Anda di halaman 1dari 11

Model

Pengembangan
Intruksional PPSI
Dosen pengampu : Drs. Mintohari, M.Pd
Anggota Kelompok 6

067 DESTI AMALI


1 036 MUHAMMAD 2 PUTRI
ARDIANSYAH

213 NESTY
3 ARCHIDA SAWITRI
Model Pengembangan PPSI
(Prosedur Pengembengan Sistem
Instruksional)

Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem


Instruksional) adalah model yang dikembangkan di Indonesia
untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI
berfungsi untuk mengefektifkan perencanaan dan
pelaksanaan program pengajaran secara sistematis, untuk
dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar.
PPSI terdiri dari
5 tahap, yakni :

1. Merumuskan tujuan
2. Mengembangkan alat evaluasi
3. Mengembangkan kegiatan
belajar mengajar
4. Mengembangkan program
kegiatan pembelajaran
5. Pelaksanaan program
Kurikulum K13 kelas 3 SD

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)


Memahami pengetahuan faktual Menggali informasi tentang konsep
dengan cara mengamati (mendengar, perubahan wujud benda dalam
melihat, membaca) dan menanya kehidupan sehari-hari yang disajikan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam bentuk lisan, tulis, visual,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dan/atau eksplorasi lingkungan.
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
1. Merumuskan Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk mengetahui informasi


tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis dan visual atau eksplorasi
lingkungan.
Hasil dari proses ini : pemahaman tentang hal yang ingin
dicapai (mengetahui perubahan wujud benda dalam kehidupan
sehari- hari)
2. Mengembangkan alat evaluasi
Pada tahap ini, mengembangkan tes yang fungsinya untuk menilai sampai di
mana siswa telah menguasai kemampuan – kemampuan yang telah dirumuskan
dalam tujuan, (pada tahap sebelumnya) :
1). Menentukan jenis tes yang akan digunakan, Dalam mengembangkan alat
evaluasi ini perlu ditentukan terlebih dahulu jenis-jenis tes yang akan
digunakan, tes tertulis, lisan, atau perbuatan mengenai bagaimana perubahan
wujud benda dapat berubah.
2). Menyusun (item soal) untuk menilai tiap tujuan, Hal ini bergantung pada
hakikat tujuan yang hendak dicapai.
3. Mengembangkan kegiatan belajar mengajar

Sesudah alat evaluasi disusun, yakni selanjutnya menetapkan belajar


mengajar. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut.

a. Merumuskan kemungkinan untuk mencapai tujuan tentang informasi


mengenai perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari
dalam bentuk lisan, tulis, visual, atau eksplorasi lingkungan.
b. Menetapkan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
c. Menetapkan kegiatan yang ditempuh. Apabila dipandang perlu.
setiap materi pelajaran dilengkapi dengan uraian singkat agar
memudahkan guru menyampaikan materi kepoda siswa.
4. Mengembangkan program kegiatan pembelajaran

Setelah langkah sebelumnya telah terselesaikan, selanjutnya


perlu dimantapkan dalam satu program pembelajaran, yaitu
1. Memilih media, digunakan untuk menghubungkan pemahaman
siswa terkait materi yang telah dipelajari mengenai informasi
perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-sehari.
2. Menetapkan metode, Metode mengajar yang akan digunakan
dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Termasuk ke
dalam langkah ini ialah menyusun proses pelaksanaan evaluasi.
5. Pelaksanaan program
Langkah-langkah dalam fase ini adalah :
1. Mengadakan tes awal (pre test) : untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan awal kemampuan siswa sebelum mereka mengikuti program
pembelajaran yang telah disiapkan.
2. Menyampaikan materi pelajaran : berpegang pada rencana yang telah
disusun dalam langkah keempat, yaitu “Merencanakan KBM”, baik dalam
materi, metode, maupun alat yang akan digunakan.
3. Mengadakan tes akhir (post test) : untuk menilai kemampuan siswa
mengenai penguasaan materi pelajaran setelah pembelajaran
dilaksanakan.
Hasil yang diperoleh : Perbaikan Bersama berdasar evaluasi.
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai