Mei 2023
modul projek
buku teks
penguatan profil
pelajaran modul ajar pelajar
Pancasila,
contoh-contoh
kurikulum video Bahan ajar dan
operasional pembelajaran bentuk lainnya.
satuan
Kepmendikbudristek No. 262 Tahun 2022
pendidikan
Memahami Merumuskan Menyusun Alur Merancang
dan Tujuan Tujuan Pembelajaran
menganalisis Pembelajaran Pembelajaran
Capaian
Pembelajaran
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Pendidikan Pancasila Matematika
● Pancasila ● Bilangan
● Undang-Undang Dasar Negara ● Aljabar
Republik Indonesia Tahun 1945 ● Pengukuran
● Bhinneka Tunggal Ika ● Geometri
● Negara Kesatuan Republik ● Analisis Data dan Peluang
Indonesia
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
Explanation alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu
Interpretation media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau
Application sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
Perspective asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Empathy Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Perlu
Menyimak diketahui
Interpretasi
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut
Interpretation
Peserta didik memahami
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
Aplikasi
atau pesan dari teks Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons puisi
Application
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif
audiovisual untuk Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
Perspective
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan
Empathy penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan digunakan saat seseorang berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi ingin memantau, mengevaluasi melakukan atau tidak
dalam batas dua proses menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
tertentu. semua jenis tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan pemikiran lainnya.
Ada lima proses analisis: Ada empat kategori umum Ada empat jenis dari sistem
secara simbolisasi.
(1) mencocokan, pemanfaatan Ada empat fungsi dari diri:
umum. (2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa
(3) menganalisis (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) kepentingan,
kesalahan, keputusan, memantau proses, (2) memeriksa kemanjuran,
(4) menyamaratakan (5) (2) penyelesaian masalah, (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memantau ketepatan. emosional,
(4) penyelidikan. (4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang Abstrak dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan
yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Teknik 1
Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.
Teknik 3
Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik menunjukkan ● Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah
Bilangan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada sampai 1.000.
bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, ● Melakukan operasi hitung penjumlahan dan
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.
mengurutkan, menggunakan nilai tempat, serta ● Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan.
melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan
dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dan
seterusnya
Elemen Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang ● Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah lalimat
Aljabar belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pada
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = ● Mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah
10). Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan kalimat matematika yang berkaitan dengan
mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
dan pola bilangan membesar dan mengecil yang ● Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola
melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada gambar atau obyek sederhana pada bilangan cacah
bilangan cacah sampai 100. sampai 100.
● Mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola
bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah
sampai 100.
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis
‘kompetensi’ dan ‘lingkup materi’ pada CP
Elemen Kompetensi Lingkup Materi
Bilangan Pada akhir Fase B, peserta didik 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai
menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan 2. Menentukan 10.000
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. 3. Membandingkan 2. Nilai tempat
Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai 4. Mengurutkan 3. Komposisi dan dekomposisi
tempat, membandingkan, mengurutkan, 5. Melakukan bilangan
menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi, 6. Menyelesaikan masalah 4. Menggunakan ribuan
dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga sebagai satuan
dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan 5. Operasi penjumlahan dan
uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta pengurangan bilangan
didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dan
seterusnya.
Tujuan Pembelajaran:
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.
B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan Dan seterusnya.
dst.
Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (1)
1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian
(goals, bukan objectives);
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru
mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase;
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar
mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut;
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus);
6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik);
Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (2)
Dapat berupa:
rencana pelaksanaan
pembelajaran /RPP
Modul Ajar
Perbandingan Antara Komponen Minimum Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar
Komponen minim rencana pelaksanaan Komponen minimum modul ajar
pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan
dalam alur tujuan pembelajaran). dalam alur tujuan pembelajaran).
● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
pertemuan. pembelajaran yang dicapai dalam satu atau
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
asesmen di akhir pembelajaran untuk pembelajaran beserta instrumen dan cara
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. penilaiannya.
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk, misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari peserta
didik.
Modul Ajar
Modul ajar sekurang-kurangnya yang berisi tujuan, langkah,
media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi
belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran.
Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap
Kegiatan pembelajaran yang disusun oleh pendidik perlu mendukung tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan
di tingkat satuan. Hal ini karena, dengan kegiatan yang selaras, anak juga akan lebih mudah mencapai capaian
pembelajarannya sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga akan terbantu untuk mengukur sejauh
mana ketercapaian anak terhadap tujuan pembelajarannya.
Keselarasan antara tujuan dengan kegiatan Ketidakselarasan antara tujuan dengan kegiatan
Pendidik memberikan pertanyaan peserta didik diminta untuk Penilaian diri, penilaian
tertulis, kemudian setelah selesai menjelaskan secara lisan antarteman, pemberian
menjawab pertanyaan, peserta didik atau tulisan (misalnya, umpan balik antar teman
diberikan kunci jawabannya sebagai menulis surat untuk teman) dan refleksi
acuan melakukan penilaian diri tentang konsep yang baru
dipelajari.
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Materi pembelajaran disesuaikan dengan Proses Pembelajaran disesuaikan dengan Penyesuaian hasil dari kegiatan
kesiapan peserta didik berdasarkan kemampuan penerimaan/keterampilan pembelajaran berdasarkan peminatan
kompleksitasnya. peserta didik. peserta didik
Tes Tertulis
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Ceklist
59