Anda di halaman 1dari 12

ISSUE DAN TREND DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1. Tariza Amalia Gafar 14. Serina Triana Putri Makale
2. Sitty Nurhasyanah M. Lasaba 15. Shelva Ananda Nihe
3. Siti Rahmatia A. Husain 16. Sri Afniati Datuela
4. Yuspin Ruitang 17. Wardianto Polapa
5. Sellawaty Lestari 18. Sri Wahyuni Katili
6. Tensa Puspitawati Masiu 19. Moh. Raihan Arrahman
7. Sitty Suciarti Daud 20. Irawati Radjak
8. Riska Musa 21. Rahmat Aditya Mujaraha
9. Sagita Aristantia Giman 22. Zenab Djauhari
10. Listi Isa 23. Sri Nadelya Kasim
11. Mustika Vibriani Liputo 24. Sri Fahrin Katili
12. Ayu Mahful 25. Siti Nurjanah
13. Sri Cici Aprilianti Kadir

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2022
A. Definisi Trend Dan Issue
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend
juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat.
Issue is something yang sedang ditampilkan oleh banyak namun belum jelasnya atau
buktinya. (Mubarak ; 2005)
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, kematian,ataupun tentang krisis. Secara sederhana
isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat juga dikatakan sebuah
masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian, yang terlintas, desas desus atau banyak
lagi peristilahan lain. Isu berarti sebuah pokok persoalan.
B. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang. (Departemen RI ; 1993)
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
kelompok, dalam konteks komunitas
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok
(effendi&makhmudi,2010)
C. Trend Dan Issue Keperawatan
Trend dan issue 2000 adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek atau mengenai 1000 baik itu berdasarkan fakta atau tidak, kecenderungan
dan masalah termasuk tentunya tentang aspek legal dan etis untuk ditambahkan. Saat ini
trend dan issue yang sedang banyak mencari orang adalah aborsi, eutanasia dan
transplantasi organ manusia, tentunya semua hal tersebut berkaitan dengan aspek legal
dan etis dalam 200000.
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat
sendiri juga dapat penyesuaian dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini
dari 1000 trend holistik dalam yang ditunjukan secara keseluruhan dalam berbagai
dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan
komunitas. Trend praktik 1000 termasuk perkembangan diberbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. (Widyanto ; 2014)
Trend yang sedang dibicarakan adalah :
1. Pengaruh politik terhadapat keperawatan provesional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3. Puskesmas idaman
Perkembangan keperawatan di indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat sehingga informasi
dengan cepat dapat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan
cepat diketahui oleh masyarakat
 Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan dinegara yang telah
berkembang
 Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntu
pelayanan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi
masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan
terjangkau. (wordpress ; 2009)

D. Trend Dan Issue Dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas


1. Trend Dan Issue Dalam Pendidikan Keperawatan Komunitas
a. Jenjang pendidikan
Trend dalam pendidikan 1000 adalah berkembangnya jumlah peserta 2000
yang menerima pendidikan 2000, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1
keperawatan atau kesehatan masyarakat sampai ketingkat yang lebih tinggi, yaitu
S2 atau kesehatan.
Trend praktik mencakup berbagai praktek diberbagai tempat praktek dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan tambahan. T
rend dan aliansi sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi,
dan kode etik. Aktivitas dari organisasi profesional menggambarkan trend dan
praktek 1000. (Departemen RI ; 1993)
Pendidikan keperawatan diindonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional. Jenis pendidikan keperawatan diindonesia
mencakup:
1) Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah suatu program diploma yang menerapkan
pelayanan atau tindakan kesehatan. Berdasarkan pada UU No. 34 tahun 2014
tentang keperawatan pada pasal 6 (1) tingkat vokasi yang paling rendah adalah
diploma (D3) keperawatan.
2) Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
menjerumus pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan
secara mendalam. Berdasarkan pada UU No. 34 tahun 2014 tentang keperawatan
pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program sarjana keperawatan,
program magister, dan program doktor keperawatan. (S2) dengan peminatan
keperawatan komunitas sudah banyak beredar pada universitas negeri
diantaranya, UI, UGM, universitas brawijaya dan UNDIP. Doktor keperawatan
komunitas (S3) sudah diterapkan difakultas ilmu keperawatan universitas
indonesia.
3) Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah program
sarjana dimana mahasiswa memiliki skil dalam pekerjaan dengan keahlian khusus
dalam bidang profesi dan spesialis tertentu. Dimana peserta didik jenjang
pendidikan profesi ners. Komunitas dan spesialis komunitas sudah diterapkan
pada universitas indonesia pendidikan profesi menurut UU No 34 tahun 2014
tentang keperawatan pada pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan
program spesialis keperawatan.
Pendidikan spesialis keperawatan terdiri dari:
a. spesialis keperawatan maternitas
b. spesialis keperawatan anak
c. spesialis keperawatan medikal bedah
d. spesialis keperawatan jiwa
e. spesialis keperawatan komunitas
Pendidikan spesialis tersebut diatas akan berkembang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan kebutuhan
pengembangan ilmu. (American Nurses’association,council of community
health nursing ;1986)
Kewenangan pendidikan dan ruang lingkup
Ruang lingkup pada keperawatan komunitas sudah ditetapakan oleh
PBP-PPNI 2007 bahwa kualifikasi perawata kesehatan komunitas berdasarkan
jenjang pendidikan perawat.
1). Vokasi
Jenjang pendidikan diploma III keperawatan memangkuh peran dan
fungsi sebagai tenaga perawat vokasi yang proses pendidikannya
menggunakan kurikulum terintegrasi. Sampai dengan saat ini jenis tenaga
vokasi masih dibutuhkan baik dalam negara maupun diluar negeri. Oleh
karena dalam beberapa dekade kedepan pendidikan kejenjang diploma III
masih tetap eksis. PK I dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan
pelayanan keperawatan pada klien dan keluarga klien dengan tingkat
pendidikan minimal adalah D3 keperawatan dengan memiliki kompetensi
memberikan keperawatan dasar berdasarkan ilmu dasar keperawatan
komunitas.
2). Akademik
PK II dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan
keperawatan pada klien,keluarga klien dan kelompok dengan masalah
kesehatan tertentu,dengan tingkat pendidikan minimal adalah S1 Keperawatan
dan Ners komunitas,dimana untuk S1 harus memiliki kompetensi memberikan
keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas yang masih dalam
pengawasan bimbingan dari perawat senior dengan bimbingan yang terbatas.
Sedangkan untuk Ners komunitas harus memiliki kompetensi memberikan
keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas dalam pengawasan
bimbingan dari perawat senioryang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau
diberikan kepercayaan oleh perawat senior.
3). Profesional
Ners spesialis yang memiliki kompetensi sesuai bidang spesialisasi yang
memperkuat dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di bidang
spesialisasi tersebut melalui upaya mewujudkan praktik keperawatan berbasis
bukti (evidence based nursing practice) yang terdiri dari:
a) Keperawatan medikal bedah dengan beberapa area peminatan
b) Keperawatan jiwa
c) Keperawatan maternitas
d) Keperawatan anak
e) Keperawatan kritis
f) Keperawatan komunikasi
g) Keperawatan kardiovaskuler
h) Keperawatan emergensi
i) Keperwatan onkologi
j) Keperawatan gerontik
k) Keperawatan nefrologi
l) Keperawatan neurologi
(American Nurses Assosiation, Council Of Comunnity Health Nursing, 1986)
E. Trend Issue Dalam Penelitian Keperawatan Komunitas
Issue dan trend dalam penelitian keperawatan komunitas banyak sekali
topik/judul yang digunakan oleh para peneliti keperawatan komunitas seperti hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia berkunjung ke kelompok binaan khusus
lansia di puskesmas global limboto kabupaten gorontalo dan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar (SD). Menurut departemen
kesehatan 2014 angka kejadian diare sangat tinggi, banyak peniliti yang melakukan
penelitian terhadap PHBS pada anak usia sekolah karena anak usia sekolah lebih aktif
dan rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap benda asing sehingga rentan sekali terkena
penyakit diare dan kurangnya suatu penerapan tersebut dari orang tua dan pihak sekolah.
Dengan dilakukannya tindakan PHBS maka anak, dan orang tua mengetahui bahwa
pentingnya melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum
dan sesudah makan. Trend dan isssue saat ini juga adalah kurangnya dukungan keluarga
terhadap lansia, sehingga para lansia memiliki harga diri rendah seperti merasa sudah
tidak berdaya didalam keluarganya. Dukungan keluarga kepada lansia sangat dibutuhkan
agar lansia merasa bahagia dan berguna, dengan cara memberikan motivasi kepada lansia
dalam mengikuti suatu kegiatan di lingkungan sekitar rumah. (Departemen RRI, 1998)
1. Trend dan issue keperawatan berdasarkan usia
a. Anak
Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan
orang tua. Beberapa peran penting seorang perawat anak, yaitu sebagai pembela
(advocacy), pendidik, koselor, coordinator, pembuat keputusan etik, perencanaan
kesehatan, pembina hubungan terapeutik pemantau, evaluator, dan peneliti. Tiga
domain yang dapat di ubah oleh perawat melalui pendidikan kesehatan adalah
pengetahuan, keterampilan, serta sikap keluarga dalam hal kesehatan, khususnya
perawatan anak sakit.
b. Remaja
Peran perawat dalam remaja dapat berfokus pada pelayanan kesehatan,
pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan lingkungan. Fungsi pertama
perawat yaitu memberikan layanan kesehatan yang meliputi : pencegahan
penyakit, perlindungan kesehatandan promosi kesehatan. Penggunanaan media
pendidikan, sumber daya perpustakaan dan fasilitas yang ada dapat dijadikan
media informasi kesehatan untuk membangun sikap positif terhadap kesehatan
dan pembangunan praktik kesehatan di lingkungan sekolah. Fungsi praktik
perawat disekolah adalah promosi hidup sehat di lingkungan sekolah yang
menekankan pada lingkungan fisik.
c. Dewasa
Peran perawat sebagai advokasi terhadap usia dewasa memamang cukup penting
karena sebagai pembelaan terhadap diri sendiri, orang lain, ataupun terhadap
pasien. Selain itu, dalam pemberiaan perawatan seorang perawat advokat harus
mampu memberikan perawatan yang bersifat komprehensif yang meliputi : cara
perawat dalam memahami, memandang, mendengarkan dan memberikan
informasi mengenasi pilihan pengobatan yang selaras dengan nilai-nilai mereka.
d. Lansia
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif
terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu :
AHH di indonesia 1971 : 46,6 tahun
AHH di indonesia 2
000 : 67,5 tahun
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10
juta jiwa /5,55% dari total populasi penduduk. Pada tahun 2020 diperkirakan
meningkat 3x , menjadi kurang lebih 29 juta jiwa /11,4% dari total populasi
penduduk. (lemaga Demografi FE-UI-1993)
Dari hasil tersebut di atas terdapat hasil yaitu :
1. 62,3% lansia di indonesia lansia masih berpenghasilan dari pekerjaannya
sendiri
2. 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga.
3. 53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga.
4. Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu
2. Memanfaatkan hasil penelitian dalam pelayana kesehatan
Ilmu pengetahuan dibidang kesehatan pada beberapa dekade terakhir telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat melampaui perkembangan sebelumnya.
Derivasi ilmu-ilmu kesehatan dan perkembangannya melalui riset merupakan
dinamika proses yang sangat penting dalam pertumbuhan masing-masing profesi
kesehatan. Tujuan dilakukannya riset kesehatan adalah untuk memperkuat dasar-
dasar keilmuwan yang nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik,
pendidika, dan manajemen pelayanan kesehatan. (Ross, Mackenzie, and Smith, 2003)
Sedangkan praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris
(evidence based practice) bertujuan untuk memberikan cara menuntut fakta terbaik
dari riset yang di aplikasikan secara hati-hati dan bijaksana dalam tindakan preventif,
pendeteksian maupun pelayanan kesehatan. (Cullum, 2001)
a.) Topik-Topik Penelitian Keperawatan Komunitas
1. hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan
penderita diabetes melitus (DM). Semakin baik pengetahuan dan dukungan
keluarga yang dimiliki penderita DM maka akan meningkatkan kepatuhan
penderita DM dalam melakukan penatalaksanaan DM. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadikan bahan kajian untuk membuat program intervensi
keperawatan yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan penderita DM.
2. Hubungan antara pengetahuan tentang jatuh dengan motivasi mencegah jatuh
pada lanjut usia. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antar
pengetahuan tentang jatuh dengan motivasi mencegah jatuh pada usia lanjut.
3. Hubungan dukungan keluarga dan kemandirian lansia dengan konsep diri
lansia. (Departemen RRI, 1998)

Trend yang sedang dibicarakan adalah :


1. Pengaruh politik terhadap keperawatan profesional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3. Puskesmas idaman
Perkembangan keperawatan di indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi
dengan cepat dapat di akses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat
diketahui oleh masyrakat.
2. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang.
3. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di pihak lain bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Trend kesehatan di indonesia saat ini dihadapkan pada transisi epidemologi dari
penyakit menulat ke penyakit kronis serta degeneratif. Seiring dengan itu, konsep
pelayanan kesehatan pun berubah. Konsep yang tadinya masyarakat mendatangi instituti
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas menjadi pelayanan kesehatan
yang mendatangi masyarakat. oleh karena itu, paradigma rumah sakit adalah tempat
paling penting dalam penyembuhan dan perawatan klien sudah mulai berubah menjadi
perawatan dirumah. (Widyanto, 2014)
Konsep home care dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menghindari rawat
inap di pelayanan kesehatan karena kondisi kronis atau efek samping. Konsep home care
juga menghindari kesalahan yang sering dilakukan dirumah jika tidak ada perawat seperti
kesalahan pengobatan atau terjatuh. (Triwibowo, 2012)
F. Definisi Home Care
Home care merupakan penyediaan pelayanan dan peralatan profesional perawat
bagi klien dan keluarganya dirumah untuk menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan
penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif dan rehabilitasif. Sedangkan
departemen kesehatan menyebutkan bahwa home care merupakan pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga
ditempat tinggal mereka untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat penyakit.
Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawata Departemen Kesehatan RI dalam
makalahnya seminar nasional 2007 tentang “home care . Bukti kemandirian perawat”
menyebutkan bahwa home care sebagai salah satu bentuk praktik mandiri perawat. Home
care merupakan sintetis dari pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dan
keterampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari spesialisasi keperawatan
tertentu.
1. Tujuan Home Care
Menurut widyanto (2014), Home care merupakan upaya menyembuhkan,
mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, atau emosi
klien pelayanan diberikan dirumah dengan melibatkan klien dan keluarganya atau
pemberi pelayanan yang lain. Tujuan khusus home care antara lain :
a. terpenuhnya kebutuhan dasar klaen secara bio, psiko, sosial dan spritual.
b. meningkatnya kemadirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
c. terpenuhinya pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan klaen.
Home care merupakan salah satu jenis perawatan jangka panjang (long time care)
yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non profesional yang telah
mendapat pelatihan home care merupakan lanjutan asuhan keperawatan yang
dilakukan di runah sakit yang termasuk dalam rencana pengulangan dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah ssakit semulah oleh perawat komunitas dimana
klaen tersebut berada, atau keperawatan khusus yang menangani klaen
dirumah.pelayanan home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak 2005.Pengatar KeperawatanKomunitasI.Jakarta: CV. Agung Seto.


Widyanto. 2014. KeperawatanKomunitasDenganPendekatanPraktis,Yogyakarta: NuhaMedika
Triwibowo, C. 2012.Home Care Konsep Kesehatan Masa Kini .Yogyakarta :NuhaMedika
American Nurses Assosiation,Coumcil Of Community Health Nurses.1986, Standars Of
Community Health Nursing Practice,Kansas City :ANA
American Nurse” Assoctiom,Council Of Community Health Nursing,1986
“Standars Of Community Health Nursing Pratice “KansesCity : ANA
Depertemen RI 1993 “Perawatan Kesehatan Masyakarat” Jakarta :Depkes RI
Depertemen RI 1998.”ProyekPeningkatanPelayananPuskesmas,Modula-E.
Penembangan Program JaminanMutuPelayanan Kesehatan Dasar.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct+j&url=https:dokuments
https://www.scribd.com/document/374783405/330292470-issue-dan-trend-keperawatan-
komunitas-pdf

Anda mungkin juga menyukai