Merancang Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Capaian Pembelajaran
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per
tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada
ketuntasan materi
Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK
Fase Fondasi • Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase D (Kelas 7-9 • Fase E (Kelas 10
Usia 5-6 tahun) SMP) SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-
• Fase C (Kelas 5-6 SD) 12 SMA)
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Agar berpihak pada anak dan menuntun mereka
pada kekuatan kodratnya,
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan
dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design
Padahal
pembelajaran adalah
pertimbangan yang Tujuan
Aktivitas Belajar
cermat terhadap Pembelajaran
makna aktivitasnya
Komponen Capaian Pembelajaran 1
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menurut Tighe
dan Wiggins,
pemahaman dapat
ditunjukkan
melalui kombinasi
dari enam
kemampuan
berikut ini:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Anderson dan
Krathwohl
mengelompokkan
kemampuan
kognitif menjadi
tahapan-tahapan
berikut
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan apa
yang dikenal selama ini sebagai “silabus”,yaitu untuk perencanaan dan pengaturan
pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun
Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran
(pedagogi).
Tidak ada format komponen yang ditetapkan oleh pemerintah. Komponen alur tujuan
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan yang mudah dimengerti
oleh pendidik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ELEMEN BILANGAN
Pada akhir fase B,
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah
sampai 10.000. Mereka dapat membaca,menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan.Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai
1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100
menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan
dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu, dan antar-pecahan dengan penyebut
yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.
Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan
pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Komponen Modul Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul
ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. 42
Apabila pendidik menggunakan
modul ajar, maka ia tidak perlu
membuat RPP karena komponen-
komponen dalam modul ajar
meliputi komponen-komponen
dalam RPP atau lebih lengkap
daripada RPP.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4
IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis Asesmen sumatif:
● Mandiri Menunjukkan pemahaman mengenai pengaruh
siklus air dalam presentasi dan pameran karya.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Indikator asesmen sumatif:
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan topik. Tautan MA IPAS Kelas 4
Asesmen Diagnostik: Siklus Air
Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
audiens.
Urutan Kegiatan
Apa yang terjadi apabila Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
tidak ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian
radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP
peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
45
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 3 Matematika 12 JP
Aktivitas 2 (Tes)
Tujuan pembelajaran
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan baku
● Mengukur panjang dengan satuan
(mm, cm, dan m)
baku (mm, cm, dan m) serta Asesmen Sumatif
mengukur keliling bidang datar Menggambar denah rumah dengan
Aktivitas 3 (Kinerja)
dengan menambahkan semua menyertakan ukuran panjang dengan
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
rusuknya. satuan baku dan luas (dengan
dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada
menghitung jumlah bujur sangkar kertas isometrik.
berukuran 1 cm2 yang menutup Aktivitas 4 (Kinerja)
bidang datar Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
bidang datar
Asesmen formatif
1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik
untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Asesmen ini termasuk dalam kategori
asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran,
tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
Asesmen sumatif
2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan
ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.Asesmen ini dilakukan
pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus
untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan.
KRITERIA
Interval
Deskripsi Rubrik
nilai
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst
Karakteristik/potensi
Perkiraan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Tujuan Pembelajaran (berdasarkan CP) sekolah yang terkait
Jumlah JP yang terkait
topik
Karakteristik/potensi
Perkiraan Dimensi Profil Pelajar sekolah yang terkait
Tujuan Pembelajaran *(diambil dari elemen CP)
Jumlah JP Pancasila yang terkait topik *(diambil dari visi
sekolah)
Penilaian
formatif
Peserta didik mengamati fenomena dan pristiwa di lingkungan sekitar
5jp Berfikiran Kritis Kreatif