Anda di halaman 1dari 31

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

TRANSFORMASI PENDIDIKAN
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Fase, CP, TP, ATP
Gresik, 21 Desember 2022
Tim PA dan FSP STKIP Al Hikmah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Capaian Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,


CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk
mencapainya (fase).

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi


memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi


untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan Sumber gambar:
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me

dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,


sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis


finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6
etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di
satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru
dan siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran
dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat,
konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The
Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat
memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan
mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk
sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-
mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP. speedometer-mobil/
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian
Fase PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata pelajaran


Setiap CP suatu mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda
memiliki beberapa elemen atau dengan mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi esensial tersebut disesuaikan dengan
yang berlaku sama untuk semua karakteristik pada masing-masing Perlu diketahui
fase pada mata pelajaran mata pelajaran.
tersebut.
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar,
Masing-masing elemen tersebut Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang
memiliki capaian per fasenya ● Dalam CP IPA terdapat elemen
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
yang dituju. Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Merancang Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Maksud pendidikan itu adalah


menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Menyusun Menyusun Alur


Merancang
SOSIALISASI Capaian
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran

PENINGKATAN Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak

MUTU PENDIDIKAN cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran


dan/atau perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan
merancang DIREKTORAT SEKOLAH
(2) mengembangkan alur MENENGAH
tujuan pembelajaran dan/atau PERTAMA
pilihan tersebut
rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
DIREKTORAT
pembelajaran JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
disediakan Pemerintah
berdasarkan DASAR, DAN
pendidik dapat PENDIDIKAN MENENGAH kemampuan
masing-masing
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

SOSIALISASI Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
Tujuan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik Kriteria
yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran Alur Tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang linear dari awal hingga
(TP) DIREKTORAT SEKOLAH
Lingkup materi
MENENGAH PERTAMA
Pembelajaran akhir fase.
terdiri atas: (ATP)
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
akhir satu unit pembelajaran PENDIDIKAN MENENGAH pembelajaran yang menggambarkan tahapan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan

SOSIALISASI
Pendidik diharapkan untuk tidak
tujuan pembelajaran, diantaranya:
fokus pada satu teori saja,
melainkan dapat menggunakan

PENINGKATAN Taksonomi Bloom versi Revisi


Anderson dan Krathwohl
(2001)
teori atau pendekatan lain dalam
merancang tujuan pembelajaran,
selama teori tersebut dinilai relevan

MUTU PENDIDIKAN dengan karakteristik mata


pelajaran serta konsep/topik yang
dipelajari, karakteristik peserta
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh didik, serta konteks lingkungan Perlu diketahui
Tighe dan Wiggins pembelajaran.
(2005)

DIREKTORAT SEKOLAH
6 Level Taksonomi Marzano MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
(2000) ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan hal berikut:

SOSIALISASI
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik

PENINGKATAN
2
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang
termuat dalam CP tercapai.
masing-masing mata
pelajaran, karena
terdapat CP berbasis

MUTU PENDIDIKAN
konten (PP,
Matematika), sintaks
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
kompetensi (Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir mengambil dari berbagai
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan referensi, poin utamanya
4 pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta adalah “operasional”
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
didik.
(kompetensinya terukur).

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

SOSIALISASI
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
Abstrak geometris tersebut (abstrak).

PENINGKATAN
Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

MUTU PENDIDIKAN
Pengurutan dari Mudah
ke yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
Pengurutan Prosedural menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
Scaffolding PENDIDIKAN
mengajarkan berenang, guru MENENGAH
perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia

Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia


Kompetensi
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa Konten

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Pembelajaran:

KONTEN: Teks naratif


1. Peserta didik mampu
mengungkapkan pandangan penulis
dari teks naratif
2. Peserta didik mampu memahami teks KOMPETENSI
naratif
3. Peserta didik mampu
1. Memahami
mengungkapkan makna tersurat dan 2. Menemukan makna
tersirat dari teks naratif yang dibaca 3. Menginterpretasi informasi
dengan menunjukkan bukti-bukti yang 4. Mengungkapkan
mendukung 5. Menggunakan sumber informasi
4. Peserta didik mampu untuk menilai akurasi
menginterpretasikan bagian dari teks
6. Membandingkan informasi
naratif berbentuk audiovisual yang
menunjukkan simpati, dan kepedulian
7. Mengeksplorasi dan
mengevaluasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu memahami informasi dari teks naratif


2. Peserta didik mampu mengungkapkan pandangan penulis
dari teks naratif
3. Peserta didik mampu mengungkapkan makna tersurat dan
tersirat dari teks naratif yang dibaca dengan menunjukkan
bukti-bukti yang mendukung
4. Peserta didik mampu menginterpretasikan bagian dari teks
naratif berbentuk audiovisual yang menunjukkan simpati, dan
kepedulian
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Beda CP Matematika Elemen Bilangan (thn 21


dan 22)
2022 2021
Di akhir fase D, peserta didik dapat Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca,
membaca, menulis, dan membandingkan menuliskan, dan membandingkan bilangan bulat,
bilangan rasional, bilangan desimal, bilangan
bilangan bulat, bilangan rasional dan berpangkat dan bilangan berpangkat tak
irasional, bilangan desimal, bilangan sebenarnya, bilangan dengan menggunakan notasi
berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam ilmiah. Mereka dapat melakukan operasi aritmetika
notasi ilmiah. Mereka dapat menerapkan pada ragam bilangan tersebut dengan beberapa
operasi aritmetika pada bilangan real, dan cara dan menggunakannya dalam menyelesaikan
memberikan estimasi/perkiraan dalam masalah Mereka dapat mengklasifikasi himpunan
bilangan real dengan menggunakan diagram Venn.
menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan Mereka dapat memberikan estimasi/perkiraan hasil
dengan literasi finansial). Peserta didik operasi aritmetika pada bilangan real dengan
dapat menggunakan faktorisasi prima dan mengajukan alasan yang masuk akal (argumentasi).
pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju Mereka dapat menggunakan faktorisasi prima dan
perubahan) dalam penyelesaian masalah. pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju
perubahan) dalam penyelesaian masalah
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN Lingkup
Materi
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
masing-masing tujuan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sesi Workshop 1

Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di word yang sudah disediakan:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP Mapel Masing-


masing.
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada
akhir fase, merujuk kalimat CP Mapel.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Catatan untuk TP dan ATP


• Tidak ada aturan bahwa jika ada 3 kompetensi dan 4 konten
berarti harus dibuat 12 TP
• Menyusun ATP bisa berdasarkan hirarki konten, hirarki
kompetensi atau lintas.
• Temukan Materi esensial
• Perhatikan kondisi/karekteristik siswa, sarana prasana sekolah,
lingkungan sekitar.
• Perhatikan waktu (jp) tiap mapel dalam penempatan ATP di kelas.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sesi Workshop 2

Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di word yang sudah


disediakan:

1. Daftar Tujuan Pembelajaran yang telah dibuat.


2. Pilih kriteria/Dasar/keterangan dalam pembuatan ATP (jika ada).
3. Buat ATP
4. Tentukan JP tiap TP di ATP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tambahan

ATP bisa disinkronisasi dengan “modul ajar” yang ada di


Platform sekolahku.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Catatan Umum
• Kurikulum Merdeka untuk semua Sekolah dari Ujung Aceh
hingga Ujung Papua.
• Kurikulum yang ada merupakan Acuan Kompetensi Minimum
• Bagi Al Hikmah, Harus ada ruang untuk mencapai target yang
lebih tinggi.
• Peluang untuk pewarnaan di Platform Merdeka Mengajar
• Jangan terpaku pada buku (buku sebagai suplemen), buatlah
modul ajar sendiri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jazakumullah
Maturnuwun
Selamat berproses memajukan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai