Anda di halaman 1dari 40

KONSEP PEMBELAJARAN

DAN ASESMEN
PADA KURIKULUM MERDEKA
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
MIN 2 MADIUN
PEMBELA JARAN PARADIGMA BARU
Apa itu pembelajaran paradigma baru?

Upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik.

 Pendidik memiliki keleluasaan untuk merumuskan tujuan pembelajaran serta


rancangan pembelajaran dan assesmen yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik, sehingga proses pembelajaran akan menjadi proses pembelajaran yang
terbuka dan dinamis.
 Peserta didik memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan
kepemilikan terhadap proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk
memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada
pendidik.

Pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya
dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta didik
mencapai kompetensi yang diharapkan.

Pada Madrasah yang memiliki PDBK, perlu melakukan identifikasi dan asesmen PDBK di awal tahun pelajaran untuk
menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus PDBK sebagai dasar pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen
akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan.
PERENCANAAN DAN PELAKSANAA
PEMBELA JARAN
SERTA PENILAIAN (ASESMEN)
Perencanaan, Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)


Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Pembagian Fase

Fase
Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Pondasi

PAUD/RA MI Kelas 1-2 MI Kelas 3-4 MI Kelas 5-6 MTs Kelas 7- MA/MAK MA/MAK
9 Kelas 10 Kelas 11-12
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

Alasan mempelajari mapel


Deskripsi umum tentang
tersebut
Kemampuan yang perlu apa yang dipelajari dalam
Keterkaitan antara Mapel
dicapai peserta didik setelah mata pelajaran
dengan salah satu (atau
mempelajari mata pelajaran Elemen-elemen (strands)
lebih) Profil Pelajar
tersebut atau domain mata pelajaran
Pancasila dan Profil Pelajar
serta deskripsinya
Rohmatal Lil Álamin

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran
Dibuat dalam bentuk
yang harus dicapai peserta
matriks.
didik pada setiap fase.
Setiap elemen dipetakan
Dibuat dalam bentuk
menurut perkembangan
pernyataan yang disajikan
peserta didik
dalam paragraf yang utuh.
Prinsip penyusunan CP Konsep “Memahami”
Apabila merujuk pada Taksonomi
menggunakan pendekatan dalam CP dalam
Bloom, pemahaman dianggap sebagai
konstruktivisme yang konstruktivisme adalah
proses berpikir tahap yang rendah (C2).
membangun pengetahuan proses membangun
Namun demikian, konteks Taksonomi
dan berdasarkan pengetahuan melalui
Bloom sebenarnya digunakan untuk
pengalaman nyata dan pengalaman nyata.
perancangan pembelajaran dan
kontekstual. Menurut teori Pemahaman tidak
asesmen kelas yang lebih
belajar konstruktivisme bersifat statis, tetapi
operasional, bukan untuk CP yang
(constructivist learning berevolusi dan berubah
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
theory), pengetahuan secara konstan sepanjang
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
bukanlah kumpulan atau siswa mengonstruksikan
menurunkan/menerjemahkan CP ke
seperangkat fakta-fakta, pengalaman-pengalaman
tujuan pembelajaran yang lebih
konsep, atau kaidah untuk baru yang memodifikasi
konkret.
diingat. pemahaman sebelumnya.
Arti “Elemen” dalam CP

Contoh:
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau ● Dalam CP Al-Qur’an
kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua Hadis terdapat Elemen:
fase pada mata pelajaran tersebut. Ilmu Tajwid, Ilmu Al-
Qur’an, Ilmu Hadis, Al-
Qur’an, dan Hadis.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya ● Dalam CP Akidah Akhlak
sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang terdapat Elemen: Akidah,
Akhlak, Adab, dan Kisah
dituju.
Keteladanan.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau ● Dalam CP Fikih, terdapat
Elemen: Fikih Ibadah,
berbeda dengan mata pelajaran lainnya, hal tersebut disesuaikan Fikih Muamalah, Usul
dengan karakteristik pada masing-masing mata pelajaran. Fikih
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang


tersusun secara sistematis dan logis menurut Menggambarkan urutan
urutan dari awal hingga akhir fase. pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai secara
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu utuh dalam satu fase.
dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam
pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase
mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, Menggambarkan cakupan
untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu Kriteria
Alur Tujuan dan tahapan pembelajaran
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pembelajaran yang linear dari awal hingga
(ATP) akhir fase.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai strategi untuk menyusun
tujuan pembelajaran dan alur tujuan Menggambarkan cakupan
pembelajaran. dan tahapan pembelajaran
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur yang menggambarkan
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi tahapan perkembangan
kriteria berikut ini: kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan Pendidik diharapkan


rujukan teori untuk merumuskan tujuan pembelajaran, untuk tidak fokus
diantaranya: pada satu teori saja,
melainkan dapat
menggunakan teori
Taksonomi Bloom versi Revisi atau pendekatan lain
Anderson dan Krathwohl (2001) dalam merancang
tujuan pembelajaran,
selama teori tersebut
6 Aspek Pemahaman dinilai relevan
yang dikembangkan oleh dengan karakteristik
Tighe dan Wiggins mata pelajaran serta
(2005) konsep/topik yang
dipelajari,
6 Level Taksonomi Marzano karakteristik peserta
(2000) didik, serta konteks
lingkungan
pembelajaran.
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif
menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan dari
kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai berikut:

(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)


Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
mengingat menjelaskan ide menggunakan memecah-mecah kemampuan merangkaikan
informasi menjadi berbagai
kembali informasi atau konsep konsep, untuk membuat elemen menjadi satu
beberapa bagian,
yang telah seperti pengetahuan, keputusan, hal baru yang utuh,
kemampuan untuk
dipelajari, menjelaskan atau informasi mengeksplorasi penilaian, melalui proses
termasuk definisi, suatu konsep yang telah mengajukan kritik pencarian ide, evaluasi
hubungan/korelasi
terhadap hal/ide/benda
fakta-fakta, daftar menggunakan dipelajarinya pada atau dan rekomendasi yang ada sehingga
urutan, atau kalimat sendiri, situasi berbeda membandingkan yang sistematis kreasi yang diciptakan
menyebutkan menginterpretasik dan relevan antara dua hal atau menjadi salah satu
lebih, menentukan solusi terhadap
kembali suatu an suatu
keterkaitan antar masalah yang ada.
materi yang informasi, konsep, atau termasuk memberikan
pernah diajarkan menyimpulkan, mengorganisasikan nilai tambah terhadap
kepadanya. atau membuat beberapa ide suatu produk yang
dan/atau konsep. sudah ada.
parafrasa dari
suatu bacaan.
6 Aspek Pemahaman Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan


6 Aspek/Facet
cara untuk mengkonfirmasi
Pemahaman ini
pemahaman peserta didik atas apa yang
merupakan modal
telah mereka pelajari dan tidak
untuk menentukan
hirarkis/bukan merupakan siklus.
Tujuan Pembelajaran
(TP), menyusun Alur
Jika peserta didik melakukan salah
Tujuan Pembelajaran
satu dari keenam Aspek/Facet
(ATP), menentukan
Pemahaman (mampu menjelaskan,
asesmen, dan
menginterpretasi,
instruksi yang tepat.
menerapkan/mengaplikasikan, berempati,
memiliki sebuah sudut pandang, atau
memiliki pengenalan diri), berarti mereka
telah mendemonstrasikan sebuah
tingkat pemahaman.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat.

Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi
Interpretation tersebut

Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons


Application puisi

Perspektif
Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
Perspective

Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang
Empathy dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan
yaitu sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-
system). Terdapat 6 level taksonomi yaitu:

Tingkat 1: Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
mengingat kembali
pemanfaatan
pemahaman analisis metakognisi sistem diri
(retrieval) pengetahuan

mengingat Pemahaman Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
kembali yang dimaksud menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
(retrieval) melibatkan dua informasi baru yang seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
informasi dalam proses belum diproses oleh
tertentu. semua jenis
batas yang saling seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
mengidentifikasi berkaitan yaitu analisis: umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1) memeriksa
sebuah informasi integrasikan dan (1) mencocokan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
secara simbolisasi. (2) mengklasifikasikan, (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) memeriksa
umum. (3) menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2) penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memeriksa motivasi
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
Pendidik memiliki alternatif untuk merumuskan tujuan pembelajaran dengan
beberapa alternatif di bawah ini:

Alternatif 1
Merumuskan tujuan pembelajaran
secara langsung berdasarkan CP,
yang dikaitkan dengan konteksnya.

Alternatif 2 Alternatif 3
Merumuskan tujuan pembelajaran Merumuskan tujuan
dengan menganalisis ‘kompetensi’ pembelajaran Lintas Elemen
dan ‘lingkup materi’ pada CP dan CP
dikaitkan dengan konteksnya.
Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP


Elemen Kompetensi Lingkup Materi
Alternatif 2
Bilangan 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai 10.000
Pada akhir Fase B, peserta didik menunjukkan 2. Menentukan 2. Nilai tempat
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) 3. Membandingkan 3. Komposisi dan dekomposisi
Merumuskan
pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat TP4.dengan Menganalisis ‘Kompetensi’
Mengurutkan bilangan dan
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, 5. Mengidentifikasi 4. Menggunakan ribuan sebagai
membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai ‘Lingkup Materi’ pada CP. satuan
6. Melakukan
tempat, melakukan komposisi, dan dekomposisi 7. Menyelesaikan masalah 5. Operasi penjumlahan dan
bilangan tersebut. Mereka juga dapat pengurangan bilangan cacah
menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang sampai 1.000
menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik
dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dan
seterusnya.
Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran


Elemen Pengukuran 1. Menentukan hubungan antarsatuan baku
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang panjang (cm, m).
dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat 2. Menjelaskan cara mengukur panjang
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). benda menggunakan satuan baku.
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
bilangan cacah. 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun
datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
Elemen Geometri 5. Mengukur bangun datar (segiempat,
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk segitiga, segi banyak) menggunakan
bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka satuan baku
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi)
berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan

Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran di akhir fase tercapai
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran
dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan, guna menyusun alur tujuan pembelajaran
sebagai berikut:

Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada


1 CP tersebut.
Perhatikan hal berikut:
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan masing-masing mata
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi pelajaran, karena
utama yang termuat dalam CP tercapai. terdapat CP berbasis
konten (PP, Matematika),
sintaks (Seni), bahkan
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk terdapat pula yang
3 mencapai tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban berbasis kompetensi
JP pada mata pelajaran. (Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase mengambil dari berbagai
hingga akhir fase. Dalam menyusun alur, perhatikan
4 kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan
referensi, poin utamanya
adalah “operasional”
perkembangan peserta didik. (kompetensinya terukur).
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
yang Konkret ke pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
yang Abstrak objek geometris tersebut (abstrak).

Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih
Deduktif dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
Mudah ke yang dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
Hierarki
memahami konsep perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
Pengurutan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang
Prosedural harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah
perangkat lunak statistik.

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
Scaffolding berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

Lingkup ● Kode TP merupakan pengkodean


Materi agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B” merupakan
elemen Bilangan, “7” merupakan
perencanaan di Kelas 7, dan “1”
merupakan tujuan pembelajaran. “A”
elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri,
dan “D” elemen Analisis Data dan
Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Keterangan:
Lingkup ● lingkup materi diperoleh
Materi berdasarkan analisis yang
terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing
elemen, kemudian merumuskan
tujuan pembelajaran berdasarkan
analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B”
merupakan elemen Bilangan, “7”
merupakan perencanaan di Kelas
7, dan “1” merupakan tujuan
pembelajaran. “A” elemen Aljabar,
“P” elemen Pengukuran, “G”
elemen Geometri, dan “D” elemen
Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan
pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur
tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing
tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Keterangan:
Lingkup
● lingkup materi diperoleh
Materi
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B” merupakan
elemen Bilangan, “7” merupakan
perencanaan di Kelas 7, dan “1”
merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri,
dan “D” elemen Analisis Data dan
Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Lingkup Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
Materi
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B” merupakan
elemen Bilangan, “7” merupakan
perencanaan di Kelas 7, dan “1”
merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri,
dan “D” elemen Analisis Data dan
Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B” merupakan
elemen Bilangan, “7” merupakan
perencanaan di Kelas 7, dan “1”
merupakan tujuan pembelajaran. “A”
elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri,
dan “D” elemen Analisis Data dan
Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B”
merupakan elemen Bilangan, “7”
merupakan perencanaan di Kelas
7, dan “1” merupakan tujuan
pembelajaran. “A” elemen Aljabar,
“P” elemen Pengukuran, “G”
elemen Geometri, dan “D” elemen
Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan
pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B”
merupakan elemen Bilangan, “7”
merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan
pembelajaran. “A” elemen Aljabar,
“P” elemen Pengukuran, “G”
elemen Geometri, dan “D” elemen
Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
pembelajaran.
Perencanaan Pembelajaran

Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan:


a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu
unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar ,dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.

Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk
tertentu dan dapat disesuaikan dengan
konteks pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran
dituangkan Jelas
dalam bentuk dokumen mudah dipahami
yang:
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan
penting sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam


rencana pelaksanaan pembelajaran modul ajar

● Tujuan pembelajaran (salah satu dari ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
berupa: ● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih pertemuan. pembelajaran yang dicapai dalam satu
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen atau lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
2 Modul Ajar asesmen di akhir pembelajaran untuk pembelajaran beserta instrumen dan cara
mengecek ketercapaian tujuan penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
Apabila pendidik menggunakan penilaiannya
● Media pembelajaran yang digunakan,
modul ajar, maka ia tidak perlu termasuk misalnya bahan bacaan yang
membuat RPP karena komponen- digunakan, lembar kegiatan, video, atau
komponen dalam modul ajar tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
meliputi komponen-komponen
dalam RPP.
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:

Langkah/ Penilaian/
Tujuan
Kegiatan Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran

“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
Memuat kompetensi dan
ditentukan oleh lingkup materi dengan kemampuan pengolahan informasi
pendidik berdasarkan pembelajaran yang sesuai dan tahapan untuk mengetahui
kebutuhannya” dengan kurikulum satuan perkembangan peserta kesiapan dan hasil belajar
pendidikan didik peserta didik
● Menunjukkan (untuk pendidikan khusus
bagaimana media memperhatikan kebutuhan
peserta didik)
pembelajaran
digunakan

Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan kebutuhannya. Penyederhanaan
ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar

“Komponen
dalam
Perencanaan
Pembelajaran
ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya

Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Melakukan Asemen Awal Guna


Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Pembelajaran terdiferensiasi didasarkan
Peserta Didik pada hasil asesmen awal
pembelajaran pada lingkup materi
Asesmen di awal pembelajaran dilakukan tertentu.
hanya terkait kesiapan peserta didik Hasil asesmen awal pembelajaran ini
pada kompetensi yang akan memberikan informasi kesiapan
dituju/dipelajari. belajar peserta didik (readiness), yaitu
Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan informasi kesesuaian pengetahuan atau
rencana pembelajaran yang dibuat agar keterampilan yang dimiliki peserta didik
sesuai dengan tahap pembelajaran saat ini, dengan pengetahuan atau
peserta didik. keterampilan baru yang akan dipelajari.
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan dapat dilakukan secara
natural, seperti diskusi ringan pemantik
di awal kegiatan, permainan, kuis, atau Melakukan Diferesiasi Pembelajaran
tes sederhana.
Diferensiasi Pembelajaran

Diferensiasi Proses
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Produk
(Metode/Strategi)
Materi pembelajaran disesuaikan Proses Pembelajaran disesuaikan dengan Penyesuaian hasil dari kegiatan
dengan kesiapan peserta didik kemampuan penerimaan/keterampilan pembelajaran berdasarkan peminatan
berdasarkan kompleksitasnya. peserta didik. peserta didik
Misal: Misal: Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami gaya dan Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
mengurutkan dan membandingkan tekanan. didapatkan dalam teks narasi (dongeng
bilangan bulat terkait dalam keseharian nusantara)
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa: Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan ● pendampingan pada praktik yang produk hasil belajar peserta didik berupa:
bulat peserta didik di kelas dilakukan peserta didik secara ● Bahan tayang visual (poster, slide
langsung paparan, dan sejenisnya)
● Modeling-praktik-kerja mandiri- ● Podcast
review ● Review berbasis media Audio-visual
● Memberi pertanyaan pemantik ● Pagelaran drama
untuk belajar mandiri
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran. Atas
jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:

1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.

Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:

Beberapa peserta didik dapat


Mayoritas peserta didik telah
memahami konsep keliling, namun Beberapa peserta didik belum
Kesiapan Belajar (readiness) memahami konsep keliling dan dapat
belum lancar dalam menghitung memahami konsep keliling.
menghitung keliling bangun datar.
keliling bangun datar

Pembelajaran Terdiferensiasi ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
yang mengaplikasikan bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
● Peserta didik bekerja secara pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
mandiri dan saling pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
memeriksa pekerjaan memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
masing-masing.

Inspirasi Pelaksanaan Pembelajaran Terdiferensiasi


Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan
otak peserta didik.

Penerapan pola pikir bertumbuh dalam Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
asesmen diharapkan membangun penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan pembelajaran,
lebih penting daripada sebatas hasil Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan
akhir. sangat mempengaruhi performa peserta didik.

Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan
tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya.
Pendidik diharapkan mampu
menerapkan ide penerapan pola
pikir bertumbuh, sebagaimana Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah
uraian di berikut ini: akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar.

Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri


(self assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri,
dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback).

Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi


belajar peserta
didik.
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik melalui tangga
umpan balik (Ladder of Feedback)
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh
(Growth Mindset)

Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C

“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam


Apresiasi mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”

“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan


Saran
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”

“Ibu melihat Ananda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika


Perhatian
menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?”

“Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah


Nilai
jika disusun menjadi bentuk kubus.”

Klarifikasi “Bagaimana Ananda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”


Mekanisme Kelulusan
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan/program pendidikan


setelah:

1 Menyelesaikan Seluruh Program Pembelajaran

Mengikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan


2 oleh satuan pendidikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai