Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

Konstruksi Alat Ukur Psikologi

NAMA : MUH. HIDAYAT TRI SAPUTRA

NIM : 1671041002

KELAS : C

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018
A. Dasar Teori

1. Alat Ukur

a. Definisi alat ukur

Variabel : Kecerdasan Emosional

Tujuan ukur :

Kemampuan mengelola emosi merupakan hal yang penting, karena banyak

orang yang gagal dalam mengelola emosi dengan baik. Individu yang

gagal dalam mengontrol emosi, akan memunculkan emosi yang meledak

dan cederung berujung pada perilaku yang negatif, hal ini membuat saya

tertarik untuk melihat sejauhmana kemampuan individu dalam mengenali

emosi diri sendiri dan emosi orang lain, serta kemampuan individu dalam

mengelola emosinya.

Definisi Variabel :

Emotional Intelligence pertama kali dipublikasikan oleh Daniel Goleman

pada tahun 1995 dalam bukunya Emotional Intelligence (Satiadarma

dalam Mufidah, 2012). Goleman (1998) mengemukakan bahwa

kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu dalam mengenali

perasaan diri sendiri dan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola

emosi dengan baik, dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Goleman (Khaterina & Garliah, 2012) mendeskripsikan Emotional

Intelligence sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang sehingga orang

tersebut dapat memotivasi diri sendiri dan dapat bertahan dalam keadaan
frustasi, mengontrol impuls dan menunda kepuasan; untuk mengatur mood

dan menjauhkan tekanan dari kemampuan berpikir; untuk berempati dan

berharap. Penelitian yang dilakukan Goleman (Ariani dan Sukmayanti,

2013) menyatakan bahwa peranan IQ bagi keberhasilan individu hanya

sekitar 20% dan sebesar 80% ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang

disebut kecerdasan emosional.

Aspek Kecerdasan Emosional:

Goleman (1998) menjelaskan bahwa kecerdasan emosional terbagi ke

dalam lima wilayah utama, yaitu kemampuan kesadaran diri (self-

awareness), pengaturan diri (self-regulation), motivasi (motivation),

empati (empathy), dan kemampuan sosial (social skills). Secara jelas hal

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kesadaran Diri (Self Awareness)

Self Awareness adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang

dirasakan dalam dirinya dan menggunakannya untuk memandu

pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis

atas kemampuan diri sendiri dan kepercayaan diri yang kuat.

2. Pengaturan Diri (Self Regulation)

Self Regulation adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan

dan menangani emosinya sendiri sedemikian rupa sehingga berdampak

positif pada pelaksanaan tugas, memiliki kepekaan pada kata hati, serta

sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran dan

mampu pulih kembali dari tekanan emosi.


3. Motivasi (Motivation)

Motivation merupakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan

dan menuntun diri menuju sasaran, membantu pengambilan inisiatif

serta bertindak sangat efektif, dan mampu untuk bertahan dan bangkit

dari kegagalan dan frustasi.

4. Empati (Empathy/Social awareness)

Empathy merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakakan

orang lain, mampu memahami perspektif orang lain dan

menumbuhkan hubungan saling percaya, serta mampu menyelaraskan

diri dengan berbagai tipe hubungan.

5. Keterampilan Sosial (Social Skills)

Social Skills adalah kemampuan untuk menangani emosi dengan baik

ketika berhubungan sosial dengan orang lain, mampu membaca situasi

dan jaringan sosial secara cermat, berinteraksi dengan lancar,

menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi, memimpin,

bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan, serta bekerja sama dalam

tim.

Indikator kecerdasan emosional:

Goleman (1998) membagi indikator kecerdasan emosional berdasarkan setiap

aspek, sebagai berikut:

1. Kesadaran diri

- Kesadaran emosi

Mengetahui emosi diri sendiri dan dampaknya


- Penilaian diri secara teliti

Mengetahui kemampuan dan batasan yang dimiliki

- Percaya diri

Keberanian akan kemampuan yang dimiliki

2. Pengaturan diri

- Kendali diri

Mengelola emosi secara efektif

- Sifat dapat dipercaya

Menampilkan kejujuran dan integritas

- Adaptabilitas

Fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan

- Inovasi

Terbuka terhadap gagasan dan informasi baru

3. Motivasi

- Dorongan berprestasi

Berjuang untuk memperbaiki atau memenuhi standar keunggulan

atau keberhasilan

- Inisiatif

Kemampuan untuk memanfaatkan peluang

- Optimisme

Ketekunan dalam mengejar tujuan meski ada kendala dan

kemunduran
4. Empati

- Memahami orang lain

Kemampuan dalam merasakan perasaan orang lain

- Mengembangkan orang lain

Merasakan kebutuhan orang lain dan memperkuat kemampuan

mereka

- Mengatasi keragaman

Menumbuhkan peluang melalui berbagai jenis orang

5. Keterampilan sosial

- Kepemimpinan

Menginspirasi dan membimbing

- Komunikasi

Kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain

- Manajemen konflik

Kemampuan dalam bernegosiasi dan menyelesaikan masalah

Skala Likert

Skala Likert merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur


sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2012).

Penelitian ini menggunakan skala sikap model likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok tentang
kejadian atau gejala sosial. Skala ini disusun untuk mengungkap sikap pro dan
kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial,
dalam skala sikap, objek sosial tersebut berlaku sebagai objek sikap (Azwar,
2012).
Skoring Skala Likert

Skala Likert menggunakan 5 point. Setiap pernyataan memiliki 5 alfertanif


jawaban, yakni SS ( Sangat Setuju), ST (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju),
dan STS (Sangat Tidak Setuju) (Azwar, 2012).

Blueprint

Variabel Aitem Bobot per Bobot per


Aspek Indikator Total
Fav Unf Indikator Aspek
4
Kesadaran emosi 1,33 17,49 4 x 100=6,25 %
64
Kesadaran Penilaian diri 4 12
2,34 18,50 4 x 100=6,25 %
x 100=18,7
diri secara teliti 64 64
4
Percaya diri 3,35 19,51 4 x 100=6,25 %
64
4
Kendali diri 4,36 20,52 4 x 100=6,25 %
64
Sifat dapat 4
5,37 21,53 4 x 100=6,25 %
Pengaturan dipercaya 64 16
x 100=25 %
diri 4 64
Adaptabilitas 6,38 22,54 4 x 100=6,25 %
64
4
Inovasi 7,39 23,55 4 x 100=6,25 %
64
Dorongan 4
8,40 24,56 4 x 100=6,25 %
Kecerdasan berprestasi 64
Emosional 4 12
Motivasi Inisiatif 9,41 25,57 4 x 100=6,25 %
x 100=18,7
64 64
4
Optimisme 10,42 26,58 4 x 100=6,25 %
64
Memahami 4
11,43 27,59 4 x 100=6,25 %
orang lain 64
Mengembangkan 4 12
Empati 12,44 28,60 4 x 100=6,25 %
x 100=18,7
orang lain 64 64
Mengatasi 4
13,45 29,61 4 x 100=6,25 %
keragaman 64
4
Kepemimpinan 14,46 30,62 4 x 100=6,25 %
64
Keterampilan 4 12
Komunikasi 15,47 31,63 4 x 100=6,25 %
x 100=18,7
Sosial 64 64
Manajemen 4
16,48 32,64 4 x 100=6,25 %
Konflik 64
Total 32 32 64 100% 100%
Karakteristik Subjek

Mahasiswa S1, D3, dan D4 di Kota Makassar.

Anda mungkin juga menyukai