Anda di halaman 1dari 9

INOVASI PRODUK BERBASIS KEMASAN PADA KERIPIK PISANG

PAK ABBAS DI TAKTAKAN


Packaging Based Product Innovation at pak abbas Banana Chip In taktakan

1. Akhmad azdi almubarok, 2. Hodi latipulloh ,3. Teguh mayoung


Mahasiswa 5b_teknik industri
Universitas bina bangsa

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan inovasi produk berbasis


kemasan pada PT produk keripik pisang milik pak abbas di taktakan. Berdasarkan judul,
masalah, dan objektif, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan yang
terlibat dalam penelitian berjumlah empat orang, terdiri dari dua orang dari pihak perusahaan,
dua orang konsumen, dan lain sebagai pesaing dari pak abbas. Penelitian ini menggunakan
teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi dan data dari informan. Analisis data
menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan
inovasi produk pada dasar pengemasan produk keripik pisang di pak abbas memiliki tiga elemen
produknya kemasan yaitu pada unsur warna, bahan, dan gambar. Inovasi dalam elemen warna
diterapkan dengan mengembangkan kemasan alumunium foil yang dibuat kurang transparan,
sehingga konsumen tidak merasa tertipu dengan isi kemasan produk. Inovasi dalam bahan
tersebut diterapkan pada pengembangan kemasan aluminium foil untuk menjangkau pasar yang
lebih luas. Inovasi image kemasan diterapkan pada brand, logo dan ilustrasi yang terdapat pada
kemasan keripik pisang pak abbas yang bertujuan untuk membuat produk keripik pisang pak
abbas dapat diterima secara positif oleh konsumen di pasar.
Keywords: product innovation, packaging.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Keripik pisang merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari
konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk
tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai anda bersama rekan dan
keluarga. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik pisang mulai
diinovasikan berbagai varian rasa, seperti ada yang menggunakan tambahan coklat pada
keripik pisang tersebut. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun
perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen yang beralih untuk menjual
Keripik Pisang ini. Sejatinya, produk keripik pisang bukan barang baru bagi masyarakat
Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi, kini keripik tersebut banyak dicari
konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar
bagi pelakunya.
Pak abbas sadar bahwa seiring berkembangnya usaha yang dimilikinya maka kebutuhan
akan inovasi produk akan terus ada. Salah satu inovasi produk yang dijalankan oleh Usaha
pak abbas adalah inovasi produk berbasis kemasan. Inovasi dilakukan karena seiring dengan
berkembangnya usaha ini, persaingan yang dihadapi oleh pak abbas membuat mereka harus
lebih inovatif dan berusaha terus menjadi yang terdepan dibanding dengan pesaing-
pesaingnya.
Pemilik kripik pisang pak abbas memiliki pandangan bahwa inovasi produk merupakan
salah satu faktor untuk berkembangnya suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Berdasarkan kondisi lapangan yang didapat saat observasi awal yang dilakukan peneliti
menemukan bahwa, pak abbas menerapkan inovasi kemasan pada produk keripik pisangnya,
agar memiliki nilai lebih dari pada produk-produk serupa milik pesaing. Ide untuk
melakukan inovasi kemasan tersebut datang dari pemilik kripik pisang itu sendiri
berdasarkan kondisi pasar dan pengalaman-pengalaman yang di dapat selama menjalankan
usaha keripik pisang ini. Kemasan alumunium foil dan pelastik yang dikembangkan oleh pak
abbas dengan penggunan stiker sebagai label berupa stiker yang didesain sendiri oleh
pemilik. Desain stiker kemasan pak abbas yang dirancang oleh pemilik tidak terlalu
rumit, asalkan semua unsur dalam label terpenuhi seperti logo halal, depkes,
dan komposisi.
diharapkan produk keripik pisang dari pak abbas dapat tetap bersaing dengan produk
sejenis yang ada di kota serang bahkan di luar banten. Inovasi produk berbasis kemasan
diterapkan pada unsur-unsur yang ada pada kemasan seperti bentuk, struktur, warna,
material, citra, tipografi, serta unsur-unsur kemasan lain yang bisa menunjang produk keripik
pisang pak abbas, mengingat kripik pisang pak abbas juga memiliki beberapa kekurangan
dibanding dengan pesaing-pesaingnya. Pernyataan diatas yang mendorong penulis untuk
melakukan penelitian tentang inovasi produk berbasis kemasan yang dilakukan oleh pak
abbas pada produk keripik pisangnya.

1.2 Identifikasi masalah


Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah yang terjadi yaitu:
1. Pengetahuan produsen tentang pengemasan dan package labeling masih kurang, sehingga
terjadi keseragaman pada pengemasan
2. Produsen tidak berani melakukan package labeling atau penganekaragaman kemasan
karena takut dengan biaya produksi dan kurangnya pengetahuan tentang percetakan
UKM
3. Adanya anggapan bahwa produk packaging atau package labeling identik dengan produk
mahal.
1.3 Rumus masalah
Berdasarkan fenomena yang didapat pada observasi pendahuluan, maka permasalahan
yang dibahas oleh peneliti adalah, “bagaimana inovasi produk berbasis kemasan pada produk
keripik pisang pak abas.’’
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mendeskripsikan inovasi produk
berbasis kemasan pada produk keripik pisang pak abbas.
1.5 Manfaat penelitian
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi pihak perusahaan
dalam mengimplementasikan strategi inovasi berbasis desain kemasan. Bisa juga sebagai
bahan pertimbangan bagi manajemen pemasaran perusahaan dalam mengambil langkah
strategis untuk pemasaran yang efektif
BAB II
METHODE
2.1 Inovasi Produk
Inovasi produk dapat berupa perubahan desain, kompinen, dan arsitektur produk. Definisi
mengenai pengertian inovasi produk menurut Crawford & De Benedetto dalam Wijaya dan
Harjanti (2015:2) inovasi produk adalah

“Inovasi yang digunakan dalamkeseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk


baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil atau
kegunaannya”.

Inovasi dapat dilakukan pada barang, pelayanan, atau gagasan-gagasan yang diterima oleh
seseorang sebagai sesuatu yang baru, sehingga mungkin saja suatu gagasan telah muncul di
masa lampau, tetapi dapat dianggap inovatif bagi konsumen yang baru mengetahuinya.

2.2 Tipe Inovasi Produk


A. Inovasi berbasis modulasi
Inovasi berbasisi modulasi melibatkan pengubahan suatu karakteristik dasar dari
produk atau jasa, dengan menaikkan atau menurunkan karakteristik tersebut.
B. Inovasi Berbasis Ukuran
Inovasi berbasis ukuran adalah peluncuran produk baru ke pasar tanpa mengubah apa
pun kecuali volumenya.
C. Inovasi Berbasis Desain
Inovasi berbasis desain adalah inovasi dimanaproduk, kontainer, atau kemasan dan
ukuran yang dijualsama, tetapi desain atau tampilannya dimodifikasi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Inovasi Produk Berbasis Kemasan


Hasil dari penelitian pada Kripik pisang pak abbas, peneliti menemukan fakta bahwa
inovasi pada aspek-aspek dari unsur kemasan tersebut sudah diimplementasikan oleh
perusahaan, meskipun tidak sepenuhnya manjadi fokus prioritas. Dari ke 3 unsur
kemasan, selama penelitian, hanya ada lima unsur kemasan yang dikembangkan oleh pak
abbas, peneliti tidak menemukan inovasi struktur kemasan produk keripik pisang pak
abas. Peneliti menemukan bahwa dari lima unsur kemasan yang dikembangkan, pak
abbas memiliki fokus lebih pada inovasi di tiga unsur kemasan yaitu warna, material, dan
citra pada kemasan keripik pisang Shabrina, khusus pada unsur citra pak abbas
menerapkan inovasinya pada merk, logo, dan ilustrasi pada kemasan produk.. Unsur
bentuk sendiri selama penelitian pengembangannya sejalan dengan unsur material karena
fungsinya yang saling mendukung. Unsur tipografi atau tata huruf sebenarnya juga
dikembangkan oleh pak abbas, namun peneliti menemukan bahwa inovasi pada unsur ini
masih kurang menjadi fokus bagi pemilik pak abbas karena penerapannya yang masih
sederhana.
I. Warna
Inovasi pada unsur warna pada kemasan keripik pisang pak abbas pada penelitian
ini merupakan inovasi yang diterapkan pak abbas pada warna kemasan keripik
pisangnya. Inovasi ini dilakukan oleh pak abbas tidak hanya untuk memprcantik
tampilan kemasan dari keripik pisang agar lebih menarik, namun juga ada maksud
lain di dalamnya yaitu bentuk sikap jujur kepada konsumen. Kemasan plastik
tidak begitu menonjol untuk inovasi warnanya karena tampilan kemasan plastik
yang sama dengan yang lain. Perbedaan ada pada kemasan alumunium foil, warna
pada kemasan ini tidak penuh warna silver khas warna alumunium foil, namun
ada bagian transparan di bagian depan kemasan keripik pisang Shabrina.
Pemberian tampilan transparan dibagian depan kemasan diantara warna silver
yang mendominasi warna tampilan kemasan keripik pisang Shabrina bertujuan
agar konsumen tahu bahwa isi dan tampilan produk yang ada di dalam kemasan
sesuai dengan apa yang diinformasikan pada kemasan keripik pisang Shabrina,
sehinggan konsumen tidak merasa tertipu.

I. Material
Material Inovasi pada material kemasan keripik pisang pak abbas pada
penelitian ini menjelaskan bagaimana inovasi dilakukan pada material kemasan
keripik pisang pak abbas. Pada awal berdiri,pak abbas hanya menggunakan
kemasan berbahan plastik untuk kemasan keripik pisang nya. Seiring
perkembangan usahnya, pada tahun 2006 pengembangan kemasan keripik pisang
mulai dilakukan dengan menggunakan kemasan baru yakni alumunium foil.
Penggunaan kemasan alumunium foil ini dengan pertimbangan bahwa tampilan
kemasan akan lebih menarik dan produk akan lebih tahan lama. Penggunaan
kemasan alumunium foil untuk kemasan keripik pisang tidak membuat kemasan
plastik tidak digunakan lagi sebagai kemasan keripik pisang. Kemasan plastik
tetao dipertahankan, sehingga pak abbas kini memiliki dua macam jenis kemasan,
yaitu kemasan plastik dengan ukuran 300 gram, dan kemasan alumunium foil
dengan ukuran 200 gram. Kedua macam jenis kemasan ini memiliki peminat
sendiri di pasaran, untuk keripik dengan kemasan alumunium foil lebih diminati
kalangan menengah keatas karena tampiannya yang lebih menarik, kemasan ini
juga menarik bagi konsumen yang ingin menjadikannya sebagai oleh-oleh.
Kemasan plastik sendiri memiliki peminat sendiri, bagi konsumen yang lebih
mementingkan banyaknya isi daripada penampilan kemasan, makan akan
cenderung memilih kemasan plastic.
I. Merk
Merk dari keripik pisang milik pak abbas diberi nama yang sama dengan
nama perusahaan, yaitu kripik pisang pa abbas. nama pa abbas sendiri diambil
dari nama dianya sendiri. pemilihan kata pa abbas yang sama dengan nama
perusahaan agar lebih mudah diingat, sehingga hingga sekarang merk pisang pa
abbas bisa diterima dengan baik oleh konsumennya.

II. Logo
Logo dari keripik pisang Shabrina dipilih gambar pisang agung semeru.

III. Ilustrasi
Unsur selanjutnya terkait dengan citra pada kemasan keripik pisang
Shabrina yaitu ilustrasi, pada kemasan keripik pisang pa abbas. mencantumkan
beberapa macam ilustrasi yang membuat produk keripik pisangnya berbeda
dengan keripik pisang yang lain. Pa abbas diantaranya mencantumkan kolom
informasi nilai gizi dan kolom layanan konsumen yang berisi nomor telepon
pemilik pa abbas. Pencantuman informasi nilai gizi bertujuan agar konsumen
mulai sadar akan gizi makanan yang dikonsumsinya, juga untuk membentuk citra
bahwa keripik pisang Shabina merupakan produk yang bersih dan sehat.
Pencantuman nomor telepon pemilik pa abbas pada kolom layanan aduan
menunjukkan bahwa pa abbas bertanggung jawab atas produk yang dijualnya
kepada konsumen, juga untuk memudahkan konsumen untuk menghubungi pa
abbas jika memang ada yang perlu dikomplain terkait produk keripik pisang pa
abbas dan bersedia menerima saran dan kritik dari konsumen.
Hasil penelitian di kami juga menemukan beberapa kelemahan dari
perusahaan dalam menjalankan usahanya. Salah satu kelemahan tersebut adalah
kurangnya dalam mempromosikan produknya yang mengunakan kemasan berupa
alumunium foil, hal tersebut sesuai dengan keterangan dari pemilik menggunakan
logp kecil saran dari kami sebagai peneliti yaitu : pembesaran label dan deskripsi
label agar terkesan frash dan modern.

PENUTUP IV
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pak abba menerapkan inovasi produk yang berfokus pada inovasi kemasan untuk produk
keripik pisang.
2. Ada dua jenis kemasan keripik pisang pa abbas yang bertujuan untuk meraup pangsa
pasar yang berbeda, kemasan plastik untuk pasar menengah kebawah dan kemasan
alumunium foil untuk pasar menengah keatas.
3. Proses pengemasan keripik pisang abbas masih sederhana, namun sudah menerapkan
teknologi yang cukup modern, seperti penggunaan continous sealer untuk kemasan
alumunium foil.
4. Pa abbas memiliki fokus lebih pada inovasi di tiga unsur kemasan yaitu warna, material,
dan citra pada kemasan keripik pisang.
5. Material kemasan keripik pisang pa abbas yang awalnya hanya menggunakan kemasan
plastik, kemudian dikembangkan kemasan alumunium foil dengan pertimbangan
tampilan yang lebih menarik, juga lebih tahan lama.
6. Tidak ada rencana pengembangan kemasan lebih lanjut di masa yang akan datang, karena
keterbatasan dana.

SARAN
Berdasarkan beberapa kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama penelitian,
seperti yang telah dibahas pada pembahasan, maka peneliti memberikan saran bagi pa
abbas sebagai berikut:
1. Pa abbas perlu lebih mempromosikan lagi kemasan alumunium foil keripik pisang
mereka, agar konsumen paham mengenai kelebihan dari kemasan alumunium foil.
2. Mengembangkan lagi kemasan keripik pisang Shabrina, agar lebih bisa menjangkau pasar
yang lebih luas, termasuk pasar ekspor.
3. Meng update logo yang dulu menjadi modern berikut contoh logo yang kami sarankan :
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Furyana, Septyas Arum. 2012. Inovasi produk Batik Pesisiran pada Perusahaan Batik
Virdes di Banyuwangi. Skripsi. Jurusan Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.

Anda mungkin juga menyukai