Anda di halaman 1dari 3

IPEM4215-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : IPEM4215/Teori Politik
Tugas 3

No. Soal
1 Kepedulian dan Inisiatif Perubahan Iklim: Orang Muda Kini, Yuk Bisa Gerak Yuk!

KOMPAS.com - Berbagai literatur menyatakan sejak awal tahun 2000 suhu bumi telah naik sebesar 1,1 derajat
celsius. Hal ini berdampak terhadap berbagai peristiwa alam seperti banjir bandang, kebakaran hutan, mencairnya
es di kutub dan berbagai ketidakseimbangan ekologi lainnya. Pemanasan global kini semakin kita rasakan
dampaknya. Dampak pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan karena berbagai aktivitas penduduk bumi
yang berkontribusi di atas 90 persen terhadap ketidakseimbangan ekosistem bumi. Sebut saja aktivitas seperti
penumpukan dan produksi sampah, pembakaran energi fosil untuk transportasi dan industri, penebangan hutan,
pemancingan skala besar hingga peternakan hewan berskala besar.
World Meteorological Organization (2021) menyatakan gletser Puncak Jaya di Papua, di Pegunungan Himalaya
dan Andes diprediksi akan menghilang dalam 5 tahun ke depan. Bahkan rata-rata permukaan laut global telah
mencapai rekor tertinggi baru ditahun 2021 ini. Fenomena ekstrem terjadi ditengah kita, seperti gelombang panas
hingga lebih dari 50 celcius di California dan Italia, curah hujan dan banjir bandang di Tiongkok, Belgia dan
Jerman. Hal ini adalah bencana hidrometeorologi (bencana karena perubahan iklim).
Bagaimana negara-negara dunia menunjukkan komitmen konkritnya terhadap penyelesaian perubahan iklim. Dari
KTT G-20 hingga COP26, isu ini menjadi perhatian masyarakat global tanpa terkecuali. Pertemuan COP26 akan
menentukan nasib Bumi. Apakah kita bisa menahan laju kenaikan suhu di bawah 1,5 celsius atau tidak? Namun,
banyak yang pesimis terhadap hasil akhir pertemuan tersebut, khususnya pemuda. Demonstrasi yang terjadi
sepanjang pertemuan mengungkapkan semuanya. Para pemimpin dunia dianggap tidak mampu menghasilkan
kebijakan global terkait penyelamatan lingkungan secara konkrit. Yang menarik adalah, terlepas dari hasilnya, apa
yang dilakukan pemuda selanjutnya? Pemuda dalam isu perubahan iklim.
Ada perkembangan isu dimana kurang diakomodirnya sudut pandang pemuda. Ini menarik, karena isu perubahan
iklim berdampak langsung pada kehidupan pemuda di masa depan. Memang, efek perubahan iklim ini baru akan
terlihat berangsur-angsur dalam beberapa tahun mendatang, sehingga belum dirasakan banyak pihak. Namun,
ketika sudah terlampau parah, konsekuensinya akan sangat besar dan bisa menimbulkan krisis global di kemudian
hari.
Perlu digarisbawahi bukan generasi sekarang yang merasakan dampak dan menghadapinya langsung, tetapi
generasi masa depan. Karena itu, masalah perubahan iklim melibatkan banyak generasi, baik itu yang hidup di
zaman ini maupun yang akan lahir di kemudian hari. Akan sangat berat jika dari sekarang tidak diselesaikan.
Sayangnya, masih banyak pemuda yang tidak dilibatkan dalam diskusi perubahan iklim. Dan ini pun yang menjadi
kekesalan banyak aktivis lingkungan muda. Pada COP26, pemuda menganggap para pemimpin dunia masih
mementingkan keuntungan ekonomi.
Kita telah melihat banyak pemuda mencoba memberikan kontribusi nyata untuk lingkungan, baik itu di tingkat
lokal sampai global. Di Indonesia pun juga sudah banyak yang melakukan sesuatu untuk lingkungannya. Mereka
banyak bergerak di komunitas yang bersentuhan langsung ke masyarakat. Ada komunitas Waste Hub,
Transformasi Hijau, Jakarta Green Monster, Greeneration, Backsil Move, Zero Waste Indonesia, Jakarta
Birdwatcher’s Society, KOPHI, Mangrove Action-Project, Teens Go Green, Greeneration, River for Life, Gerakan
Diet Kantong Plastik, Greenpeace Indonesia, Sustaination, Lindungi Hutan, Youth for Climate Change Indonesia
(YFCC Indonesia), Makassar/Bandung Berkebun,
Pohon Inspirasi, Kebun Kumara, hingga Komunitas Pencinta Kertas. Semua komunitas ini punya

1 dari 2
IPEM4215-1

caranya sendiri dalam melestarikan lingkungan dan menyelamatkan Bumi dari krisis. Jangan lupa kolaborasi,
berkoordinasi dan berkomunikasi agar tantangan terasa lebih ringan karena dilakukan bersama-sama anak muda
diberbagai daerah. Semua harus turun tangan, bergandengan tangan, menurunkan ego komunitas masing-masing
untuk kepentingan yang lebih besar. Masa depan kehidupan bangsa ini.
Selain itu, kontribusi yang mereka lakukan juga tidak hanya sebatas di ranah komunitas, tetapi ada juga yang
bergerak di bidang wirausaha sosial. Mereka mencoba melestarikan lingkungan dan menjadikannya sebagai model
bisnis yang kreatif dan inovatif. Misalnya, ada Waste4Change dan Smash, dua bentuk wirausaha sosial yang
mencoba berkontribusi di bidang energi dan lingkungan. Selain itu, pemuda juga menerapkan sikap-sikap cinta
lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, memakai kembali barang yang bisa di daur ulang, dan lain-
lain.
Singkatnya, pemuda nantinya akan menjadi aktor utama dalam hal apapun, termasuk penyelesaian krisis iklim.
Perlu lebih banyak yang bersuara bergerak nyata daripada sekedar berwacana. Suara pemuda perlu didengar oleh
pemerintah saat ini dan mereka bisa menceritakan sudut pandangnya tentang krisis iklim. Karena saat ini, suara
pemuda mewakili jeritan Bumi Pertiwi. Mari kita sadari dan lakukan Langkah nyata agar krisis iklim dapat kita
kurangi dampaknya, mulai dari yuk kita rubah perilaku kita memperlakukana alam semesta ini.

(Sumber online: (https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/30/090529671/kepedulian-dan-inisiatif- perubahan-


iklim-orang-muda-kini-yuk-bisa-gerak-yuk?page=all), diunduh pada tanggal 17/03/2022.

Pertanyaan:
Lakukan analisis relevansi kasus di atas dengan konsep gerakan sosial baru? Beri argumentasi Anda dan
kemukakan indikator-indikatornya!

2 Peneliti politik menilai ada dua aktor kunci untuk menghentikan wacana penundaan pemilu, yakni PDI-P dan
Presiden Jokowi. PDI-P sudah tegas menolaknya, sedangkan Presiden dan pejabat istana belum berkomentar.
Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan perlu memberikan pernyataan yang jelas terhadap wacana
ini. Sebab, bagaimanapun, parpol yang mengusulkan ide itu merupakan bagian dari koalisi pemerintahan.

Adapun di Desember 2019, Presiden Jokowi sempat bertutur, ”Yang ngomong presiden itu tiga periode, itu artinya
tiga. Satu, ingin menampar muka saya. Kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Ketiga, ingin
menjerumuskan.”

Pertanyaan:
Lakukan analisis relevansi wacana di atas dengan teori konsolidasi demokrasi! Menurut Anda, mengapa penting
peran elite (dua aktor kunci) dalam konsolidasi demokrasi ini?

3 RUU Omnibus Law banyak mendapat krtitikan. Ada kelemahan komunikasi dan minimnya sosialisasi yang
dilakukan pemerintah terkait dengan omnibus law ini. Selain, kritikan tersebut karena minim pelibatan publik
dalam RUU tersebut. Salah satu elemen masyarakat yang paling keras menolak adalah kaum pekerja (buruh).
Mereka menolak omnibus law RUU Cipta Lapangan Kerja karena dianggap, antara lain, akan menghilangkan
pesangon, mempermudah PHK, menghilangkan upah minimum, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha.

Pertanyaan:
a. Kesimpulan terhadap kasus penolakan RUU Omnibus Law lebih karena minimnya pelibatan publik. Apakah
Anda setuju dengan kesimpulan tersebut?
b. Beri argumentasi Anda dan kaitkan dengan konsep perwakilan politik yang dikemukakan oleh Hanna
Pitkin yang menekankan pada sifat menjaga otonomi perwakilannya!

2 dari 2
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai