Anda di halaman 1dari 28

MENYUSUN CP TP ATP

DAN MODUL AJAR

KELOMPOK 3
Apa yang harus dilakukan guru untuk
merancang pembelajaran?
Diskusi Bedah CP (45`)

Apa yang dimaksud CP?


Apa saja aspek penting dalam CP?
Bagaimana CP harus dikuasai peserta didik?
Bagaimana CP dijadikan dasar perencanaan pembelajaran?
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.”

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Fase Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

● Alasan mempelajari mapel ● Deskripsi umum tentang apa yang


tersebut Kemampuan yang perlu dicapai peserta dipelajari dalam mata pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel dengan didik setelah mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau
salah satu (atau lebih) Profil Pelajar pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Pancasila deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus
Dibuat dalam bentuk matriks.
dicapai peserta didik pada setiap fase.
Setiap elemen dipetakan menurut
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang
perkembangan peserta didik
disajikan dalam paragraf yang utuh.
Karakteristik
Mata Pelajaran Capaian Pembelajaran Matematika Fase B
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan
tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat
melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100
menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka
BILANGAN juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan
pembilang satu (misalnya, 1 , 1 , 1 ) 2 3 4 pecahan senilai menggunakan gambar
dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan
Elemen CP
pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan
pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.
Karakteristik
Mata Pelajaran Capaian Pembelajaran Matematika Fase B

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang


belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah sampai 100 (contoh:10 + … = 19, 19 - … =
10). Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan
ALJABAR
pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah
sampai 100

Elemen CP
Karakteristik
Mata Pelajaran Capaian Pembelajaran Matematika Fase B

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan


berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m).
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa
bilangan cacah
PENGUKURAN

Elemen CP
Karakteristik
Capaian Pembelajaran Matematika Fase B
Mata Pelajaran

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri


berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak).
Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi)
berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan
GEOMETRI

Elemen CP
Karakteristik
Mata Pelajaran Capaian Pembelajaran Matematika Fase B

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan,


membandingkan, menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram
gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu
satuan).
ANALISA DATA
DAN PELUANG

Elemen CP
PENYUSUNAN TP - ATP
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran dapat
dipahami melalui skema berikut:

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk
memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga mereka
mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau


perencanaan pembelajaran, Pendidik menentukan
Dalam pilihan tersebut
merancang (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana berdasarkan
pembelajaran pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah kemampuan masing-
pendidik dapat masing
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi


Kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.

kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan


Tujuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan Kriteria
Pembelajaran telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
(TP) Pembelajaran pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP)
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Pendidik diberikan keleluasaan dalam


menggunakan rujukan teori untuk Pendidik diharapkan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran, tidak fokus pada satu teori
diantaranya: saja, melainkan dapat
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl menggunakan teori atau
(2001) pendekatan lain dalam
merancang tujuan
6 Aspek Pemahaman pembelajaran, selama teori
yang dikembangkan oleh tersebut dinilai relevan
Tighe dan Wiggins
(2005)
dengan karakteristik mata
pelajaran serta konsep/topik
yang dipelajari, karakteristik
6 Level Taksonomi Marzano peserta didik, serta konteks
(2000) lingkungan pembelajaran.
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-tahapan


berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai
berikut:
(C1) (C2) (C4) (C5) (C6)
(C3) Mengaplikasikan
Mengingat Memahami Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan konsep, memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan berbagai
informasi yang telah konsep seperti pengetahuan, atau informasi menjadi membuat keputusan, elemen menjadi satu hal
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu informasi yang telah beberapa bagian, penilaian, mengajukan baru yang utuh, melalui
definisi, fakta-fakta, konsep menggunakan dipelajarinya pada kemampuan untuk kritik dan rekomendasi proses pencarian ide,
evaluasi
daftar urutan, atau kalimat sendiri, situasi berbeda dan mengeksplorasi yang sistematis
terhadap hal/ide/benda
menyebutkan kembali menginterpretasikan relevan hubungan/korelasi
yang ada sehingga
suatu materi yang suatu informasi, atau membandingkan kreasi yang diciptakan
pernah diajarkan menyimpulkan, atau antara dua hal atau menjadi salah satu solusi
kepadanya. membuat parafrasa lebih, menentukan terhadap masalah yang
dari suatu bacaan. keterkaitan antar ada. termasuk
konsep, atau memberikan nilai tambah
mengorganisasikan terhadap suatu produk
beberapa ide dan/atau yang sudah ada.
konsep.
Teknik Perumusan Tujuan Pembelajaran

Merumuskan Tujuan Pembelajaran secara


1
langsung melalui Capaian Pembelajaran

Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan


2 menganalisis “kompetensi” dan “lingkup
materi”pada Capaian Pembelajaran

Merumuskan Tujuan Pembelajaran lintas


3
elemen
Merumuskan tujuan pembelajaran Secara Langsung Berdasarkan CP

Teknik 1
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’
pada CP.

Teknik 2
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP

Teknik 3
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur
(sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan
Konkret ke yang Abstrak menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa
yang lebih Sulit sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang
harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah
perangkat lunak statistik.

Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.

(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Alur Tujuan Pembelajaran
LK 1: Perumusan Tujuan Pembelajaran dan
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

•Secara berkelompok, lakukan analisis Capaian Pembelajaran


(CP) pada satu Fase tertentu!
•Rumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dari Capaian
Pembelajaran (CP) tersebut dengan teknik yang sesuai dengan
karakeristik Capaian Pembelajaran (CP) dan peserta didik!
•Susunlah Alur Tujuan Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran
yang telah tersusun sebelumnya untuk masing-masing kelas
pada Fase tersebut!
PENYUSUNAN MODUL A JAR
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Dokumen Perencanaan Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam


pembelajaran dapat berupa: rencana pelaksanaan pembelajaran modul ajar
Rencana Pelaksanaan
1
Pembelajaran ● Tujuan pembelajaran (salah satu ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
dari tujuan dalam alur tujuan tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu
2 Modul Ajar ● Langkah-langkah atau kegiatan tujuan pembelajaran yang dicapai
pembelajaran. Biasanya untuk satu dalam satu atau lebih pertemuan.
atau lebih pertemuan. ● Rencana asesmen untuk di awal
● Asesmen pembelajaran: Rencana pembelajaran beserta instrumen dan
asesmen untuk di awal cara penilaiannya
Apabila pendidik pembelajaran dan rencana asesmen ● Rencana asesmen di akhir
di akhir pembelajaran untuk pembelajaran untuk mengecek
menggunakan modul ajar, ketercapaian tujuan pembelajaran
maka ia tidak perlu mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
membuat RPP karena penilaiannya
komponen-komponen ● Media pembelajaran yang digunakan,
dalam modul ajar termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
meliputi komponen- tautan situs web yang perlu dipelajari
komponen dalam RPP. peserta didik
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Melakukan Asemen Awal Guna Pembelajaran terdiferensiasi


Mengidentifikasi Kebutuhan didasarkan pada hasil asesmen
Belajar Peserta Didik awal pembelajaran pada lingkup
materi tertentu.
Asesmen di awal pembelajaran
dilakukan terkait kesiapan peserta didik
Hasil asesmen awal pembelajaran
pada kompetensi yang akan
dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi kesiapan
belajar peserta didik (readiness),
Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan yaitu informasi kesesuaian
rencana pembelajaran yang dibuat agar pengetahuan atau keterampilan
sesuai dengan tahap pembelajaran yang dimiliki peserta didik saat ini,
peserta didik. dengan pengetahuan atau
keterampilan baru yang akan
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan dapat dilakukan secara
dipelajari.
natural, seperti diskusi ringan pemantik
di awal kegiatan, permainan, kuis, atau
sederhana. Melakukan Diferesiasi
Pembelajaran
Komponen Lengkap Modul Ajar
Teaching at the Right Level

“Diantara kunci keberhasilan implementasi


Kurikulum Merdeka di madrasah adalah
kesungguhan guru memberikan layanan
pembelajaran berdiferensiasi pada peserta
didik yaitu memberikan hak belajar peserta
didik sesuai dengan level kemampuan mereka
pada
Raudhatul Athfal

Anda mungkin juga menyukai