Oleh :
Pipit Pudji Astutik, M.Pd., M.M.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran
a. Pembelajaran regular atau rutin yang
merupakan kegiatan intrakurikuler : kegiatan
pembelajaran regular untuk setiap mapel mengarah pada
Pembelajaran dibagi capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila
menjadi dua kegiatan
b. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila :
utama, yaitu pembelajaran berbasis proyek dalam proyek penguatan
profil pelajar Pancasila diselenggarakan untuk menguatkan
upaya pencapaian Profil Pelajar Pancasila
Perangkat Pembelajaran Kokurikuler (P5)
Ajar
Pembelajaran intrakurikuler
(regular) Modul Ajar Modul Proyek
Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah
perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah
perjalanan adalah tujuannya. Tanpa tujuan, kita pastilah
hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika sebuah
tujuan jelas dan penting bagi hidup kita, pastilah kita akan
mencari dan menggunakan berbagai cara untuk
mencapainya, seberapapun lamanya atau seberapapun
menantangnya.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap Sumber gambar: Nick Fewings/ www.unsplash.com
Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan
instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:
Merencanakan
Menentukan
Identifikasi hasil pengalaman
bukti-bukti yang
yang diinginkan belajar dan
dapat diterima
instruksi
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP
Capaian Pembelajaran = . . . . . . . . . . . .
BEDANYA??
❑ Format Rumusan
❖ Bentuk penulisan
❖ Integrasi :
RUANG
➢ sikap,
LINGKUP ➢ Pengetahuan
CP ➢ Ketrampilan
❖ Dirumuskan dalam bentuk fase
❑ Komponen
KOMPONEN CP
Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
➢ Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ➢ Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
➢ keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ➢ Elemen-elemen (strands) atau domain
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut mata pelajaran serta deskripsinya
Profil Pelajar Pancasila
➢ kebermanfataan mata pelajaran
dalam kehidupan anak
Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.
Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa
Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
diri dengan berbagai prosedur dasar sederhana berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
Bekerja Artistik untuk berkarya dengan aneka pilihan media dengan aneka pilihan media yang tersedia di aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
yang tersedia di sekitar. Siswa mengetahui dan sekitar. Siswa mengetahui, memahami dan mulai mengetahui, memahami dan konsisten
memahami keutamaan faktor keselamatan konsisten mengutamakan faktor keselamatan mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja.
dalam bekerja dalam bekerja
Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
dan menuangkan pengalaman kesehariannya menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
secara visual dengan menggunakan bentuk- visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
bentuk dasar geometris. Siswa mengeksplorasi walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan
alat dan bahan dasar dalam berkarya. Siswa Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
juga mengenali prosedur dasar dalam berkarya dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar
dalam berkarya
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
rupa berupa garis, bentuk dan warna rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
warna. menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Elemen Fase A Fase B Fase C
Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan Siswa mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang menceritakan fokus dari karya yang menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari teman diciptakan atau dilihatnya (dari teman diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain) serta sekelas karya seni dari orang lain atau era sekelas karya seni dari orang lain atau era
pengalaman dan perasaannya mengenai atau budaya tertentu) serta pengalaman atau budaya tertentu) serta pengalaman
karya tersebut. dan perasaannya mengenai karya dan perasaannya mengenai karya
tersebut tersebut
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman
siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan
siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
menemukan makna yang tersurat Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan
dan tersirat. Empathy mencoba merasakan emosi yang dirasakan
penulis dan dituangkan dalam media yang
berbeda.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen Menyimak
Peserta didik mampu menyimak Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita
dengan saksama, memahami dan Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
memaknai instruksi, mengidentifikasi bentuk lisan atau isyarat
informasi berupa fakta atau proses Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis
kejadian dari teks petunjuk/arahan Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi
sederhana, teks cerita pendek, surat sebuah peristiwa berdasarkan arahan
pribadi, teks puisi, teks drama, dan sederhana
surat resmi seperti surat undangan Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
dan surat pemberitahuan yang Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
Tujuan Pembelajaran:
ADP 1 :
ADP 2 :
CARA 2 Merumuskan TP dengan menganalisis ‘kompetensi’
dan ‘lingkup Materi’ pada CP
Bidang Studi: IPAS
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
KOMPETENSI
1. mengamati
KONTEN 2. menyusun pertanyaan
3. menjawab pertanyaan
1. fenomena dan peristiwa di 4. membuat prediksi
lingkungan sekitar. 5. melakukan penyelidikan
Contohnya? 6. eksplorasi
melakukan pengukuran
2. pancaindera. Apa yang 7.
8. mengorganisasi informasi
spesifik dibahas? 9. mendiskusikan hasil amatan
3. Alat sederhana (dalam 10. membandingkan hasil amatan dan prediksi
konteks pengukuran). 11. mengomunikasikan secara lisan dan tertulis
contohnya?
Bidang Studi: IPAS
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana .
KONTEN: Fenomena dan
peristiwa di lingkungan sekitar →
konsep waktu: siang dan malam
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
KOMPETENSI
Peserta didik memahami dan dapat 1. mengamati
mengidentifikasi perbedaan konsep 2. menyusun pertanyaan
waktu: siang dan malam. 3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
Alur pembelajaran dari rumusan kalimat TP :
19
Pada kurikulum sebelumnya, kriteria tujuan
pembelajaran minimal ada 4:
1. A = Audience
2. B = Behaviour
3. C = Condition
4. D = Degree
Kuning = …………………………
Biru=…………………………..
Hijau=…………………………
Konsep Alur Tujuan Pembelajaran (misalnya
ATP pada mapel Matematika)
CP Mat Fase A
dimulai Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan
Pembelajaran 1.1 Pembelajaran 1.2 Pembelajaran 1.3 Pembelajaran 1.4
di awal kelas 1
CP Mat Fase A
Tujuan Tujuan Tujuan
Pembelajaran 2.1
Tujuan tercapai
Pembelajaran 2.2 Pembelajaran 2.3 Pembelajaran 2.4
di akhir kelas 2
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan:
1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan
pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan;
3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila
guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan
dalam satu fase. Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A;
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan
kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu
sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang
mahir dalam mata pelajaran tersebut;
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali
pendidikan khusus);
6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari
kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh
karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan
(misal: matematik realistik);
7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan
pembelajarannya terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya,
menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran
agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru;
8. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek
merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat
bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya
dalam satu fase);
9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran,
tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya
urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran
lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan
penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode; dan
10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi
pembelajaran (pedagogi).
PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Bentuk “Pemahaman” dalam CP
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan,
sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya
mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi,
mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik
Pemahaman sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.
Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam
yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta
Elemen CP didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Perlu
Taksonomi Bloom versi Revisi diketahui
Anderson dan Krathwohl (2001)
Anderson dan Krathwohl mengelompokkankemampuankognitif menjadi tahapan-
tahapanberikut ini, denganurutandari kemampuanyang paling dasar keyang paling
tinggi sebagai berikut:
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretation karya dari satu
media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi
dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat
Perspective gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang
Empathy berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge
secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Perlu
Menyimak diketahui
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan digunakan saat seseorang berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi ingin memantau, mengevaluasi melakukan atau tidak
dalam batas dua proses menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
tertentu. semua jenis tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan pemikiran lainnya.
Ada lima proses analisis:
secara simbolisasi. Ada empat kategori umum Ada empat jenis dari sistem
(1) mencocokan, pemanfaatan Ada empat fungsi dari diri:
umum. (2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa
(3) menganalisis (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) kepentingan,
kesalahan, keputusan, memantau proses, (2) memeriksa kemanjuran,
(4)menyamaratakan (5) (2) penyelesaian masalah, (3) memantau kejelasan, (3)memeriksa respon
menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memantau ketepatan. emosional,
(4) penyelidikan. (4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bidang Studi: IPAS
Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera ,menyusun dn menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana .
KOMPETENSI
1. mengamati
KONTEN 2. menyusun pertanyaan
1. fenomena dan peristiwa di 3. menjawab pertanyaan
lingkungan sekitar. 4. membuat prediksi
5. melakukan penyelidikan
Contohnya? 6. eksplorasi
2. pancaindera. Apa yang akan 7. melakukan pengukuran
spesifik dibahas? 8. mengorganisasi informasi
3. Alat sederhana (dalam 9. mendiskusikan hasil amatan
konteks pengukuran). 10. membandingkan hasil amatan dan
contohnya? prediksi
11. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
KONTEN: Fenomena
dan peristiwa di
lingkungan sekitar
→ konsep waktu:
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
siang dan malam
Peserta didik memahami dan dapat KOMPETENSI
mengidentifikasi perbedaan konsep
waktu: siang dan malam. 1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
tertulis
Mengembangkan modul ajar
3
64
Tujuan pengembangan modul ajar: Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul
pendidik melaksanakan pembelajaran ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan
aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip
pembelajaran dan asesmen.
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
● memilih atau memodifikasi modul ajar Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:
yang sudah disediakan pemerintah untuk Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
menyesuaikan modul ajar dengan 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
karakteristik peserta didik, atau pengalaman belajar dan lintas disiplin.
● menyusun sendiri modul ajar sesuai 2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat
dengan karakteristik peserta didik untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan
konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran
sesuai dengan fase belajar peserta didik.
65
Komponen Modul Ajar
Seperti apa keleluasaan pendidik dalam Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses
pengembangan modul ajar? pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan
diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta
didik.
66
Perbandingan
Komponen
Minimum RPP
dan Modul
Ajar
Berdasarkan pedoman
pembelajaran dan
asesmen edisi revisi
Komponen Modul Ajar
Seperti apa keleluasaan pendidik dalam Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses
pengembangan modul ajar? pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di satuan pendidikan
diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta
didik.
81
Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)
Bagaimana guru mengembangkan modul
ajar? CONTOH 1
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam
satu lingkup materi. Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan
pembelajaran.
Glosarium 2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi
awal peserta didik.
Pemahaman bermakna
Kalimat pernyataan yang mendeskripsikan proses belajar yang 3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator
tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka,
tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk
keberhasilan asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup
membangun pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang materi.
dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk perilaku.
Dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Enduring 4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.
Understanding, Conceptual Understanding, Big Idea, Central Idea
atau Statement of Inquiry. → pembelajaran
5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas
pembelajaran.
Pertanyaan pemantik
6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
Adalah kalimat pertanyaan yang digunakan untuk
memantik rasa ingin tahu, memulai diskusi, dan memulai 7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.
penelitian. Bentuk pertanyaan pemantik sebaiknya dalam 8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan
bentuk terbuka dengan menggunakan kata tanya seperti
mengapa, bagaimana, atau apa sajakah. pertanyaan esensial yang menjadi acuan.
9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai
Lembar belajar: adalah lembar yang bisa dipergunakan
sebagai lembar refleksi, lembar grafik organisasi, lembar dengan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik.
kerja, maupun soal. 10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar
observasi yang dibutuhkan.
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.
82
Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)
CONTOH 2
Menyusun modul
pendidik dapat menentukan
ajar berdasarkan
Mengelaborasi kegiatan komponen-komponen yang
Evaluasi dan komponen -
pembelajaran sesuai esensial sesuai dengan
Pengembangan Modul Modul siap
dengan komponen esensial. kebutuhan pembelajaran. komponen yang
digunakan ditentukan.
83
MA untuk Kelas 4
Contoh Cuplikan Modul Ajar Matematika
25 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
● Mandiri Apa sajakah karakteristik bangun ruang?
Asesmen Sumatif Aktivitas 1: Asesmen diagnostik.
Tujuan pembelajaran
Mendesain bungkus estetik dan Aktivitas 2: Diskusi kelompok: apa sajakah karakteristik bangun ruang?
● Mengidentifikasi berbagai benda dan ramah lingkungan. (Kelompok berdasarkan hasil asesmen diagnostik: belum paham, sudah paham
mengenal ciri-ciri bangun ruang prisma. dan melampaui)
● Menggambar bangun ruang prisma
Indikator tugas: Aktivitas 3: Kegiatan kelompok observasi sekitar: latihan menggunakan nalar
dengan kertas isometrik. - Menjelaskan karakteristik kritis dengan menggambar dan mengelompokkan bangun ruang di sekitarmu.
● Menyelesaikan permasalahan dengan Mengapa penting belajar tentang bangun ruang?
konsep bangun ruang prisma.
bentuk paket dengan Aktivitas 4: Permainan tebak bangun ruang (formatif)
● Mengidentifikasi, menduplikasi, dan tulisan dan gambar. Aktivitas 5: Latihan bernalar kritis: investigasi kubus dan prisma.
mengembangkan pola gambar dan pola Aktivitas 6: Kegiatan berpasangan: mengukur keliling dan luas bidang datar
bilangan yang melibatkan operasi
- Menjelaskan spesifikasi yang ada di bangun ruang.(formatif)
perkalian dan pembagian. barang dan bungkus Aktivitas 7: Investigasi volume kubus dengan mengisi kubus.
Aktivitas 8: Bongkar pasang kardus bekas untuk membuat jaring.
dengan perkalian dan Aktivitas 9: Menggambar jaring kubus dan bangun ruang lain. (formatif)
pembagian. Apa keterampilan yang perlu dimiliki untuk belajar bangun ruang?
Aktivitas 10: Mendesain bungkus paket.
Aktivitas 9: Presentasi desain.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab delapan pertanyaan operasi
bilangan.
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran
Contoh penerapan penyesuaian sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang membangun elemen bernalar
pengembangan PPP kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
84
MA untuk Kelas 4
Contoh Cuplikan Modul Ajar IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis Asesmen sumatif:
● Mandiri Menunjukkan pemahaman mengenai
pengaruh siklus air dalam presentasi
Tujuan Pembelajaran: dan pameran karya.
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan Indikator asesmen sumatif:
sehari-hari.
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan topik.
Apa yang terjadi apabila tidak ada air? Apa sajakah fungsi air bagi makhluk hidup Bagaimana proses terjadinya daur air? Bagaimana cara memperoleh air bersih? Apa masalah yang terjadi tentang air? Bagaimana menunjukan pemahaman tentang pengaruh siklus
air?
di muka bumi?
Aktivitas 1: Diskusi fungsi air untuk Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Eksperimen daur air. Aktivitas 4: Praktek penyaringan Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
manusia. tentang fungsi air. air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah,
Contoh penerapan penyesuaian membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
pembelajaran dan Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik,
pengembangan PPP dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
85
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi
Menyesuaikan materi berdasarkan tingkat Kegiatan-kegiatan bermakna yang dilakukan
kesiapan, minat, dan gaya belajar. peserta didik di kelas dibedakan berdasarkan
1.Memberikan materi yang bervariasi. kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik.
Menerapkan kontrak belajar. Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria
sebagai berikut.
2.Menggunakan model pembelajaran
1.Baik, yaitu kegiatan yang menggunakan
kelompok.
keterampilan informasi yang dimiliki peserta
3.Menyajikan materi dengan berbagai model didik.
pembelajaran.
KONTEN PROSES 2.Berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara
4.Menyediakan berbagai sistem yang pencapaiannya.
mendukung.
LINGKUNGAN
BELAJAR
PRODUK
Penataan ruang kelas secara personal, Menunjukkan pencapaian pengetahuan,
sosial, dan fisik disesuaikan dengan keterampilan, dan pemahaman peserta didik
kesiapan peserta didik dalam belajar, setelah menyelesaikan satu unit pelajaran.
minat, dan gaya belajar agar memiliki 1.Guru merancang produk yang akan
motivasi yang tinggi dalam belajar dikerjakan oleh peserta didik
2.Guru menentukan kriteria penilaian dalam
bentuk rubrik
Implementasi Pembelajaran Terdiferensiasi