri (sedang berat), wajah


meringis dengan palpitasi : tampak sangat berhati – hati.
f. Keamanan

Kulit kering, gatal : ulkus kulit, demam diaporesis.

g. Eliminasi

Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare

Urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi


oliguria / anuria jika terjadi hipololemia barat). Abdomen keras, bising usus
lemah dan menurun : hiperaktif  (diare).

h. Integritas Ego

Stress, ansietas

i. Makanan / Cairan

Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,


haus, penggunaan diuretik.
Diangnosa Keperawatan
Diangnosa Keperawatan
DIARE
Apa itu Diare ?
Gastroenteritis adalah adanya inflamasi pada membran
mukosa saluran pencernaan dan ditandai dengan diare dan
muntah.
Diare adanyan perubahan bentuk dan konsistensi tinja,
lembek sampai cair dan bertambahnya frekuensi BAB lebih
dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari).
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
1. bakteri :Salmonella, shigella, compylobacteri, E.coli, yasina acromonas,
clostridium deficite, stophilococcus aureus

2. Virus : Rota virus, norwalk virus, astro virus/corona virus, adeno virus, pesti
virus, carieci virus, porvo virus

3. Parasit : Entamuba histolitica, clardia lambia, nocros palidium, tricuris tricuria


KLASIFIKASI
1. Diare akut Meningkatnya kekerapan, bertambahnya
cairan/banyaknya tinja yang dikeluarkan relatif terhadap
kebiasaan yang ada pada pasien dan berlangsung kurang dari 1
minggu/keluarnya tinja cair lebih dari 3x dalam 24 jam.

2. Diare kronik Adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.


MANIFESTASI KLNIK
1. Diare akut

- Nausea

- Nyeri

- Vomiting

- Demam

- Klien merasa lidah kering, tulang pipi menonjol,

- Gangguan metabolik  asidosis metabolik

- Denyut nadi cepat (120 x/menit), TD menurun sampai tidak terukur, gelisah, pucat, extremitas

dingin, kadang syanosis

- Kurang kalium  aritmia jantung

- Perfusi ginjal menurun  anusia


MANIFESTASI KLNIK
2. Diare kronik

Serangan pertama tidak ada demam maupun tanda toksisitas,


gejala pada banyak kasus seperti gastroenteristik.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kaji berat badan, tinggi badan, tanda-tanda vital
2. Mual, Muntah
3. Kaji keluaran fekal jumlah, volume, karakteristik
4. Bising usus, adakah distensi abdomen
5. Nyeri abdomen
6. Perdarahan gastrointestinal, hematemisis, melena.
7. Ikterik.
8. Kaji status dehidrasi
RIWAYAT PENYAKIT
Kemungkinan memakan makanan atau air yang
terkontaminasi.
Diangnosa Keperawatan
Diangnosa Keperawatan
Apa itu Typhoid ?
Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang
disebabkan oleh salmonella type A. B dan C yang dapat
menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
Etiologi

Salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C. Ada dua sumber

penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan

pasien dengan carier.


Penularan Salmonella Thypi Dapat ditularkan Melalui
Berbagai Cara, yang dikenal dengan 5F yaitu :

1. Food(makanan)

2. Fingers(jari tangan/kuku)

3. Fomitus (muntah)

4. Fly(lalat)

5. Feses.
Patofosiologi
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman
salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan
melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang
akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.

Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan


dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus
halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan
limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan
mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini
kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan
menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus
halus dan kandung empedu.
Manifestasi Klinik
Masa tunas typhoid 10 – 14 hari a. Minggu I

Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari.

Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan

mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.

Minggu II

Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang

khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, penurunan kesadaran.


Komplikasi

1) Perdarahan usus

2) Perporasi usus

3) Ilius paralitik

4) Hepatitis

5) Kolesistitis
Penatalaksanaan
a. Perawatan.

Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk


mencegah komplikasi perdarahan usus.

b. Diet

Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein. Pada penderita
yang akut dapat diberi bubur saring.

C. Obat-obatan.

Klorampenikol, Tiampenikol, Kotrimoxazol, Amoxilin dan ampicillin


Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan leukosit
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
3. Biakan darah
4. Uji Widal
ASUHAN KEPERAWATAN
Data subyektif :
Ibu pasien mengatakan badan anaknya panas setiap malam hari
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami sakit kepala
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sering muntah dan nafsu
makannya menurun.
Data Objektif
Suhu tubuh pasien > 37,5⁰C
Pasien tampak meringis
Pasien tampak lemas
Diangnosa Keperawatan
Diangnosa Keperawatan
Diangnosa Keperawatan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai