Anda di halaman 1dari 6

1. Cara merancang metode pembelajaran berdasarkan pendekatan personal.

Salah satu
metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yaitu metode pertemuan
kelas. Hal ini dikarenakan 2 asumsi, pertama kebutuhan dasar manusia yaitu cinta dan
harga diri, kedua hubungan antar manusia.
Metode pertemuan kelas, dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut Glasser
dibedakan menjadi 3 tipe :
a. Tipe pertemuan pemecahan masalah
b. Tipe pertemuan terbuka
c. Tipe pertemuan terarah dan terbuka

Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan


Tugas guru yaitu mendorong peserta didik untuk terlibat aktif kegiatan pembelajaran,
 Menyajikan masalah untuk diskusi
 Menyeleksi pendapat peserta didik tanpa merendahkan dan penilaian
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Tugas guru adalah sebagai berikut :
 Mengajukan masalah
 Mengemukakan masalah
 Mendiskripsikan masalah
 Mengidentifikasi konsekuensi
 Mengidentifikasi norma sosial
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
4. Mengidentifikasi alternatif tidakan
5. Merumuskan kesepakatan, melakukan perumusan kemudian ditaati bersama.
6. Perilaku tindak lanjut, mengukur efektivitas kesepakatan dan perilaku baru.
2. Salah satu pendekatan modifikasi perilaku adalah pendekatan mawas diri atau model
mengajar pengendalian diri. Pembelajaran dengan pendekatan mawas diri melalui lima
tahap, yakni sebagai berikut :
a. Tahap pengendalian prinsip tingkah laku
Pada tahap ini guru memperkenalkan program dan prinsip pengendalian diri. Tahap
ini bertujuan agar peserta didik memahami kesulitan yang dihadapi dalam
pengendalian diri, terutama yang terletak pada fungsi lingkungan yang tidak
permanen.
Pada tahap ini guru membentuk peserta didik agar dapat menunjukkan keinginan
yang murni untuk berprestasi. Keinginan dan motivasi harus dinilai dan ditonjolkan
pada tahap ini. Untuk mencapai kondisi itu, guru harus memberi petunjuk tingkah
laku, seperti apa yang bermasalah.
b. Tahap menetapkan data dasar
Data dasar dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti perangsang yang terkendali,
perilaku yang terbentuk dan respon yang sesuai dan tidak sesuai.
c. Tahap menyiapkan program realistis
Dalam tahap ini guru harus membantu peserta didik dalam menyusun program secara
realistis dan seimbang. Program yang disusun harus mempunyai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang secara jelas. Guru harus mendorong peserta didik untuk
melaksanakan program yang telah disusunnya.
d. Tahap pelaksanaan program
Pada tahap ini peserta didik melaksanakan program yang telah direncanakan. Selama
dalam jangka waktu pelaksanaan program, peserta didik mengadakan pertemuan
secara berkala dengan guru untuk menelaah kemajuan dan mengubah program
apabila diperlukan.
e. Tahap evaluasi dan tindak lanjut
Pada tahap ini guru mengadakan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik, apa
sudah sesuai yang diprogramkan dan menentukan tingkah laku sebagai tindak lanjut.
3. Pada level 2 mencakup satu level kognitif yang harus dikuasai dan tergambar pada siswa,
yaitu menerapkan (C3). Level kognitif ini tentu saja lebih dari sekedar mengetahui dan
memahami, namun tuntutannya siswa harus bisa menerapkan. Oleh karena itu kerja
operasionalnya pun menyesuaikan dengan level kognitifnya. Kata kerja operasional yang
bisa digunakan oleh guru ketika menyusun soal dengan level kognitif (C3) di antaranya
mengimplementasikan, menggunakan, menentukan, memproseskan, menghitung,
memperagakan, menghubungkan, membuktikan, menemukan, menyesuaikan dan lain-
lain. Contoh indikator soal dan bentuk soal yang menggambarkan level kognitif C3
sebagai berikut:
 Indikator soal : siswa dapat menemukan peninggalan kerajaan Budha di
Indonesia
 Bentuk soal : dapatkah kalian menemukan peninggalan-peninggalan kerajaan
Budha yang ada disekitar kalian?
4. Alat evaluasi untuk mengukur aspek nilai dan sikap sosial
a. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah hal yang di mana berkenaan dengan sikap dan juga nilai
terhadap seseorang. Di mana banyak ahli memiliki sebuah pendapat di mana dari
sikap atas seseorang akan dapat diramalakan terhadap perubahannya, sebagai contoh
apabila seseorang dapat memiliki sebuah penguasaan terhadap sifat kognitifnya yang
terbilang tingkat tinggi. Maka hal tersebut kemudian akan memberikan penilai dafi
hasil belajar dari siswa terhadap perhatian yang berasal dari guru. Hal tersebut
kemudian akan memberikan pengukuran terhadap siswa yang memiliki sebuah
penguasaan terhadap aspek kognitif. Terdapat 5 tipe karakteristik afektif yang
kemudian dapat dianggap sangatlah penting yaitu:
1) Sikap
Sikap adalah sebuah hal yang menjadi kecenderungan terhadap sebuah tindakan
yang di mana dapat dianggap secara suka maupun tidak suka terhadap sebuah
kegiatan maupun objek tertentu yang telah ditentukan. Pembentukan sikap ini
dapat diperhatikan dengan cara melakukan pengamatan dan peniruan terhadap hal
yang positif yang di mana diterjemahkan menjadi informasi verbal.
2) Minat
Minat adalah sebuah kegiatan yang terorganisir dan memiliki pengalaman yang di
mana kemudian memberikan pengalaman kepada seseorang.
3) Konsep Diri
Sebuah evaluasi atas diri sendiri yang di mana di lakukan oleh seseorang terhadap
kemampuan maupun kelemahan.
4) Nilai
Sebuah keyakinan terhadap perbuatan, maupun tindakan yang dilakukan baik itu
baik maupun buruk.
5) Moral
Moral adalah kegiatan yang dimana brkaitan dengan sebuah perasaan sesorang
baik itu sebuah perasaan yang baik maupun buruk yang di mana memiliki
pengaruh terhadap kebahagiaan dari orang lain terhadap tindakan yang dilakukan
oleh dirinya sendiri.
5. Langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
a. Orientasi siswa pada masalah. Dalam hal ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam pemecahan masalah.
b. Mengorganisasi siswa untuk siswa. Dalam hal ini guru mengarahkan siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
c. Membimbing pengalaman individual/kelompok. Pada tahap ini guru mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuia, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dalam pemecahan masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya siswa. Dalam hal ini guru mengajak
siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai untuk
dipresentasikan.
e. Menganalisis dan mengevaluasi dalam penyelidikan yang telah siswa buat dan telah
dipresentasikannya serta memberikan saran terhadap hasil siswa yang kurang
sempurna.
6. Langkah-langkah model pembelajaran berbasis proyek
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar atau Esensial
Model pembelajaran berbasis proyek menekankan pada prinsip konstruktivis, di
mana siswa diharapkan dapat membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan
pengalaman belajar yang dilakukannya secara mandiri. Oleh karena itu penting sekali
jika pembelajaran berbasis proyek dimulakan dari sebuah pertanyaan mendasar atau
esensial yang nantinya akan menjadi masalah yang harus dipecahkan melalui proyek
yang dibuat oleh siswa. Guru dapat melakukan hal ini dengan terlebih dahulu
memberikan stimulus, misalnya tayangan-tayangan video yang menarik, atau
menghadirkan bentuk-bentuk permasalahan nyata di sekitar mereka yang kemudian
dikemas untuk disajikan di awal pembelajaran. Dari sinilah kemudian pertanyaan-
pertanyaan muncul untuk diselesaikan oleh siswa melalui proyek. Yah, memang
langkah awal agak mirip-mirip dengan model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning).
b. Mendesain Perencanaan Proyek
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa model pembelajaran proyek akan
memberikan kemandirian dan keleluasaan kepada siswa untuk berkreasi, maka
setelah mereka dapat merumuskan pertanyaan esensial untuk proyek mereka,
dilanjutkan dengan mendesain perencanaan proyek yang akan mereka lakukan. Siswa
bekerja secara berkelompok untuk membuat sebuah perencanaan bagaimana proyek
mereka dilaksanakan. Tentunya bantuan guru diperlukan untuk menjaga agar proyek
yang direncanakan rasional dan logis serta bermanfaat bagi pembelajaran mereka.
c. Menyusun Jadwal
Walapun pembelajaran berbasis proyek memberikan keleluasaan kepada siswa untuk
berkreasi menentukan bagaimana proyek mereka dibuat dan dilaksanakan, mereka
tetap harus membuat sebuah penjadwalan yang menjaga agar proyek dapat
terselesaikan secara baik dengan menggunakan waktu yang efektif. Di sinilah
kemampuan berpikir siswa juga dilatih untuk kritis dan pandai memperkirakan hal-
hal apa yang perlu mereka lakukan untuk persiapan, pembuatan, hingga proyek
mereka dapat terselesaikan tanpa harus molor dari batas waktu yang ditetapkan oleh
guru.
d. Memonitor Kemajuan proyek
Langkah keempat ini tidak hanya dilihat daria aspek guru saja, tetapi jugaharus
dilihat dari aspek siswa. Guru dan siswa (kelompok siswa) harus memonitor
kemajuan proyek yang mereka buat. Apakah sudah berjalan sesuai perencanaan
mereka atau belum? Apa hambatan yang ditemui? Lalu apa saja upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasinya? Kemajuan proyek perlu tersus dipantau oleh guru
yang mungkin dapat memberikan bantuan tambahan jika memang diperlukan. Selain
itu siswa juga harus belajar bekerja sesuai rencana jadwal yang mereka buat, apakah
semuanya sudah berjalan dengan baik.
e. Menguji Proses dan Hasil Belajar
Guru, dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek harus menguji
(mengevaluasi) proses dan hasil belajar selama siswa melaksanakan proyek dan di
akhir proyek. Keduanya sangat penting, agar nantinya guru dapat memberikan umpan
balik, penguatan, bantuan, fasilitasi, dan sejenisnya. Kemudian guru juga tetap harus
mengevaluasi bagaimana perolehan hasil belajar siswa, baik dari aspek sikap,
keterampilan, maupun pengetahuan.
f. Melakukan Evaluasi Pengalaman Membuat Proyek atau Melaksanakan Proyek
Guru dapat membantu siswa untuk melakukan refleksi diri dalam tujuan membuat
siswa terbiasa untuk selalu mengevaluasi pembelajaran proyek mereka. Di akhir
pembelajaran, selain guru melakukan penilaian (pengujian proses dan hasil belajar)
baik dari aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan, guru juga memfasilitasi siswa
untuk berpikir dan mengingat kembali hal-hal terbaim apa yang telah dapat mereka
buat selama mengerjakan suatu proyek, lalu hal-hal apa yang masih perlu diperbaiki,
sehingga proyek mendatang yang akan dilaksanakan oleh mereka akan dapat berjalan
dengan lebih lancar dan berhasil.

Anda mungkin juga menyukai