Capaian Pembelajaran
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan
dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
menggunakan CPreguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan
instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
CP disusun menggunakan
metode Backward Design
Merencanakan
Menentukan
Identifikasi hasil pengalaman
bukti-bukti
yang diinginkan belajar dan
yang dapat
instruksi
diterima
Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa
elemen atau kelompok kompetensi esensial yang
berlaku sama untuk semua fase pada mata
pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian
per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk
mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen NilaiAgama dan
Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elemen dalam CP
Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat
waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara
mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan
cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi.
Masing-masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat
memenuhi CP mengemudikan mobil.
Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.
Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
Mengalami dan menuangkan pengalaman kesehariannya menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
secara visual dengan menggunakan visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
bentuk-bentuk dasar geometris. Siswa walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan
mengeksplorasi alat dan bahan dasar dalam Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
berkarya. Siswa juga mengenali prosedur dasar dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar
dalam berkarya dalam berkarya
Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
Menciptakan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
rupa berupa garis, bentuk dan warna rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
warna. menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
Berdampak yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
menemukan makna yang tersurat Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan
dan tersirat. Empathy mencoba merasakan emosi yang dirasakan
penulis dan dituangkan dalam media yang
berbeda.
surat resmi seperti surat undangan Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah
dan surat pemberitahuan yang Perspective teks cerita pendek, puisi, atau drama
• Apakah semua mata pelajaran memiliki elemen yang sama • Bagaimana hubungan dan peran Elemen
dengan pelajaran lainnya? kompetensi yang dituju CP?
dengan
Tidak selalu. Setiap mata pelajaran memiliki elemen yang Setiap elemen memiliki peran capaiannya
berbeda-beda atau sama dengan mata pelajaran lain, dan
masing-masing untukmembangun pengetahuan,
tergantung dari karakteristik mata pelajaran itu sendiri keterampilan, atau sikap yang pada saling terhubung dan
• Apakah elemen CP sebuah mata pelajaran sama untuk semua saling menunjang membangun kompetensi seseorang
agar dapatmencapai CP mata pelajaran tersebut.
fase? Elemen-elemen tersebut umumnya tidak bersifat hirarkis.
Ya, benar. Elemen dalam CP sebuah mata pelajaran sama dari
fase A-F. Yang membedakan adalah kompleksitas dan • Apakah CP memuat Kompetensi Inti dan Kompetensi
kedalaman materinya, yang artinya kompetensi peserta didik Dasar?
pun berkembang dari fase ke fase.
Tidak. CP dinyatakan dalam bentuk paragraf/narasi berisi
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi (kesatuan pengetahuan, keterampilan, dan
terdapat 4 elemen utama, yaitu: 1) menyimak, 2) membaca dan
memirsa, 3) berbicara dan merepresentasikan, dan 4) menulis. sikap kunci) yang perlu dicapai oleh siswa di akhir sebuah
Sejak Fase A (kelas I-II SD/sederajat) hingga Fase F (kelas XI-XII fase.
SMA/sederajat), keempat elemen tersebut dipelajari dengan
tingkat kompleksitas kognitif yang terus berkembang
• Apakah CP menggantikan Standar Kompetensi Lulusan?
• Apakah sebuah kegiatan pembelajaran harus dapat meliputi
seluruh elemen CP mata pelajaran tersebut? Tidak. Dalam kerangka kurikulum, CP kedudukannya di
Tidak. Anda dapat menggunakan hanya 1-2 elemen saja dalam bawah SNP (Standar Nasional Pendidikan), setara
sebuah kegiatan. Yang terpenting, siswa dapat dengan KI-KD dalam Kurikulum 2013. CP disusun
mengembangkan kompetensi yang dituju elemen CP tersebut berdasarakan SKL dan Standar Isi.
dengan optimal.
• Bagaimana apabila terdapat perbedaan kemampuan/ level • Apakah dengan sistem Fase, apakah siswa yang tertinggal Fase akan
Capaian Pembelajaran dalam suatu kelas? (Contoh: dalam mengalami tinggal kelas/tidak naik kelas?
kelas 5 ternyata masih ada siswa yang masih berada di fase B,
sementara yang lain sudah sesuai berada di fase C) Tidak. Siswa tetap akan naik kelas dengan catatan perkembangan
Sangat penting untuk melakukan asesmen diagnostik baik masing-masing yang dapat dijadikan landasan untuk
kognitif maupun non kognitif di awal pembelajaran (akan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai levelnya
merancang (Teaching at The
dibahas pada modul Asesmen). Hasil asesmen diagnostik ini Right Level). Penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak
akan menentukan CP yang akan digunakan dalam kelas memberikan banyak manfaat untuk anak (capaian akademik mereka
tersebut. tidak , malah menurunkan rasa percaya diri anak (self efficacy) tentang
Untuk mengatasinya dapat digunakan Pembelajaran kemampuannya untuk sukses secara akademik.
Berdiferensiasi. Sangat memungkinkan , dalam suatu kelas
digunakan 2 CP. Contoh:
1. Siswa dengan kemampuan umum digunakan CP fase • Apakah satuan pendidikan dapat membuat CP sendiri?
tersebut (contoh kelas 5 menggunakan CP fase C).
2. Siswa dengan kemampuan melampaui fase C tetap Tidak. CP sifatnya terberi (given) dari pemerintah dan tidak dapat
menggunakan fase C dengan pengayaan/ pendalaman. diubah.
Siswa dengan kemampuan ini juga dapat diajak untuk
berbagi kiat belajar dengan temannya (peer teaching)
3. Siswa yang masih berada di fase B menggunakan CP fase • Mengapa CP hanya memuat tujuan akhir pembelajaran dan rentang
B dengan dampingan guru (remedial) waktu untuk mencapainya?
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus,
mengalami
apabila hambatan inteligensi dapat menggunakan CP Setiap satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan
pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami Kurikulum Operasional Sekolah, Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler Pembelajaran, dan Modul Ajar berdasarkan CP. dengan
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum
mempertimbangkan kekhasan, potensi, dan konteks sekolah, serta
kemampuan siswa dan gurunya.
2. Dapat mengambil referensi dari berbagai sumber atau memadukan tujuan pembelajaran berbagai
kurikulu . dari
m
Contoh: Menganalisi hubungan kegiatan manusia dengan perubahan alam di permukaan dan
antara
menarik skesimpulan penyebab-penyebab utamanya(akhlak kepada
bumi
alam).
c. Evaluasi pada alur tujuan pembelajaran dilakukan sebagai bagian dari evaluasi proses
pembelajaran secara keseluruhan. Apabila teridentifikasi kendala atau ketidak efektifan dalam
pembelajaran, dapat dilakukan perbaikan pada alur tujuan pembelajaran.
Fase D
Tujuan Pembelajaran 7.x.1 Tujuan Pembelajaran 7.x.2 Tujuan Pembelajaran 7.x.3
Kelas
7
Fase D
Tujuan Pembelajaran 8.x.1 Tujuan Pembelajaran 8.x.2 Tujuan Pembelajaran 8.x.3
Kelas
8
Fase D Fase D
Tujuan Pembelajaran 9.x.1 Tujuan Pembelajaran 9.x.2 Tujuan Pembelajaran 9.x3
Kelas selesai
9 Kelas 9
Learning Journey ditentukan oleh setiap GURU dengan berbagai pendekatan dan strategi untuk mencapai CP
1. Identitas
2. Rasional dan Konteks
3.
4.
Capaian Pembelajaran
Peta Konsep
Mari Kita
5. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran
Konsep
6. Alur Tujuan
Pembelajaran Mencoba
7. Materi, Aktivitas, dan Jam Pelajaran
Pembelajaran
Praktik
8. Program Semester dan Program Tahunan
9.
Penyusunan
Glosarium
ATP!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Memahami Rasional Mata Pelajaran
1. Memahami betul definisi mata pelajaran ini secara
global
2. Memahami betul peran dan posisi mata pelajaran
ini pada kurikulum yang diimplementasikan
3. Memahami betul bagaiamanacara mapel ini akan
diajarkan
4. Memahami betul apa karakter yang akan
dibangun oleh
. mata pelajaran ini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Memahami Kompetensi yang dituju (contoh)
Mata pelajaran Informatik
bertujuan untuk mengantarkan peserta didik menjadi “computationally literate
creators” yang menguasai
a konsep dan praktik Informatika, yaitu:
1. berpikir komputasional, yaitu terampil menciptakan solusi-solusi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
secara sistematis, kritis, analitis, dan kreatif;
2. memahami ilmu pengetahuan yang mendasari Informatika, yaitu sistem komputer, jaringan komputer dan
internet, analisis data, algoritma dan pemrograman, serta menyadari dampak Informatika terhadap
kehidupan bermasyarakat;
3. terampil berkarya dalam menghasilkan artefak komputasional sederhana, dengan memanfaatkan
teknologi dan menerapkan proses rekayasa, serta mengintegrasikan pengetahuan bidang-bidang lain yang
membentuk solusi sistemik;
4. terampil dalam mengakses, mengelola, menginterpretasi, mengintegrasikan, mengevaluasi informasi,
serta menciptakan informasi baru dari himpunan data dan informasi yang dikelolanya, dengan
memanfaatkan TIK yang sesuai; dan
5. menunjukkan karakter baik sebagai anggota masyarakat digital, sehingga mampu berkomunikasi,
berkolaborasi, berkreasi dan menggunakan perangkat teknologi informasi disertai kepedulian terhadap
dampaknya dalam kehidupan bermasyarakat.
ICT /TIK
1 2 3 4 5
DAMPAK
JARINGAN
SISTEM ANALISIS ALGORITMA SOSIAL
KOMPUTER
KOMPUTER/
DATA (AD) DAN INFORMATIKA
(SK) INTERNET
PEMROGRAMAN (DSI)
(JKI)
(AP)
COMPUTATIONAL THINKING
3. Analisis CP Elemen
Kompetensi?
Pemahaman bermakna?
Keterampilan berpikir?
4. Merumuskan tujuan pembelajaran
BK DSI
(24 – 28 JP) Informatika
( 8 – 10 JP)
Fase D
AD
(16 – 20 JP) AP
20-24 JP
TIK
( 8 – 10 JP)
TIK memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi, aplikasi peramban untuk pencarian
informasi di internet, content management system (CMS) untuk pengelolaan konten digital,
dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan, presentasi serta
analisis dan interpretasi data.
Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
Pada tahun satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
ajaran Misalnya, menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai ko-kurikuler dengan
konsekuensi menambah waktu belajar peserta didik, menerapkan pembelajaran sesuai tahap
2022/2023 lebih capaian peserta didik, dan/atau mengajarkan mata pelajaran sesuai Kurikulum Merdeka
dari 142 ribu
satuan Mandiri Berubah
pendidikan
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada
memilih untuk satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Satuan pendidikan dan guru juga dapat menerapkan
mengimplemen- pembelajaran terdiferensiasi secara sederhana
tasikan Kurikulum
Merdeka secara Mandiri Berbagi
mandiri Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Contoh-contoh yang disediakan oleh pemerintah
digunakan sebagai aspirasi dan rujukan saja, namun sebagian besar pengembangan kurikulum
dilakukan di satuan pendidikan
Profil Pelajar Pancasila sebagai Capaian Pembelajaran (CP) Pembelajaran sesuai tahap
kompetensi umum atau karakter sebagai kompetensi yang dituju capaian (teaching at the right level)
yang perlu ditanamkan dan dalam setiap mata pelajaran sebagai pendekatan untuk
dikembangkan dalam diri setiap (intrakurikuler) untuk setiap fase memastikan setiap peserta didik
pelajar sejak usia dini pembelajaran mendapatkan hak belajar yang
memberikan mereka kesempatan
mencapai kompetensi minimum
Projek penguatan profil pelajar Pengembangan kurikulum
Pancasila sebagai kokurikuler operasional satuan pendidikan
untuk menguatkan pembelajaran secara merdeka dimana Penguatan asesmen formatif
karakter dalam profil pelajar pengorganisasian pembelajaran, untuk mendukung pembelajaran
Pancasila melalui kegiatan projek alur tujuan pembelajaran, tema sesuai tahap capaian dan umpan
untuk projek penguatan profil balik untuk peningkatan kualitas
pelajar Pancasila, metode pembelajaran
Platform Merdeka Mengajar pembelajaran terdiferensiasi
untuk guru mempelajari kurikulum sesuai tahap capaian peserta Contoh-contoh dan Perangkat
dan pembelajaran efektif, didik dikembangkan di tingkat ajar yang disediakan untuk pendidik
mendapatkan beragam perangkat satpen agar kontekstual, relevan, yang masih dalam tahap awal atau
ajar, dan saling berbagi karya & dan bermakna belum mampu mengembangkan
metode pembelajaran kurikulum dan pembelajarannya
secara mandiri
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi:
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. 1. Fase Fondasi (PAUD)
Pada jenjang SD/MI dapat mengorganisasikan 2. Fase A (SD kelas 1 dan 2)
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan 3. Fase B (SD kelas 3 dan 4)
mata pelajaran atau tematik. Sementara pada SMA 4. Fase C (SD kelas 5 dan 6)
kelas XI-XII peserta didik diberkan kesempatan 5. Fase D (SMP kelas 7-9)
memilih mata pelajaran pilihan. 6. Fase E (SMA/K kelas 10)
7. Fase F (SMA/K kelas 11-12)
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan
profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
profil pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya masing-masing projek tidak harus sama.
sekitar 20-30% dari total jam pelajaran.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan
durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108 jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Pekerti*
Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216 Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya)
Matematika 144 (4) 36 180
Seni dan Prakarya**: 72 (2) 36 108 Keterangan: Selebihnya bisa dipelajari pada
o Seni Musik Lampiran Kepmen No. 262/M/2022
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
Tahapan-tahapan implementasi
ini digunakan sebagai kerangka
monitoring dan evaluasi
implementasi Kurikulum
Merdeka di Sekolah Penggerak,
SMKPK, dan implementasi
secara mandiri
Kepmendikbudristek
Permendikbudristek No. 5 Permendikbudristek No. 7 Tahun No. 56 Tahun 2022 sebagaimana
Tahun 2022 2022 dirubah menjadi Kepmendikbudristek
No 262 Tahun 2022
Standar Kompetensi Lulusan pada Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Rangka Pemulihan Pembelajaran
Menengah
Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub Standar Penilaian Pendidikan
Standar Proses Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, Pancasila Pada Jenjang Pendidikan Dasar, Dan
Jenjang
dan Pendidikan Menengah Kurikulum Merdeka Jenjang Pendidikan Menengah
Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pada Kurikulum Merdeka Pendidikan Menengah
Kurikulum Merdeka
Sumber informasi pelatihan berasal dari satu sumber yaitu platform Merdeka Mengajar
Bimtek yang dilakukan bertujuan untuk mengaktifkan partisipasi pemangku kepentingan dan
penguatan ekosistem komunitas belajar.
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Mengapa harus melalui platform?
BELAJAR
Pelatihan Mandiri
Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan
mengaksesnya secara mandiri, sehingga setiap guru mendapat
kualitas pelatihan yang sama.
Video Inspirasi
Guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk
mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas.
MENGAJAR
Perangkat Ajar
Saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar (RPP,
modul ajar, modul projek, buku siswa) berbasis Kurikulum
Merdeka
Asesmen Murid
BERKARYA Membantu guru melakukan analisis awal literasi dan numerasi
Bukti Karya dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang
Guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
berbagi inspirasi dan berkolaborasi. Asesmen ini bisa digunakan oleh semua mapel.
Untuk dapat masuk ke beberapa produk Platform Merdeka Mengajar gunakan akun
Belajar.id atau madrasah.kemenag.go.id. Jika ada kesulitan atau perlu aktivasi, bisa mengunjungi laman belajar.id
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
2
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Pengantar
Seri Webinar
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
3
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Rilis di 22 Juni: fitur Komunitas Belajar di OMM
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Siapa yang bisa menjadi narasumber? Seperti apa yang disebut praktik baik?
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Siapa narasumber praktik baik di
Kabupaten/Kota Kita?
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
5
Guru dan kepala sekolah
memanfaatkan Pusat Layanan
Bantuan (Helpdesk) untuk
mendapatkan informasi lebih
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
HELPDESK TERPADU
layanan pengaduan terpadu untuk PSP, IKM, dan PBD berbasis whatsapp terpusat pada 1
nomor HP yang sama dengan menggunakan Aplikasi Helpdesk (Omnichat)
PROGRAM
SEKOLAH
PENGGERAK
HELPDESK TERPADU
IMPLEMENTASI Menggunakan Aplikasi
KURIKULUM MERDEKA Helpdesk berbasis Whatsapp
(Omnichat)
+6281281435091
PERENCANAAN
BERBASIS DATA
Kementerian
KEMENTERIAN Pendidikan,
PENDIDIKAN, Kebudayaan,RISET,
KEBUDAYAAN, Riset dan
DANTeknologi
TEKNOLOGI
Format pertanyaan pusat layanan bantuan (helpdesk)
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan/Bappeda/Lembaga pemerintah lain/Kelompok
Instansi
Belajar/Sekolah/Umum/Mitra Pembangunan
Kepala dinas/Kepala bidang/Kepala seksi/Kepala Sekolah/Guru/Orang tua/Siswa/Ketua &
Jabatan Anggota Kelompok Belajar/ Narasumber/Tim Mitra Pembangunan
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset
Riset, dandan Teknologi
Teknologi
Karakteristik Mitra Pembangunan yang bekerja sama terkait IKM secara mandiri
1 Self-funded
*Strategi kerja sama dengan mitra pembangunan tidak berada di semua daerah, bergantung keberadaan mitra
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Mekanisme kerjasama akan asimetris, tergantung kebutuhan, mandiri, dan berkala
- Asimetris. Implementasi Kurikulum Merdeka yang didampingi oleh mitra pembangunan tidak
harus seragam. Ruang lingkup implementasi dapat disesuaikan dengan kapasitas mitra dan
pilihan satuan pendidikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
- Tergantung kebutuhan. Formalitas kerjasama tergantung kebutuhan dari mitra
pembangunan.
- Pendanaan Mandiri. Implementasi pendampingan dilakukan dengan pendanaan mandiri
oleh mitra pembangunan.
- Pertemuan berkala. Komunikasi rutin akan menjadi mekanisme operasional kerja sama.
Kerja sama dengan mitra pembangunan bersifat dinamis dan membuka peluang untuk mitra
pembangunan daerah/ lokal yang ingin bekerja sama dalam mendampingi IKM jalur mandiri,
UPT BBPMP/ BPMP bersama BBPPMPV/BPPMPV mendata mitra lokal dan meminta untuk
mengisi form di tautan https://bit.ly/3Lf93aZ
1. Buku teks pelajaran berbentuk cetak bisa dipesan di SIPLAH atau E-KATALOG menggunakan
anggaran dana BOS/ BOP/ BOSDA/ dana yayasan/ mandiri/ atau sumber pendanaan lainnya.
MARI BERDISKUSI