Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK SOSIAL PERUBAHAN IKLIM DAN PERAN

GENERASI MUDA SEBAGAI AKTOR KUNCI UNTUK


MENCAPAI TRANSISI IKLIM YANG ADIL BAGI
MASYARAKAT GLOBAL
Delia Putri
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Singaperbangsa Karawang
Email: 2310631260024@student.unsika.ac.id

ABSTRAK
Perubahan iklim merupakan tantangan global yang sedang dihadapi oleh manusia,
menyebabkan dampak luas tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada aspek-
aspek sosial. Artikel ini merinci konsep perubahan iklim dan menyoroti
konsekuensi sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsekuensi
sosial perubahan iklim, mengeksplorasi kekuatan transformatif generasi muda, dan
merancang strategi transisi iklim yang merata dan berkeadilan. Metode penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi dokumen untuk mengumpulkan
data deskriptif dan rinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda
memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran perubahan iklim dan
mendukung langkah-langkah mitigasi. Namun, mereka masih menghadapi
tantangan seperti kurangnya akses dan kesadaran terhadap isu perubahan iklim.
Kesimpulannya, perubahan iklim memerlukan respons holistik yang melibatkan semua
segmen masyarakat, dengan fokus pada partisipasi aktif generasi muda. Investasi dalam
inovasi dan pendidikan untuk persiapan generasi muda diakui sebagai langkah jangka
panjang yang krusial.

Kata Kunci: Perubahan Iklim, Dampak Sosial, Generasi Muda, Transisi Iklim

PENDAHULUAN

Dalam buku Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia, Dr. Edvin

Aldrian berpendapat bahwa perubahan iklim adalah berubahnya pola dan intensitas

unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata-

rata 30 tahun). Perubahan iklim dapat merupakan suatu perubahan dalam kondisi

cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi kejadian cuaca terhadap kondisi

rata-ratanya. Iklim dunia secara menyeluruh sedang mengalami kerusakan sebagai


konsekuensi dari aktivitas manusia. Hal ini disebabkan oleh peningkatan

konsentrasi gas-gas yang menghalangi pantulan energi sinar matahari dari bumi

yang menyebabkan peningkatan efek rumah kaca dan mengakibatkan bumi, planet

yang kita huni menjadi lebih panas. (Keman, Soedjajadi, 2007)

Perubahan iklim telah menjadi fokus global karena dampaknya yang luas di

seluruh dunia. Dampak-dampak tersebut tidak terbatas pada lingkungan saja,

namun juga mempunyai implikasi sosial yang signifikan. Ketimpangan, ancaman

terhadap ketahanan pangan dan migrasi paksa merupakan beberapa dampak sosial

yang terkait erat dengan perubahan iklim. Perubahan iklim terkait erat dengan pola

kesenjangan global dan akan memberikan dampak yang tidak proporsional

terhadap kelompok masyarakat termiskin dan paling rentan yang berkontribusi

paling kecil terhadap krisis ini. Di tengah tantangan-tantangan ini, generasi muda

diidentifikasi sebagai kelompok yang memiliki potensi besar semangat, inovasi,

dan kepentingan jangka panjang di masa depan, memainkan peran kunci dalam

mencapai perubahan iklim yang berkeadilan.

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dari penelitian ini

adalah bagaimana konsekuensi sosial dari perubahan iklim? Bagaimana

memanfaatkan kekuatan transformatif generasi muda untuk menavigasi

kompleksitas perubahan iklim? Bagaimana merancang strategi untuk transisi iklim

yang merata dan berkeadilan?

Sesuai dengan identifikasi masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan konsekuensi sosial dari perubahan iklim, mengkaji kekuatan


transformatif generasi muda untuk menavigasi kompleksitas perubahan iklim, serta

mengkaji rancangan strategi untuk transisi iklim yang merata dan berkeadilan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode ilmiah untuk memperoleh data dengan

tujuan mendeskripsikan, membuktikan, atau mengembangkan lebih lanjut data

tersebut. Metode ini melibatkan strategi, proses, atau teknik yang

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat dilakukan analisis

dan interpretasi lebih lanjut.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi

dokumen. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

memahami fenomena yang dialami subjek penelitian. Fokus metode ini adalah

mengumpulkan data yang bersifat deskriptif dan rinci. Penulis mengumpulkan data

yang mengamati dan menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek penelitian atau

sumber lain yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang sedang penulis

lakukan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif.

Penulis menggambarkan objek atau subjek yang diteliti secara mendalam, luas, dan

terperinci dengan tujuan utama adalah untuk memberikan gambaran yang akurat

tentang karakteristik suatu populasi atau fenomena yang sedang diteliti.

HASIL PENELITIAN
Beberapa temuan penelitian menunjukkan pentingnya peran generasi muda

dalam mempengaruhi kesadaran perubahan iklim, mendorong kebijakan

berkelanjutan, mengembangkan teknologi ramah lingkungan, dan berkontribusi

terhadap langkah-langkah mitigasi dan adaptasi.

Namun, tantangan seperti kurangnya akses terhadap sumber daya,

kurangnya kesempatan untuk berpartisipasi dan kurangnya kesadaran terhadap isu

perubahan iklim masih menjadi hambatan bagi peran generasi muda.

Oleh karena itu, jurnal mengenai dampak sosial perubahan iklim dan peran

generasi muda sebagai aktor kunci dalam mencapai perubahan iklim yang

berkeadilan bagi masyarakat global akan memberikan wawasan penting mengenai

upaya mengatasi tantangan perubahan iklim.

PEMBAHASAN
Perubahan Iklim
Menurut Konvensi Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan

Iklim (United Nation Framework Convention on Climate Change atau UNFCCC),

“Sistem iklim dalam hubungannya dengan perubahan iklim didefinisikan sebagai

totalitas atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan geosfer dengan interaksinya.” Sedangkan

perubahan iklim dinyatakan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi

langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi

atmosfer, yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang

cukup panjang. (Trenberth, Houghton dan Filho, 1995).


Perubahan iklim dapat diakibatkan oleh proses alam internal, kekuatan

eksternal, atau aktivitas manusia yang terus-menerus mengubah komposisi atmosfer

dan penggunaan lahan. Meningkatnya jumlah emisi karbon dioksida di atmosfer

telah meningkatkan kebutuhan berbagai pemangku kepentingan untuk mengukur

kandungan gas secara rutin.

Konsekuensi Sosial Perubahan Iklim


Perubahan iklim selalu dilihat sebagai masalah kesetaraan. Pada tahun

1980-an, ketika perubahan iklim mulai diakui sebagai masalah kebijakan dan

penelitian berskala besar mulai dilakukan, sudah jelas dari mana masalahnya

berasal (emisi karbon dioksida dari negara-negara kaya) dan di mana efeknya akan

dirasakan paling parah (negara-negara miskin di daerah tropis). Sepuluh atau 15

tahun penelitian intensif tidak mengubah gagasan dasar ini, tetapi telah

memperdalam wawasan tentang penyebab dan mekanisme.

Penelitian Carleton dan Hsiang menunjukkan bahwa masyarakat

dipengaruhi oleh iklim dalam berbagai dimensi dan dalam berbagai skala. Individu

menghadapi kondisi yang membahayakan kesehatan pribadi, sementara seluruh

jaringan perdagangan atau negara dapat melemah akibat variasi iklim yang

merugikan. Hubungan antar individu dalam kelompok masyarakat bahkan dapat

terpecah karena kondisi iklim, memicu kekerasan atau arus migrasi, misalnya.

Kami meninjau temuan-temuan utama pada semua skala ini, dengan meneliti

dampaknya terhadap kesehatan manusia, kondisi ekonomi, interaksi sosial


(termasuk kekerasan), dan respons demografis (termasuk migrasi). (Carleton,

Hsiang, 2016:4)

Ketidaksetaraan Dampak
Dampak perubahan iklim dapat berujung pada ketidakadilan iklim. Hal ini

tidak hanya berlaku bagi negara-negara berkembang dan negara-negara dengan

pendapatan lebih rendah dibandingkan negara-negara maju namun dirasakan oleh

seluruh negara tanpa terkecuali. (Mandra, 2023. Radio Republik Indonesia, 4

Desember 2023)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita

Karnawati berpendapat bahwa, “Tidak jarang dalam satu negara bisa mengalami

bencana banjir namun disaat bersamaan juga mengalami kekeringan. Akibatnya

kondisi ini membuat banyak orang menjadi hidup menderita.” (Dwikorita, 2023)

Peran Generasi Muda


“Pemuda diidentifikasi sebagai salah satu dari Sembilan kelompok utama

masyarakat sipil dalam Agenda 21 yang merupakan pemangku kepentingan utama

dengan hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pembangunan

berkelanjutan.” (United Nations, 1992).

Perubahan iklim memperburuk kerentanan yang sudah ada pada generasi

muda. Generasi muda prihatin dengan ancaman yang belum pernah terjadi

sebelumnya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim global dan banyak dari mereka

yang telah merasakan dampaknya, seperti meningkatnya kelangkaan air,

menurunnya ketahanan pangan, dan meningkatnya risiko bencana dan penyakit.


Generasi muda tidak hanya memiliki hak untuk berpartisipasi dalam menanggapi

perubahan iklim, tetapi mereka juga memiliki kebutuhan untuk terlibat karena

perubahan iklim adalah masalah yang menentukan kehidupan mereka saat ini dan

di masa depan. (Narksompong, Limjirakan, 2015)

“Pemuda dapat berperan dalam menginformasikan dan mendidik pemuda

lainnya, berbagi informasi dan membangun kapasitas, berkampanye, melobi dan

melakukan advokasi, terlibat dalam konsultasi, memimpin inisiatif, dan

berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan dan pengambilan keputusan.”

(United Nations, 1992). Sebuah studi tentang pemuda Inuit yang berada di garis

depan perubahan iklim mengungkapkan bahwa suara pemuda tentang pengalaman,

pengamatan, dan persepsi mereka tentang perubahan iklim dan lingkungan

merupakan sumber yang berharga untuk dialog tentang perubahan iklim, tetapi

sebagian besar tidak ada dalam literatur yang dipublikasikan. Karena sifat

perubahan iklim yang bersifat antargenerasi dan kerentanan anak-anak terhadap

dampaknya, partisipasi vokal generasi muda diperlukan untuk merespons secara

efektif dan membangun ketahanan terhadap risiko iklim untuk generasi mendatang.

Inovasi dan Pendidikan untuk Transisi Iklim


Mempersiapkan generasi muda untuk merespons perubahan iklim

merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan pendidikan dan informasi

untuk menciptakan dasar-dasar partisipasi yang efektif. Dengan membangun

kapasitas mereka untuk berpartisipasi, generasi muda akan diberdayakan untuk

mengambil tindakan tanggap terhadap perubahan iklim sebagai generasi muda dan
untuk melindungi masyarakat di masa depan ketika mereka menjadi dewasa. Ketika

generasi muda saat ini tumbuh menjadi dewasa dan menjadi pemimpin di masa

depan, hasilnya adalah perubahan masyarakat yang kondusif bagi jalur

pembangunan alternatif, bukan hanya fokus pada solusi tekno-saintifik untuk

perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. (Narksompong, Limjirakan,

2015)

Strategi Transisi Iklim yang Berkeadilan


Dalam upaya menciptakan kondisi di mana seluruh masyarakat dapat

berpartisipasi aktif dan meraih manfaat dari perubahan menuju masyarakat yang

lebih berkelanjutan, beberapa aspek utama melibatkan keterlibatan langsung dan

partisipasi aktif dari berbagai segmen masyarakat dalam perencanaan serta

pelaksanaan kebijakan iklim. Selain itu, upaya dilakukan untuk mengedepankan

pengetahuan dan pemahaman seputar perubahan iklim di kalangan masyarakat

secara merata. Selanjutnya, strategi ini merinci langkah-langkah konkret untuk

memastikan bahwa manfaat dari transisi iklim, seperti penciptaan pekerjaan di

sektor energi terbarukan, didistribusikan secara adil di antara kelompok masyarakat

yang juga mencakup penilaian dampak kebijakan iklim terhadap kelompok rentan

atau berpendapatan rendah, dengan tujuan mengurangi beban yang mungkin

mereka tanggung.

Pemberdayaan komunitas lokal menjadi elemen penting yang perlu

ditekankan dalam strategi ini, di mana mereka didorong untuk mengelola sumber

daya alam dan lingkungan mereka sendiri. Selanjutnya, dibutuhkannya peningkatan

kapasitas masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan iklim serta mengurangi


risiko bencana menjadi prioritas, disertai dengan pendidikan yang mencakup

pengetahuan tentang energi terbarukan, efisiensi energi, dan praktik berkelanjutan.

Pentingnya transfer teknologi yang adil dan pemberian akses setara terhadap

pendanaan internasional mendukung negara-negara berkembang dalam

menghadapi perubahan iklim dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi serta

adaptasi. Perlindungan hak asasi manusia juga menjadi aspek krusial dalam strategi

ini, dengan penekanan khusus pada hak-hak seperti pangan, air bersih, dan tempat

tinggal.

KESIMPULAN
Perubahan iklim memiliki dampak luas secara global, tidak hanya pada

lingkungan tetapi juga pada aspek sosial, seperti ketimpangan, ancaman terhadap

ketahanan pangan, dan migrasi paksa. Generasi muda diidentifikasi sebagai agen

perubahan yang memiliki potensi besar untuk mengatasi kompleksitas perubahan

iklim.

Dampak perubahan iklim tidak hanya merugikan lingkungan tetapi juga

menciptakan ketidakadilan iklim, yang dirasakan oleh seluruh negara. Generasi

muda memiliki hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pembangunan

berkelanjutan.

Pentingnya inovasi dan pendidikan untuk persiapan generasi muda dalam

menghadapi perubahan iklim diakui sebagai investasi jangka panjang. Strategi

transisi iklim yang berkeadilan mencakup partisipasi aktif dari berbagai segmen

masyarakat, pengetahuan merata, distribusi manfaat yang adil, dan penekanan pada

keadilan sosial dan ekonomi.


DAFTAR PUSTAKA
Aldrian, E., Karmini, M., & Budiman, B. (2011). Adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim di Indonesia. Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara,
Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika.

Carleton, T. A., & Hsiang, S. M. (2016). Social and economic impacts of


climate. Science, 353(6304), aad9837.
Gernowo, R., Adi, K., & Arifin, Z. (2012). Studi Awal Dampak Perubahan Iklim
Berbasis Analisis Variabilitas CO2 Dan Curah Hujan (Studi Kasus;
Semarang Jawa Tengah). BERKALA FISIKA, 15(4), 101-104.

Harmoni, A. (2005). Dampak Sosial Ekonomi Perubahan Iklim. In Proceeding,


Seminar Nasional PESAT 2005. Universitas Gunadarma.

J. Lawler and M. Patel, ‘Exploring children's vulnerability to climate change and


their role in advancing climate change adaptation in East Asia and the
Pacific’ 3 Environmental Development (2012), 123.
J. Petrasek MacDonald et al., ‘A necessary voice: Climate change and lived
experiences of youth in Rigolet, Nunatsiavut, Canada’, 23 Global
Environmental Change (2013), 360.

Keman, Soedjajadi. (2007) "Perubahan Iklim Global, Kesehatan Manusia dan


Pembangunan Berkelanjutan." Jurnal Kesehatan Lingkungan Unair, vol. 3,
no. 2.

Narksompong, J., & Limjirakan, S. (2015). Youth participation in climate change


for sustainable engagement. Review of European, Comparative &
International Environmental Law, 24(2), 171-181.

Mandra. 2023. BMKG: Perubahan Iklim Ciptakan Ketidakadilan (online),


https://www.rri.co.id/nasional/411289/bmkg-perubahan-iklim-ciptakan-
ketidakadilan, diakses 4 Desember 2023
Tol, R. S., Downing, T. E., Kuik, O. J., & Smith, J. B. (2004). Distributional
aspects of climate change impacts. Global Environmental Change, 14(3),
259-272.

Anda mungkin juga menyukai