Anda di halaman 1dari 52

KOMUNITAS

KEMENTERIAN BELAJARI NTRA


PENDIDIKAN SEKOLAH
DAN KEBUDAYAAN
PANJI MERDEKA
UPTD SPF SDN GAYAM KIDUL 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT AJAR

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN
PENDIDIKAN

Tanggal ……………………….
Oleh : ………………..
Cara Menggunakan
Capaian Pembelajaran
Jika dianalogikan dengan sebuah
M
perjalanan berkendara, CP memberikan
tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk
mencapainya (fase). T

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki


kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk menempuh
perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, Sumber gambar: W
kondisi, kemampuan, dan kecepatan masing-masing. https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk


melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yang
ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi T
efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan
potensinya.
Sumber: OECD (2018)

F
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai M
garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6
etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
 Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan T
siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan
tahapan perkembangan, kemampuan, minat, konteks, dan
kecepatan belajar siswa (Teaching at The Right Level).
 Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat W
sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di
memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami speedometer-mobil/

konsep-konsep dan keterampilan untuk mencapai sebuah


kompetensi yang dibangun CP.
T

Sumber: OECD (2018)

F
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah
menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri
dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen.
Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Komponen CP 1

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau 2
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian setiap fase menurut elemen Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan 3
Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
dipetakan menurut perkembangan siswa peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
Permen pauddikbudristek No 008_2022 tentang CP berisi 1076 halaman 4
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP, dan ATP

Bagaimana penggunaan CP pada satuan pendidikan?


Capaian Pembelajaran

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun


CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK


Fase Fondasi (Usia 5- • Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA)
6 tahun) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus (Diksus)

Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami


hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan
khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelektual
dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa
berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat
mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan CP
yang digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase
mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat
beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata
pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di
mata pelajaran lainnya berada di fase B.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
Arti Elemen dalam
Capaian Pembelajaran
Elemen Dalam CP M

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau


kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase
pada mata pelajaran tersebut. T
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri
yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda W
dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, T

Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data


Sumber: OECD (2018)
dan Peluang.
F
Contoh Capaian Pembelajaran: Matematika Fase A

Pada akhir fase A, peserta didik dapat memahami dan melakukan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai dengan 999, mengenal garis bilangan dan menentukan posisi
bilangan cacah tersebut pada garis bilangan, serta memahami pecahan satuan sederhana. Peserta didik
dapat menyelesaikan persamaan sederhana dan menemukan pola gambar atau obyek sederhana dan pola
bilangan. peserta didik dapat mengukur panjang menggunakan satuan tidak baku serta mengenal dan
membandingkan satuan baku untuk panjang, berat, volume, dan waktu. Peserta didik dapat mengenal dan
membedakan berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang sederhana. Peserta didik juga dapat
menyajikan data banyaknya benda dalam bentuk gambar dan diagram batang
Contoh: Elemen CP mapel Matematika

4
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran, selanjutnya dikembangkan menjadi


modul ajar.
• Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi
modul ajar yang tersedia sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan
peserta didik.
• Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Capaian Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Alur Memetakan bagian ATP per kelas
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Fase B


Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman Kelas 3 Kelas 4
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 3.1. Menyajikan bilangan dan 4.1. Memperumum pemahaman
1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan menggeneralisasi pemahaman dan mengenai urutan dan nilai tempat sampai
membandingkan urutan dan nilai tempat
antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan 999.999
sampai 999.999
pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam 3.2. Memperkirakan dan membulatkan 4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor,
bilangan ke nilai tempat terdekat sampai pola perkalian dan pembagian dengan
menentukan hasil perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan
999.999 tabel kelipatan
FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan
3.3. Mengukur panjang dengan satuan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan
posisinya pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan. baku (mm, cm, dan m) serta mengukur baku panjang (mm, cm, dan m)
Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami keliling bidang datar dengan
menambahkan semua rusuknya.
hubungan antara operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola 4.4. Menyelesaikan permasalahan
3.4. Mengukur luas dengan menghitung
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 berkaitan dengan keliling berbagai
gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung
yang menutup bidang datar bangun datar (segitiga, segiempat, segi
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik banyak)
3.5. Menemukan hubungan antara
dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, operasi penjumlahan dan pengurangan. 4.5. Menyelesaikan permasalahan
menggunakan satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan 3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan berkaitan dengan luas dan keliling
dengan satu variabel berupa simbol berbagai bentuk bangun datar
masalah berkaitan dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat gambar yang belum diketahui nilainya
mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun melibatkan penjumlahan dan
pengurangan bilangan dst ...
ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat menyajikan dan
3.7. Mengobservasi, menentukan dan
menganalisis data sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk menggambar sisi sejajar dan sisi
bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram berpotongan pada sebuah bidang datar.
garis, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara dst ….
beberapa kejadian.

17
Perencanaan Pembelajaran

18
Bagaimana merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen
dan asesmen?
intrakurikuler

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), menyusun Tujuan


Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran 1
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen
2 Diagnostik

Pengembangan Modul Ajar


3

Penyesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan


4 karakteristik peserta didik
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan
Hasil Asesmen Formatif dan Sumatif 5

6 Pelaporan Hasil Belajar

Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen 7

Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi


19
1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun Tujuan Pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran

20
Untuk menyusun rencana Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur
pembelajaran, jabaran kompetensi tujuan Pembelajaran : Mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan
pada Capaian Pembelajaran perlu pembelajaran
dipetakan ke dalam tujuan
pembelajaran dan alur tujuan Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan
tersebut kemudian digunakan sebagai pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar.
Tujuan pembelajaran yang ideal terdiri dari dari 2 komponen berikut
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran.

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
● Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran
yang linear dari awal hingga akhir fase. 21

● Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang
Fase A Kelas 1 dan 2
CP Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan

Contoh Sederhana dalam pengembangan CP


(number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk melakukan komposisi (menyusun)
dan dekomposisi (mengurai) bilangan tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah dan
seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola-pola bukan bilangan.
Mereka dapat membandingkan panjang, berat, dan durasi waktu, serta mengestimasi panjang
menggunakan satuan tidak baku. Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan
bangun ruang, serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat menentukan
posisi benda terhadap benda lain. Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data menggunakan turus dan piktogram
paling banyak 4 kategori
Elemen Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan
Bilanga (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat membaca, menulis, menentukan Aljabar
n nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, serta melakukan komposisi (menyusun) dan Pengukuran
dekomposisi (mengurai) bilangan. Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan Geometri
pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya sampai 20. Peserta didik
menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi
sebuah benda atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah setengah
dan seperempat.
Pengenalan Istilah
• CP pada fase bisa diumpamakan KI (Kompetensi Inti) pada K13 atau SK
(standar kompetensi) pada KTSP
• CP pada elemen bisa diartikan KD (Kompetensi Dasar) pada K13 atau KTSP
• TP pada elemen bisa diartikan Indikator
• ATP merupakan alur atau proses dalam mencapai tujuan yang akan dicapai
Keterangan
CP = capaian Pembelajaran
TP = Tujuan Pembelajaran
ATP = Alur Tujuan Pembelajaran
CP
FASE
CP
ELEMEN

TUJUAN
PEMBELA
JARAN

Alur
Tujuan
Pembela
jaran

MODUL AJAR
Profil
pelajar
pancasila
Contoh Sederhana dalam pengembangan CP

CP CP Tiap Tujuan
Pembelajaran
Elemen (rincian CP
tiap elemen) Alur Tujuan
Pembelajaran
Contoh Elemen (ATP)
Eleman Bilangan Guru pada Fase A
Bidang kajian Bilangan membahas
tentang angka sebagai simbol
Matematika; Kelas 1 dan 2
bilangan, konsep bilangan, operasi Bilangan, aljabar, bertemu untuk Guru membuat langkah
hitung bilangan, dan relasi antara
berbagai operasi
Pengukuran, menganalisis CP yang pembelajaran dengan
hitung bilangan dalam subelemen geometri, analisis sesuai dengan menggunakan metode, strategi,
representasi visual,
sifat urutan, dll
data dan peluang kebutuhan siswa di teknik yang sesuai dengan
kelas 1 dan 2 kebutuhan siswa. Guru boleh
Guru menentukan memakai Contoh RPP di
Elemen Bilangan Pada akhir fase A, Platform merdeka Belajar
alokasi waktu yang
peserta didik menunjukkan
dibutuhkan dalam
pemahaman dan memiliki intuisi
mencapai CP
bilangan pada bilangan cacah sampai
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran Bilangan • Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan Pemahaman bilangan cacah
(rincian CP tiap pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sampai 100
elemen) sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka • Membaca bilangan 1-100
dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, • Menuliskan bilangan 1-100
membandingkan, mengurutkan, serta melakukan • Menentukan nilai tempat 1-
komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) 100
bilangan. • Membandingkan nilai tempat
Fase 1-100
A • Mengurutkan bilangan cacah
1-100
• Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan • Menyusun dan mengurai
pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya
sampai 20.
bilangan cacah 1-100
• Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian (guru menentukan TP mana
dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau yang masuk kelas 1 dan TP
kumpulan benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah mana yang masuk kelas 2)
setengah dan seperempat.
Alur Tujuan
Fase
Pembelajaran
A
(ATP)

Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran Evaluasi


Pemahaman bilangan cacah TP: Membaca bilangan 1-100 • Asesmen diagnotik
sampai 100 • Siswa memperhatikan guru (awal)
• Membaca bilangan menunjukkan salah satu gambar • Asesmen formatif
angka (1-10) (proses)
1-100 • Siswa menirukan guru dalam • Asesmen sumatif
• Menuliskan bilangan 1-100
• Menentukan nilai tempat 1-100 membaca angka (1-10) (akhir)


Membandingkan nilai tempat 1-100
Mengurutkan bilangan cacah 1-100
• Secara bergantian siswa membaca
• Menyusun dan mengurai bilangan cacah 1- angka (1-10)
100 • Guru secara acak memilih siswa
(guru menentukan TP mana untuk membaca angka (1-10) yang
yang masuk kelas 1 dan TP ditunjukkan guru.
mana yang masuk kelas 2) • Siswa menyebutkan angka yang
diambil oleh guru secara acak (1-
10)
MODUL AJAR memuat
1.Informasi Umum
2.Kompetensi Inti
3.Lampiran
Informasi Umum
1.Identitas Sekolah
2.Kompetensi Awal
3.Profil Pelajar Pancasila
4.Sarana dan Prasarana
5.Target Peserta Didik
6.Model Pembelajaran yang digunakan
Kompetensi Inti

1. Tujuan pembelajaran
2. Pemahaman Bermakna
3. Pertanyaan pemantik
4. Persiapan Pembelajaran
5. Kegiatan Pembelajaran
6. Asessmen
7. Pengayaan dan remidial
Lampiran
1.Lembar kerja peserta didik
2.Bahan bacaan guru dan peserta didik
3.Glosarium
4.Daftar Pustaka
Bagaimana guru dapat merumuskan Alur
tujuan pembelajaran?
Guru dapat menyusun alur tujuan pembelajaran dengan berbagai cara, misalnya:
Saran:

• Dalam merumuskan tujuan pembelajaran guru Contoh 1


merujuk pada kompetensi yang tercantum pada
CP. prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran

• Merumuskan kalimat tujuan pembelajaran dapat 1.Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan.
mengambil referensi dari berbagai sumber atau 2.Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada fase
memadukan tujuan pembelajaran dari berbagai tersebut.
kurikulum. 3.Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan
dicapai, konten yang akan dipelajari dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu
• Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang
dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
mungkin terkait dengan kompetensi yang ingin
4.Identifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan
dicapai.
Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan.
5.Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

32
Contoh 2

Prosedur penyusunan alur tujuan pembelajaran berdasarkan Fase:

1 Tim pendidik berkolaborasi menganalisis naskah Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran yang menjadi fokus.

2 Menganalisis elemen CP untuk mengidentifikasi kompetensi pada akhir fase pada elemen tersebut

3 Merumuskan tujuan pembelajaran dan menyusunnya dalam alur pembelajaran untuk mencapai kompetensi pada fase tersebut.

33
2
Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik

34
Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi


kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya
digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik.

Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang


keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat
peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.

35
Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik

1 2 3
Menyusun instrumen
asesmen untuk mengukur Waktu Pelaksanaan:
Menganalisis kompetensi peserta didik.
Mengidentifikasi Kompetensi
laporan hasil instrumen asesmen yang
yang akan diajarkan Guru dapat melaksanakan asesmen diagnostik sesuai
belajar (rapor) dapat digunakan antara
peserta didik tahun kebutuhan, misalnya:
lain:
sebelumnya. - Tes tertulis/lisan dan/atau 1. Pada awal tahun pelajaran
- Keterampilan 2. Pada awal lingkup materi
(Produk,Praktik) 3. Sebelum menyusun modul ajar secara mandiri
-Observasi
Catatan:
4. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
instrumen asesmen sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tujuan asesmen.
4 5 6 5. Contoh tahapan asesmen diagnostik ini dapat
digunakan untuk asesmen pada awal tahun
Bila diperlukan menggali Hasil diagnosis menjadi pelajaran dan sebelum menyusun modul
informasi peserta didik dalam Pelaksanaan Asesmen dan data/informasi untuk mandiri.
aspek: pengolahan hasil. merencanakan pembelajaran 6. Untuk asesmen pada awal lingkup materi,
Latar belakang keluarga, sesuai tahap capaian dan contoh tahapan ini dapat disederhanakan
motivasi, minat, sarana dan karakteristik peserta didik.
menjadi tahap 1, 2, 3, 5, dan 6. Tahapan 4
prasarana belajar, dan aspek
lain sesuai kebutuhan peserta dapat dilewatkan.
didik/sekolah.

36
3 Mengembangkan modul ajar

37
Tujuan pengembangan modul ajar: Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang
melaksanakan pembelajaran dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas
pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran
dan asesmen.
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
● memilih atau memodifikasi modul ajar yang Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:
sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan pengalaman belajar dan lintas disiplin.
karakteristik peserta didik 2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk
belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di
waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik.

38
Komponen Modul Ajar
Seperti apa keleluasaan pendidik dalam Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses
pengembangan modul ajar?
pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut

Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik ● Glossarium
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Daftar pustaka
● Model pembelajaran yang digunakan ● Refleksi peserta didik dan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang
dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk
mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
39
Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)

Bagaimana guru mengembangkan modul


ajar? CONTOH 1
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam
satu lingkup materi. Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan
pembelajaran.
Glosarium 2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal
Pemahaman bermakna
peserta didik.
Kalimat pernyataan yang mendeskripsikan proses belajar yang 3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator
tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka,
tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk keberhasilan asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup
membangun pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang materi.
dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk perilaku.
Dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Enduring 4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.
Understanding, Conceptual Understanding, Big Idea, Central Idea
atau Statement of Inquiry. → pembelajaran 5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas
pembelajaran.
Pertanyaan pemantik
Adalah kalimat pertanyaan yang digunakan untuk
6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
memantik rasa ingin tahu, memulai diskusi, dan memulai 7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.
penelitian. Bentuk pertanyaan pemantik sebaiknya dalam
8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan
bentuk terbuka dengan menggunakan kata tanya seperti
mengapa, bagaimana, atau apa sajakah. esensial yang menjadi acuan.
9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan
Lembar belajar: adalah lembar yang bisa dipergunakan
sebagai lembar refleksi, lembar grafik organisasi, lembar kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.
kerja, maupun soal. 10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi
yang dibutuhkan.
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.

40
Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)
CONTOH 2

Menganalisis kondisi dan Melakukan asesmen Memilih tujuan


Mengidentifikasi dan Merencanakan jenis,
kebutuhan peserta didik, pembelajaran dari Atujuan
diagnostik terhadap menentukan dimensi teknik dan instrumen
pendidik, serta satuan pembelajaran berdasarkan
kondisi dan kebutuhan Profil Pelajar Pancasila CP yang akan asesmen.
pendidikan. peserta didik. yang akan dicapai. dikembangkan menjadi
modul ajar.

Menyusun modul
pendidik dapat menentukan
ajar berdasarkan
Mengelaborasi kegiatan komponen-komponen yang
Evaluasi dan komponen -
Pengembangan Modul Modul siap pembelajaran sesuai esensial sesuai dengan
dengan komponen kebutuhan pembelajaran. komponen yang
digunakan ditentukan.
esensial.

41
MA untuk Kelas 4
Contoh Cuplikan Modul Ajar Matematika
25 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri Apa sajakah karakteristik bangun ruang?
Asesmen Sumatif Aktivitas 1: Asesmen diagnostik.
Tujuan pembelajaran
Mendesain bungkus estetik dan Aktivitas 2: Diskusi kelompok: apa sajakah karakteristik bangun ruang?
● Mengidentifikasi berbagai benda dan ramah lingkungan. (Kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik: belum paham, sudah paham
mengenal ciri-ciri bangun ruang prisma. dan melampaui)
● Menggambar bangun ruang prisma
Indikator tugas: Aktivitas 3: Kegiatan kelompok observasi sekitar: latihan menggunakan nalar
dengan kertas isometrik. - Menjelaskan karakteristik kritis dengan menggambar dan mengelompokkan bangun ruang di sekitarmu.
● Menyelesaikan permasalahan dengan
Mengapa penting belajar tentang bangun ruang?
konsep bangun ruang prisma.
bentuk paket dengan tulisan Aktivitas 4: Permainan tebak bangun ruang (formatif)
● Mengidentifikasi, menduplikasi, dan dan gambar. Aktivitas 5: Latihan bernalar kritis: investigasi kubus dan prisma.
Aktivitas 6: Kegiatan berpasangan: mengukur keliling dan luas bidang datar
mengembangkan pola gambar dan pola
bilangan yang melibatkan operasi
- Menjelaskan spesifikasi yang ada di bangun ruang.(formatif)
barang dan bungkus dengan Aktivitas 7: Investigasi volume kubus dengan mengisi kubus.
perkalian dan pembagian.
Aktivitas 8: Bongkar pasang kardus bekas untuk membuat jaring.
perkalian dan pembagian. Aktivitas 9: Menggambar jaring kubus dan bangun ruang lain. (formatif)
Apa keterampilan yang perlu dimiliki untuk belajar bangun ruang?
Aktivitas 10: Mendesain bungkus paket.
Aktivitas 9: Presentasi desain.

Asesmen Diagnostik:
Menjawab delapan pertanyaan operasi
bilangan.

Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran
Contoh penerapan penyesuaian sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen bernalar
pengembangan PPP kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
42
MA untuk Kelas 4
Contoh Cuplikan Modul Ajar IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis Asesmen sumatif:
● Mandiri Menunjukkan pemahaman mengenai
pengaruh siklus air dalam presentasi
Tujuan Pembelajaran: dan pameran karya.
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan Indikator asesmen sumatif:
sehari-hari.
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan topik.

Asesmen Diagnostik: Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami


audiens.
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
Tautan MA IPAS Kelas 4
Urutan Kegiatan Siklus Air

Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk Bagaimana proses terjadinya daur air? Bagaimana cara memperoleh air bersih? Apa masalah yang terjadi tentang air? Bagaimana menunjukan pemahaman tentang pengaruh
siklus air?
hidup di muka bumi?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen

Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah,
Contoh penerapan penyesuaian membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
pembelajaran dan Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik,
pengembangan PPP dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
43
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
•Menyesuaikan materi berdasarkan tingkat •Kegiatan-kegiatan bermakna yang dilakukan
kesiapan, minat, dan gaya belajar. peserta didik di kelas dibedakan berdasarkan
• Memberikan materi yang bervariasi. kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik.
Menerapkan kontrak belajar. •Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut.
• Menggunakan model pembelajaran
• Baik, yaitu kegiatan yang menggunakan
kelompok.
keterampilan informasi yang dimiliki peserta
• Menyajikan materi dengan berbagai model didik.
pembelajaran. • Berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara
• Menyediakan berbagai sistem yang KONTEN PROSES pencapaiannya.
mendukung.

LINGKUNGA
N BELAJAR
PRODUK
•Penataan ruang kelas secara personal, •Menunjukkan pencapaian pengetahuan,
sosial, dan fisik disesuaikan dengan keterampilan, dan pemahaman peserta didik
kesiapan peserta didik dalam belajar, minat, setelah menyelesaikan satu unit pelajaran.
dan gaya belajar agar memiliki motivasi • Guru merancang produk yang akan
yang tinggi dalam belajar dikerjakan oleh peserta didik
• Guru menentukan kriteria penilaian dalam
bentuk rubrik
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi

Pemetaan Peserta didik


• Kognitif •secara kolaborasi
• Non Kognitif •Salah satu contoh dipimpin oleh kepala
pemetaan adalah sekolah dan tim
pemetaan berdasarkan kurikulum
gaya belajar visual,
kinestetik dan audio.

Asesmen Diagnostik Pemetaan Kurikulum


Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Konten Kelas Mental Math untuk Di kelas 1, peserta didik Di kelas 5, salah satu aktivitas
kelas 5 dibagi sesuai dengan mewawancarai orang dengan pembelajarann ya
kemampuan awal peserta profesi berbeda di lingkungan menggunakan menu
didik. Untuk yang masih awal sekolah (suster, tukang kebun, permainan seperti Tic Tac Toe,
ditekankan pada kelancaran satpam, kepala sekolah, guru) dimana selama 40 menit sesi
penjumlahan dan untuk mencari tahu konsep kelas peserta didik masing-
pengurangan. Untuk yang kewajiban dan peran dalam masing bisa memilih beberapa
sudah mulai lancar suatu organisasi. atau semua dari 9 aktivitas. Di
penjumlahan, akan masing-masing pilihan
meningkatkan kelancaran terdapat aktivitas
perkalian. Untuk yang menceritakan masalah
kemampuannya sudah tinggi matematika dengan komik
menekankan pada perkalian (visual), menggunakan benda
dan pembagian 3 digit. sekitar (kinestetik), dan
membuat lagu tentang konsep
matematika (audio).
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Proses Berdasarkan kesiapan anak Di kegiatan Matematika kelas Di kegiatan IPA kelas 5
yang didapatkan dari pre- 2 mengenai satuan ukur, mengenai alat reproduksi,
asesmen, guru mengenalkan peserta didik mengukur peserta didik dapat menggali
perkalian dalam beberapa panjang meja menggunakan informasi mengenai alat
cara: penjumlahan berulang objek yang mereka miliki di reproduksi dari beberapa
menggunakan tabel angka dalam kotak pensilnya atau media seperti: alat peraga,
untuk peserta didik yang yang berkaitan dengan buku bacaan atau artikel, dan
masih awal, menggunakan kegemarannya. Peserta didik video.
pola dari hitung lompat untuk menjelaskan bagaimana
yang sudah mulai lancar mereka mengukur meja
penjumlahan, dan dengan objek tersebut dan
menggunakan beberapa menjelaskan tantangan dalam
strategi mental math untuk mengukur menggunakan
mulai lancar perkalian. objek tersebut.
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Produk Dalam Bahasa Indonesia kelas Siswa diberikan kemerdekaan Peserta didik menunjukkan
4, peserta didik diminta untuk memilih produk dan pemahaman dan sikap empati
menemukan pokok pikiran media yang akan digunakan berkaitan dengan tema
dan kalimat utama dari sebuah dalam menunjukkan pubertas lewat kampanye.
artikel. Peserta didik yang pemahamannya atas materi Peserta didik harus
kemampuan bahasanya sudah yang sudah dipelajari. menjelaskan proses terjadinya
lebih tinggi diberikan bacaan pubertas dan bagaimana
yang memiliki paragraf yang menyikapinya. Mereka dapat
lebih tinggi bahasanya. membuat infografik, membuat
cerita, atau membuat video
yang menceritakan proses
pubertas dan bagaimana
menyikapinya.
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Diferensiasi Kesiapan belajar Minat Gaya Belajar
Lingkungan Ruang kelas yang fleksibel Kelas dilengkapi sentra yang Kelas menyediakan pilihan
Belajar memungkinkan peserta didik bisa digunakan peserta didik tempat duduk yang
dapat mengatur posisi duduk saat belajar atau setelah menghadap jendela untuk
sesuai dengan kesiapannya. menyelesaikan tugasnya. Di peserta didik yang mudah
Peserta didik yang pojok baca peserta didik dapat teralihkan oleh gerakan
memerlukan bantuan guru/ memilih sendiri buku dari temannya. Karpet dan sofa
teman dapat duduk perpustakaan untuk diletakkan dapat dipilih peserta didik
berkelompok bersama guru/ di kelas. Pojok video/ yang membutuhkan ruang
teman saat peserta didik yang komputer tempat dimana untuk bergerak. Peserta didik
sudah siap mempresentasikan peserta didik dapat menonton yang mudah teralihkan oleh
pemahamannya. video/ memilih musik. Pojok suara di sekitarnya diizinkan
hands-on berisi kertas, menggunakan headphone.
perlengkapan menggambar
dan beberapa papan
permainan.
DOKUMENTASI
UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT
Melalui sosialisasi ini, sedikit demi sedikit saya memahami
kurikulum merdeka. Mungkin nanti saya akan mengikuti pelatihan
secara mandiri di PMM tentang Kurikulum merdeka dan merdeka
belajar
Saya selaku guru mapel Bahasa Madura dan BTQ
memahami CP, TP, dan ATP. Namun untuk mata pelajaran
saya belum menemukan hal tersebut di PMM.

Saya selaku guru sasaran implementasi kurikulum merdeka,


sudah memahami konsep CP, TP, ATP dan P5 yang disampaikan
ibu Feni
00

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai