Penyusunan Perencanaan
Pembelajaran Pendidikan
Kesetaraan
Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Paling Sedikit memuat : tujuan pembelajaran; langkah atau kegiatan pembelajaran; dan penilaian
Perencanaan
atau asesmen pembelajaran.
5
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan mengacu pada:
a. Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar secara utuh;
b. Kurikulum 2013 untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disederhanakan; atau
c. Kurikulum Merdeka untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
secara utuh.
Struktur Kurikulum Merdeka Paket A, Paket B dan Paket C.
Beban Belajar Pada Pendidikan Kesetaraan dinyatakan dengan Satuan Kredit Kompetensi.
6
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan
global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
7
● Capaian Pembelajaran Paket A, Paket B dan Paket C
● Capaian Pembelajaran Program Pemberdayaan
● Capaian Pembelajaran Program Keterampilan
8
Panduan dalam Implemetasi Kurikulum Merdeka
Panduan
Pengembangan
Panduan Panduan
Kurikulum
Penguatan Projek Pembelajarn dan
Operasional di
Profil Pancasila Asesmen
Satuan
Pendidikan
01
Memahami dan Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP)
Perencanaan
Pembelajaran 02
dan Penilaian Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran
(Asesmen)
03
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
FASE
A B C D E F
Pondasi
Karakteristik Mata
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran
Pelajaran
● Deskripsi umum tentang apa
● Alasan mempelajari mapel
yang dipelajari dalam mata
tersebut Kemampuan yang perlu dicapai
pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel peserta didik setelah mempelajari
● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau lebih) mata pelajaran tersebut
domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila
deskripsinya
Perencanaan
Pembelajaran 02
dan Penilaian Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran
(Asesmen)
03
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
Proses Perancangan
Kegiatan
Pembelajaran dapat
dipahami melalui
skema berikut: Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai
kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret
untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran,
hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu
fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan
informasi yang telah konsep seperti konsep, informasi menjadi membuat berbagai
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu pengetahuan, atau beberapa bagian, keputusan, penilaian, elemen menjadi satu
hal baru yang utuh,
definisi, fakta-fakta, konsep informasi yang telah kemampuan untuk mengajukan kritik
melalui proses
daftar urutan, atau menggunakan dipelajarinya pada mengeksplorasi dan rekomendasi
pencarian ide, evaluasi
menyebutkan kalimat sendiri, situasi berbeda dan hubungan/korelasi / yang sistematis terhadap hal/ide/benda
kembali suatu materi menginterpretasikan relevan membandingkan yang ada sehingga
yang pernah suatu informasi, antara dua hal atau kreasi yang diciptakan
diajarkan menyimpulkan, atau lebih, menentukan menjadi salah satu
kepadanya. membuat parafrasa keterkaitan antar solusi terhadap
dari suatu bacaan. konsep, atau masalah yang ada.
mengorganisasikan termasuk memberikan
nilai tambah terhadap
beberapa ide
suatu produk yang
dan/atau konsep.
sudah ada.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Aspek/Facet Pemahaman
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan
ini merupakan modal untuk
cara untuk mengkonfirmasi
menentukan Tujuan
pemahaman peserta didik atas apa yang Pembelajaran (TP),
telah mereka pelajari dan tidak menyusun Alur Tujuan
hirarkis/bukan merupakan siklus. Pembelajaran (ATP),
menentukan asesmen, dan
Jika peserta didik melakukan salah satu instruksi yang tepat.
dari keenam Aspek/Facet Pemahaman Perlu diketahui
(mampu menjelaskan, menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan, berempati,
memiliki sebuah sudut pandang, atau
memiliki pengenalan diri), berarti mereka
telah mendemonstrasikan sebuah
tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005)
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak Perlu
harus hirarkis. diketahui
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan
Penjelasan
hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan
Explanation mempertahankan pendapatnya.
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau
Interpretasi
sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna
Interpretation dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam
Application kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi,
Perspective melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran
Empathy yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi
Self-Knowledge yang terjadi secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D
elemen Menyimak Perlu
diketahui
Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat pemahaman analisis metakognisi sistem diri
pengetahuan
kembali (retrieval)
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
dalam batas dua proses menggenerasi informasi digunakan saat seseorang memantau, mengevaluasi melakukan atau tidak
baru yang belum ingin menyelesaikan dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan
diproses oleh seseorang. tugas tertentu. semua jenis tugas.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan
Ada lima proses analisis: pemikiran lainnya.
secara simbolisasi. Ada empat kategori Ada empat jenis dari
(1) mencocokan,
umum. umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari sistem diri:
(2) mengklasifikasikan,
(3) menganalisis pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa kepentingan,
(1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) memeriksa kemanjuran,
kesalahan, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan keputusan, (2) memantau proses,
emosional,
(5) menspesifikasikan. (2) penyelesaian masalah, (3) memantau kejelasan,
(4) memeriksa motivasi
(3) percobaan, (4) memantau ketepatan. secara keseluruhan.
(4) penyelidikan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun
menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan
tujuan pembelajaran dari CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Teknik 1
Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’
pada CP.
Teknik 3
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
secara langsung
dari CP
Teknik 2
Merumuskan TP
dengan
Menganalisis
„Kompetensi‟
dan „Lingkup
Materi‟ pada CP
Teknik 3
Merumuskan TP
Lintas Elemen
CP
Menyusun
Alur Tujuan
Pembelajaran
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di
bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Konkret ke yang Abstrak Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan
teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik.
Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit.
yang lebih Sulit Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang
harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
01
Memahami dan Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP)
Perencanaan
Pembelajaran 02
dan Penilaian Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran
(Asesmen)
03
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
Merencanakan Pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan
dalam alur tujuan pembelajaran). pembelajaran).
● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
lebih pertemuan. ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen cara penilaiannya.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian
asesmen di akhir pembelajaran untuk tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya.
mengecek ketercapaian tujuan ● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan bacaan
pembelajaran. yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik.
Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap
Perlu
Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih dan memodifikasi contoh-
diketahui
contoh modul ajar yang tersedia atau mengembangkan modul ajar sendiri,
sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan karakteristik satuan pendidikan,
peserta didik dan lingkungan belajar.
Hal penting penusunan RPP/Modul Ajar Pada
Pendidikan Kesetaraan
SKK
Memperhatikan jumlah Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Mata Pelajaran yang
Satuan Kredit
diampu
Kompetensi
Bentuk
Penyusunan
Pembelajaran Tatap Muka, Tutorial, Mandiri, Kombinasi dari Ketiganya.
RPP/Modul Ajar
pada Pendidikan
Kesetaraan,
Hasil Analisis Pembelajaran yang dilakukan peserta didik harus sesuai dengan
tutor harus
memperhatikan
Konteks karakteristik peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan Perlu
beberapa hal Diperhatikan
Menentkan Dimensi Tutor
sebagai berikut Mengembangkan karakter yang terdapat pada Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar
melalui aktivitas pembelajaran.
Pancasila
Menentukan
Indikator
Ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran
2. Menggunakan rubrik
Menentukan
Indikator
Ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran
3. Menggunakan interval nilai
Menentukan
Indikator
Ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran
TERIMA
KASIH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Contoh
Pengembangan Bahan Ajar
Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Kesetaraan
Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
1 3 5 7 9
2 4 6 8
Menyimak
Menulis
Capaian Pembelajaran Tiap Elemen untuk Bahan Ajar Pelajaran Bahasa
Indonesia Fase E Kelas X
Elemen CP Elemen
B. Membaca Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan,pikiran,
dan Memirsa pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks, misalnya deskripsi,
laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan
simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.
Elemen CP Elemen
C. Berbicara Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan,
dan arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi
Mempresen- dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan
tasikan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik `berkontribusi lebih aktif dalam
diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi
dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi
multimodal.
Elemen CP Elemen
D. Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks
informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil
penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.
Tujuan Pembelajaran dilakukan setelah
menganalisis Capaian Pembelajaran dan
menentukan elemen yang sesuai. Tutor
menentukan Tujuan Pembelajaran ini yang akan
dikembangkan pada bahan ajar.
MENENTUKAN
Dalam tahap merumuskan tujuan
TUJUAN pembelajaran ini, pendidik belum mengurutkan
PEMBELAJARAN tujuan tersebut, cukup merancang tujuan belajar
(TP) yang lebih operasional dan konkret saja terlebih
dahulu. Urutan tujuan Pembelajaran akan disusun
pada tahap berikutnya. Dengan demikian,
pendidik dapat melakukan proses pengembangan
rencana pembelajaran langkah demi langkah.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP)
Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan
Tujuan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil
Pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran.
(TP)
terdiri atas: Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang
perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran
Menggambarkan urutan pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun
menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan
tujuan pembelajaran dari CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Teknik 1
Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’
pada CP.
Teknik 3
C. Berbicara dan Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
Mempresen- atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dari dari
tasikan berbagai jenis teks Audiovisual (deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi
dan diskusi) yang dilihatnya dalam bentuk Diskusi.
D. Menulis Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan
ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak
maupun digital.
Jenis bahan ajar yang akan digunakan oleh
pendidik, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi
satuan pendidikan, mulai dari SDM, SDA, kondisi
peserta didik, lingkungan lembaga, maupun
JENIS sosiokultural masyarakat setempat. Tidak semua
BAHAN bahan ajar dapat digunakan pada satuan
pendidikan. Oleh sebab itu, pendidik harus
AJAR dapat memilih jenis bahan ajar yang paling
tepat untuk digunakan pada satuan
lembaganya.
Bahan Ajar Cetak
1
Bahan ajaran untuk mengajar berupa lembaran
Jenis-jenis Bahan buku kertas yang dapat dipegang dan dibaca
secara langsung. Seperti modul, handout, dan
Ajar Yang Biasa lembar kerja.
Digunakan Dalam
Pembelajaran Bahan Ajar Noncetak
2
Bahan ajaran untuk mengajar dengan
menggunakan media elektronik. Seperti : Video ,
Kaset Radio, Dsb.
MEDIA CETAK
Handsout
Lembar kerja peserta
didik
Bahan belajar mandiri
Bahan untuk belajar
kelompok
Flipchart
Poster
Foto
Bahan Ajar Display Diam yang
Diproyeksikan
Ajar
KERANGKA BAHAN AJAR
Unit 1: Nasib Hutan Kita Semakin Suram
Pengertian, kaidah kebahasaan, dan struktur Teks Eksposisi
Penilaian
Penugasan: Merangkum tayangan audiovisual (dari youtube) 10
Ledakan Ekonomi dan Kehidupan
SISTEMATIKA BAHAN AJAR
Daftar Rujukan
9 Berisi rujukan yang digunakan sebagai
referensi penyusunan bahan ajar
LINK CONTOH BAHAN AJAR
BAHASA INDONESIA
FASE E SEMESTER 2
bit.ly/contohbahanajarbindox
TERIMA
KASIH