Anda di halaman 1dari 6

Tema : Aksi Untuk Menghijaukan dan Lestarikan Bumi

SADAR LESTARI DENGAN MENGHIJAUKAN BUMI

Oleh : INDRA DWI NUGROHO

Pelestarian lahan hijau semakin sulit ditemukan, termasuk di daerah-daerah yang jauh
dari perkotaan. Fungsi lahan hijau sebagian besar telah mengalami pengalihan menjadi
bangunan-bangunan industri. Tidak heran jika semakin sedikit tanah lapang dengan pohon-
pohon hijau. Hal ini menjadi pemicu timbulnya polusi dan berkurangnya kandungan oksigen
di bumi pertiwi ini. Bahkan hutan di Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia karena
luasnya lahan hijau. Padahal pemerintah sudah menetapkan minimal luas Ruang Terbuka
Hijau (RTH) berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 2007, tentang penataan ruang yaitu
30 persen dari luas wilayah kota. Namun sepertinya penerapan undang-undang tersebut masih
jauh dari harapan, pasalnya banyak wilayah perkotaan di Indonesia belum menerapkan aturan
yang ditetapkan.

Semakin banyaknya bangunan industri yang beroperasi memungkinkan menjadi


masalah utama polusi di dunia, selain itu kurangnya pepohonan hijau yang dapat mengikat
gas polutan seperti karbondioksida yang terlepas ke udara. Tidak hanya pencemaran udara
yang terjadi akibat kurangnya lahan hijau, tetapi juga masalah bencana alam yang terjadi
karena pengalihan fungsi lahan. Akibatnya banyak bencana alam salah satunya banjir yang
sulit diatasi di Indonesia. Berbagai penanggulangan untuk mengatasi kurangnya lahan hijau
telah dilakukan namun semakin banyaknya penduduk juga memengaruhi keterbatasan lahan
kosong untuk dijadikan bangunan tempat tinggal.

Dampak yang dialami akibat kurangnya penghijauan di muka bumi ini selain bencana
alam dan polusi udara adalah pemanasan global. Pemanasan global yakni ketidak seimbangan
ekosistem di bumi yang akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata. Salah satu sebab
terjadinya pemanasan global yaitu berkurangnya suplaian oksigen dari tumbuhan hijau dan
pepohonan, akibatnya suhu di bumi ini semakin meningkat dan terasa semakin panas. Dengan
terjadinya dampak-dampak seperti ini iklim menjadi tidak stabil. Tidak bisa dipastikan
pergantian musim belakangan ini.
Meningkatnya suhu udara yang semakin memanas akibat rendahnya tumbuhan hijau
juga berdampak pada gangguan ekologis. Tidak ada kenyamanan untuk makhluk hidup jika
suhu dalam atmosfer semakin naik. BMKG memperkirakan peningkatan suhu pada tahun
2030 mendatang sebesar 0,5 derajat celcius. Selain peningkatan suhu, kekeringan juga akan
di Pulau Sumatera bagian selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara
Barat, sampai Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, musim hujan lebat hingga ekstrem akan
bertambah 40 persen dibanding saat ini. Data tersebut dilansir oleh media blog, yang
mencatat data dari BMKG. Dengan kadar curah hujan yang tinggi dan menipisnya tumbuhan
untuk menyerap air akan mengakibatkan banjir yang tidak terbendung.

Semakin padatnya penduduk, semakin sempit lahan yang tersedia maka semakin
sedikit pula pasokan oksigen yang kita butuhkan. Pasalnya semakin berkurangnya lahan yang
tersedia semakin sedikit tumbuhan hijau yang tersisa. Hal semacam itu akan berdampak
buruk bagi lingkungan dan kelangsungan ekosistem yang ada termasuk untuk masyarakat itu
sendiri. Berbagai ancaman akibat rendahnya kesadaran akan pentingnya pelestarian dan
penghijauan bumi begitu nyata dan mengerikan. Manusia yang hidup bergantung pada alam
akan terkena imbasnya sendiri jika tidak mengimbangi dengan usaha melestarikan dan
menghijaukan bumi ini.

Perlu adanya upaya pelestarian lahan yang banyak pepohonan dan upaya untuk
penghijauan di daerah-daerah industri termasuk daerah metropolitan. Penghijauan merupakan
upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan efektivitas lahan agar berfungsi secara
optimal. Kegiatan penghijauan yaitu dengan penanaman pohon di lahan kosong atau gundul
di luar kawasan hutan. Sebagai pengatur tata air, diharapkan penanaman pohon dapat
mencegah timbulnya pencemaran dan bencana alam.

Dengan adanya penghijauan kembali lahan yang kosong akan mengurangi persentase
pemanasan global yang saat ini kita rasakan begitu nyata. Hijaunya pohon dapat mengatasi
itu karena hutan mampu mengubah 3,7 ton gas CO2 menjadi 2 ton gas O2. Begitu pentingnya
peran kita sebagai masyarakat yang sadar akan kelestarian alam dengan kembali
menghijaukan bumi demi masa yang akan datang.

Semakin banyak upaya penghijauan yang dilakukan di lahan kosong maka semakin
sehat bumi ini. Tidak hanya dari pemerintah tetapi juga perlu adanya kesadaran dari
masyarakat untuk bersama-sama melestarikan hijaunya bumi dan memperbanyak penanaman
pohon untuk mengganti lahan yang kosong akibat pembabatan untuk dijadikan bangunan
termasuk pabrik-pabrik industri besar. Begitu pentingnya upaya yang harus dilakukan untuk
tetap menghijaukan bumi karena sulitnya prediksi musim yang terjadi belakangan ini.
Terbatasnya lahan kosong didaerah perkotaan tidak menjadi alasan untuk tidak melakukan
upaya penghijauan. Dengan keberadaan tumbuhan dapat membantu menyerap air.

Beberapa upaya penghijauan dapat dilakukan dengan cara mereboisasi yaitu


penanaman kembali hutan yang gundul akibat penebangan liar dan kebakaran hutan.
Reboisasi sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga marwah dan fungsi hutan sebagai
penyuplai oksigen terbesar. Pembuatan taman kota juga bisa dijadikan upaya dalam
penghijauan dengan keterbatasan lahan sempit yang kosong. Pengoptimalan lahan yang
sempit ini dijadikan solusi untuk mengurangi pencemaran udara. Upaya penanaman
tumbuhan di pekarangan rumah juga termasuk dalam alternatif kegiatan penghijauan.

Kesadaran masyarakat tentang hal penghijauan perlu ditanamkan pada diri sendiri,
seperti yang saya lakukan bersama teman-teman SMA N 1 Lasem pada tahun 2019 lalu, telah
melakukan penanaman 1000 pohon di lapangan terbuka yang terlihat mulai gersang dan
kurangnya tumbuhan hijau. Tidak hanya saya dan teman-teman yang melakukan penanaman
pohon sebagai bentuk pelestarian dan penghijauan bumi, tetapi bapak-ibu guru juga
membantu untuk melakukan hal yang sama. Semakin banyak yang tergerak untuk membantu
menghijaukan lahan kosong maka semakin banyak tumbuhan hijau yang dapat ditanam untuk
dilestarikan. Kegiatan penghijauan seperti ini sangat penting untuk dilakukan, mengingat
ekstremnya cuaca yang berubah-ubah dan sulit untuk diprediksi menjadi sarana untuk
mengatasi masalah tersebut. Tidak hanya di lapangan terbuka, penghijauan dengan cara
penanaman pohon juga kami lakukan di daerah pesisir dan kawasan pantai. Menanam pohon
sesuai dengan fungsinya dapat dilakukan dimana saja. Kegiatan penghijauan dan penanaman
pohon kami lakukan dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan dan sebagai
bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus merawat bumi dari kekeringan.

Banyak manfaat yang dirasakan dalam penghijauan yang dilakukan seperti


Penghijauan sebagai sarana untuk melestarikan lingkungan, agar lingkungan kembali asri dan
sehat tanpa adanya pencemaran. Dengan adanya penghijauan akan menurunkan suhu suatu
tempat. Banyaknya oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan akan membuat ligkungan lebih
segar, teduh, nyaman, dan asri.

Adanya penghijauan akan memberikan perlindungan. Pohon-pohon besar akan


melindungi kita dari paparan sinar matahari. Dapat juga sebagai peredam suara dan penahan
debu. Selain iitu juga dapat melindungi dari angina kencang. Penghijauan dapat mengurangi
pencemaran¸ terutama pencemaran. Hal itu dikarenakan karbondioksida yang berasal dari
kendaraan bermotor dan asap pabrik dapat diserap oleh daun-daun pepohonan hijau tersebut.
Oleh pohon karbondioksida diubah menjadi oksigen, yang sangat dibutuhkan manusia untuk
bernafas. Penghijauan juga sebagai saran pencegah terjadinya bencana banjir dan erosi tanah.
Dengan banyaknya pohon besar dan tinggi, air hujan akan diserap oleh akar tumbuhan.
Kemudian air hujan tersebut diubah menjadi air tanah yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia dan makhluk lainnya.

Berikut adalah beberapa gambar dokumentasi penanaman 1000 pohon yang dilakukan
di tanah lapang kawasan SMA N 1 Lasem, Daerah Kabupaten Rembang pada tahun 2019
lalu. Penanaman 1000 pohon dilakukan oleh pengurus OSIS SMA N 1 Lasem dengan
dibantu oleh bapak-ibu guru sebagai partisipan penanaman pohon hijau sebagai bentuk peduli
terhadap lestarinya bumi.

Anda mungkin juga menyukai