Anda di halaman 1dari 40

ASESMEN AWAL DAN

PEMBELAJARAN
TERDIFERENSIASI
UNIT MODUL PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu
akan memahami tentang…
Prinsip Asesmen dan Prinsip
Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
Asesmen
Refleksi dan Tindak Lanjut
Pembelajaran dan Asesmen
Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…
Prinsip Asesmen dan Prinsip
Pembelajaran
• 5 Prinsip asesmen
• 5 Prinsip Pembelajaran
• Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran dan


Asesmen
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
5 PRINSIP ASESMEN
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua.

Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.

Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan


informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.

Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik


yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat


sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk
peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
5 PRINSIP PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran mendukung perkembangan


kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra;
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan;
Apakah hubungan
antara prinsip
asesmen dan prinsip
pembelajaran?
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Perencanaan Pembelajaran dan
Asesmen
• Alur perancangan
pembelajaran dan asesmen

Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
Asesmen
ALUR PERANCANGAN
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN

Memahami Capaian Pembelajaran (CP) Menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan

1st Kompetensi yang harus dicapai setiap peserta didik


pada setiap fase yang terdiri dari pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
3st pembelajaran
Perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan
asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu
tahun.

Merumuskan tujuan pembelajaran, mencakup: Merancang pembelajaran

2st Kompetensi: kemampuan atau keterampilan yang


perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta
didik;
Lingkup materi: konten dan konsep utama yang perlu
4st Disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang
digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci
dibandingkan alur tujuan pembelajaran.

dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.


Catatan untuk pimpinan satuan pendidikan: Beberapa contoh pertanyaan reflektif yang dapat digunakan untuk
Sebagian pendidik masih mengalami kesulitan untuk memahami CP memandu guru dalam memahami CP, antara lain:
secara utuh. Oleh karena itu, pendidik dapat dianjurkan untuk • Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik untuk sampai
berpartisipasi dalam komunitas di mana mereka dapat mengembangkan di capaian pembelajaran akhir fase?
profesionalisme mereka dan belajar lebih jauh tentang CP dan peran • Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?
mereka untuk memfasilitasi peserta didik mencapai CP. • Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami?
• Apakah capaian yang ditargetkan sudah biasa saya ajarkan?

1. Memahami Jenjang Pendidikan Khusus

Capaian Pada Pendidikan Khusus, pembagian


fase didasarkan pada usia mental
peserta didik.

Pembelajaran (CP)
Jenjang PAUD Jenjang Pendidikan Kesetaraan
Lingkup CP di PAUD dikembangkan dari tiga elemen Capaian pembelajaran pada mata pelajaran Jenjang SMK
stimulasi yang saling terintegrasi dan merupakan kelompok umum, mata pelajaran Pendidik dapat melakukan analisis CP
elaborasi dari aspek aspek perkembangan anak, pemberdayaan, dan mata pelajaran mata pelajaran kejuruan SMK bersama
yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, keterampilan mengacu pada capaian dengan mitra dunia kerja.
sosial emosional, bahasa; dan nilai Pancasila; serta pembelajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah.
bidang-bidang lain untuk mengoptimalkan tumbuh Satuan pendidikan dapat mengembangkan CP
kembang anak sesuai dengan kebutuhan pada mata pelajaran keterampilan sesuai
pendidikanAbad 21 di Indonesia. dengan kebutuhan belajar peserta didik,
lingkungan belajar dan satuan pendidikan.
2. Merumuskan
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya
memuat 2 komponen utama, yaitu:
Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau
keterampilan yang perlu ditunjukkan/ Pendidik memiliki alternatif untuk
didemonstrasikan oleh peserta didik. merumuskan tujuan pembelajaran
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep
utama yang perlu dipahami pada akhir satu dengan beberapa alternatif di
unit pembelajaran. bawah ini:
■ Alternatif 1. Merumuskan
PAUD Pendidikan Kesetaraan tujuan
penyusunan tujuan pembelajaran Dalam merumuskan tujuan pembelajaran
pembelajaran secara langsung
mempertimbangkan laju perkembangan memperhatikan karakteristik peserta didik, berdasarkan
anak, bukan kompetensi dan konten seperti kebutuhan belajar dan kondisi lingkungan.
pada jenjang lainnya. CP
■ Alternatif 2. Merumuskan
Pendidikan Khusus Pendidikan SMK tujuan
pembelajaran dengan
Tujuan pembelajaran dan alur tujuan
Selain kompetensi dan konten, tujuan menganalisis
pembelajaran dapat disusun bersama
pembelajaran juga mencakup variasi
dan akomodasi layanan sesuai
dengan mitra dunia kerja . ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’
karakteristik peserta didik. Selain itu, pada CP.
tujuan pembelajaran diarahkan pada
terbentuknya kemandirian dalam aktivitas ■ Alternatif 3. Merumuskan
sehari-hari sampai kesiapan memasuki
dunia kerja.
tujuan
pembelajaran Lintas Elemen CP
3. Menyusun Alur Alur tujuan pembelajaran dapat diperoleh pendidik dengan: (1) merancang
sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang
disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Tujuan Pembelajaran ATP disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secarasistematis,
dan logis dari awal hingga akhir fase.

Konkret 🡪 Abstrak Pengurutan Hierarki


Pengurutan dari yang Konkret ke Konten yang lebih mudah terlebih
yang Abstrak dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks.

Pengurutan Deduktif Pengurutan Prosedural


Pengurutan dari konten bersifat Mengajarkan tahap pertama dari
umum ke konten yang spesifik. sebuah prosedur, kemudian
membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya.

Mudah 🡪 Sulit Scaffolding


Pengurutan dari konten paling Pengurutan yang meningkatkan
mudah ke konten paling sulit. standar performa sekaligus
mengurangi bantuan secara
bertahap.
4. Merencanakan pembelajaran dan
asesmen

01 02
Komponen Komponen minimum
minimum dalam Modul Ajar
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) RPP
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang • Tujuan pembelajaran
• Tujuan pembelajaran
dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk • Langkah-langkah atau
• Langkah-langkah atau
modul ajar. Apabila pendidik menggunakan kegiatan kegiatan pembelajaran.
modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP pembelajaran.
• Rencana asesmen untuk di
karena komponen-komponen dalam modul • Asesmen awal pembelajaran beserta
pembelajaran: instrument dan cara
ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP Rencana asesmen penilaiannya.
atau lebih lengkap daripada RPP. untuk di awal
• Rencana asesmen di akhir
pembelajaran dan
pembelajaran untuk
rencana asesmen di
mengecek ketercapaian
akhir pembelajaran
tujuan pembelajaran beserta
untuk mengecek
instrument dan cara
ketercapaian tujuan
penilaiannya
pembelajaran.
• Media pembelajaran yang
digunakan
Kekhasan Modul Ajar di setiap
jenjang

PAUD Pendidikan Khusus


Rencana pembelajaran/modul ajar pada Pengembangan modul ajar, selain
PAUD setidaknya memuat komponen sesuai dengan struktur dan komponen di
tujuan pembelajaran, langkah-langkah atas, juga sesuai dengan kebutuhan
kegiatan, serta asesmen yang peserta didik berdasarkan hasil sesmen
dibutuhkan dalam satu unit/topik diagnostic sehingga pengembangan
berdasarkan alur tujuan pembelajaran modul ajar dimungkinkan dapat terjadi
atau pada rentangwaktu yang telah lintas fase dan elemen.
ditentukan.

Pendidikan Kesetaraan
Jenjang SMK
Pada mata pelajaran kejuruan, modul
Penyusunan langkah-langkah
ajar dilengkapi dengan bahan ajar atau
pembelajaran memperhatikan bentuk
lembar kerja atau latihan-latihan sesuai
pembelajaran, yakni tatap muka, tutorial,
dengan konsentrasi atau keahlian yang
mandiri ataupun kombinasi secara
akan dipelajari oleh peserta didik. Modul
proporsional dari ketiganya. Komponen
dapat disusun berdasarkan Standar
jam pelajaran mengacu pada pemetaan
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
SKK pada tiap mata pelajaran yang
(SKKNI) dan/atau disusun bersama
dilakukan oleh satuan pendidikan.
mitra dunia kerja.
Rencana Asesmen dalam RPP atau
Modul Ajar

Tujuan Asesmen Diagnostik


Formatif Sumatif
Asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan
memperbaiki proses belajar. pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan
• Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai
mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan
materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang pendidikan.
direncanakan. Ditujukan untuk kebutuhan guru dalam
merancang pembelajaran.
• Asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran
untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan
sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya
asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah
kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga
dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
di depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan murid.
simpatis.
Produk Presentasi Tes Lisan
• Membuat model miniatur 3 • Mengembangkan • Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, kemampuan berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi murid
• Menanamkan pengertian dengan mendalam • Menerapkan umpan balik
mengenai sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, Poster Tes Tertulis
menyajikan bukti, mencari sumber • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
terpercaya untuk mendukung murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
argumen, dan menggunakan topik dan • Menerapkan umpan balik
referensi dengan tepat. mengkomunikasikan
• Mengembangkan cara berpikir kritis pemahaman mereka dengan
dan daya analisis murid. cara semenarik mungkin
Kekhasan Asesmen
di setiap Jenjang
PAUD
Untuk jenjang PAUD, teknik penilaian tidak menggunakan tes SMK
tertulis, melainkan dengan berbagai cara yang disesuaikan
• Asesmen Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dengan kondisi satuan PAUD, dengan menekankan
• Uji Kompetensi Kejuruan
pengamatan pada anak secara autentik sesuai preferensi
• Ujian Unit Kompetensi
satuan pendidikan. Ragam bentuk asesmen yang dapat
dilakukan, antara lain: catatan anekdot, ceklis, hasil karya,
portofolio, dokumentasi, dll.

Pendidikan kesetaraan
Asesmen mata pelajaran keterampilan
Pendidikan khusus dapat berbentuk observasi,
Asesmen cenderung lebih beragam karena demonstrasi, tes lisan, tes tulis,
portofolio, dan/atau uji kompetensi
perlu pendekatan individual.
pada lembaga sertifikasi dan
kompetensi.
Menentukan Ketercapaian
Tujuan pembelajaran

Pendekatan 1 Pendekatan 2 Pendekatan 3


Menggunakan deskripsi kriteria Menggunakan rubrik Menggunakan interval nilai

Pendidik menetapkan kriteria yang Contoh: Dalam rubrik terdapat empat Pendidik dan/ atau satuan pendidikan
digunakan untuk melakukan tahap pencapaian, dari baru dapat menggunakan rubrik maupun
penilaian. berkembang, layak, cakap hingga nilai dari tes. Pendidik menentukan
mahir. Dalam setiap tahapan ada terlebih dahulu intervalnya dan tindak
deskripsi yang menjelaskan performa lanjut yang akan dilakukan untuk para
peserta didik. peserta didik.
Tujuan Asesmen Awal
Secara umum, sesuai namanya asesmen awal bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen awal terbagi menjadi asesmen awal non-kognitif dan asesmen awal kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen awal adalah sebagai berikut:

Tujuan Asesmen Awal


Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
emosi siswa • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah kompetensi rata-rata siswa
• Mengetahui kondisi keluarga siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat bawah rata-rata
siswa
Asesmen Awal Non-Kognitif
Asesmen Awal non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
Tips
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah
:Ketrampilan bertanya dan
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
membuat pertanyaan penting
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa pada asesmen ini!
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Asesmen Awal Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan

1. Siapkan alat bantu berupa


2. Buat daftar pertanyaan kunci
gambar-gambar yang
mengenai aktivitas siswa
mewakili emosi

Siapkan pertanyaan panduan Siapkan pertanyaan kunci seperti


seperti berikut: berikut:

1. Apa yang sedang kamu 1. Apa saja kegiatanmu selama


rasakan saat ini? belajar di rumah?
2. Bagaimana perasaanmu saat 2. Apa hal yang paling menyenangkan
belajar di rumah? dan tidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
3. Apa harapanmu?
Asesmen Awal Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan

Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama


belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya

Bercerita Menulis Menggambar


Asesmen Awal Non-Kognitif
Strategi tanya jawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan
jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
Saat siswa Saat siswa Saat siswa
menjawab pertanyaan balik bertanya menjawab pertanyaan

• Berikan penguatan • Langsung menjawab • Mencoba mengarahkan


• Berikan pertanyaan pertanyaan siswa kembali pertanyaan
lanjutan untuk menggali • Membantu siswa untuk • Memparafrasekan
lebih dalam dapat menjawab pertanyaan agar lebih
• Mengembalikan fokus jika pertanyaannya sendiri mudah dipahami
jawaban mulai • Menunggu beberapa saat
menyimpang
Asesmen Awal Non-Kognitif
Tindak Lanjut

1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak


berdiskusi empat mata

2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa


serta orang tua bila diperlukan

3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal


pembelajaran
Asesmen Awal Kognitif
Asesmen Awal kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen Awal kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen awal kognitif berkala, pada awal Penting
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan !Guru melakukan asesmen
membahas topik, dan waktu lain.
awal kognitif untuk
Tahapan melaksanakan asesmen awal kognitif adalah: menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
1. Persiapan kemampuan siswa, bukan
2. Pelaksanaan untuk mengejar target
kurikulum.
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Asesmen Awal Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang
sekarang)

Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas


Asesmen Awal Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak Penting
paham” !Guru menyesuaikan
• Hitung rata-rata kelas aktivitas dan materi
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok: belajar di kelas
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai dengan peningkatan
fasenya rata-rata semua
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan murid di kelas
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Awal Kognitif

• Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut


• Asesmen awal Matematika kelas III SD
• Soal
• Tujuan Pembelajaran yang dites:
• Menjelaskan dan menentukan panjang (termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

• Prasyarat dari Tujuan Pembelajaran: Mendeskripsikan dan menentukan


hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang umumnya
Asesmen Awal Kognitif
Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas III SD
Soal Jawaban Skor Tindak Lanjut

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD


Paham
A utuh
berikutnya tentang Hubungan Antarsatuan Baku
Panjang, Berat, dan Waktu, serta Data dan
Penyajiannya dalam Diagram Gambar di Kelas III.

Paham
B sebagian Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur baku panjang,
seperti mistar, meteran, dll.
C Tidak
paham
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi dan Asesmen
• Alternatif pendekatan
pembelajaran
• Contoh pembelajaran
diferensiasi

Pengolahan dan Pelaporan Hasil


Asesmen
Refleksi dan Tindak Lanjut
Pembelajaran dan Asesmen
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi

01 02 03

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Berdasarkan asesmen yang dilakukan di Berdasarkan asesmen yang Berdasarkan asesmen yang
awal pembelajaran, peserta didik di kelas dilakukan di awal pembelajaran, dilakukan di awal pembelajaran,
yang sama dibagi menjadi dua atau lebih peserta didik di kelas yang pendidik mengajar seluruh
kelompok menurut capaian belajar mereka, sama dibagi menjadi dua atau peserta didik di kelasnya sesuai
dan keduanya diajarkan oleh guru yang lebih kelompok menurut dengan hasil asesmen tersebut.
sama atau disertai guru capaian belajar mereka, dan Untuk sebagian kecil peserta
pendamping/asisten. keduanya diajarkan oleh guru didik yang belum siap, pendidik
yang sama atau disertai guru memberikan pendampingan
Selain itu, satuan pendidikan juga pendamping/asisten. setelah jam pelajaran berakhir.
menyelenggarakan program pelajaran
tambahan untuk peserta didik yang belum
siap untuk belajar sesuai dengan fase di
kelasnya.
Contoh
Diferensiasi Pembelajaran 1
Konten (materi yang akan diajarkan). Produk (luaran atau performa
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat yang akan dihasilkan).
mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi Diferensiasi pembelajaran juga dapat
siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan dilakukan melalui produk yang
dihasilkan. Contohnya, bagi peserta
materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir didik yang memerlukan bimbingan
dapat diberikan pengayaan. bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai konten inti
materi, sedangkan bagi peserta didik
Proses (cara mengajarkan). yang cukup mahir dapat membuat
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat presentasi yang menjelaskan
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang penyelesaian masalah sederhana, dan
membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara bagi peserta yang sangat mahir bisa
langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali membuat sebuah inovasi atau
dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, menelaah permasalahan yang lebih
praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik kompleks.
yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk
tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
Contoh
Diferensiasi Pembelajaran 2
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Pengolahan dan Pelaporan Hasil
Asesmen
• Pengolahan asesmen
• Pelaporan hasil belajar

Refleksi dan Tindak Lanjut


Pembelajaran dan Asesmen
A. Pengolahan
Hasil Asesmen Penting untuk diperhatikan
Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran. bahwa pendidik tidak mencampur
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih penghitungan dari hasil asesmen
tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan formatif dan sumatif karena
pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif asesmen formatif dan sumatif
sebagai hasil asesmen tujuan pemeblajaran peserta didik. Namun, dapat juga memiliki fungsi yang berbeda.
menggunakan data kuantitaif dan mendsikripsikannya secara kualitatif. Pendidik
diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun Asesmen formatif bertujuan untuk
proporsional. memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif
bukan menjadi penentu atau
pembagi untuk nilai akhir.
Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir.
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi
nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester).
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan
mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
A. Pelaporan
Hasil Belajar (Rapor) Pada SD/MI, SMP/MTs,
Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi komponen: SMA/MA dan SMK/MAK atau
1. Identitas peserta Didik, sederajat, satuan pendidikan
2. Nama satuan pendidikan,
dan pendidik memiliki
3. Kelompok usia,
4. Semester, keleluasaan untuk menentukan
5. perkembangan dan pertumbuhan anak, deskripsi dalam menjelaskan
6. Deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan makna nilai yang diperoleh
7. Refleksi orang tua. peserta didik.

Satuan pendidikan memiliki


Komponen rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan MK/MAK keleluasaan untuk menentukan
atau sederajat minimal memuat informasi mengenai: mekanisme dan format
1. Identitas peserta didik, 6. Nilai, pelaporan hasil belajar kepada
2. Nama satuan pendidikan, 7. Deskripsi,
orang tua/wali.
3. Kelas, 8. Catatan guru,
4. Semester, 9. Presensi, dan
5. Mata pelajaran, 10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor belajar peserta didik dan juga
sebagai asesmen sumatif.
Diskusi / Konferensi • Pameran karya berisi proses
Portofolio • Berbagi informasi antara pendidik, dari pembelajaran hingga
• Sebagai dokumentasi dari peserta didik dan orang tua. produk dari sebuah proyek
hasil karya peserta didik. • Sekolah perlu menentukan fungsi belajar.
• Isi portofolio adalah hasil dari suatu diskusi untuk dapat • Pameran karya bisa
karya peserta didik yang mengembangkan struktur, dan mengundang orang tua
dipilih oleh peserta didik, kegiatannya melibatkan menentukan peserta didik, komunitas
berdasarkan hasil diskusi target belajar. sekolah maupun
dengan pendidik. • Diskusi atau konferensi bisa dalam mengundang peserta didik
• Portfolio bisa berupa foto, struktur formal maupun informal. dan pendidik dari sekolah
video, infografis, poster atau lain untuk saling belajar dan
karya apapun yang bukan mendapatkan umpan balik
berupa lembar soal - dari audiens yang lebih luas
jawaban. Portofolio peserta selain pendidik kelas.
didik SMK bisa berupa benda
kerja/produk hasil praktik.
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Refleksi dan Tindak Lanjut
Pembelajaran dan Asesmen
Refleksi dan Tindak Lanjut Kepala Sekolah bertujuan :
1. Membangun budaya reflektif, untuk
Pembelajaran dan Asesmen mendorong terjadinya refleksi atas proses
pembelajaran secara terus menerus dan
Refleksi Diri
menjadi bagian yang menjadi bagian yang
1. Apa tujuan saya mengajar semester/tahun ini?
tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
2. Apa yang saya sukai dari proses belajar mengajar semester/tahun ini?
itu sendiri.
3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang berhasil?
2. Memberi umpan balik yang konstruktif,
4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang perlu peningkatan?
untuk memberi masukan, saran, dan
5. Apa yang perlu saya lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun
keteladanan kepada pendidik untuk
depan?
peningkatan kualitas pembelajaran.
6. Apa saja tantangan terbesar yang saya hadapi dalam semester/tahun ini?
7. Bagaimana cara saya mengatasi tantangantantangantersebut?

Refleksi oleh Peserta Didik bertujuan:


Refleksi Sesama Pendidik 1. Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses
1. Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
pembelajaran (dapat menggunakan/menyesuaikan pertanyaan 2. Membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan
untuk refleksi diri). mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses
2. Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran. pembelajaran.
3. Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan 3. Membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk
pembelajaran. memberi umpan balik kepada pendidik dan peserta didik.
4. Melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai