Anda di halaman 1dari 48

Kementerian Pendidikan,

Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Republik Indonesia

Capaian Pembelajaran
BIODATA

NAMA : Dr. AL BADROTUS TSANIYAH, M.Pd


JABATAN : WIDYAPRADA
INSTANSI : LPMP JAWA TIMUR
ALAMAT : KOTA ONDE2
No. HP : 081216504866
PertanyaanTujuan Pembelajaran
Esensial

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:


1. Memahami capaian pembelajaran
2. Memahami TP dan ATP
3. Menyusun TP dan ATP
Pertanyaan Esensial

• Apakah yang B a p a k / I b u p a h a m i t e n t a n g capaian


pembelajaran?
• Apakah perbedaan CP dengan KD?
• Bagaimana menggunakan capaian pembelajaran untuk
menyusun alur tujuan pembelajaran dan modul ajar?
• Bagaimana memanfaatkan platform merdeka
mengajar dalam penyusunan alur tujuan pembelajaran
dan modul ajar?
Cara Menggunakan
Capaian Pembelajaran
M

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,


CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).
T
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan W
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi


untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
Sumber gambar:
T
https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me

pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan


dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,
sesuai
Sumber: dengan
OECD (2018) kemampuan dan potensinya.
F
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis M
finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape
yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu T
kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran
yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan
siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran
dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat, W
konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The
Right Level). sumber gambar:
https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-speedometer-mobil/
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat
memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan T
mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk
mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.
Sumber: OECD (2018)

F
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan
Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum,
Capaian Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur
untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Sistematika Capaian Pembelajaran

• Rasional
• Tujuan
• Karakteristik
• CP
Komponen 1

Rasional Mata Pelajaran


CP
Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut perlu dicapai pelajar dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel setelah mempelajari 2
● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau lebih) mata pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila
deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam
paragraf yang utuh.
4
Klasifikasi Taksonomi Bloom

Apa yang dimaksud dengan memahami?


Capaian Pembelajaran
Taksonomi Bloom dianjurkan untuk digunakan ketika guru merancang
pembelajaran harian dan asesmen kelas sesuai dengan tujuan
pengembangan taksonomi.

Taksonomi Bloom berguna untuk “menerjemahkan standar” ke dalam


istilah dan bahasa yang lebih konkrit dan operasional untuk digunakan
sehari-hari.
M
Bentuk Pemahaman dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme
yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata T
dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist
learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
W

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam


konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui
pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi T
dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnyaya
F
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP, dan ATP

Bagaimana penggunaan CP pada satuan pendidikan?


Capaian Pembelajaran
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK


Fase Fondasi (Usia • Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA)
5-6 tahun) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus (Diksus)

Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami


hambatan intelektual dapat menggunakan CP
pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami
hambatan intelektual dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa
berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat
mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan
CP yang digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase
mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat
beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata
pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di
mata pelajaran lainnya berada di fase B.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia di Kurikulum 2013
Fa s e A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
Menyimak lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
Membaca & Memirsa
narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Capaian pembelajaran dalam bentuk Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
KI KD t banyak dan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
sanga sah-pisah. Berbicara &
Mempresentasikan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
terpi secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
Menulis pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

29
Arti Elemen
dalam
Capaian Pembelajaran
Elemen Dalam M

CP mata pelajaran
Setiap CP suatu memiliki beberapa elemen
atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk
semua fase pada mata pelajaran tersebut.
T
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya
sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau W
berbeda dengan mata pelajaran lainnya.

Contoh:
T
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi, Matematika,
Sumber: OECD (2018) Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, F
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa

Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan


pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif
secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan
penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada
akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta
didik telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan,
alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili
perasaan dan empati peserta didik.
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
Bekerja Artistik dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
2
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja faktor keselamatan dalam bekerja.

Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan3
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
prosedur dasar dalam berkarya dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya

Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
berupa garis, bentuk dan warna berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. 4
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni 2
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan dari orang lain atau era atau budaya dari orang lain atau era atau budaya
perasaannya mengenai karya tersebut. tertentu) serta pengalaman dan tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut perasaannya mengenai karya tersebut

3
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya

4
Pengertian Kompetensi dalam Capaian
Pembelajaran
M

6 Aspek/F acet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi


pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
hirarkis/bu kan merupakan siklus. T

Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), W
berarti mer eka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman .

6 Aspek/F acet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


T
Pembelajar an (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, d an instruksi yang tepat.
Sumber: OECD (2018)

F
6 aspek pemahaman ( Wiggins and Tighe, 2005 )

M
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
T
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang W
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik. T

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Sumber: OECD
Pe(n20g1e8)nalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta pro ses
F
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP M

Matematika Fase B elemen Bilangan


Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000 dengan
Explanation kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai tempat, T
Peserta didik menunjukkan pemahaman
dan intuisi bilangan (number sense) mengurutkan dan membandingkan bilangan 10.000
untuk bilangan cacah sampai dengan dengan bilangan lain

10.000. Mereka dapat membaca, Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan gambar W
menulis, menentukan nilai tempat, Interpretation
membandingkan, mengurutkan,
Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk memecahkan
menggunakan nilai tempat, melakukan
Application masalah dalam dunia nyata (misalnya berbelanja di
komposisi dan dekomposisi bilangan. kantin dengan uang Rp.10.000,00 atau soal cerita/ T
Mereka juga dapat menyelesaikan simulasi jual-beli)
masalah berkaitan dengan uang
Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk mendapatkan
mSuem nb egr:gOuECnDa(k20 sebagai satuan.
a1n8) ribuan Perspective nilai 10.000
F
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia Fase D elemen
Menyimak
Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang
Peserta didik memahami Interpretation ditangkap dari puisi tersebut
informasi berupa gagasan, Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya
pikiran, pandangan, arahan atau Application untuk merespons puisi

pesan dari teks deskripsi, narasi, Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut
Perspective pandang yang berbeda.
puisi, eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan audiovisual Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
Empathy merasakan emosi yang dirasakan penulis dan
untuk menemukan makna yang dituangkan dalam media yang berbeda.
tersurat dan tersirat.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen
Menyimak
Peserta didik mampu menyimak dengan Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita
Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
saksama, memahami dan memaknai
bentuk lisan atau isyarat
instruksi, mengidentifikasi informasi berupa
fakta atau proses kejadian dari teks Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja
tertulis sederhana. Mampu menceritakan kronologi
Application
petunjuk/arahan sederhana, teks cerita
sebuah peristiwa berdasarkan arahan
pendek, surat pribadi, teks puisi, teks sederhana
drama, dan surat resmi seperti surat
Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
undangan dan surat pemberitahuan yang
Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat,
teks aural (teks yang dibacakan) dan teks Interpretasi Bermain peran berdasarkan sebuah teks
Interpretation cerita pendek, puisi, atau drama
audiovisual.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Seni Tari Fase F elemen Menciptakan
Pengenalan Diri Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak tubuhnya
Peserta didik mampu Self Knowledge dalam membawakan tarian tradisi. Memilih teknik, pola
menciptakan tari kreasi gerak tertentu, makna atau simbol untuk menciptakan tari
kreasi pribadi.
yang terinspirasi dari hasil
membandingkan berbagai Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu, makna atau
Application simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi.
pertunjukkan tari tradisi
Perspektif Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan memahami
dan kreasi berdasarkan Perspective perbedaan dan persamaan budaya dari dua atau lebih
makna, simbol, dan nilai daerah melalui tari tradisinya.

estetis dari perspektif Empati Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam sebuah
Empathy karya tari tradisi yang menginspirasinya untuk kemudian
berbagai aspek seni. mengekspresikannya emosi tersebut dengan gayanya
sendiri ke dalam tari kreasinya
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
PAUD (Fase Fondasi) elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti
Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup lainnya
Peserta didik mengenali dan
Self Knowledge sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota keluarga intinya
mempraktikkan nilai dan
kewajiban ajaran agamanya.
Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri (cara
Anak mengamalkan nilai-nilai Application mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll), adab makan
ajaran agamanya dalam interaksi dan minum, menggunakan kata “Terima Kasih”, “Tolong”
dengan sesama dan lingkungan dan “Permisi”, terbiasa berdoa.
(tumbuhan, hewan, lingkungan
Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari sikap
hidup). Anak mengenal
Perspective orang lain terhadap dirinya, berdoa menggunakan
keberagaman dan menunjukkan bahasanya sendiri
sikap menghargai agama dan
Empati Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah
kepercayaan orang lain.
Empathy permainan, mengantri, bergantian menggunakan sesuatu,
membantu orang lain, menyiram tanaman atau memberi
makan atau bermain dengan hewan
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran,


selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
• Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar
yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan.
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• Satuan pendidikan dan pendidik dapat


mengembangkan modul ajar sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi,
dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah,
satuan pendidik, dan peserta didik.
• Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul
ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu
lagi menyusun perencanaan
pembelajaran/RPP/modul ajar.
Cara menggunakan capaian pembelajaran
untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
dan modul ajar
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
Untuk menyusun rencana • mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
dipetakan ke dalam tujuan • menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi Pembelajaran.
tersebut kemudian digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
• Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa
komponen
• Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa
komponen
sebagai berikut:
• Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang
menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
• Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
• Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik
berkebutuhan khusus *)

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


• Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik
• ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
• ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi
antar fase dan jenjang
CONTOH PEMETAAN CP KE DALAM TP DAN ATP
FASE A, ELEMEN PENGUKURAN
CONTOH PEMETAAN CP KEDALAM TP dan ATP
CP MAPEL Matematika Fase A, Elemen Pengukuran

Pada akhir fase A, Anak dapat mengenali atribut atribut benda yang
terukur seperti panjang, berat, luas, dan volume. Peserta didik dapat
membandingkan dan mengurutkan panjang, berat, luas, dan volume
menggunakan satuan tidak baku. Peserta didik dapat satuan baku untuk
mengukur, membandingkan dan mengurutkan panjang, berat, dan durasi
waktu.
KELAS 1 KELAS 2 NOTE :
1.1 memahami atribut2 benda 2.1 mengukur Panjang dengan
yang terukur menggunakan satuan baku Kompetensi
1.2 menjelaskan satuan baku 2.2 mengukur massa dengan
menggunakan satuan baku
Konten
1.3 menjelaskan satuan tidak 2.3 mengukur durasi waktu dengan
baku menggunakan satuan baku
1.4 menyebutkan satuan baku 2.4 membandingkan atribut benda
yang terukur dengan menggunakan
satuan tidak baku
1.5 mengurutkan atribut benda 2.5 membandingkan atribut benda
terukur dengan satuan tidak baku yang terukur dengan satuan baku
1.6 mengurutkan atribut benda 2.6 dst……….
terukur dengan satuan baku
1.7 dst….
CONTOH PEMETAAN CP KE DALAM ATP
Awal s.d akhir
TP. TP. TP. TP. TP. TP.
fase A dst fase A kelas
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
kelas 1 1

s.d akhir
Awal fase A TP. TP. TP. TP. TP. kompetensi fase
2.2 dst
kelas 2 2.1 2.3 2.4 2.5 A kelas 2
CONTOH PEMETAAN CP KE DALAM TP DAN ATP
FASE B
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Capaian
M e r u m u s k a n Tu j u a n M e m e t a k a n b a g i a n AT P
P e m b e l a j a r a n d a n A l u r Tu j u a n per kelas sesuai dengan
Pembelajaran Pembelajaran alokasi waktu

Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Fase B


Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi pemahaman
Kelas 3 Kelas 4
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000
3.1. Menyajikan bilangan dan 4.1. Memperumum pemahaman
(atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara
menggeneralisasi pemahaman dan mengenai urutan dan nilai tempat
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999
termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil sampai 999.999 4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor,
3.2. Memperkirakan dan membulatkan
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan pola perkalian dan pembagian dengan
bilangan ke nilai tempat terdekat sampai
cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis 999.999 tabel kelipatan
bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat 3.3. Mengukur panjang dengan satuan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan
baku (mm, cm, dan m) serta mengukur baku panjang (mm, cm, dan m)
menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara
keliling bidang datar dengan 4.4. Menyelesaikan permasalahan
operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek menambahkan semua rusuknya. berkaitan dengan keliling berbagai
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, 3.4. Mengukur luas dengan menghitung
bangun datar (segitiga, segiempat, segi
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
yang menutup bidang datar banyak)
mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan 3.5. Menemukan hubungan antara 4.5. Menyelesaikan permasalahan
satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan operasi penjumlahan dan pengurangan. berkaitan dengan luas dan keliling
dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan berbagai bentuk bangun datar
dengan satu variabel berupa simbol
ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan gambar yang belum diketahui nilainya dst ...
balok). Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data melibatkan penjumlahan dan
sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel,
pengurangan bilangan
3.7. Mengobservasi, menentukan dan
diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta menggambar sisi sejajar dan sisi
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. berpotongan pada sebuah bidang datar.

dst ….

48
Sampai di sini, apakah ada pertanyaan
yang ingin diaju kan ?

60
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai