ASESMEN
PADA KURIKULUM MERDEKA
Disampaikan oleh:
Mochamad Zaenuri
Tim Penyusun KMA No. 347 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka
Pada Madrasah
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
18 JULI 2022
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
Upaya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik.
Apa itu pembelajaran
paradigma baru? Pendidik memiliki keleluasaan untuk merumuskan tujuan pembelajaran serta
rancangan pembelajaran dan assesmen yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran akan menjadi proses
pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
Peserta didik memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan
kepemilikan terhadap proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk
memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada
pendidik.
Pada Madrasah yang memiliki PDBK, perlu melakukan identifikasi dan asesmen PDBK di awal tahun pelajaran untuk
menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus PDBK sebagai dasar pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen
akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan.
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
Prinsip Pembelajaran
1. Dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun peserta didik menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistic.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif/penyesuaian baik dari
sisi materi, metode, media/alat, dan pengelolaan lingkungan belajar
Prinsip Asesmen
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik melaporkan perkembangan pembelajaran secara berkala dalam
bentuk dokumen penyerta rapor yang menggambarkan karakteristik dan kebutuhan PDBK serta capaian
yang telah diperoleh
PERENCANAAN DAN PELAKSANAA PEMBELAJARAN
SERTA PENILAIAN (ASESMEN)
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran,
hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu
fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan
hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen
Explanation dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau
sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat
Interpretation makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam
Application kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi,
Perspective melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami
Empathy pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan
Self-Knowledge emosi yang terjadi secara internal.
Perlu diketahui
Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi
Peserta didik memahami Interpretation tersebut
informasi berupa
gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
pesan dari teks Application puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif
Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
audiovisual untuk Perspective
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang
Empathy dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat kembali pemahaman analisis metakognisi sistem diri
pengetahuan
(retrieval)
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
belum diproses oleh
sebuah informasi berkaitan yaitu tertentu. semua jenis
seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
secara integrasikan dan
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
umum. simbolisasi. analisis: umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1) memeriksa
(1) mencocokan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
(2) mengklasifikasikan, (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) memeriksa
(3) menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2) penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memeriksa motivasi
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP).
Merumuskan tujuan pembelajaran dari CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:
Alternatif 1
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Alur strategi yang dapat dilakukan, guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan masing-masing mata
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang pelajaran, karena
termuat dalam CP tercapai. terdapat CP berbasis
konten (PP,
Matematika), sintaks
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
kompetensi (Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir mengambil dari berbagai
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan referensi, poin utamanya
4 pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
didik.
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Pengurutan dari yang dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
Konkret ke yang Abstrak (abstrak).
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Deduktif mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
Pengurutan Hierarki keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
Pengurutan Prosedural prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
Scaffolding berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan
yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
Materi
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai
acuan pelaksanaan pembelajaran
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat dalam alur tujuan pembelajaran) dalam alur tujuan pembelajaran)
berupa: ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. ● Langkah-langkah atau kegiatan
Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen pembelajaran yang dicapai dalam satu atau
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk di awal pembelajaran dan rencana lebih pertemuan.
asesmen di akhir pembelajaran untuk ● Rencana asesmen untuk di awal
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan cara
2 Modul Ajar penilaiannya
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya
Apabila pendidik menggunakan modul ● Media pembelajaran yang digunakan,
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP termasuk misalnya bahan bacaan yang
karena komponen-komponen dalam digunakan, lembar kegiatan, video, atau
modul ajar meliputi komponen- tautan situs web yang perlu dipelajari
komponen dalam RPP. peserta didik
Perlu diketahui
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah/ Penilaian/
Tujuan
Kegiatan Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan kurikulum ● Menunjukkan bagaimana (untuk pendidikan khusus
satuan pendidikan
media pembelajaran memperhatikan kebutuhan peserta
digunakan didik)
Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
Perlu diketahui
Komponen Lengkap Modul Ajar
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Perlu diketahui
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Materi pembelajaran disesuaikan dengan Proses Pembelajaran disesuaikan dengan Penyesuaian hasil dari kegiatan pembelajaran
kesiapan peserta didik berdasarkan kemampuan penerimaan/keterampilan berdasarkan peminatan peserta didik
kompleksitasnya. peserta didik.
Misal:
Misal: Misal: Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami gaya dan tekanan. didapatkan dalam teks narasi (dongeng
mengurutkan dan membandingkan bilangan nusantara)
bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa:
● pendampingan pada praktik yang Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk
Pendidik dapat melakukan diferensiasi terhadap dilakukan peserta didik secara langsung hasil belajar peserta didik berupa:
pemahaman konsep bilangan bulat peserta ● Modeling-praktik-kerja mandiri-review ● Bahan tayang visual (poster, slide
didik di kelas ● Memberi pertanyaan pemantik untuk paparan, dan sejenisnya)
belajar mandiri ● Podcast
● Review berbasis media Audio-visual
● Pagelaran drama
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
Pembelajaran ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi
yang mengaplikasikan bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
● Peserta didik bekerja pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
secara mandiri dan saling pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
memeriksa pekerjaan memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
masing-masing.
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada peserta
didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Perlu diketahui
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
bersamaan dengan proses akhir jenjang)
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai
● menggunakan berbagai teknik bahan pengolah laporan hasil
asesmen sesuai dengan target belajar
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
rapor Hal yang harus diperhatikan
● bersifat informatif dalam melaksanakan Sumatif
Observasi
Portofolio
Grafik Perkembangan
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
Penerapan pola pikir mempengaruhi performa peserta didik.
bertumbuh dalam asesmen
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
pencapaian tujuan dibandingkan dengan teman-temannya.
pembelajaran, lebih
penting daripada sebatas
hasil akhir. Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide umpan balik antarteman (peer feedback).
penerapan pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di
berikut ini:
Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
didik.
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik melalui
tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth
Mindset)
Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C
4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
Melaksanakan pembelajaran dan
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
menggunakan berbagai metode asesmen
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
didik
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Untuk mengetahui apakah peserta Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan
didik telah berhasil mencapai tujuan
deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
pembelajaran, pendidik perlu menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
menetapkan kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria yang digunakan
untuk menentukan
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik 1. Menggunakan deskripsi kriteria
apakah peserta didik
merencanakan asesmen, yang dilakukan telah mencapai tujuan
saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran dapat
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana 2. Menggunakan rubrik
dikembangkan
pelaksanaan pembelajaran ataupun menggunakan beberapa
modul ajar. pendekatan,
3. Menggunakan interval nilai
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
3. Menggunakan interval
Pengolahan Hasil Asesmen
1 Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran
IPAS Fase C:
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar Asesmen sumatif dilaksanakan secara
periodik setiap selesai satu atau lebih
tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Hasil asesmen perlu diolah menjadi
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik capaian dari tujuan pembelajaran
Pembelajaran (0-60) (61-70) (71-80) (81-100) setiap peserta didik. Pendidik dapat
menggunakan data kualitatif sebagai
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan hasil asesmen tujuan pembelajaran
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
manfaat manfaat manfaat 2 contoh peserta didik.
manfaat sumber
energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi Namun, dapat juga menggunakan data
kuantitatif dan mendeskripsikannya
secara kualitatif. Pendidik diberi
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu
melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan keleluasaan untuk mengolah data
pengamatan dalam pengamatan pengamatan teman yang kuantitatif, baik secara rerata maupun
sesuai prosedur melakukan secara mandiri, secara mandiri lain dalam proporsional.
prosedur namun masih dengan tepat melakukan
pengamatan ditemukan prosedur
1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan dapat 72
(75) (69) melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih
ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi dapat 59*
Bimbingan (63) melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih
(55) ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi 87,5
(95) (80) serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan
tepat
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Penting untuk Diperhatikan
2 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai Pendidik tidak mencampur penghitungan
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dari hasil asesmen formatif dan sumatif
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. karena asesmen formatif dan sumatif
memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan memberikan umpan balik pada proses
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: sehingga asesmen formatif bukan menjadi
penentu atau pembagi untuk nilai akhir
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Perlu diketahui
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori
yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
Tanda centang diberikan
● Cukup (2)
sesuai dengan rubrik
peserta didik masih kesulitan dalam
ketercapaian yang ada
mencapai sebagian tujuan
pada masing-masing tujuan
pembelajaran
pembelajaran
● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
deskriptor tertera pada sebagian besar indikator tujuan
rubrik penilaian yang telah pembelajaran
disusun. ● Sangat Baik (4)
peserta didik mengikuti pembelajaran
selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
1 Rapor
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran Karya
Bentuk Laporan Hasil Belajar
1 Rapor
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran Karya
Perlu diperhatikan
Pada MI, MTs, MA, MAK, atau sederajat, Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian
Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik Apabila terdapat tujuan
kenaikan kelas mempertimbangkan
dapat terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya pembelajaran pada mata
pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran tertentu yang tidak
meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi
pelajaran dan ekstrakurikuler serta yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase tercapai sampai saatnya
prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk kenaikan kelas, maka pada
dicapai pada kelas tersebut. rapor peserta didik tersebut
dituangkan nilai aktual yang
dicapai dan dideskripsikan
a. Laporan kemajuan belajar yang mencerminkan bahwa peserta didik tersebut
pencapaian peserta didik pada semua mata masih memiliki tujuan
pelajaran Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning
yang sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau
pembelajaran yang perlu
b. Laporan pencapaian projek penguatan profil ditindaklanjuti di kelas
pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level).
pelajar Pancasila berikutnya
c. Portofolio Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama
d. Paspor keterampilan (skill passport) dan dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak Dalam proses penentuan peserta
rekognisi pembelajaran lampau pada peserta dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu didik tidak naik kelas, perlu
didik jenjang SMK ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dilakukan musyawarah dan
e. Prestasi akademik dan non-akademik dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik pertimbangan yang matang sehingga
f. Ekstrakurikuler yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran, opsi tidak naik kelas menjadi
g. Penghargaan peserta didik tetapi perlu segera diberikan. pilihan paling akhir apabila seluruh
pertimbangan dan perlakuan telah
h. Tingkat kehadiran
dilaksanakan.
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas
Peserta didik mempunyai tujuan Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan pendampingan tambahan untuk
pembelajaran yang belum tuntas menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum tercapai/tuntas.
(ada tujuan-tujuan pembelajaran
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
Peserta didik mempunyai masalah Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta didik tidak hadir karena
presensi/ketidakhadiran kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan
yang banyak (Banyaknya jumlah peserta didik, maka dapat dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
ketidakhadiran disepakati oleh satuan “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat dipertimbangkan naik
pendidikan) dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan
ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat mendeteksi permasalahan ini
sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir
semester.
Mekanisme Kelulusan
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan
laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada