Anda di halaman 1dari 3

Pendapat Tentang Perubahan Iklim Masa Kini

Oleh Chofifah Zahra Nurrohma


230811604802

Apakah Anda merasa jika cuaca akhir-akhir ini terasa lebih panas
dibandingkan hari-hari sebelumnya? Hal tersebut dikarenakan terjadinya
perubahan iklim yang bisa kita lihat dari gelombang panas yang lebih panas dan
lama, kekeringan yang memburuk, curah hujan ekstrem, dan banyaknya
kebakaran hutan yang terjadi.

Perubahan iklim masa kini merupakan topik yang sangat diperdebatkan


dan memiliki banyak pendapat yang berbeda. Beberapa orang percaya
sepenuhnya bahwa perubahan iklim sedang terjadi dan merupakan ancaman
serius bagi planet kita. Mereka menganggap bahwa aktivitas manusia, seperti
pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, merupakan penyebab utama
perubahan iklim ini. Pendapat ini didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, termasuk
peningkatan suhu global, peningkatan intensitas cuaca ekstrem, dan penurunan
luasnya es laut.

Namun, ada juga pendapat yang skeptis terhadap perubahan iklim.


Beberapa orang tidak yakin bahwa manusia memiliki peran signifikan dalam
perubahan iklim ini, dan menganggap bahwa perubahan iklim adalah fenomena
alami yang sudah terjadi sepanjang sejarah bumi. Mereka mungkin meragukan
validitas bukti ilmiah yang ada atau memiliki kepentingan politik atau ekonomi yang
mempengaruhi pandangan mereka.

Beberapa pemerintah mungkin memiliki kebijakan yang mendukung


penanganan perubahan iklim, sementara yang lain mungkin cenderung
meragukan keberadaan perubahan iklim atau menolak untuk mengambil tindakan
yang serius. Hal ini dapat menciptakan perbedaan yang signifikan dalam upaya
global untuk mengatasi perubahan iklim. Pengaruh politik dalam hal ini dapat
mempengaruhi penentuan kebijakan dan tindakan pemerintah, termasuk
pengesahan atau penolakan terhadap perjanjian internasional terkait perubahan
iklim. Dalam konteks ini, sangat penting untuk memahami bagaimana kepentingan
politik dapat mempengaruhi persepsi dan aksi terhadap perubahan iklim, serta
upaya kolaboratif untuk mengatasinya.

Pendapat tentang perubahan iklim saat ini juga dapat dipengaruhi oleh
kepentingan ekonomi, yang mengarah pada penolakan perubahan iklim.
Beberapa individu atau industri mungkin memiliki motivasi finansial untuk
meremehkan atau menolak realitas perubahan iklim. Penolakan ini dapat berasal
dari kekhawatiran tentang implikasi ekonomi potensial, seperti peningkatan
regulasi atau biaya yang terkait dengan transisi ke sumber energi terbarukan.
Kepentingan ekonomi juga dapat mendukung penyebaran informasi yang salah
atau teori konspirasi untuk meragukan konsensus ilmiah. Mengatasi penolakan
perubahan iklim membutuhkan pembongkaran mitos dan memastikan bahwa
pertimbangan ekonomi selaras

Berbagai pendapat publik tentang perubahan iklim sangat beragam, dan


setiap orang berpikir berbeda tentang penyebabnya, seberapa parah, dan

1
seberapa penting masalah ini. Tanggung jawab dan tindakan individu dalam
mengatasi perubahan iklim semakin diakui. Banyak orang sekarang menyadari
bahwa perubahan kecil dalam gaya hidup mereka dapat memiliki pengaruh besar
pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim.

Di tengah meningkatnya gegap gempita tentang perubahan iklim, upaya


adaptasi dan peningkatan ketahanan menjadi kunci dalam menghadapinya.
Mengembangkan infrastruktur yang cocok dengan perubahan iklim adalah
langkah penting untuk menjaga masyarakat dan lingkungan agar tetap aman.
Selain itu, strategi adaptasi berbasis masyarakat juga memiliki peran vital dalam
menghadapi dampak perubahan iklim.

Pentingnya sistem peringatan dini juga tidak bisa diabaikan. Dalam situasi
cuaca yang semakin ekstrim, seperti banjir atau kekeringan, memiliki sistem
peringatan yang efektif dapat memberikan waktu yang cukup untuk melakukan
tindakan pencegahan atau evakuasi. Dalam menghadapi perubahan iklim,
pendidikan dan kesadaran masyarakat berperan sangat penting. Dengan
menggabungkan isu perubahan iklim ke dalam kurikulum, menjalankan kampanye
kesadaran publik, dan memberdayakan generasi muda, kita dapat membangun
pondasi yang kuat untuk tindakan kolektif.

Pendidikan dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan


pemahaman publik tentang dampak perubahan iklim dan tindakan yang dapat
diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan memasukkan
perubahan iklim dalam kurikulum sekolah, kita dapat memastikan bahwa generasi
muda memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi tantangan masa
depan.

Selain itu, kampanye kesadaran publik juga penting untuk menyebarkan


informasi tentang perubahan iklim dan mendorong tindakan individu. Dalam
menghadapi perubahan iklim, penting bagi seluruh masyarakat untuk memahami
bahwa setiap individu memiliki peran dalam mengurangi emisi dan mengadopsi
gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Memeriksa dan memahami beragam pendapat tentang perubahan iklim


sangat penting dalam merumuskan strategi yang efektif untuk mengurangi
dampaknya. Menggabungkan berbagai sudut pandang ini akan memungkinkan
kita untuk mengembangkan pendekatan holistik yang menyeimbangkan
kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, kita dapat
bekerja secara kolektif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh
bagi planet kita.

2
Referensi:

Boulianne, S., Lalancette, M., & Ilkiw, D. (2020). “School Strike 4 Climate”: Social
Media and the International Youth Protest on Climate Change. Media and
Communication, 8(2), 208–218. https://doi.org/10.17645/mac.v8i2.2768
Debrah, J. K., Vidal, D. G., & Dinis, M. A. P. (2021). Raising awareness on solid
waste management through formal education for sustainability: A developing
countries evidence review. Recycling, 6(1), 1–21.
https://doi.org/10.3390/recycling6010006
Lynas, M., Houlton, B. Z., & Perry, S. (2021). Greater than 99% consensus on
human caused climate change in the peer-reviewed scientific literature.
Environmental Research Letters, 16(11). https://doi.org/10.1088/1748-
9326/ac2966
Mikhaylov, A., Moiseev, N., Aleshin, K., & Burkhardt, T. (2020). Global climate
change and greenhouse effect. Entrepreneurship and Sustainability Issues,
7(4), 2897–2913. https://doi.org/10.9770/jesi.2020.7.4(21)
Prideaux, B., Thompson, M., & Pabel, A. (2020). Lessons from COVID-19 can
prepare global tourism for the economic transformation needed to combat
climate change. Tourism Geographies, 22(3), 667–678.
https://doi.org/10.1080/14616688.2020.1762117
Ramadhan, S., Sukma, E., & Indriyani, V. (2019). Environmental education and
disaster mitigation through language learning. IOP Conference Series: Earth
and Environmental Science, 314(1). https://doi.org/10.1088/1755-
1315/314/1/012054
Rousell, D., & Cutter-Mackenzie-Knowles, A. (2020). A systematic review of
climate change education: giving children and young people a ‘voice’ and a
‘hand’ in redressing climate change. Children’s Geographies, 18(2), 191–
208. https://doi.org/10.1080/14733285.2019.1614532
Seddon, N., Smith, A., Smith, P., Key, I., Chausson, A., Girardin, C., House, J.,
Srivastava, S., & Turner, B. (2020). Global Change Biology - 2021 - Seddon
- Getting the message right on nature‐based solutions to climate
change.pdf. In Global Change Biology (Vol. 27, Issue 8, pp. 1518–1546).
Yoro, K. O., & Daramola, M. O. (2020). CO2 emission sources, greenhouse
gases, and the global warming effect. In Advances in Carbon Capture:
Methods, Technologies and Applications (Issue August). Elsevier Inc.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-819657-1.00001-3

Anda mungkin juga menyukai