Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok Sosiologi Lingkungan

“KARAKTER MANUSIA SEBAGAI PELESTARI DAN PERUSAK


LINGKUNGAN”

Oleh Kelompok 3:

 LA ODE HARDIANTON (C1B120052)


 MINARTI (C1B120054)
 MUHAMMAD FARHAN DJAFAR (C1B120058)
 MUHAMMAD RAMADHAN (C1B120060)
 WA ODE FISA RAHMAWATI (C1B120068)
 WA ODE SUSANTI (C1B120070)
 AJI SANTOSO (C1B120072)

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

1
”KARAKTER MANUSIA SEBAGAI PELESTARI DAN PERUSAK
LINGKUNGAN”

A. Latar Belakang Katakter Manusia sebagai Pelestari dan Perusak


Lingkungan

Lingkungan alam adalah komponen penting dalam kehidupan manusia.


Kehidupan manusia bergantung pada sumber daya alam yang diberikan oleh
lingkungan, seperti air bersih, udara segar, pangan, dan bahan bakar. Namun,
keberadaan manusia di Bumi juga memiliki dampak signifikan terhadap
lingkungan. Peran manusia dalam pelestarian dan perusakan lingkungan telah
menjadi topik penting dalam pembahasan keberlanjutan dan perlindungan
lingkungan.

Sebagai pelestari lingkungan, manusia memiliki kapasitas intelektual dan


kecerdasan yang unik. Manusia mampu memahami pentingnya menjaga
keseimbangan ekosistem, melindungi keanekaragaman hayati, dan melestarikan
sumber daya alam. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian
ilmiah, mengembangkan teknologi ramah lingkungan, dan menerapkan praktik
berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pelestari lingkungan, manusia
diharapkan mampu meminimalkan dampak negatif mereka terhadap alam,
memperbaiki kerusakan yang terjadi, dan menciptakan masa depan yang
berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Namun, di sisi lain, manusia juga memiliki potensi sebagai perusak


lingkungan yang signifikan. Pertumbuhan populasi manusia yang cepat dan
kebutuhan ekonomi yang meningkat telah menyebabkan pemanfaatan sumber
daya alam secara tidak berkelanjutan. Eksploitasi berlebihan terhadap hutan,
lahan, dan sumber daya mineral mengakibatkan kerusakan lingkungan yang
serius, termasuk deforestasi, degradasi lahan, dan kehilangan keanekaragaman

2
hayati. Selain itu, polusi udara, pencemaran air, dan pembuangan limbah tidak
terkendali juga menjadi ancaman bagi lingkungan.

Tindakan manusia yang merusak lingkungan sering kali dipicu oleh faktor-
faktor sosial, ekonomi, dan politik. Pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang,
konsumerisme berlebihan, ketidakadilan sosial, dan kurangnya kesadaran
lingkungan adalah beberapa penyebab utama perilaku merusak lingkungan.
Terkadang, manusia mengabaikan implikasi jangka panjang dari tindakan mereka
dan fokus pada kepuasan segera tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap
alam.

Pentingnya memahami kompleksitas peran manusia sebagai pelestari dan


perusak lingkungan sangatlah penting dalam mencari solusi untuk masalah
lingkungan. Pendidikan dan kesadaran lingkungan harus menjadi prioritas dalam
membentuk sikap dan perilaku manusia terhadap lingkungan. Peran pemerintah,
lembaga non-pemerintah, dan individu dalam mengembangkan kebijakan,
mempromosikan teknologi ramah lingkungan, dan mengubah pola pikir manusia
menjadi lebih berkelanjutan juga sangat penting.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pelestari dan perusak lingkungan?


2. Bagaimana karakter manusia sebagai pelestari dan perusak lingkungan?
3. Bagaimana upaya masyarakat dalam melestarikan lingkungan?

3
C. Pembahasan

a. Konsep Pelestari Dan Perusak Li ngkungan

Konsep Pelestari Lingkungan

Istilah lestari memiliki arti tetap selama-lamanya, kekal tidak berubah. Kata
pelestarian artinya berupaya mengabdikan, memelihara, dan melindungi sesuatu
dari perubahan. Dalam bahasa Arab pelestarian semakna dengan al-ishlah yang
berarti menjadikan sesuatu tetap adanya dan menjaga keberadaannya karena
dilandasi rasa kasih sayang. Dengan demikian, upaya pelestarian lingkungan
adalah menjaga keberadaan lingkungan yang dilandasi rasa cinta dan kasih
sayang. Ishlah juga bisa diartikan memperbaiki sesuatu yang sebelumnya
mengalami kerusakan atau kehancuran (Darmawan, 2016)

Pelesatarian lingkungan, juga dikenal sebagai pelestarian lingkungan atau


kelestarian alam, adalah konsep yang berkaitan dengan upaya untuk menjaga dan
melindungi lingkungan alam kita. Tujuan utama pelesatarian lingkungan adalah
untuk meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
terhadap ekosistem alam, sambil memastikan bahwa sumber daya alam kita dapat
bertahan dan dinikmati oleh generasi mendatang. Pelesatarian lingkungan
melibatkan berbagai aspek, mulai dari pelestarian keanekaragaman hayati dan
ekosistem alam hingga pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ini
melibatkan tindakan untuk mengurangi polusi, melindungi habitat alami, menjaga
kualitas air dan udara, serta menghindari kerusakan lingkungan yang tidak dapat
dipulihkan.

Salah satu prinsip utama pelesatarian lingkungan adalah penggunaan


sumber daya alam yang bijaksana dan bertanggung jawab. Ini mencakup
pengelolaan dan penggunaan yang efisien dari sumber daya terbarukan seperti air,
tanah, energi, dan hutan. Pemanfaatan yang berkelanjutan harus
mempertimbangkan kemampuan alam dalam meregenerasi dan mempertahankan
keseimbangan ekosistem.

4
Konsep Perusakan Lingkungan

Perusakan lingkungan merujuk pada kerusakan, penurunan kualitas, atau


penghancuran sumber daya alam dan ekosistem yang terjadi sebagai akibat dari
aktivitas manusia. Ini mencakup berbagai tindakan yang dilakukan oleh manusia
yang memiliki dampak negatif pada lingkungan, termasuk deforestasi, polusi
udara dan air, perubahan iklim, degradasi tanah, hilangnya keanekaragaman
hayati, dan lain sebagainya. Perusakan lingkungan menjadi isu yang semakin
mendesak karena dampaknya yang merugikan pada kehidupan manusia dan planet
kita.

Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi


atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini
ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan
fauna liar, dan kerusakan ekosistem.

Masalah lingkungan hidup terjadi karena adanya ketidakstabilan


lingkungan, yaitu terganggunya proses siklus ekosistem disebabkan adanya satu
atau lebih unsur dari komponen ekosistem yang tidak berfungsi secara normal
yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan terganggunya komponen
sosiosistem, dan atau sebaliknya yang menyebabkan degradasi pada dinamika
stabilitas sosio-ekosistem sebagai suatu tatanan yang utuh.

b. Karakter Manusia Sebagai Pelestari Dan Perusak Lingkungan

Karakter/Perilaku Manusia Sebagai Pelestari Lingkungan

Peduli lingkungan menggambarkan suatu perilaku kepedulian terhadap


lingkungan dan berupaya untuk mengelola lingkungan sebaik mungkin. Caranya
adalah dengan menjaga dan melestarikan lingkungan secara berkesinambungan.
Dengan begitu, pemberian alam dapat dinikmati secara terus menerus tanpa perlu
merusaknya. Sikap dan tindakan peduli lingkungan adalah karakter yang harus
dimiliki dan diimplementasikan oleh semua orang. Karakter ini begitu penting
hingga harus ditanamkan sejak dini demi kebaikan masa depan.

5
Melansir artikel resmi milik Kementerian Luar Negeri, dijelaskan bahwa
prinsip 3R merupakan karakter atau sikap yang harus dimiliki setiap orang untuk
menjaga pelestarian lingkungan. Prinsip 3R tersebut adalah Reduce (Mengurangi),
Reuse (Menggunakan Kembali), dan Recycle (Mendaur Ulang).

 Reduce (Mengurangi)

Reduce, yakni mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah


dan polusi. Contoh sikap dan tindakan peduli lingkungan dalam prinsip ini adalah
dengan membawa kantong belanja sendiri dan tidak menggunakan kantong
plastik. Contoh lainnya adalah dengan meminimalisir konsumsi makanan dan
minuman berkemasan plastik, kaleng atau styrofoam, meminimalisir penggunaan
pembersih berbahan kimia, dan beralih menggunakan pembersih yang lebih ramah
lingkungan.

 Reuse (Menggunakan Kembali)

Reuse, yaitu menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa pakai,


baik dengan fungsi yang sama atau fungsi yang lain. Contoh perilaku peduli
lingkungan pada prinsip reuse adalah dengan menggunakan botol plastik
minuman secara berulang serta memanfaatkan botol bekas sebagai vas bunga dan
sebagainya.

 Recycle (Mendaur Ulang)

Recycle, atau mengolah barang bekas atau sampah menjadi barang baru.
Upaya yang dapat dilakukan pada prinsip ini yakni mendaur ulang sampah kertas
menjadi kertas daur ulang, mengolah sampah plastik menjadi produk plastik yang
dapat dimanfaatkan seperti kantong kresek, mengolah sampah organik (seperti
sayur, buah, kayu) menjadi kompos.

6
Karakter/Perilaku Manusia Sebagai Perususak Lingkungan

Perilaku yang merusak lingkungan hidup ke dalam tiga kategori yaitu (1)
pertumbuhan populasi manusia, (2) konsumsi yang berlebihan akan sumberdaya
alam: hutan, perikanan, sungai, dan seterusnya, dan, (3) polusi udara, air, dan
daratan.s

 Pertumbuhan Populasi Manusia

Populasi dunia sedang berkembang sekitar 1,5 persen setiap tahun, dan secara
kasar bertambah 90 juta orang di dunia ini setiap tahunnya. Pada tahun 1990,
populasi dunia telah berjumlah 5,3 milyar. Pada tahun 2025, penduduk dunia
diperkirakan akan mencapai 8,5 milyar. Pada saat itu petani akan memerlukan
hasil tanaman padi 50 persen lebih banyak dibandingkan sekarang, dan itu hanya
untuk memenuhi permintaan populasi saja. Tetapi, pertumbuhan ini tidak seragam
di seluruh dunia. Walaupun fakta dimana sumberdaya alam tidak bisa mendukung
suatu populasi besar, namun lebih dari 90 persen pertumbuhan populasi dunia itu
terjadi di negara-negara berkembang, dimana pertumbuhan rata-rata 2,3 persen.
Afrika misalnya, laju pertumbuhan populasinya 3,0 persen per tahun. Sebagai
hasilnya, sebagian besar dari sekitar 20 hingga 25 persen populasi dunia hidup di
dalam “kemiskinan absolut” – didefinisikan dari pendapatan per kapita kurang
dari 370 dollar per tahun – tinggal dalam negara-negara berkembang.

 Konsumsi Yang Berlebihan Atas Sumber daya Alam


Kebutuhan untuk memperluas dukungan materi bagi perkembangan
populasi dunia mengakibatkan masyarakat industri menempatkan permintaan
terhadap lingkungan hidup alam untuk pertumbuhan serta stabilitas mereka yang
berkelanjutan. Pengembangan di seluruh dunia memaksa permintaan yang
signifikan atas pemenuhan dari sumberdaya alam, dengan demikian mengancam
stabilitas dari ekosistem. Untuk mendukung kebutuhan populasi masa kini,
banyak sumber-sumber daya alam yang sedang dieksploitasi sehingga akan
menghalangi manfaatnya bagi generasi masa depan. Sebagai contoh, populasi dari
banyak spesies ikan akan jatuh di bawah ukuran yang diperlukan untuk

7
meyakinkan kesinambungan hidup mereka. Sementara itu, dengan mengetahui
bahwa populasi ikan sudah semakin berkurang, orang akan meninggalkan
ketergantungan pada ikan dan mencari-cari sumber lain untuk makanan dan mata
pencaharian ekonomi.

 Polusi

Selain perusakan lingkungan hidup diakibatkan oleh pertumbuan populasi


penduduk dan konsumsi yang berlebihan atas sumberdaya alam, masyarakat
industri juga memberikan dampak perusakan lingkungan hidup lebih lanjut, yakni
terhadap ekosistem melalui emisi dari hasil sampingan limbah dari materi yang
digunakan serta dimanipulasi.

8
D. Kesimpulan

Meskipun manusia seringkali bertindak sebagai perusak, penting untuk


diingat bahwa manusia juga memiliki potensi untuk berubah dan menjadi pelestari
lingkungan yang lebih baik. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dan
perubahan perilaku individual dan kolektif dapat mengarah pada tindakan yang
lebih bertanggung jawab terhadap alam. Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan
lingkungan dan kesadaran akan perubahan iklim telah meningkat, dan lebih
banyak orang menyadari perlunya menjaga dan melindungi lingkungan bagi
keberlanjutan masa depan.

E. Daftar Pustaka

Agoes Soegianto. ( 2010 ) . “Dampak kerusakan Hutan Terhadap Keseimbangan


Lingkungan hidup” 2023

http://jkpl.ppj.unp.ac.id/index.php/JKPL/article/view/14

Ahmad Taufiq. ( 2014 ). “Upaya pemeliharaan lingkungan oleh masyarakat di


Kampung Sukadaya Kabupaten Subang” 2023

https://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/3402

Darwis Darmawan (2016) “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Pelestarian


Lingkungan dengan Perilaku Wisatawan dalam Menjaga Kebersihan
lingkungan” Jurnal Geografi, Vol.4, No. 1 .42.

Faisal1, Andi Nuraeni Aksa2, Muh. Ahsan Samad.(2012). “Koordinasi Pemerintah


Daerah Dengan Lembaga Adat Dalam Pelestarian Hutan Adat Di Kawasan
Adat Ammatoa Kajang Kabupaten Bulukumba”. 2023

https://journal.unismuh.ac.id/index.php/Otoritas/article/view/46

Husni Tamrin. ( 2013 ) .Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan (The Lokal
Wisdom inEnvironmental Sustainable). “ 2023

9
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Kutubkhanah/article/view/233

Lalu Subardi . ( 2014 ) . “Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan


hidup Menurut Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup” 2023

https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/view/10120

Suharyani ,ParakkasiTjalja,Muhammad Tahir.(2016).”Implementasi kebijakan


pemerintah dalam pelestarian hutan lindung di Kota Tarakan”.

https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi/article/view/872

Tahir. (2023). Kerusakan Lingkungan Hidup Dan Penyebabnya. dinas lingkungan


hidup kabupaten luwu utara. 2023

Triani. ( 2020 ). “Kerusakan Hutan dan Pelestarian Hutan" 2023

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article/
Kerusakan_Hutan_dan_dampaknya_bagi_%20kehidupan.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai