5 Juli 2022
Pemahaman
Capaian Pembelajaran
Oleh :
Dra. Wilda Sagita, M.Pd
Pengawas CD Wilayah VII.
Disdik Prov. Jawa Barat
IHT SMAN 5 Bandung, 5 Juli 2022
Selanjutnya buatlah gambar makhluk
hidup apapun dari gambar geometris,
huruf atau angka yang Anda buat tadi
Apakah anda memahami tujuan ice breaking
tadi?
Apa yang selama ini menjadi tujuan besar dari proses pembelajaran siswa yang
anda lakukan ?
Bagaimana selama ini cara anda mengetahui bahwa siswa telah memahami apa
yang dipelajarinya?
Jenjang PAUD
• Fase Fondasi (TK B) Jenjang SMP
• Fase D (Kelas 7-9 SMP)
Jenjang SD
• Fase A (Kelas 1-2 SD) Jenjang SMA/SMK
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata
pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian
per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk
mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan
Budi
Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan,
Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan
Peluang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Elemen dalam CP
Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat
waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara
mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan
cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi. Masing-
masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat
memenuhi CP mengemudikan mobil.
Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.
Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
●Peserta mengenali
kompetensi pada CP
sebuah mata
pelajaran tertentu pada
suatu fase
●Peserta
menganalisis peran elemen
dalam membentuk
kompetensi yang akan
dicapai dalam sebuah CP
Prinsip Pemahaman CP
Menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual
Konsep “Memahami” CP dengan konstruktivisme adalah proses
membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata.
Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan
berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Konsep memahami CP juga menggunakan pendekatan UdB
(Understanding by Design), yang ditunjukan melalui 6 aspek bukti
pemahaman
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
6 aspek
pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP.
Tidak harus hirarkis
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/
Empathy atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi Interpretasi memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari
Interpretation satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot,
berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan
atau pesan dari berbagai jenis teks, misalnya; relevansi dengan dirinya.
deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi,
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa
eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
Perspective dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi , melihat
audiovisual untuk Menemukan makna yang gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
tersurat dan tersirat, Peserta didik memberikan kritik.
menginterpretasi informasi untuk
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang
mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, Empathy dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran yang
peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta
didik menggunakan sumber lain untuk menilai Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, dengan
Self-Knowledge informasi yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan
akurasi dan kualitas data serta membandingkan emosi yang terjadi secara internal.
isi teks
Capaian Pembelajaran Kompetensi Materi
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi • Mengevaluasi • informasi berupa gagasan, pikiran,
berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau • Menginterpretasi pandangan, arahan atau pesan dari berbagai
pesan dari berbagai jenis teks, misalnya; deskripsi, • Menggunakan jenis teks, misalnya; deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan
laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual
diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk untuk Menemukan makna yang tersurat dan
Menemukan makna yang tersurat dan tersirat, tersirat
Peserta didik menginterpretasi informasi untuk
mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, • informasi untuk mengungkapkan gagasan
peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari dan perasaan simpati, peduli, empati
teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif
didik menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi • sumber lain untuk menilai akurasi dan
teks kualitas data serta membandingkan isi teks
Imam Syafii, sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lamban dalam
memahami pelajaran.Sang Murid itu adalah Ar Rabi’ bin Sulaiman, murid paling slow learner.
Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tetapi Robi’ tak juga faham. Setelah
menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya,“Rabi’ Sudah faham belum ?”.“Belum faham,
”jawab Rabi’. Dengan kesabaranya, sang guru mengulang lagi pelajaranya,lalu ditanya
kembali, ”sudah faham belum? Belum. Berulang diterangkan sampai 39 kali Rabi’ tak juga
paham. Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, Rabi’ beringsut pelan-pelan keluar
dari majeli ilmu
Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi’, melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, ”Robi’
kemarilah, datanglah ke rumah saya !”.Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan
muridnya, maka beliau mengundangnya untuk belajar secara privat. Sang Imam mengajarkan Rabi’ secara
privat, dan ditanya kembali, ”Sudah paham belum? Hasilnya? Rabi’ bin Sulaiman tidak juga paham. Apakah
Imam Asy-Syafi’i berputus asa? Menghakimi Rabi’ bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak.
Beliau berkata, ”Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga,
maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan
ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku
akan menyuapkannya kepadamu.”Mengikuti nasihat gurunya, Rabi’ bin Sulaiman rajin sekali bermunajat
berdoa kepada Allah dalam kekhusyukan. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam
belajar. Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi’ bin Sulaiman.Tahukah kita? Rabi’
bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Madzhab Syafi’i dan termasuk perawi
hadis yang sangat kredibel dan terpercaya dalam periwayatannya.
Sang slow learner bermetamorfosis menjadi seorang ulama besar.Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-
Syafi’i dalam mengajar dan mendidik. Adakah kita, para guru dan orangtua bisa meneladani kesabaran
Imam Syafii dalam mengajar ?Berapa kuat kita meyakini bahwa tidak ada anak dan murid yang bodoh?
Sudahkan kita, para guru dan orangtua mendoakan anak-anak dan murid didik kita agar difahamkan
pelajaran ?Sudahkan kita, para guru dan orangtua Memotivasi anak murid kita agar gigih berdoa kepada
Allah SWT ?Semoga kisah nyata ini bisa menjadi hikmah bagi kita bersama untuk tidak mudah berputus asa,
dan tidak lelah untuk terus berdoa. Karena sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin disisi Allah.
Teruslah berdoa. Iringilah dengan ikhtiar secara maksimal. Setelah itu serahkan semuanya kehadirat Allah
SWT. Biarkan Allah yang berdaulat pada diri kita. Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa dan ikhtiar
kita Sesuai waktu dan saat yang tepat yang diinginkanNya.
(Ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii)
@ Barkahhidayat.id# MenjemputKeberkahan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Nama:
Mata Pelajaran/Fase/Elemen CP :
Pengenalan
Elemen CP Mapel/Fase (Salin tempel elemen di sini) diri
Interpretasi
Penjelasan
Aplikasi
Perspektif
Empati