Menonton dan menyimak video sajian materi Tentang “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran” Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar! Konsep beserta deskripsinya yang saya temukan di dalam bahan ajar vidio, diantaranya : 1. Pengertian evaluasi Menurut Arikunto, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. 2. Konsep evaluasi merupakan sebuah rangkaian kegiatan (proses) yang sistematis dalam mengumpulkan segala informasi tentang sebuah objek (program, proyek atau pembelajaran) untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan sebagai upaya perbaikan dari objek tersebut. 3. Konsep evaluasi : Pengukuran a. Kegiatan membandingkan b. Sesuatu dengan alat ukur (standar dan valid) c. Data kuantitatif Penilaian a. Kegiatan pengambilan keputusan b. Membandingkan dengan ukuran tertentu c. Data kualitatif Evaluasi a. Pencapaian kompetensi b. Motivasi bagi siswa c. Keberhasilan program pembelajaran
4. Kedudukan Evaluasi program pembelajaran dimulai dari 👉pengukuran👉 penilaian dan👉
evaluasi 5. Perbedaannya : Kalau pengukuran dengan angka, penilaian dengan kategori atau kata- kata, evaluasi dengan keputusan mengacu pada sebuah kriteria. 6. Tujuannya : sudah baik, sudah baik tapi perlu diperbaiki, diganti. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial! 1. Salah satu cara untuk melakukan kontekstualisasi dalam bahasan ini adalah dengan mengaitkan konsep dasar evaluasi pembelajaran dengan situasi di kelas atau sekolah. Misalnya, Guru dapat membahas pentingnya evaluasi pembelajaran untuk mengukur kemajuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Guru dapat menghubungkannya dengan pengalaman siswa di kelas, seperti tes atau tugas yang mereka terima dan bagaimana hasilnya dapat mempengaruhi penilaian akhir mereka. 2. Selain itu, Guru juga dapat memperluas kontekstualisasi dengan mengaitkan evaluasi pembelajaran dengan konteks sosial yang lebih luas. Misalnya, Guru dapat membahas bagaimana proses evaluasi digunakan dalam seleksi penerimaan perguruan tinggi atau dalam penilaian kinerja di tempat kerja. Guru dapat membahas bagaimana evaluasi pembelajaran dapat mempengaruhi peluang siswa untuk mendapatkan pendidikan lebih lanjut atau peluang karir di masa depan. 3. Dengan menghubungkan konsep dasar evaluasi pembelajaran dengan realitas sosial, siswa dapat melihat relevansi dan pentingnya topik tersebut dalam kehidupan mereka. Mereka dapat memahami bahwa evaluasi pembelajaran tidak hanya merupakan tugas sekolah rutin, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam pengembangan pribadi, karir, dan kehidupan mereka secara keseluruhan. 4. Kontekstualisasi juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, karena mereka dapat melihat hubungan langsung antara apa yang mereka pelajari di kelas dan penerapannya di dunia nyata. Hal ini dapat membantu siswa merasa lebih terlibat dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep evaluasi pembelajaran. 5. Peran evaluasi dalam dunia kerja: Siswa dapat diminta untuk memikirkan bagaimana evaluasi pembelajaran relevan dalam lingkungan kerja. Misalnya, bagaimana hasil evaluasi kinerja di tempat kerja dapat mempengaruhi promosi atau pengakuan prestasi. Hal ini dapat membantu siswa memahami bahwa evaluasi tidak hanya terkait dengan penilaian akademik, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam karir mereka di masa depan. 6. Evaluasi diri dalam konteks pengembangan pribadi: Siswa dapat diminta untuk merefleksikan diri mereka sendiri dan melakukan evaluasi terhadap kemajuan mereka dalam mencapai tujuan pribadi. Dalam situasi nyata, evaluasi diri dapat membantu seseorang untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka serta memberikan arahan bagi pengembangan pribadi. Siswa dapat menghubungkan konsep evaluasi pembelajaran dengan pentingnya introspeksi dan pertumbuhan pribadi. 7. Evaluasi dalam konteks sosial: Siswa dapat diminta untuk mempertimbangkan peran evaluasi dalam konteks sosial yang lebih luas. Misalnya, mereka dapat mempelajari bagaimana evaluasi pendidikan dapat mempengaruhi kesetaraan akses pendidikan, atau bagaimana evaluasi kinerja guru dapat memengaruhi kualitas pendidikan di suatu negara. Hal ini dapat membantu siswa memahami bahwa evaluasi pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan penilaian individu, tetapi juga memiliki implikasi sosial yang penting. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna! 1. Dalam pembelajaran bermakna, kontekstualisasi materi bahan ajar merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa siswa dapat menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan situasi atau konteks nyata yang relevan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kontekstualisasi membantu siswa melihat relevansi dan kegunaan dari konsep-konsep yang dipelajari, sehingga memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih baik. 2. Dalam bahasan konsep dasar evaluasi pembelajaran, kontekstualisasi materi bahan ajar dapat berkontribusi dalam beberapa cara. Pertama, dengan memberikan contoh-contoh konkret dan relevan, siswa dapat melihat bagaimana evaluasi pembelajaran dapat diterapkan dalam situasi nyata. Misalnya, siswa dapat diberikan studi kasus tentang bagaimana hasil evaluasi membantu seorang guru untuk memahami kebutuhan siswa dan menyesuaikan metode pengajaran. 3. Kontekstualisasi memungkinkan siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses evaluasi pembelajaran. Mereka dapat diberikan tugas-tugas yang mengharuskan mereka untuk menerapkan konsep evaluasi pembelajaran dalam situasi yang relevan. Misalnya, mereka dapat diminta untuk merancang instrumen evaluasi untuk menilai kemampuan siswa dalam suatu proyek simulasi. 4. Selain itu, kontekstualisasi juga dapat membantu siswa dalam memahami pentingnya etika dan keadilan dalam evaluasi pembelajaran. Dengan memberikan contoh-contoh kasus yang memunculkan dilema etis dalam evaluasi, siswa dapat berpikir kritis tentang implikasi dari keputusan evaluasi yang mereka buat dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi keadilan dalam sistem pendidikan. 5. Dalam konteks ini, penting bagi guru untuk memilih konteks yang sesuai dan relevan dengan materi pembelajaran serta lingkungan siswa. Kontekstualisasi yang baik memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep evaluasi pembelajaran dengan pengalaman pribadi mereka, membangun pemahaman yang lebih kuat, dan mendorong mereka untuk melihat nilai dan kegunaan dari evaluasi dalam konteks kehidupan mereka. 6. Secara keseluruhan, kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna dalam bahasan konsep dasar evaluasi pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa, motivasi, dan kemampuan mereka untuk menerapkan konsep evaluasi dalam situasi nyata. Nama : Dini Hartati Sholihah Instruksi Diskusi : KB 2 (Modul Evaluasi Pembelajaran) Menonton dan menyimak video sajian materi Tentang “Fungsi, Tujuan Dan Prinsip Evaluasi Pembelajaran”. A. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar! Konsep beserta deskripsinya yang saya temukan di dalam bahan ajar vidio, diantaranya : 1. Fungsi (Peran) evaluasi pembelajaran : Sebagai alat ukur prestasi peserta didik. Yang diukur adalah keberhasilan pencapaian pembelajaran. Motivator dalam pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Tujuan evaluasi pembelajaran : Tujuan evaluasi untuk memperbaiki semuanya, bukan hanya yang ada di dalam pembelajaran saja. Apa yang mau dicapai per target? Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Evaluasi pembelajaran bukan hanya untuk siswa saja tetapi untuk guru juga. Walaupun yang diukur siswa tapi itu adalah refleksi dari kemampuan guru. (Dari sudut pandang Siswa) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. (Untuk Guru, Siswa, Sekolah, Manajemen sekolah karena ada tindak lanjut). memberikan pertanggungjawaban pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa. (dari sudut pandang pihak sekolah). Ujian Nasional harus dilaksanakan karena salah satu tanggung jawab sekolah kepada negara adalah mempertanggungjawabkan apa yang sudah diberikan oleh negara melalui ujian nasional. untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing. untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya. 3. Prinsip evaluasi pembelajaran Prinsip : azas kebenaran yang kita pegang. 1. Sahih (valid) : tepat antara alat ukur dengan yang mau diukur. 2. Objektif : Sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas atau yang telah disepakati. 3. Adil : Tidak menguntungkan ataupun merugikan. Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang adil. 4. Terpadu : Penilaian peserta didik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Misalnya : Pada proses pembelajaran yang diajarkan adalah A, pada ujian yang di yang diajarkan B. 5. Terbuka 6. Menyeluruh 7. Sistematis 8. Beracuan kriteria 9. Akuntabel Semua guru wajib menguasai ilmu evaluasi. B. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial! Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial adalah : 1. Fungsi Evaluasi Pembelajaran: Kontekstualisasi dapat melibatkan diskusi tentang bagaimana hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam konteks kehidupan nyata. Misalnya, siswa dapat melihat bagaimana hasil evaluasi dapat membantu mereka memilih jalur karir atau mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan keterampilan. 2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran: Kontekstualisasi dapat mencakup penjelasan tentang bagaimana evaluasi pembelajaran dapat membantu siswa mencapai tujuan yang relevan dengan realitas sosial. Misalnya, siswa dapat mempelajari bagaimana hasil evaluasi dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja di lapangan yang mereka minati. 3. Prinsip Evaluasi Pembelajaran: Kontekstualisasi dapat menggambarkan bagaimana prinsip evaluasi, seperti keadilan, keabsahan, dan transparansi, berlaku dalam situasi dunia nyata. Misalnya, siswa dapat mengkaji studi kasus tentang perusahaan atau organisasi yang menggunakan prinsip-prinsip evaluasi dalam penilaian kinerja karyawan atau pengambilan keputusan yang adil. C. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna adalah : 1. Fungsi Pembelajaran: Kontekstualisasi materi bahan ajar membantu siswa melihat relevansi dan kegunaan konsep-konsep yang dipelajari. Dengan menghubungkan pembelajaran dengan situasi dunia nyata, siswa dapat memahami bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam pembelajaran fungsi matematika, kontekstualisasi dapat melibatkan penggunaan fungsi dalam konteks keuangan, statistik, atau ilmu pengetahuan alam. Hal ini membantu siswa melihat nilai praktis dan aplikatif dari pembelajaran tersebut. 2. Tujuan Pembelajaran: Kontekstualisasi juga berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan mengaitkan konsep-konsep pembelajaran dengan konteks yang relevan, siswa dapat lebih mudah menginternalisasi dan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Misalnya, dalam pembelajaran tentang tujuan evaluasi, kontekstualisasi dapat melibatkan situasi di mana evaluasi digunakan untuk meningkatkan kinerja atau memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan cara ini, siswa dapat melihat pentingnya evaluasi dalam mencapai tujuan belajar. 3. Prinsip Evaluasi Pembelajaran: Kontekstualisasi juga berdampak pada prinsip evaluasi pembelajaran. Dalam evaluasi yang bermakna, penting untuk mempertimbangkan konteks dan situasi di mana siswa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari. Evaluasi yang kontekstual dapat melibatkan tugas-tugas atau proyek-proyek yang menyerupai situasi dunia nyata. Hal ini membantu siswa menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam dan kemampuan praktis dalam menggunakan konsep-konsep yang dipelajari. Nama : Dini Hartati Sholihah Instruksi Analisis Bahan Ajar : KB 3 (Modul Evaluasi Pembelajaran) Menonton dan menyimak video yang ada di LMS, yaitu Materi tentang “Contoh Evaluasi Pembelajaran (Instrumen Penilaian)”. 1. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar A. Penilaian pengetahuan, terdiri dari : - Kompetensi Dasar - Indikator pencapaian kompetensi - Tujuan kegiatan pembelajaran : Penilaian pengetahuan (teknik penilaian, bentuk instrumen, instrumen dan skor). B. Penilaian unjuk kerja, terdiri dari : - Kompetensi dasar - Indikator pencapaian kompetensi - Tujuan kegiatan pembelajaran C. Penilaian unjuk kerja, terdiri dari : Nama kelompok, tanggal, nomor, kompetensi dasar dan kriteria unjuk kerja, indikator keberhasilan dan penilaian. D. Instrumen evaluasi, terdiri dari : - Kompetensi dasar - Indikator pencapaian kompetensi - Tujuan pembelajaran ( tujuan pembelajaran untuk aspek pengetahuan, tujuan pembelajaran untuk aspek keterampilan) - Materi pembelajaran E. Kisi-kisi penulisan soal, terdiri dari : Satuan pendidikan, mata pelajaran, kurikulum kelas/semester, jumlah soal (pilihan ganda, essay alokasi waktu). Kolomnya terdiri dari : Kompetensi dasar, materi, indikator sosial bentuk soal, level kognitif, tingkat kesukaran, dan skor. F. Soal teori produktif, terdiri dari : Kompetensi keahlian, Kompetensi dasar, Materi, Kelas/semester, Alokasi waktu, Petunjuk umum, Pilihan ganda. G. Lembar jawaban teori produktif, terdiri dari : Kompetensi keahlian, Kompetensi dasar, Materi, Kelas / semester, Alokasi waktu. Kolomnya terdiri dari : Nama lengkap, kelas/jurusan, tanggal/nilai. H. Kunci jawaban teori produktif, terdiri dari : kompetensi keahlian, kompetensi dasar, materi, kelas/semester, alokasi waktu. Kolomnya terdiri dari : Nomor, Kunci Jawaban, Skor Jawaban Benar, Skor Jawaban salah. I. Lembar Penilaian Peserta Didik (LPPD), terdiri dari : Kompetensi keahlian, kompetensi dasar, materi, kelas/semester, alokasi waktu. - Lembar Penilaian Sikap, terdiri dari : Nomor, nama siswa/kelompok disiplin, jujur, tanggung jawab, kerjasama, nilai akhir, dan keterangan. - Lembar penilaian pengetahuan (terdiri dari kolom nomor, nama peserta didik, skor tiap soal, nilai, keterangan). - Lembar penilaian keterampilan (kolomnya terdiri dari nomor, nama peserta didik, aspek keterampilan nilai, dan keterangan). 2. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial. Memberikan siswa sebuah masalah atau skenario nyata yang terkait dengan topik yang dipelajari. Siswa diminta untuk menganalisis situasi tersebut, mengidentifikasi solusi atau rekomendasi berdasarkan pemahaman mereka tentang materi pembelajaran, dan menjelaskan implikasi sosial dari solusi yang mereka usulkan. 3. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna. Siswa dapat berbagi tentang situasi nyata di mana mereka telah menerapkan konsep pembelajaran, tantangan yang mereka hadapi, dan dampak yang dihasilkan. Diskusi semacam ini memungkinkan siswa untuk saling belajar dan menginspirasi satu sama lain dengan pengalaman kontekstualisasi mereka. Nama : Dini Hartati Sholihah Instruksi Analisis Bahan Ajar : KB 4 (Modul Evaluasi Pembelajaran) Membaca dan mempelajari artikel di menu materi dosen. 1. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar; 1. Jangan sampai AN menjadi versi baru dari UN yang kembali mementingkan hasil akhir, dan bukan proses. 2. Pelaksanaan perdana AN di tahun 2021 harus diikuti dengan evaluasi menyeluruh dan hasilnya disampaikan kepada publik agar muncul rasa kebersamaan dalam memajukan pendidikan nasional. Hasil evaluasi juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa keputusan melaksanakan AN sudah tepat sehingga tidak perlu menunggu dua puluh tahun untuk melakukan perbaikan atau perubahan. 3. Hasil AN benar-benar dapat digunakan sekolah untuk mengembangkan potensinya dan memperbaiki kekurangannya. Harapan dari pelaksanaan AN adalah dapat membantu mengurangi tiga masalah besar di dunia pendidikan, yaitu intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan. 4. Pelaksanaan AN dapat menjadi awal dimulainya kemandirian sekolah dalam melakukan evaluasi sesuai amanat UU Sisdiknas. 5. Hasil AN menjadi cermin atau potret layanan dan kinerja setiap sekolah untuk selanjutnya secara bersama-sama dapat dilakukan refleksi untuk mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia. 6. AN yang menjadi usulan pemerintah terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM diikuti oleh siswa untuk mengukur aspek kognitif melalui literasi membaca dan numerasi. Survei Karakter diikuti oleh siswa dan guru, untuk mengukur sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai sebagai hasil belajar nonkognitif. Survei Lingkungan Belajar diikuti oleh kepala sekolah, untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. 2. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial; 1. Kontekstualisasi dapat dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dan masalah yang dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam konteks Asesmen Nasional, materi matematika dapat dikaitkan dengan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti pengelolaan keuangan, pemecahan masalah nyata, atau pemodelan dalam situasi nyata. 2. Dengan kontekstualisasi, siswa akan lebih mudah memahami dan mengaitkan materi yang diajarkan dengan realitas sosial yang mereka hadapi. Hal ini akan meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, karena mereka dapat melihat relevansi dan manfaat langsung dari materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari mereka. 3. Selain itu, kontekstualisasi juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan dalam menghadapi permasalahan nyata. Dengan menghubungkan materi dengan situasi kehidupan sehari-hari, siswa akan diajak untuk berpikir secara lebih luas, menganalisis, dan mencari solusi yang kreatif. 3. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna. 1. Kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna membantu siswa memahami pentingnya asesmen nasional sebagai alat evaluasi sistem pendidikan nasional. Melalui pendekatan ini, siswa akan mengaitkan materi dengan konteks dunia nyata, membuat mereka lebih tertarik dan memahami pentingnya evaluasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Dengan mengaitkan materi asesmen nasional dengan konteks nyata, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan, manfaat, dan proses evaluasi dalam sistem pendidikan. Mereka dapat memahami bagaimana asesmen digunakan untuk mengukur kemajuan siswa, mengevaluasi keefektifan metode pengajaran, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. 3. Materi yang kontekstual dan relevan dalam pembelajaran bermakna dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Mereka merasa terlibat dalam proses pembelajaran karena mereka melihat nilai praktis dari apa yang mereka pelajari. Dengan begitu, mereka lebih termotivasi untuk belajar dan menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang relevan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu