Anda di halaman 1dari 38

Kementerian Pendidikan,

Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Republik Indonesia

Pengembangan Alur Tujuan Pembelajaran


dan Modul Ajar
Cara Menggunakan
Capaian Pembelajaran
M

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,


CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).
T
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan W
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi


untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving-
lessons/advice/show-me-tell-me
T
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,
sesuai
Sumber: dengan
OECD (2018) kemampuan dan potensinya.
F
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis M
finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape
yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu
kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran T
yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan
siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran
dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat, W
konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The
Right Level). sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-
speedometer-mobil/
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat
memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan T
mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk
mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.
Sumber: OECD (2018)

F
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka
Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur
untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Sistematika Capaian Pembelajaran

• Rasional
• Tujuan
• Karakteristik
• CP
Komponen CP 1

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau 2
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
Klasifikasi Taksonomi Bloom

Apa yang dimaksud dengan memahami?


Capaian Pembelajaran
Taksonomi Bloom dianjurkan untuk digunakan ketika guru merancang
pembelajaran harian dan asesmen kelas sesuai dengan tujuan
pengembangan taksonomi.

Taksonomi Bloom berguna untuk “menerjemahkan standar” ke dalam


istilah dan bahasa yang lebih konkrit dan operasional untuk digunakan
sehari-hari.
M
Bentuk Pemahaman dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme
yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata T
dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist
learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
W
Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam
konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui
pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi
T
dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Sumber: OECD (2018)

F
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP, dan ATP

Bagaimana penggunaan CP pada satuan pendidikan?


Capaian Pembelajaran
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK


Fase Fondasi (Usia 5- • Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA)
6 tahun) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus (Diksus)

Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami


hambatan intelektual dapat menggunakan CP
pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami
hambatan intelektual dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa
berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat
mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan
CP yang digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase
mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat
beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata
pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di
mata pelajaran lainnya berada di fase B.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen

• Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)


• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia di Kurikulum 2013
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
Menyimak lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
Membaca & Memirsa
narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Capaian pembelajaran dalam bentuk Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
KI KD sangat banyak dan terpisah- volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
pisah. Berbicara &
baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
Mempresentasikan
secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
Menulis pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

16
Arti Elemen dalam
Capaian Pembelajaran
Elemen Dalam CP M

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen


atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk
semua fase pada mata pelajaran tersebut.
T
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya
sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau W
berbeda dengan mata pelajaran lainnya.

Contoh:
T
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi, Matematika,
Sumber: OECD (2018)
Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, F
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa

Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan


pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif
secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan
penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan
pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi
peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap
bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang
mewakili perasaan dan empati peserta didik.
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
Bekerja Artistik dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten
2
mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja faktor keselamatan dalam bekerja.

Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance) 3 dan
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
prosedur dasar dalam berkarya dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya

Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
berupa garis, bentuk dan warna berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. 4 mulai
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni 2
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan dari orang lain atau era atau budaya dari orang lain atau era atau budaya
perasaannya mengenai karya tersebut. tertentu) serta pengalaman dan tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut perasaannya mengenai karya tersebut

3
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya

4
Pengertian Kompetensi dalam Capaian
Pembelajaran
M

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi


pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
hirarkis/bukan merupakan siklus. T

Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), W
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


T
Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Sumber: OECD (2018)

F
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
M
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
T
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang W

Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik. T

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Sumber: OECD
(2018)
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses F

Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.


Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP M

Matematika Fase B elemen Bilangan


Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000 dengan
T
Peserta didik menunjukkan pemahaman Explanation kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai tempat,
dan intuisi bilangan (number sense) mengurutkan dan membandingkan bilangan 10.000
dengan bilangan lain
untuk bilangan cacah sampai dengan
10.000. Mereka dapat membaca, W
Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan gambar
menulis, menentukan nilai tempat, Interpretation
membandingkan, mengurutkan,
Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk memecahkan
menggunakan nilai tempat, melakukan
Application masalah dalam dunia nyata (misalnya berbelanja di kantin
komposisi dan dekomposisi bilangan. dengan uang Rp.10.000,00 atau soal cerita/ simulasi jual- T
Mereka juga dapat menyelesaikan beli)
masalah berkaitan dengan uang
Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk mendapatkan
menggunakan
Sumber: OECD (2018)
ribuan sebagai satuan.
Perspective nilai 10.000
F
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak
Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang
Peserta didik memahami Interpretation ditangkap dari puisi tersebut
informasi berupa gagasan, Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya
pikiran, pandangan, arahan atau Application untuk merespons puisi

pesan dari teks deskripsi, narasi, Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut
Perspective pandang yang berbeda.
puisi, eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan audiovisual Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
Empathy merasakan emosi yang dirasakan penulis dan
untuk menemukan makna yang dituangkan dalam media yang berbeda.
tersurat dan tersirat.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen Menyimak
Peserta didik mampu menyimak dengan Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita
Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
saksama, memahami dan memaknai
bentuk lisan atau isyarat
instruksi, mengidentifikasi informasi berupa
fakta atau proses kejadian dari teks Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis
Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi
petunjuk/arahan sederhana, teks cerita
sebuah peristiwa berdasarkan arahan
pendek, surat pribadi, teks puisi, teks
sederhana
drama, dan surat resmi seperti surat
undangan dan surat pemberitahuan yang Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat,
teks aural (teks yang dibacakan) dan teks Interpretasi Bermain peran berdasarkan sebuah teks
audiovisual. Interpretation cerita pendek, puisi, atau drama
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Seni Tari Fase F elemen Menciptakan
Pengenalan Diri Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak tubuhnya
Peserta didik mampu Self Knowledge dalam membawakan tarian tradisi. Memilih teknik, pola
gerak tertentu, makna atau simbol untuk menciptakan tari
menciptakan tari kreasi kreasi pribadi.

yang terinspirasi dari hasil


Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu, makna atau
membandingkan berbagai Application simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi.
pertunjukkan tari tradisi Perspektif Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan memahami
dan kreasi berdasarkan Perspective perbedaan dan persamaan budaya dari dua atau lebih
daerah melalui tari tradisinya.
makna, simbol, dan nilai
Empati Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam sebuah
estetis dari perspektif Empathy karya tari tradisi yang menginspirasinya untuk kemudian
berbagai aspek seni. mengekspresikannya emosi tersebut dengan gayanya
sendiri ke dalam tari kreasinya
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
PAUD (Fase Pondasi) elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup lainnya
Peserta didik mengenali dan
Self Knowledge sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota keluarga intinya
mempraktikkan nilai dan
kewajiban ajaran agamanya.
Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri (cara
Anak mengamalkan nilai-nilai
Application mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll), adab makan
ajaran agamanya dalam interaksi dan minum, menggunakan kata “Terima Kasih”, “Tolong”
dengan sesama dan lingkungan dan “Permisi”, terbiasa berdoa.
(tumbuhan, hewan, lingkungan
Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari sikap
hidup). Anak mengenal
Perspective orang lain terhadap dirinya, berdoa menggunakan
keberagaman dan menunjukkan bahasanya sendiri
sikap menghargai agama dan
Empati Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah
kepercayaan orang lain.
Empathy permainan, mengantri, bergantian menggunakan sesuatu,
membantu orang lain, menyiram tanaman atau memberi
makan atau bermain dengan hewan
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran,


selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar.
• Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
• Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar
yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan.
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• Satuan pendidikan dan pendidik dapat


mengembangkan modul ajar sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi,
dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah,
satuan pendidik, dan peserta didik.
• Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul
ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul
ajar.
Cara menggunakan capaian pembelajaran
untuk menyusun alur tujuan pembelajaran
dan modul ajar
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
Untuk menyusun rencana ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
dipetakan ke dalam tujuan ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar. berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari
beberapa komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran terdiri dari:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan/atau keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta
didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Lingkup Materi yaitu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta
didik berkebutuhan khusus *)
Catatan: Berdasarkan Permendikbud terkait Standar Isi (dalam proses penetapan)

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik secara utuh dalam satu fase
● ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
linear dari awal hingga akhir fase.
● ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu
fase
Tujuan pengembangan modul ajar:
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik
melaksanakan pembelajaran

Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:


● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah
disediakan pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar
dengan karakteristik peserta didik, atau
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik
peserta didik

35
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran
melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat
untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap
usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan
sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik
berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran
sesuai dengan fase belajar peserta didik. 36
Komponen Modul Ajar

Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran Langkah-Langkah atau Asesmen Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran

● Memuat kompetensi ● Kegiatan belajar sesuai ● Proses pengumpulan dan


dan lingkup materi dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
pembelajaran yang tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan hasil
sesuai dengan Peserta Didik belajar peserta didik
kurikulum Satuan ● Menunjukan bagaimana
media pembelajaran Untuk pendidikan khusus memperhatikan
Pendidikan
digunakan kebutuhan peserta didik
Saran: Asesmen dapat diletakkan setelah
tujuan pembelajaran, untuk mengetahui
kesiapan peserta didik mempelajari materi
dalam modul ajar tersebut

37
* Sesuai Permendikbud terkait Standar Isi (dalam proses penetapan) dan Kepmendikbud 56 tahun 2022
Komponen-komponen berikut dapat dikembangkan oleh pendidik sesuai sesuai dengan konteks lingkungan dan
kebutuhan belajar peserta didik.

Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik peserta didik
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Glossarium
● Model pembelajaran yang ● Refleksi peserta didik ● Daftar pustaka
digunakan dan pendidik

38

Anda mungkin juga menyukai