DAN ASESMEN
PADA KURIKULUM MERDEKA
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
MIN 2 MADIUN
PEMBELA JARAN PARADIGMA BARU
Apa itu pembelajaran paradigma baru?
Upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik.
Pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya
dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta didik
mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pada Madrasah yang memiliki PDBK, perlu melakukan identifikasi dan asesmen PDBK di awal tahun pelajaran untuk
menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus PDBK sebagai dasar pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen
akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan.
PERENCANAAN DAN PELAKSANAA
PEMBELA JARAN
SERTA PENILAIAN (ASESMEN)
Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Pembagian Fase
Fase
Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Pondasi
PAUD/RA MI Kelas 1-2 MI Kelas 3-4 MI Kelas 5-6 MTs Kelas 7- MA/MAK MA/MAK
9 Kelas 10 Kelas 11-12
Komponen Capaian Pembelajaran
Contoh:
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau ● Dalam CP Al-Qur’an
kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua Hadis terdapat Elemen:
fase pada mata pelajaran tersebut. Ilmu Tajwid, Ilmu Al-
Qur’an, Ilmu Hadis, Al-
Qur’an, dan Hadis.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya ● Dalam CP Akidah Akhlak
sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang terdapat Elemen: Akidah,
Akhlak, Adab, dan Kisah
dituju.
Keteladanan.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau ● Dalam CP Fikih, terdapat
Elemen: Fikih Ibadah,
berbeda dengan mata pelajaran lainnya, hal tersebut disesuaikan Fikih Muamalah, Usul
dengan karakteristik pada masing-masing mata pelajaran. Fikih
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.
Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi
Interpretation tersebut
Perspektif
Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
Perspective
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang
Empathy dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan
yaitu sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-
system). Terdapat 6 level taksonomi yaitu:
Tingkat 1: Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
mengingat kembali
pemanfaatan
pemahaman analisis metakognisi sistem diri
(retrieval) pengetahuan
mengingat Pemahaman Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
kembali yang dimaksud menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
(retrieval) melibatkan dua informasi baru yang seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
informasi dalam proses belum diproses oleh
tertentu. semua jenis
batas yang saling seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
mengidentifikasi berkaitan yaitu analisis: umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1) memeriksa
sebuah informasi integrasikan dan (1) mencocokan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
secara simbolisasi. (2) mengklasifikasikan, (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) memeriksa
umum. (3) menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2) penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memeriksa motivasi
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan
beberapa alternatif di bawah ini:
Alternatif 1
Merumuskan tujuan pembelajaran
secara langsung berdasarkan CP,
yang dikaitkan dengan konteksnya.
Alternatif 2 Alternatif 3
Merumuskan tujuan pembelajaran Merumuskan tujuan
dengan menganalisis ‘kompetensi’ pembelajaran Lintas Elemen
dan ‘lingkup materi’ pada CP dan CP
dikaitkan dengan konteksnya.
Alternatif 1
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran di akhir fase tercapai
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran
dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Alur strategi yang dapat dilakukan, guna menyusun alur tujuan pembelajaran
sebagai berikut:
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
yang Konkret ke pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
yang Abstrak objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih
Deduktif dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
Mudah ke yang dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
Hierarki
memahami konsep perkalian.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
Pengurutan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang
Prosedural harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah
perangkat lunak statistik.
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
Scaffolding berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
Lingkup ● lingkup materi diperoleh
Materi berdasarkan analisis yang
terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing
elemen, kemudian merumuskan
tujuan pembelajaran berdasarkan
analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
Lingkup
● lingkup materi diperoleh
Materi
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Lingkup Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
Materi
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk
tertentu dan dapat disesuaikan dengan
konteks pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran
dituangkan Jelas
dalam bentuk dokumen mudah dipahami
yang:
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan
penting sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
berupa: ● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih pertemuan. pembelajaran yang dicapai dalam satu
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen atau lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
2 Modul Ajar asesmen di akhir pembelajaran untuk pembelajaran beserta instrumen dan cara
mengecek ketercapaian tujuan penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
Apabila pendidik menggunakan penilaiannya
● Media pembelajaran yang digunakan,
modul ajar, maka ia tidak perlu termasuk misalnya bahan bacaan yang
membuat RPP karena komponen- digunakan, lembar kegiatan, video, atau
komponen dalam modul ajar tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
meliputi komponen-komponen
dalam RPP.
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah/ Penilaian/
Tujuan
Kegiatan Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
Memuat kompetensi dan
ditentukan oleh lingkup materi dengan kemampuan pengolahan informasi
pendidik berdasarkan pembelajaran yang sesuai dan tahapan untuk mengetahui
kebutuhannya” dengan kurikulum satuan perkembangan peserta kesiapan dan hasil belajar
pendidikan didik peserta didik
● Menunjukkan (untuk pendidikan khusus
bagaimana media memperhatikan kebutuhan
peserta didik)
pembelajaran
digunakan
Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan kebutuhannya. Penyederhanaan
ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar
“Komponen
dalam
Perencanaan
Pembelajaran
ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya
”
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Diferensiasi Proses
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Produk
(Metode/Strategi)
Materi pembelajaran disesuaikan Proses Pembelajaran disesuaikan dengan Penyesuaian hasil dari kegiatan
dengan kesiapan peserta didik kemampuan penerimaan/keterampilan pembelajaran berdasarkan peminatan
berdasarkan kompleksitasnya. peserta didik. peserta didik
Misal: Misal: Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami gaya dan Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
mengurutkan dan membandingkan tekanan. didapatkan dalam teks narasi (dongeng
bilangan bulat terkait dalam keseharian nusantara)
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa: Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan ● pendampingan pada praktik yang produk hasil belajar peserta didik berupa:
bulat peserta didik di kelas dilakukan peserta didik secara ● Bahan tayang visual (poster, slide
langsung paparan, dan sejenisnya)
● Modeling-praktik-kerja mandiri- ● Podcast
review ● Review berbasis media Audio-visual
● Memberi pertanyaan pemantik ● Pagelaran drama
untuk belajar mandiri
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran. Atas
jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
Pembelajaran Terdiferensiasi ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
yang mengaplikasikan bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
● Peserta didik bekerja secara pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
mandiri dan saling pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
memeriksa pekerjaan memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
masing-masing.
Penerapan pola pikir bertumbuh dalam Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
asesmen diharapkan membangun penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan pembelajaran,
lebih penting daripada sebatas hasil Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan
akhir. sangat mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan
tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya.
Pendidik diharapkan mampu
menerapkan ide penerapan pola
pikir bertumbuh, sebagaimana Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah
uraian di berikut ini: akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar.