Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN IPS di SD

1. Karena ilmu pengetahuan sosial (IPS) di dalamnya memuat materi untuk mempersiapkan
dan mendidik siswa untuk hidup dan memahami dunianya. Disamping itu siswa SD
merupakan calon dari masyarakat, sehingga memerlukan nekal untuk bersosialisasi di
dalam kehidupan masyarakat. Tujuan utam IPS adalah untuk mengembangkan potensi
siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
mental positif terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi di masyarakat, dan
terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masayarakat.
Dalam pembelajaran pendidikan IPS, siswa diharapkan memperoleh pemahaman
tehadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan
keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Pada dasarnya pendidikan
IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar pada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya serta
sebagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. IPS
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dar aspek
cabang ilmu-ilmu sosial yang bertujuan membina anak didik menjadi warga Negara yang
baik, memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepeduliaan sosial bagi dirinya sendiri
serta bagi masyarakat dan negara. Jadi, Ips itu sangat penting diberikan bagi siswa SD.
2. Kurikulum IPS SD Tahun 2006 dalam KTSP yang ditetapkan berdasarkan
Kepmendiknas RI 22/2006 mempunyai karakteristik tersendiri karena tidak menganut
istilah Pokok Bahasan (PB), Namun Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD). Hal ini jauh lebih sederhana dengan jam pelajaran yang relative lebih sedikit.
Memberikan peluang yang luas bagi guru untuk berkreasi dalam pengembangan
kurikulum yang mengacu pada pembelajaran IPS yang PAKEM. Kurikulum 2006 lebih
simple dan efektif, namun memiliki nuansa yang padat. Kurikulum Pendidikan IPS SD
Tahun 2006 bersifat hanya memberi rambu-rambu untuk kedalaman dan keluasan materi
dalam mencapai KD yang diharapkan. Di dalam KD terdapat kata kerja operasional yang
disarankan dan mengacu pada pembelajaran yang kreatif. Kelas 1, 2, dan 3 dilaksanakan
menggunakan pendekatan tematik sedangkan kelas 4 sampai 6 melalui pendekatan mata
pelajaran.
Berbeda halnya dengan Kurikulum IPS tahun 1994 materi pelajaran ditata secara lebih
terpadu dan lebih sederhana daripada materi Kurikulum IPS 1986 dan 1975 yang masih
tampak berdiri sendiri-sendiri. Materi Kurikulum 1994 merupakn korelasi antara
berbagai disiplin ilmu penunjangnya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya (1986,
1975, dan 1968). Materi Kurikulum 1968 masih berdiri sendiri dan merupakan broad-
field antara Ilmu Bumi, Sejarah, dan Pengetahuan Kewarganegaraan. Pada Kurikulum
1975 Pendidikan Kewarganegaraan dipisah menjadi PMP. Pada Kurikulum 1994 PMP
berganti nama menjadi PPKN.
Dari segi tujuan kurikuler, Kurikulum 1964/1968 menekankan pada moral. Unsur moral
tersebut terwadahi dalam bidang studi PMP/PPKN pada Kurikulum 1975, 1986, dan
1994. Kurikulum 1986 dan 1994 sama-sama mempunyai 4 tujuan kurikuler. Dari segi
bahan ajar, Kurikulum 1994 tetap menggunakan Pendekatan Spiral. Khusus untuk
sejarah mengunakan pendekatan periodisasi. Sejarah di Kurikulum 1986 tidak seluas
kurikulum 1975 karena ada mata pelajaran PSPB.
Dari segi alokasi waktu pada dasarnya tidak berbeda antara kurikulum 1986 dengan
1994, namun pada kurikulum 2006 relatif lebih sedikit yakni 3x35 menit. Perbedaan
yang lebih esensi ada pada jumlah PB. Kurikulum 1986 padat dan sarat materi sehingga
keluasan materi terbatasi, sedangkan Kurikulum 1994 keluasan materi diserahkan kepada
guru dan di Kurikulum 2006 lebih simple lagi.
3. Fakta :

 Amaranti duduk di kelas 3 dan menjadi teman Aisya

 Amaranti dan keluarganya akan pindah rumah

 Rumah amaranti yang baru berjarak 1 kilometer dari rumah yang sebelumnya

 Aisya pergi kerumah Amaranti untuk membantu berkemas

Konsep :

 Tetangga dan saudara telah meringankan pekerjaan mereka


 Bekerja sama menjadikan pindahan rumah cepat selesai. Oleh karena itu, manusia
sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain

Generalisasi

 Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain


 Keluarga Amaranti merasa senang dan bersyukur. Tetangga dan saudara telah
meringankan pekerjaan mereka
4. Bu Jumi menjelaskan bahwa pentingnnya kerja bakti dapat meringankan beban orang
lain dan mempererat persaudaraan sesama warga masyarakat. Cara bu Jumi
memfasilitasi pengembangan keterampilan megorganisasikan informasi pada semua
siswanya dengan cara memberikan soal atau tugas pembelajaran materi tentang
“kerjasama di lingkungan sekitar rumah”.
5. Kawan-kawan, manakah tempat yang ingin kamu kunjungi saat liburan? Adakah di
antara kamu yang ingin ke pantai? Ataukah kamu ingin ke pegunungan? Ya, keduanya
memang sangat menarik untuk dikunjungi. Bersyukurlah kepada Tuhan, karena kita
masih bisa menikmati keindahan panorama alam.
Bentuk-bentuk permukaan bumi yang membentang luas, yang kamu lihat itulah yang
dinamakan kenampakan alam. Kenampakan alam disebut juga bentang alam.
Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang terjadi secara alami yang disebabkan oleh
peristiwa alam, kenampakan alam di setiap wilayah berbeda-beda. Setiap wilayah
memiliki ciri khas masing-masing, hal ini disebabkan bentuk kenampakan atau bentang
alam di muka bumi tidak rata. Bentuk kenampakan alam di muka bumi terdiri atas
bentuk muka bumi daratan dan muka bumi perairan.
Apa yang kamu ketahui tentang muka bumi daratan dan muka bumi perairan? Kawan-
kawan tentu pernah melihat gunung dan pegunungan, itu semua merupakan bentuk muka
bumi daratan. Muka bumi daratan terdiri atas muka bumi daratan yang luas dan muka
bumi daratan yang sempit. Muka bumi daratan yang luas dinamakan benua dan bumi
yang kita tempati ini terbagi atas enam benua yaitu Asia, Australia, Amerika, Afrika,
Eropa, dan Antartika. Kenampakan muka bumi daratan memiliki berbagai bentuk seperti
gunung dan pegunungan, juga berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan sebagainya
sedangkan muka bumi perairan terbagi menjadi perairan air asin dan perairan air tawar.
6. Hghhghhg
STATISTIKA PENDIDIKAN

1. Diketahui :
Kelas I : 100 orang
Kelas II : 120 orang
Kelas III : 130 orang
Sampel diambil secara proporsional sebesar 40%
a. Penelitian tersebut bertujuan mengetahui hubungan berat badan dengan kemampuan
jalan cepat SMA kelas X. Maka data penelitian tersebut menurut sifatnya yaitu Data
Kuantitatif, yang merupakn data yang berbentuk angka pasti. Sedangkan data data
tersebut menurut cara memperolehnya merupakan Data Primer, yaitu data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek dan objek
penelitian.
b. Cara pengumpulan data penelitian tersebut yaitu dengan pengamatan dan observasi,
dimana peneliti mengamati secara langsung objek yang sedang diteliti. Yaitu mencatat
berat badan siswa serta mengamati jalan cepat siswa.
c. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi tersebut berjumlah 350 orang.
d. Sampel tersebut diambils secara proporsional sebesar 40% atau dikenal dengan
Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini dapat digunakan jika populasi
tidak homogen dan proporsional. Populasi penelitian tersebut proporsional sehingga
peneliti mengambil sampel 40% dari masing- masing kelas. Yaitu sampel Kelas I
berjumlah 40 orang, Kelas II berjumlah 48 orang, dan Kelas III berjumlah 52 orang.
Sehingga jumlah sampelnya yaitu sebanyak 140 orang.
2. Jika x 1=1,75 ; x2 =2,75; x 3=1,25 ; x 4 =2,25.
Hitung :
4
e. ∑ ( 36−9 x 2 )
n =1

Penyelesaian :

∑ ( 36−9 x 2 )=¿ ( 36−9 x21 )+( 36−9 x22 )+( 36−9 x23 )+ (36−9 x 24 ) ¿
n =1

¿¿
¿ ( 36−27,56 ) + ( 36−68,06 ) + ( 36−14,06 ) + ( 36−45,45 )

¿ ( 8,44 )+ (−32,06 ) + ( 21,94 ) + (−9,56 )

¿−11,24

3
f. ∑ ¿¿
n =1

Penyelesaian :
4

∑ ¿¿
n =1

¿¿
¿¿
¿¿
¿( 210,25)+(420,25)+(132,25)
¿ 762,7 5
3. Berikut hasil nilai tugas mahasiswa matakuliah Statistika Pendidikan di Pokjar X
50 60 85 60 65 80 55 65 70 50
85 75 60 70 80 70 80 85 65 70
65 70 80 85 60 65 65 70 80 75
80 85 75 90 85 70 90 75 90 80
50 75 60 75 50 60 70 60 70 70
75 70 65 70 80 65 80 85 75 90
60 75 70 65 75 70 90 75 90 80
85 70 90 75 90 80 60 75 70 75
Dari data tersebut buat :
a. Tabel distribusi frekuensi
 Urutkan nilai terendah ke terbesar
50 50 50 50 55 60 60 60 60 60
60 60 60 60 65 65 65 65 65 65
65 65 65 70 70 70 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 75
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75 75 75 80 80 80 80 80 80 80
80 80 80 80 85 85 85 85 85 85
85 85 90 90 90 90 90 90 90 90
 Range
(Nilai Tertinggi – Nilai Terendah) = 90 – 50 = 40
 Banyak Kelas
Banyak kelas = 1+3,3 × log( n)
= 1+3,3 × log( 80)
= 7,28 ≈ 7
 Panjang Kelas
range 40
Panjang kelas = = =5,71 ≈ 6
banyak kelas 75
 Batas bawah = 50

Kelas
Nilai Ujian Frekuensi (fi)
Ke -
1 50 – 55 5
2 56 – 61 9
3 62 – 67 9
4 68 – 73 16
5 74 – 79 14
6 80 – 85 19
7 86 – 91 8

b. Diagram Batang

Diagram Batang
20
18
16
14
12
Frekeunsi

10
8
6
4
2
0
50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 – 73 74 – 79 80 – 85 86 – 91
c. Diagram Poligon

Poligon
20
18
16
14
12
Frekuensi

10
8
6
4
2
0
52.5 57.5 62.5 67.5 72.5 77.5 82.5 87.5

d. Diagram Ogive

Ogive
90
80
70
60
Frekuensi

50
40
30
20
10
0
55.5 60.5 65.5 70.5 75.5 80.5 85.5 90.5

4. Data Nilai Tugas Matakuliah Statistika

Nilai Tengah
Nilai Tugas Frekuensi (fi) Fk Fi.Xi
(Xi)
51 - 55 8 8 53 424
56 - 60 6 14 58 348
61 - 65 12 26 63 756
66 - 70 16 42 68 1088
71 - 75 20 62 73 1460
76 - 80 14 76 78 1092
81 - 85 10 86 83 830
86 - 90 4 90 88 352
Jumlah 90 6350

a. Mean
k

∑ fi . xi 6.350
X́ = i=1k = =70 , 5
90
∑ fi
i=1

b. Median

Nilai Nilai Tengah


Frekuensi (fi) Fk Fi.Xi Lb La Tb Ta
Tugas (Xi)
51 - 55 8 8 53 424 51 55 50,5 55,5
56 - 60 6 14 58 348 56 60 55,5 60,5
61 - 65 12 26 63 756 61 65 60,5 65,5
66 - 70 16 42 68 1088 66 70 65,5 70,5
71 - 75 20 62 73 1460 71 75 70,5 75,5
76 - 80 14 76 78 1092 76 80 75,5 80,5
81 - 85 10 86 83 830 81 85 80,5 85,5
86 - 90 4 90 88 352 86 90 85,5 90,5
Jumlah 90     6350        

Diketahui :
n=90
n 90
= =45 , maka T b =70,5
2 2
F k =42, Fi =20
P=5
Penyelesaian :
n
M e =Tb+
2
−F k
fi [ ]
×P

45−42
¿ 70,5+ [ ]
20
×5

3
¿ 70,5+ [ ]
20
×5

¿ 70,5+( 0,15)×5
¿ 70,5+0,75
¿ 71,25

c. Modus

Nilai Frekuensi Nilai Tengah


Fk Fi.Xi Lb La Tb Ta
Tugas (fi) (Xi)
50,
51 - 55 8 8 53 424 51 55 5 55,5
55,
56 - 60 6 14 58 348 56 60 5 60,5
60,
61 - 65 12 26 63 756 61 65 5 65,5
65,
66 - 70 16 42 68 1088 66 70 5 70,5
70,
71 - 75 20 62 73 1460 71 75 5 75,5
75,
76 - 80 14 76 78 1092 76 80 5 80,5
80,
81 - 85 10 86 83 830 81 85 5 85,5
85,
86 - 90 4 90 88 352 86 90 5 90,5
Jumlah 90     6350        

Diketahui :
Kelas Modus = 20
T b=70,5
d 1=20−16=4
d 2=20−14=6
P=5
Penyelesaian :
d1
M o=Tb+
[ ]
d 1+ d2
×P

4
¿ 70,5+ [ ]
4 +6
×5

4
¿ 70,5+ [ ]
10
×5

¿ 70,5+( 0,4)× 5
¿ 70,5+2
¿ 72 ,5
5. Data Nilai Tugas Matakuliah Statistika

Nilai Tengah
Nilai Tugas Frekuensi (fi) Fk Fi.Xi
(Xi)
51 - 55 8 8 53 424
56 - 60 6 14 58 348
61 - 65 12 26 63 756
66 - 70 16 42 68 1088
71 - 75 20 62 73 1460
76 - 80 14 76 78 1092
81 - 85 10 86 83 830
86 - 90 4 90 88 352
Jumlah 90 6350

a. Kuatil 3

Nilai Nilai Tengah


Frekuensi (fi) Fk Fi.Xi Lb La Tb Ta
Tugas (Xi)
51 - 55 8 8 53 424 51 55 50,5 55,5
56 - 60 6 14 58 348 56 60 55,5 60,5
61 - 65 12 26 63 756 61 65 60,5 65,5
66 - 70 16 42 68 1088 66 70 65,5 70,5
71 - 75 20 62 73 1460 71 75 70,5 75,5
76 - 80 14 76 78 1092 76 80 75,5 80,5
81 - 85 10 86 83 830 81 85 80,5 85,5
86 - 90 4 90 88 352 86 90 85,5 90,5
Jumlah 90     6350        

Diketahui :

i
Q3=Tb+
4
fi[ ]
−F k
×P

3 3
×n= ×90=0,75 ×90=67,5
4 4

T b=75,5

F k =62 , F i=14
P=5
Penyelesaian :
i
Q3=Tb+
4
fi[ ]
−F k
×P

67,5−62
¿ 75,5+ [ ]
14
×5

5,5
¿ 75,5+ [ ]
14
×5

¿ 75,5+1,96
¿ 77,46

b. Desil 3

Nilai Nilai Tengah


Frekuensi (fi) Fk Fi.Xi Lb La Tb Ta
Tugas (Xi)
51 - 55 8 8 53 424 51 55 50,5 55,5
56 - 60 6 14 58 348 56 60 55,5 60,5
61 - 65 12 26 63 756 61 65 60,5 65,5
66 - 70 16 42 68 1088 66 70 65,5 70,5
71 - 75 20 62 73 1460 71 75 70,5 75,5
76 - 80 14 76 78 1092 76 80 75,5 80,5
81 - 85 10 86 83 830 81 85 80,5 85,5
86 - 90 4 90 88 352 86 90 85,5 90,5
Jumlah 90     6350        

Diketahui :
i
D3=Tb+
10
[ ]
−F k
fi
×P

3 3
× n= × 90=0,3 × 90=27
10 10

T b=65,5

F k =26 , Fi =16
P=5
Penyelesaian :
i
D3=Tb+
10
[ ]
−F k
fi
×P
27−26
¿ 65,5+ [ 16 ]×5

¿ 65,5+(0,0625)×5
¿ 65,5+0,3125
¿ 65,81
c. Persentil 20

Nilai Nilai Tengah


Frekuensi (fi) Fk Fi.Xi Lb La Tb Ta
Tugas (Xi)
51 - 55 8 8 53 424 51 55 50,5 55,5
56 - 60 6 14 58 348 56 60 55,5 60,5
61 - 65 12 26 63 756 61 65 60,5 65,5
66 - 70 16 42 68 1088 66 70 65,5 70,5
71 - 75 20 62 73 1460 71 75 70,5 75,5
76 - 80 14 76 78 1092 76 80 75,5 80,5
81 - 85 10 86 83 830 81 85 80,5 85,5
86 - 90 4 90 88 352 86 90 85,5 90,5
Jumlah 90     6350        

Diketahui :
i
P20=Tb+
100
[ ]
−F k
fi
×P

i 20
×n= × 90=0,2 ×90=18
100 100

T b=60,5

F k =14 , F i=12
P=5
Penyelesaian :
i
P20=Tb+
100
[ ]
−F k
fi
×P

18−14
¿ 60,5+ [ 12 ]×5

¿ 60,5+(0,33)×5
¿ 60,5+1,66
¿ 62,16
PENGEMBANGAN KURIKULUM & PEMBELAJARAN di SD

1. Fungsi kurikulum 2013 untuk kondisi khusus (kurikulum bencana) adalah sebagai
landasan untuk melaksanakan pembelajaran di masa pandemi. Yaitu dimana siswa
menjadi lebih mandiri dalam belajar. Misalkan, jika peserta didik diberikan tugas oleh
guru maka peserta didik mencari sendiri jawabannya. Baik dari buku pelajaran maupun
di internet. Dimana kurikulum 2013 itu berpusat pada siswa, siswa dituntut untuk lebih
aktif dalam belajar. Namun, untuk masa pandemi saat ini kurikulum 2013 tidak lagi
sepenuhnya dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Karena, banyak siswa yang
tidak aktif lagi dalam pembelajaran jarak jauh. Sehingga untuk menanggulangi itu, harus
didampingi oleh orang tua dalam belajar. Agar siswa tidak bermalas-malasan belajar di
rumah.
2. Revolusi industri 4.0 membuat persaingan individu semakin meningkat, untuk itulah
peran kurikulum sangat penting untuk :
a. Kurikulum mengubah gaya belajar yang terpusat menjadi lebih aktif untuk mencari
informasi sendiri (pembelajaran berpusat pada siswa).
b. Kurikulum membuat anak-anak menjadi pribadi yang berpikir inovatif, kreatif
terhadap sesuatu sehingga tak malu bersaing dengan orang lain.
c. Kurikulum membuat sistem yang menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan
siap bersaing dengan masyarakat global di tengah kemajuan dunia saat ini.

Indonesia adalah negara berkembang yang diperhitungkan oleh negara-negara lain akan
tetapi, sumberdaya manusia kita masih sedikit tertinggal dengan negara-negara lain.
Untuk itu, kurikulum menjadi pondasi awal kita membentuk sumberdaya manusia yang
unggul di masa depan. Pengembangan kurikulum bisa dilakukan dengan melipatkan

 Tokoh – tokoh pendidikan


 Tokoh – tokoh agama
 Guru
 Serta berbagai organisasi terkait pendidikan
3. Bahan pelajaran yang dituangkan dalam sejumlah mata pelajaran sangat banyak
sehingga tidak mungkin seseorang dapat mempelajarinya secara keseluruhan. Ada mata
pelajaran yang dianggap perlu untuk dipelajari seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Dimana, itu sudah dapat dilakukan pada tingkat Sekolah Dasar. Tujuannya ialah agar
semua individu mempunyai dasar pemikiran yang sama. Mata pelajaran atau bahan
pelajaran, dipilih yang dapat disajikan kepada anak-anak untuk dipelajari. Pemilihan
bahan pelajaran itu harus dilakukan karena luasnya bahan yang ada dan apa yang dapat
dipelajari dalam jangka waktu tertentu yang sangat terbatas. Maka perlulah menentukan
Scope dan Sequence dalam pelajaran.
Scope yaitu mengenai apa yang akan diajarkan, yaitu ruang lingkup atau luas bahan
pelajaran, jenis dan bentuk pengalaman-pengalaman belajar pada berbagai tingkatan
perkembangan anak guna mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Sedangkan Sequence yaitu
masalah urutan sering dihubungkan ddengan soal penempatan bahan pelajaran, yakni
menentukan kapan bahan itu harus diajarkan. Maka diberilah pedoman seperti dari
mudah ke yang sulit, yang dekat ke yang jauh, yang sederhana ke yang kompleks, dari
bagian kepada keseluruhan atau sebaliknya.
Kurikulum biasanya hanya menentukan urutan materi pelajaran, sedangkan soal urutan
proses belajar diserahkan kepada guru. Urutan proses belajar antara lain mengenai
langkah-langkah untuk mengembangkan konsep-konsep, sikap, dan kesanggupan
berpikir. Belum cukup pengetahuan kita bagaiman langkah-langkah atau urutan untuk
memahami suatu konsep atau berpikir kritis dan kreatif. Cara membentuk konsep
berbeda-beda, tergantung pada konsep yang akan diajarkan. Dengan demikian, bukan
hanya urutan mengenai materi pelajaran saja yang penting, melainkan juga urutan dalam
proses belajar atau pengalaman belajar.
 

Anda mungkin juga menyukai