Manusia dan lingkungan alam merupakan dua entitas yang saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan. Lingkungan alam mencakup semua unsur benda dan kondisi yang ada di
sekitar kita, termasuk manusia dan aktivitasnya. Lingkungan ini meliputi ruang di mana
manusia hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari.¹
Pada dasarnya, manusia sebagai makhluk dengan intelegensi yang tinggi di alam ini
adalah seorang manajer alam. Sebagai manajer alam, pemahaman yang holistik dan
kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan alam
sangatlah penting. Tindakan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan perlu diambil untuk
memastikan bahwa aktivitas manusia tidak merusak ekosistem dan melindungi keberlanjutan
alam untuk masa depan.³
Saat ini, terdapat sejumlah masalah serius yang terkait dengan alam, yang sayangnya
sebagian besar disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.² Masalah
yang muncul di alam saat ini mencakup berbagai hal, seperti polusi, akumulasi sampah,
sanitasi yang buruk, degradasi sumber daya alam, dan bencana alam seperti banjir.³ Semua
masalah ini menuntut upaya untuk menjaga kelestarian alam agar sumber daya yang ada
dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kehidupan manusia. Dalam konteks ini, penting
untuk melakukan upaya yang berkelanjutan dalam menjaga alam agar lestari.
Sebagai seorang individu, saya menyadari pentingnya peran saya sebagai manajer
alam untuk menjaga kelestarian lingkungan. Saya yakin bahwa tindakan-tindakan kecil yang
saya lakukan dapat memiliki dampak besar terhadap alam yang lestari. Beberapa tindakan
yang sudah saya lakukan antara lain seperti, menghemat energi, membuang sampah pada
tempatnya, dan mengurangi pemakaian plastik.
Menurut saya, manusia memiliki kewajiban yang penting dalam menjaga dan
memelihara lingkungan alam. Sebagai bagian dari alam, kita memiliki tanggung jawab untuk
aktif dalam pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, melindungi keanekaragaman
[1] Darsono, Valentinus. Pengantar Ilmu Lingkungan. Penerbitan Universitas Atma Jaya, 1995.
[2]Thuiller, Wilfried. "Climate change and the ecologist." Nature 448.7153 (2007): 550-552.
[3] Zhang, Z., Malik, M. Z., Khan, A., Ali, N., Malik, S., & Bilal, M. (2022). Environmental impacts of
hazardous waste, and eco-sustainability. Science of The Total Environment, 807, 150856.
hayati, memulihkan ekosistem yang terganggu, dan meningkatkan kesadaran akan
lingkungan.
Saya berharap di masa mendatang, saya dapat terus mengembangkan peran saya
sebagai seorang manajer alam. Saya ingin berkontribusi dalam membangun masa depan bumi
ini melalui upaya pemeliharaan alam dan konservasi lingkungan. Selain itu, saya juga
berharap setiap orang dapat berperan dengan melakukan tindakan-tindakan sederhana, seperti
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat penggunaan air, memilah dan
mendaur ulang sampah, menggunakan energi terbarukan, serta mendukung upaya konservasi
dan pelestarian habitat alam.
Dengan bersama-sama berperan aktif dalam menjadi manajer alam yang bertanggung
jawab, kita membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik, di mana alam kita tetap
indah dan lestari, sementara kita juga memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia.
REFERENSI
[1] Darsono, Valentinus. Pengantar Ilmu Lingkungan. Penerbitan Universitas Atma Jaya, 1995.
[2]Thuiller, Wilfried. "Climate change and the ecologist." Nature 448.7153 (2007): 550-552.
[3] Zhang, Z., Malik, M. Z., Khan, A., Ali, N., Malik, S., & Bilal, M. (2022). Environmental impacts of
hazardous waste, and eco-sustainability. Science of The Total Environment, 807, 150856.